Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIVITAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PADA PELAKU UMKM RED HOUSE COFFEE GAYO Ikhsan Ikhsan; Nurhaslita Sari; Evi Susanti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Red House Coffee merupakan salah satu UMKM Aceh Tengah Desa Berghendal Kecamatan Meria Satu Kabupaten Bener Meriah yang dibangun pada 2016 oleh Isra Failani. Usaha ini telah  menerima surat perizinan Besertifikasi Pemenuhan Komitmen Produksi Rumah Tangga (SPP-IRT) dan NIB. Red House Coffee menyediakan coffee Honey, wine, natural, luwak, robusta, dan speacility.  Omzed Red House Coffee pada tahun 2022 terbilang rendah dibandingkan pengeluaran, yakni mencapai 150 juta/bulan dengan pengeluaran 40 juta/bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penyusunan SOP Red House Coffee Gayo. Di sini SOP sangat menunjang kesuksesan sebuah usaha. Metode penelitian yang digunakan berupa kualitatif bersifat deskriptif dengan sumber data  primer dan sekunder dan teknik pengumpulan datanya secara kuesioner serta wawancara.  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa SOP Red House Coffee Gayo tidak memenuhi prosedur penyusunan SOP yang benar. Dalam hal ini SOP Red House Coffee belum berbentuk dokumen, hanya berupa perintah secara lisan dari atasan kepada bawahan. Hal ini disebebakan oleh faktor administrasi, kepegawaiaan, dan harga penyusunan SOP yang mahal.
EFEKTIVITAS PENDAMPING SOP PADA PELAKU UMKM RED HOUSE COFFEE GAYO Evi Susanti; IKhsan IKhsan; Nurhaslita Sari
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2739

Abstract

Red House Coffee merupakan salah satu UMKM Aceh Tengah Desa Berghendal Kecamatan Meria Satu Kabupaten Bener Meriah yang dibangun pada 2016 oleh Isra Failani. Usaha ini telah  menerima surat perizinan Besertifikasi Pemenuhan Komitmen Produksi Rumah Tangga (SPP-IRT) dan NIB. Red House Coffee menyediakan coffee Honey, wine, natural, luwak, robusta, dan speciality.  Omzet Red House Coffee pada tahun 2022 terbilang rendah dibandingkan pengeluaran, yakni mencapai 150 juta/bulan dengan pengeluaran 40 juta/bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penyusunan SOP Red House Coffee Gayo. Di sini SOP sangat menunjang kesuksesan sebuah usaha. Metode penelitian yang digunakan berupa kualitatif bersifat deskriptif dengan sumber data  primer dan sekunder dan teknik pengumpulan datanya secara kuesioner serta wawancara.  Berdasarkan hasil penelitian SOP Red House Coffee Gayo tidak memenuhi prosedur penyusunan SOP yang benar. Di sini SOP Red House Coffee belum berbentuk dokumen, hanya berupa perintah secara lisan dari atasan kepada bawahan. Hal ini disebabkan oleh faktor administrasi, kepegawaian dan harga penyusunan SOP yang mahal.
PENGUATAN KAPASITAS PETANI MELENIAL MENUJU KEMANDIRIAN PANGAN Nurhaslita Sari; Sri Wahyu Handayani; Cut Asmaul Husna; Siti Jahria Sitompul; Ilham Mirza Saputra; Zulfikar
PROFICIO Vol. 5 No. 2 (2024): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i2.3623

Abstract

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa minat generasi milenial terhadap pekerjaan di bidang pertanian dilihat dari persepsi, keterlibatan, perhatian, dan motivasi. Persepsi terbagi menjadi persepsi positif dan persepsi negatif, persepsi positif meliputi persepsi positif terhadap profesionalitas petani, persepsi positif terhadap kepuasan kerja petani, dan persepsi positif terhadap pengembangan karier. Persepsi negatif meliputi persepsi negatif terhadap profesionalitas petani, persepsi negatif terhadap pendapatan di bidang pertanian, persepsi negatif terhadap status sosial petani, persepsi positif terhadap jaminan hari tua petani, dan persepsi negatif terhadap lapangan pekerjaan pertanian. Keterlibatan generasi milenial di bidang pertanian meliputi budidaya tanaman di pekarangan rumah, keterlibatan di lahan pertanian, dan keterlibatan sebagai mahasiswa bidang pertanian. Perhatian generasi milenial di bidang pertanian meliputi keinginan dalam mencari informasi pertanian, keinginan untuk mempelajari bidang pertanian, dan keinginan untuk terlibat dalam bidang pertanian. Motivasi generasi milenial di bidang pertanian meliputi keinginan untuk menambah wawasan di bidang pertanian, keinginan untuk wirausaha di bidang pertanian, dan keinginan untuk regenerasi pertanian keluarga. Faktor yang mempengaruhi minat generasi milenial ada dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong diantaranya adalah adanya pewarisan lahan pertanian, adanya pengenalan bidang pertanian oleh orang tua, adanya berbagi pengetahuan tentang pertanian oleh orang tua, sumber daya alam yang mendukung, adanya dorongan dari pemerintah, dan dapat membuka lapangan pekerjaan di bidang pertanian. Faktor penghambat diantaranya adalah sempitnya lahan pertanian, pekerjaan di bidang non pertanian, status sosial yang rendah, tidak memiliki ketertarikan di bidang pertanian, tidak menempuh pendidikan formal di bidang pertanian, dan kurangnya pendapatan keluarga di bidang pertanian. Tidak terdapat perbedaan minat generasi milenial terhadap pekerjaan di bidang pertanian pada dua latar belakang yang berbeda.
PERAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PENGEMBANGAN OLAH RAGA NASIONAL Nurhaslita Sari; Sri Wahyu Handayani; Siti Jahria Sitompul; Najamudin; Zulfikar
Jurnal Ilmiah Spirit Vol 25 No 2 (2025): JURNAL ILMIAH SPIRIT
Publisher : Universitas Tunas Pembangunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jis.v25i2.4984

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kebijakan publik dalam mendukung pengembangan olahraga nasional di Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui studi literatur, analisis dokumen kebijakan, dan wawancara mendalam dengan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pemerintah telah merumuskan kebijakan strategis seperti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain ketimpangan distribusi infrastruktur, keterbatasan anggaran daerah, rendahnya kualitas pembinaan atlet, dan minimnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga. Diperlukan penguatan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, pemerataan fasilitas olahraga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan sistem olahraga nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap perumusan strategi kebijakan yang lebih responsif dan berbasis kebutuhan lokal dalam rangka memajukan olahraga nasional. Kata kunci: kebijakan publik, olahraga nasional, pembangunan, DBON, partisipasi masyarakat