Itaristanti Itaristanti, Itaristanti
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Gaya Bahasa dalam Berita Olahraga Kabar Cirebon Mughofiroh, Iim; Mulyaningsih, Indrya; Itaristanti, Itaristanti
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 3 (2019): September 2019
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1325.824 KB) | DOI: 10.26499/bahasa.v1i3.28

Abstract

Seorang wartawan berita memiliki karakter yang berbeda-beda dalam menulis berita atau memilikiciri khas masing-masing dalam menulis berita. Penelitian ini menganalisis berita olahraga dari segibentuk dan makna gaya bahasa, serta bentuk dominan yang menjadi ciri khas dalam penulisan beritaolahraga Kabar Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data padapenelitian ini bersumber dari Kabar Cirebon edisi November 2018. Penelitian ini menggunakanbeberapa tahapan analisis data, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, danpenarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa terdapat 71 bentuk gaya bahasadalam berita olahraga Kabar Cirebon. Dalam hal ini, 71 bentuk gaya bahasa tersebut terdapat 13jenis gaya bahasa, yaitu satu bentuk gaya bahasa erotesis, satu bentuk gaya bahasa sinisme, satubentuk gaya bahasa eponim, satu bentuk gaya bahasa pleonasme, dua bentuk gaya bahasaantonomasia, satu bentuk gaya bahasa asindeton, lima bentuk gaya bahasa polisindeton, 14 bentukgaya bahasa sinekdoke, enam bentuk gaya bahasa epitet, lima bentuk gaya bahasa prolepsis, 17bentuk gaya bahasa metafora, empat bentuk gaya bahasa antiklimaks, dan 8 bentuk gaya bahasaklimaks. Makna yang terkandung dalam masing-masing bentuk gaya bahasa tersebut memilikimakna tersendiri dan berkaitan satu sama lain. Adapun bentuk gaya bahasa yang dominandigunakan dalam berita olahraga Kabar Cirebon yaitu bentuk gaya bahasa metafora.
KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERIBAHASA INDONESIA BERMAKNA SINDIRAN: KAJIAN PRAGMATIK Nisa, Hilda Khoirun; Uswati, Tati Sri; Itaristanti, Itaristanti
HUMANIKA Vol 27, No 1 (2020): June
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v27i1.31020

Abstract

Immoral problems at the form of sarkasme which is identical with behavior insinuate in have leanguage, pushing research qualitative this to identify form proverb of Indonesian have a meaning of insinuation, to descirbe his context and meaning, and also obedient to describe of suavity principles hanve language at proverb of Indonesian have a meaning of insinuation. The target reached to pass method correct reading with descriptive approach qualitative. Source of data in this research refer at proverb dictionary in application of offline Fifth KBBI Edition and also dictionary print Proverb and Poetry Indonesia as other source. Proverb data have a meaning of insinuation mustered to pass documentation technique, continuation technique correct reading free entangle to speak, and technique note. Authenticity of data gathered data, to be strived with testing credibility through range of time in lengthening of peroeption, durability of fokus aa make up of assidinity, and triangulation of is source of data. Here in after analyse data done with technique link to conpare to equalize and link to compare to differentiate which is mustered in method correspond extralingual. This research yield proverb from have a meaning of insinuation pursuant to classification theory of majas marginally, among others form oposition of contradiction type, coherent of repetation type, retoris, and climax, and also comparison of supposing type of word, symbolic, and comparison of diction. Third of the form both of the same aim to the strengthen insinuation meaning in proverb. Besides, yielded also proverb meaning and context have a meaning of insinuation influenced by relation at the opposite of its of him which share to assist interpretation of used association. Context and the meaning constitute obediently of suavity principles have language of Leech at proverb of insinuation, proven of teared meaning which implied by figurative language, at the same time become marker of principal bowing to interest as elementary principle which obeyed by proverb of insinuation. Proven other obedient at humility principle, wise, and praise.
Kajian Dialektologi Sinkronis Bahasa Cirebon: Sebuah Upaya Menggali Unsur Relik Itaristanti, Itaristanti; Laily, Idah Faridah
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i2.32709

