Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Application of Naïve Bayes Algorithm for Non-Cash Food Assistance Recipients in Kampar Regency Anam, M Khairul; Rahmiati; Paradila, Dinda; Mardainis; Machdalena
Sinkron : jurnal dan penelitian teknik informatika Vol. 7 No. 1 (2023): Articles Research Volume 7 Issue 1, 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/sinkron.v8i1.12032

Abstract

Non- Non-Cash Food Assistance (BPNT) is a non-cash food social assistance from the government given to beneficiary families (KPM) of Rp. 200,000 per month which is given in the form of basic necessities by using an electronic card. The large number of residents who will be selected makes it difficult for village officials to make decisions on who is eligible or ineligible as recipients of non-cash food assistance every month. This research was conducted to design a decision support system for the eligibility of non-cash food assistance recipients by using the naïve bayes algorithm in order to help the Parit Baru Village apparatus every month in determining the eligibility of the next non-cash food assistance recipients, by perform Confusion Matrix calculations. From the results of the discussion carried out, it can be concluded that Naïve Bayes and the resulting rules had an accuracy rate of 95%, the Precision value was 94% and Recall was 100%. Therefore, the Naïve Bayes algorithm can be applied to the decision support system in determining the eligibility of recipients of non-cash food assistance.
Pemanfaatan Sistem Skema Loop Pada Jaringan Tegangan Tinggi 150 kV Rangkaian KID Dumai Dengan Rangkaian Siak Palaha, Fadhli; Arya, Engla Harda; Machdalena; Putri, Viki Destika
SAINSTEK Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v13i1.344

Abstract

Pertumbuhan beban puncak Riau rata-rata 10 tahun mendatang sebesar 6,5% (RUPTL 2021-2030) dikarenakan pelanggan yang besar terutama rencana untuk pertamina hulu Rokan (400 MW), pelanggan pertamina RU II berpotensi memperluas pelanggan eksisting di Kawasan Industri (KID) Dumai. Pasokan listrik ke Dumai masih bersifat radial dengan mengandalkan transmisi Balai Pungut - Duri - Dumai. Apabila terjadi gangguan transmisi di GI Balai Pungut - Duri maka akan terjadi risiko tinggi terjadinya pemadaman listrik bagi GI yang memasok listrik ke pelanggan industri di Dumai. Untuk meningkatkan kehandalan jaringan di Riau untuk pasokan listrik ke Dumai maka perlu diterapkan sistem skema loop antara GI Siak - GI KID. Dengan hasil skenario II (looping KID-SIAK) yang menurun sebesar 39%, Skenario VIII (Ekspansi Beban di Vienna Pasca Looping KID-SIAK), dan Skenario X (Generator MPP Duri Mati Pasca Looping KID-SIAK) merupakan skenario yang paling aman untuk dilaksanakan dari nilai tegangan yang memenuhi persyaratan yang diizinkan oleh standar Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (GRID CODE), yaitu tidak kurang dari 10% dan tidak lebih dari 5% dari tegangan nominalnya pada ekspansi beban 12 MW.
Pengaruh Manuver Jaringan Distribusi 20 kV Terhadap Drop Tegangan dan Rugi-Rugi Daya Ermawati; Yolnasdi, Yolnasdi; Palaha, Fadhli; Machdalena; Hamzah, Irfan Kurniadi
SAINSTEK Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v13i1.346

Abstract

Nilai drop tegangan yang melebihi batas toleransi akan menyebabkan terjadinya pemadaman secara otomatis oleh sistem proteksi, untuk mengurangi daerah pemadaman listrik agar tetap tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang efisien dan maksimal salah satu cara dengan memanuver jaringan tersebut . Pada kasus ini Penyulang yang dimanuver adalah penyulang Suka Karya dengan Penyulang Taman Karya yang bertujuan untuk mengurangi pemadaman terutama pada daerah yang memiliki pelanggan prioritas. Untuk mengetahui seberapa besar drop tegangan dan rugi daya yang terjadi saat kondisi sebelum dan sesudah manuver beban pada penyulang ini perhitungan dilakukan dengan menggunakan software ETAP, simulasi terhadap penyulang dilakukan sebanyak 10 skenario berdasarkan data dari PT. PLN (Persero). Hasil penelitian ini untuk skenario manuver beban terbaik terdapat pada skenario ke 3 dengan jumlah beban 15610 kVA tidak terdapat drop tegangan yang melebihi batas toleransi dan tidak terjadi overload, sedangkan skenario terburuk terdapat pada skenario ke 1 dengan jumlah beban 23465 kVA terdapat drop tegangan di bus 8 yaitu 10,4% tegangan menurun menjadi 17,921 kV hingga ke bus 4 yaitu 18,17 % tegangan menurun menjadi 16,165 kV akibat dari kondisi jaringan yang mengalami over load. Untuk total rugi daya aktif dan reaktif sebelum manuver beban yaitu 1051,4 kW dan 3037,8 kVAR sedangkan sesudah manuver beban rugi daya aktif dan reaktif tertinggi terdapat pada skenario ke 1 dengan total 3957,4 kW dan 3981,7 kVAR.
International PKM enhances the Study of the potential implementation of appropriate technology in Angkasa Malaysia cooperatives to improve education or campus cooperatives. Febriana, Wiwit; Sukmareni; Meita Lefi Kurnia; Yunimar; Machdalena; Maidiawati; Yass Andria
Journal of Community Service and Application of Science Vol. 4 No. 1 (2025): COMMUNITY SERVICE AND APPLICATION SCIENCE (JCSAS)
Publisher : KPN Kopertis X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62769/cqf6eq24

Abstract

The International Community Service Program (PKM) has become a strategic tool in identifying and encouraging the use of appropriate technology in the development of higher education cooperatives. This study aims to explore the potential implementation of appropriate technology in the management and operational systems of the ANGKASA Malaysia Cooperative as a model for developing campus cooperatives in Indonesia. Through an observational approach, semi-structured interviews, and institutional document review, empirical data were obtained regarding the digitalization and information systems engineering practices implemented by ANGKASA. The study results indicate that technology integration based on the needs of cooperative members can improve service efficiency, financial accountability, and academic community participation. These findings serve as important reflections for higher education cooperatives in Indonesia to adopt similar adaptive and sustainable systems. Therefore, synergy is needed between educational institutions, technology developers, and the government to strengthen the digital cooperative ecosystem on campus.