ABSTRAK Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan, terkait morbiditas dan mortalitas akibat penyakit menular. Penyakit menular langsung, penyakit yang dapat dicegah dengan Imnunisasi (PD3I), dan penyakit tular vektor masih menjadi masalah di Kota Depok. Penelitian ini untuk mengidentifikasi, menetapkan prioritas, dan menemukan penyebab masalah penyakit menular di Kota Depok, menggunakan metode studi kuantitatif dan kualitatif, mengobservasi profil kesehatan dan data terkait lainnya dari tahun 2022-2023. Penentuan prioritas masalah dengan metode PAHO-Adapted-Hanlon melalui wawancara dengan 19 orang ahli di Dinas Kesehatan Kota Depok dan Puskesmas. Analisis penyebab masalah dilakukan dengan metode Fish Bone. Incidence rate Tuberculosis tahun 2022, 212/100.000 penduduk. CFR Tuberculosis 6,5/100.000 penduduk. Insiden pneumonia 3.936 kasus. Insiden HIV 327 (0,01%). Insiden Diare 18.062 kasus.Insiden kusta pada anak 7 kasus (9%). Insiden Difteri 7 kasus, 12 kasus pertusis, Insiden campak 199 kasus. Inciden Rate DBD 39/100.000 penduduk. Kasus kronis filariasis sebanyak 8 kasus. Tuberkulosis merupakan prioritas utama penyakit menular di Kota Depok dengan skor 44,57, DBD dengan skor 32,28 dan HIV dengan skor 31,09. Tingginya insiden Tuberkulosis, dikarenakan rendahnya pengobatan lengkap, kesembuhan serta banyaknya kasus Tuberculosis pada anak. Pencegahan penularan Tuberculosis dengan cara pemberian therapy pencegahan Tuberculosis, pentingnya pengobatan tuntas, melakukan advokasi, peningkatan pengetahuan masyarakat, dan investigasi kontak Tuberculosis. Abstract Communicable diseases remain a significant health issue in Depok City, contributing to high morbidity and mortality rates. Directly transmitted diseases, Vaccine-Preventable Diseases (PD3I), and vector-borne diseases are still prevalent. This study identifies and prioritizes communicable disease issues and their causes using both quantitative and qualitative methods, observed health profiles, and related data from 2022-2023. Issue prioritization was conducted using the PAHO-Adapted Hanlon method, involving interviews with 19 experts from the Depok City Health Office and Public Health Centers, while the Fish Bone method analyzed the causes. In 2022, the tuberculosis incidence rate was 212 per 100,000 population, with a case fatality rate of 6.5 per 100,000. Pneumonia incidence was 3,936 cases, HIV 327 cases (0.01%), diarrhea 18,062 cases, leprosy in children 7 cases (9%), diphtheria 7 cases, pertussis 12 cases, and measles 199 cases. Dengue fever incidence was 39 per 100,000, with 8 chronic filariasis cases. Tuberculosis was the top priority with a score of 44.57, followed by dengue fever (32.28) and HIV (31.09). The high tuberculosis incidence is linked to incomplete treatments, low recovery rates, and pediatric cases. Prevention involves complete treatment, preventive therapy, advocacy, community education, and contact investigations.