Abstract

Usaha melestarikan dan menjaga bahasa-bahasa daerah di Indonesia masih harus ditingkatkan, sekalipun untuk bahasa yang berstatus aman. Hal ini dikarenakan penggunaannya semakin tergeser oleh pemakaian bahasa nasional dan bahasa asing yang dianggap lebih memiliki nilai prestise. Oleh karena itu, peneliti tertarik memetakan dialek-dialek pada salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia, yaitu bahasa Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan leksikal yang ada dalam dialek bahasa Cirebon di Kecamatan Kapetakan, Panguragan, Plered, Dukupuntang, Mundu, Waled, Pabedilan, dan Losari di Kabupaten Cirebon serta menggambarkan perbedaan tersebut ke dalam peta dialek. Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode pupuan lapangan yang dilanjutkan dengan teknik rekam dan catat. Metode analisis data menggunakan metode dialektometri, sedangkan penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antardaerah yang diperbandingan terdapat kriteria perbedaan bahasa, perbedaan dialek, perbidaan wicara, dan tidak ada perbedaan. Karakteristik bahasa Cirebon tampak pada beberapa ciri. Pertama, banyak terdapat bunyi glotal stop [/] dan berada pada posisi ultima terbuka, misalnya pada kata [sira/], [kita/], [sapa/], dan sebagainya. Kedua, bunyi [o] dominan muncul di Plered, misalnya pada kata [muto], [tibo], [oro], dan lain-lain. Ketiga, penggunaan bunyi semivokal [ʸ] dan [W] muncul hampir merata pada daerah pengamatan, misalnya pada kata [kiʸ|n], [iʸ|], [kiʸE/], dan [kuW|n]. Keempat, retrofleks juga dijumpai pada bahasa Cirebon, misalnya pada kata [waḍOn] yang digunakan di daerah Kapetakan, Panguragan, Plered, Dukupuntang, Pabedilan, dan Losari. Kelima, secara morfologis, kata kerja ada yang dibentuk dengan proses nasalisasi [n], [nd], [G], [nj], [ñ], [m], dan [mb], misalnya pada kata [nalEni/], [ndamOni], [GambUG], [njaIt], [macUl], [mbalaG], dan [mlaku/]. Ada pula kata kerja yang dibentuk dengan reduplikasi, misalnya [j|jaGan] dan [kukur-kukur]. Keenam, pada bidang semantik, dalam medan makna kekerabatan, terdapat kata [rabi] yang mengacu pada ‘istri’ dan [laki] yang mengacu pada ‘suami’. Jika dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek standar, baik istri maupun suami diungkapkan dengan kata [bojo]. Pada medan makna kata ganti orang, terdapat kata [isun] dan [kita] yang berarti ‘saya’ dan [sira] yang dapat berarti ‘kamu’ dan ‘dia’. Pada medan makna kata kerja, terdapat kata yang bermakna lebih khusus, misalnya pada kata yang berarti ‘meludah’. Glos [riʸa/] berarti proses meludah yang menimbulkan suara keras karena mengeluarkan dahak dari tenggorok, sedangkan [idu] berarti proses meludah tanpa menimbulkan suara. Preserving local languages in Indonesia still have to improved, even for languages with safe status. This is because its use is increasingly diplaced by the use of national and foreign language which are considered to have more prestige value. Therefore, the researcher is interested in mapping the dialects of local languages in Indonesia, namely Cirebon language. This study aimed to (1) describe different lexemes in a dialect of Cirebon language in Kapetakan, Panguragan, Plered, Dukupuntang, Mundu, Waled, Pabedilan, and Losari Regencies and (2) draw a language map of different lexemes. This research collected data using the pupuan lapangan method with structural interview, recording, and note-taking techniques, successively. The collected data were analyzed using the dialectometry method. Then, the results of this analysis were presented using the formal method. This study revealed that there were criteria of language differences, dialectical differences, phonological aspect differences, and no differences. Besides these results, this study discovered the characteristics of Cirebon language, as follows. There are many glottal stop sounds [/] that are distinct in open ultima positions, as in the word [sira/], [kita/], [sapa/],etc. The sound [o] dominantly appears in Plered, as in the word [muto], [tibo], [oro], etc. Meanwhile, semivowel [ʸ] and [W] are used in nearly all observation areas; for example, the word [kiʸ|n], [iʸ|], [kiʸE/], and [kuW|n]. Retroflex is also found in Cirebon language as in the word [waḍOn]. This sound is used in Kapetakan, Panguragan, Plered, Dukupuntang, Pabedilan, and Losari. Morphologically, some verbs are formed by the nasalization process [n], [nd], [G], [nj], [ñ], [m], dan [mb], as in the word [nalEni/], [ndamOni], [GambUG], [njaIt], [macUl], [mbalaG], and [mlaku/]. Meanwhile, some other verbs are formed by the reduplication process, as in the word [j|jaGan] dan [kukur-kukur]. Semantically, the word [rabi] refers to ‘istri’ and [laki] refers to ‘suami’. In standard Javanese, both of ‘istri’ and ‘suami’ expressed by the word [bojo]. In addition, the word [isun] refers to ‘saya’ and [sira] refers to ‘kamu’ dan ‘dia’. There were more specific semantic domains; for example, the word mean ‘meludah’. The gloss [riʸa/] is interpreted as a process of spitting that raises a loud voice and removes the mucus or phlegm from the throat. Meanwhile, the gloss [idu] refers to the process of spitting without making a sound.
Analisis Kritik Sosial Dalam Novel Imperfect Karya Meira Anastasya Berdasarkan Teori Interpretasi Dan Pemanfaatannya Pada Pembelajaran Teks Novel Di SMA Kelas XII Nurama Dini, Santify; Itaristanti, Itaristanti; Khuzaemah, Emah
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/alinea.v4i1.707

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat dalam novel Imperfect karya Meira Anastasya dan memaparkan pemanfaatan kritik sosial dalam novel Imperfect karya Meira Anastasya sebagai video pembelajaran di SMA kelas XII. Jenis penelitian ini didasarkan pada jenis penelitian kualitatif. Waktu yang digunakan dalam penelitian mulai dari akhir September 2023 hingga akhir November 2023. Adapun data dalam penelitian ini ialah data yang berwujud kata, ungkapan, kalimat kritik sosial yang terdapat dalam novel Imperfect karya Meira Anastasya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kartu data. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam menggunakan teknik analisis isi. Berdasarkan analisis kritik sosial yang ditemukan dalam novel Imperfect Karya Meira Anastasia, kritik sosial yang paling dominan muncul ialah kritik sosial ketimpangan gender dan diskriminasi, dimana memang pada novel ini masalah sosial yang ditonjolkan adalah terkait dimana posisi sosial perempuan yang terbilang serba salah di mata masyarakat. Kritik sosial terkait gender terdapat pada banyak teks yang terlihat dari sudut pandang Masyarakat menilai, keluarga menilai, yang mengakibatkan diri sendiri menilai bahwa memang kenyataan yang dilihat oleh orang lain benar adanya. Selain itu, amanat yang ingin disampaikan dalam novel Imperfect Karya Meira Anastasia ialah jangan menjadi perempuan sebagai objek penindasan, sebagai seorang perempuan kita harus bisa membela diri untuk menentukan tujuan hidup yang lebih baik. Hasil analisis tersebut juga berimplikasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XII pada Fase F, melalui pengaplikasian terhadap video pembelajaran. Siswa dituntut untuk mampu membaca dan memirsa, serta menafsirkan, mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra Nusantara (seperti puisi rakyat, pantun, syair, hikayat, gurindam) dan sastra universal seperti novel, puisi, prosa, drama, film, dan teks multimedia lisan/cetak atau digital online. Dengan adanya analisis novel ini, siswa dapat memahami terkiat contoh menafsirkan, mengevaluasi, dan mengapresiasi sebuah novel.
Fenomena Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Angkutan Umum (ELF) Jurusan Sindang Terminal_Harjamukti Cirebon Fauziyah, Ayu; Itaristanti, Itaristanti; Mulyaningsih, Indrya
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 2 No 2 (2019): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v2i2.1334

Abstract

His study aims to describe the form of transfer and code mixing in public transport (elf) Sindang-Terminal Harjamukti Cirebon Department. The qualitative descriptive approach used in this study is the elaboration of data in the analysis. The results obtained from this study are a form of code switching and code mixing in public transportation (elf) Sindang-Terminal Harjamukti Cirebon Department and its causes. The form of code switching includes internal code switching which includes code switching between languages and code switching between languages and external code switching. The cause of the occurrence of code switching is that the interlocutor has a different language background than the speaker, the speaker has a desire to respect his interlocutor who is older than him, and the limited use of the code. The form of code mixing includes code mixing in the repetition of words and kalusa, mixing code out at the level of phrases and idioms, and mixing mixed codes of baster forms. The reason for code interfering occurs when speakers want to be able to use more popular terms, speakers have a specific purpose and purpose in the conversation, to be just prestigious, and to adjust language use to the topic of conversation.Keywords : the form of code switching; the factors that cause code switching; the form of code mixing; the causes of code interfering.
Kajian Semiotik pada Poster Politik Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 di Ciayumajakuning Mujtaba, Sultan Tirta; Itaristanti, Itaristanti; Nurpadillah, Veni; Sueb, Sueb
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2024): Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v6i2.1086

Abstract

The aim of this research is to describe the meaning of signifiers and signifieds on political posters for the 2024 presidential and vice presidential candidates in Ciayumajakuning. This type of research is qualitative. The data source for this research is 38 posters of 2024 presidential and vice presidential candidates spread across Ciayumajakuning. Data collection was carried out using documentation techniques, followed by listening and note-taking techniques. The advanced technique used is the skillful free-involved listening technique. Meanwhile, the instrument used in this research uses data cards. Meanwhile, the data analysis technique in this research uses translational equivalent and referential equivalent techniques. The results of this research obtained ten meanings. These meanings are: 1) prohibition on daydreaming and immediately taking real action; 2) program for the welfare of the Indonesian people, 3) invitation to vote; 4) hope to obtain sustenance more easily; 5) principles of state building; 6) support for candidate pairs; 7) ideas for advancing Indonesia; 8) readiness of potential leaders; 9) characteristics of potential leaders; and 10) advanced Indonesian leaders. With this research, it is hoped that the public can understand the meaning related to political posters for presidential and vice presidential candidates. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna penanda dan petanda pada poster politik calon presiden dan wakil presiden 2024 di Ciayumajakuning. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah 38 poster calon presiden dan wakil presiden 2024 yang tersebar di Ciayumajakuning. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, dilanjutkan dengan teknik simak dan catat. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap. Sementara itu, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik padan translasional dan padan referensial. Hasil penelitian ini diperoleh sepuluh makna. Adapun makna-makna tersebut yaitu 1) larangan berangan-angan segera lakukan tindakan yang nyata; 2) program mensejahterakan rakyat Indonesia, 3) ajakan memilih; 4) harapan untuk mendapatkan rezeki dengan lebih mudah; 5) prinsip membangun negara; 6) dukungan kepada paslon; 7) gagasan memajukan Indonesia; 8) kesiapan calon pemimpin; 9) sifat calon pemimpin; dan 10) pemimpin Indonesia maju. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan masyarakat dapat memahami makna terkait poster politik calon Presiden dan Wakil Presiden.
Kesalahan Berbahasa pada Teks Prosedural Luthfiah, Cheysa; Mulyaningsih, Indrya; Itaristanti, Itaristanti
Anufa Ikaprobsi Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/anufa.v1i1.12

Abstract

Aspects of language skills that students need to master are writing and reading skills. In writing texts, students must understand spelling, phrases, clauses, sentences, paragraphs, and discourse so that the contents of the text are easily understood properly and correctly. Furthermore, aspects of reading skills also need to be understood by students, if students lack interest in reading, students will make many language mistakes in the order of linguistic rules. Therefore, these two aspects are skills that must be mastered by students. This article focuses on language errors in the text. Thus, this article is important to do in order to find, find, improve, and bring benefits to the assessment of student learning, as well as being a reference for understanding language errors. The study in this article uses descriptive qualitative research, data collection techniques use test, observe, and observe techniques, data validity uses theoretical triangulation, data source triangulation, method triangulation, and expert validation. in the field of spelling students made the most mistakes in the use of capital letters from writing procedural texts of 80 errors. In the prepositional errors, students made many mistakes as many as 7. There were 7 divisions in the classification of syntax field errors and the most students made mistakes in using inappropriate diction. Aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai siswa dalam hal ini adalah keterampilan menulis dan membaca. Dalam aspek keterampilan menulis pada sebuah teks, siswa harus mampu memahami tatanan ejaan, frasa, klausa, kalimat, paragraf, serta wacana, supaya apa yang siswa tulis mampu dipahami dengan baik dan benar. Selanjutnya aspek keterampilan membaca pun perlu dipahami oleh siswa, apabila siswa kurang dalam minat baca akan terjadi siswa banyak melakukan kesalahan berbahasa dalam tatanan kaidah kebahasaan. Oleh karena itu, kedua aspek tersebut keterampilan yang harus dikuasai siswa.  Artikel ini memfokuskan terhadap kesalahan berbahasa pada teks. Dengan demikian, artikel ini penting dilakukan guna mencari, menemukan, memperbaiki, dan membawa manfaat terhadap penilaian pembelajaran siswa, serta menjadi acuan pemahaman kesalahan berbahasa. Kajian dalam artikel ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, simak, dan simak, keabsahan data menggunakan triangulasi teori, triangulasi sumber data, triangulasi metode, dan validasi pakar.  pada bidang ejaan siswa melakukan kesalahan terbanyak ada di penggunaan huruf kapital dari penulisan teks prosedural sebanyak 80 kesalahan. Pada kesalahan preposisi siswa banyak melakukan kesalahan sebanyak 7. Pembagian klasifikasi kesalahan bidang sintaksis ada 7 dan yang paling banyak siswa melakukan kesalahan pada penggunaan diksi yang tidak tepat.
Satire Dalam Acara Musyawarah Pada Channel Youtube Najwa Shihab Periode Mei―Oktober 2022: Kajian Semiotika Rahmatika, Aufilana; Itaristanti, Itaristanti; Nuryanto, Tato
Salingka Vol 20, No 1 (2023): SALINGKA, Edisi Juli 2023
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v20i1.841

Abstract

Pendengar yang tidak kritis dalam memahami maksud suatu tuturan, bisa saja ia menyimpulkan sesuatu yang justru bertentangan dengan apa yang dimaksud penutur. Topik ini juga penting untuk diteliti karena banyak orang yang keliru dalam memahami makna satire sehingga sering menimbulkan berbagai persepsi di tengah masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan makna satire yang terdapat dalam acara Musyawarah pada channel YouTube Najwa Shihab periode Mei―Oktober 2022. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotika dengan menggunakan teori Ferdinand de Saussure. Data dalam penelitian ini berupa tuturan-tuturan (berupa satire) yang digunakan dalam acara tersebut. Pengumpulan data dengan menggunakan metode simak. Adapun pada tahap analisis data peneliti menggunakan metode padan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat dua bentuk satire, yaitu satire horatian dan satire juvenalian. Selain itu, makna-makna satire tersebut adalah kebodohan, kelemahan, keserakahan, ketidakpercayaan, dan keegoisan.
Variasi Bahasa Pada Notifikasi Aplikasi Grab Driver (Kajian Sosiolinguistik) Aziz, Abdel; Itaristanti, Itaristanti; Mulyaningsih, Indrya
Salingka Vol 21, No 1 (2024): SALINGKA, Edisi Juli 2024
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v21i2.708

Abstract

This research aims to describe the types of language variations in Grab Driver application notifications. This research uses sociolinguistic studies, using descriptive qualitative research methods. This research uses data collection techniques, namely the listening method with skilled free-involved listening techniques, note-taking techniques, and documentation methods. This research resulted in 56 language variations being discovered, including: 27 in terms of speakers, including thirteen acrolects, two basilects, five slangs, three colloquials, and four jargons. Then 29 in terms of formality, including two official styles, eighteen business styles, seven casual styles, and two intimate styles. This shows that the app creator has used a language that can be understood by more users. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis variasi bahasa dalam notifikasi aplikasi Grab Driver. Penelitian ini menggunakan kajian sosiolinguistik dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, dan metode dokumentasi. Hasil penelitian ini ditemukan 56 variasi bahasa, meliputi: 27 dari segi penutur, meliputi tiga belas akrolek, dua basilek, lima slang, tiga kolokial, dan empat jargon. Kemudian, 29 dari segi keformalan, meliputi dua ragam resmi, delapan belas ragam usaha, tujuh ragam santai, dan dua ragam akrab. Hal ini menunjukkan bahwa pembuat aplikasi telah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh lebih banyak pengguna.