Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pola dan Kebijakan Pendidikan Islam Masa Awal dan Sebelum Kemerdekaan Muhammad Sabarudin
TARBIYA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2015): Jurnal TARBIYA
Publisher : Postgraduate Program Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembentukan dan pengembangan masyarakat Islam di Indonesia pertama kali melewati bermacam-macam kontak, diantaranya: konrak jual beli, kontak perkawinan serta kontak dakwah secara langsung, baik secara individu maupun kolektif. Dari berbagai macam kontak inilah proses pendidikan dan pengajaran Islam berlangsung meskipun dalam ruang lingkup yang sederhana. Sejak awal perkembangan Islam, pendidikan mendapat prioritas utama dalam masyarakat muslim di Indonesia. Disamping karena besarnya arti pendidikan, kepentingan Islamisasi mendorong umat Islam melaksanakan pengajaran Islam kendati dalam sistem yang sederhana. Sebagai contohnya; sistem pengajaran yang mengggunakan konsep halaqah yang dilakukan ditempat-tempat peribadatan seperti masjid,mushalla bahkan di rumah-rumah para ulama. Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat Islam di Indonesia mengadopsi serta mentransfer lembaga keagamaan dan sosial yang sudah ada ke dalam lembaga pendidikan Islam di Indonesia.Di jawa umat Islam mentransfer lembaga keagamaan Hindu-Budha menjadi pesantren yang bernuansa Islami; umat Islam di Minagkabau mengambil alih Surau sebagai peninggalan adat masyarakat Minangkabau menjadi lembaga pendidikan Islam; dan demikian halnya masyarakat Aceh mengubah fungsi Meunasah sebagai lembaga pendidikan Islam. Sistem pendidikan di era penjajahan Belanda, sangat kontradiktif dengan sistem pendidikan tradisional Islam dalam berbagai aspek keagamaan. Sistem pendidikan di era penjajahan Belanda tidak memberikan tekanan sama sekali pada pengetahuan keagamaan, karena mereka lebih menitikberatkan pada kepentingan duniawi semata. Tujuan pendidikan mereka adalah untuk memenuhi kebutuhan pemerintah Belanda sebagai pegawai pemerintahannya. Namun, harus diakui bahwa sistem serta metode pendidikan dan pengajaran yang diimplementasikan dalam lembaga pendidikannya jauh lebih baik dan modern bila dibandingkan dengan sistem dan metode pada lembaga pendidikantradisional Islam.
The Effect of the SAVI Learning Model on Arabic Writing Skills: A Case Study at MTS Arrukhsatul ‘Ulum, West Bandung Mohammad Sabarudin; Ibnu Imam Al Ayyubi; Irfan Suryana; Rifqi Rohmatulloh; Saepulloh Saepulloh
Khulasah : Islamic Studies Journal Vol. 5 No. 2 (2023): Khulasah: Islamic Studies Journal
Publisher : LPPM STAIS Dharma Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/kisj.v5i2.114

Abstract

Arabic language education in schools intends to improve students' ability to communicate globally and understand in both oral and written aspects. Language skills consist of four aspects namely, listening, speaking, reading, and writing skills. This research was conducted at MTs Arrukhshatul 'Ulum West Bandung with quantitative research. This research method uses a survey method with correlation analysis to see the relationship between the independent variable, namely student learning independence, and the dependent variable, namely student learning outcomes, using the Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual (SAVI) learning model on Arabic writing material. This study aims to evaluate and measure the impact and how much significant influence is produced by the use of the SAVI learning model on the Arabic writing skills of 8th grade students at MTs Arrukhshatul 'Ulum West Bandung. This study has a very strong relationship between learning independence and student learning outcomes, or, in other words, student learning independence has a very strong effect on student learning outcomes, with a correlation coefficient value of 0.914. In addition, learning independence has an influence of 83.4% on student learning outcomes and the other 16.6% is influenced by factors outside student learning independence with the regression equation model Y = 19.012 + 0.727X
METODE STORY TELLING KISAH QUR’ANI UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAQ Mohammad Sabarudin
Jurnal Al Burhan Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.476 KB) | DOI: 10.58988/jab.v2i1.10

Abstract

Pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negeri kita. Krisis tersebut antara lain berupa pergaulan bebas, marangknya bullying, narkotika, porno aksi dan pornografi, sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Penerapan metode story telling kisah Qur’ani bisa dijadikan sebagai salah satu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan dalam pendidikan Islam, khususnya dalam pembelajaran aqidah akhlak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan, pelaksanaan,penerapan, evaluasi serta implikasi terhadap perkembangan pembelajaran aqidah akhlak untuk pendidikan karakter.Metode pada penelitian ini menggunakan deskriptif analitik yang termasuk kedalam metodologi kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi pustaka.
Metode Project-Based Learning Untuk Menumbuhkan Nilai-Nilai Pancasila Mohammad Sabarudin; Ibnu Imam Al Ayyubi; Rifqi Rohmatulloh
AlMaheer: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 02 (2023): AlMaheer: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Azami Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63018/jpi.v1i02.14

Abstract

Hakikat Pendidikan yang utama adalah membentuk karakter siswa, dalam Pendidikan Agama Islam adanya usaha dan rencana untuk membimbing pembentukan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis. Pancasila sebagai dasar ideologis negara yang memiliki peran krusial membentuk nilai karakter orang yang beragama sehingga mengakibatkan kecenderungan pemahaman siswa yang terbatas mengenai Pancasila dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya nilai Pancasila terutama untuk menumbuhkan sikap toleransi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis peningkatan metode Project-Based Learning dalam mengkonstruksi pemahaman dan penghayatan siswa terhadap nilai-nilai Pancasila pada pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilakukan di MTs Arrukhshatul ‘Ulum Bandung Barat dengan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen, instrumen pada penelitian ini menggunakan angket dan tes. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam menggunakan metode Project Based Learning untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila sangat bernilai positif dan direkomendasikan untuk pembelajaran kepada peserta didik. Sehingga implikasi dari penelitian ini bertumpu pada metode pembelajaran yang menumbuhkan rasa berpikir kreatif dan kritis siswa dalam kegiatan aktif di kelas sejalan dengan teknik utama pembelajaran yang membuat peserta didik untuk selalu berinovatif.
PENDAMPINGAN BTQ PADA SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BAETURROHMAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BACAAN AL-QUR'AN DI DESA CILILIN KECAMATAN CILILIN Mohammad Sabarudin
Jurnal Al Maesarah Vol 1 No 1 (2022): Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Pendidikan, Sosial, dan Kemasyarakatan
Publisher : LPPM STAI Darul Falah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cililin is a sub-district located in West Bandung Regency, West Java with the northern border, the village bordering the South Mekar Mukti Village, the village bordering the West Batu Layang Village. Cililin has always been known as the Gudang Santri and Pabrik Haji. However, along with the times, the nickname Gudang Santri and Pabrik Haji is fading because Islamic cultural norms are increasingly being eroded by the times, especially the global epidemic Covid-19 that has hit all levels of society in various spheres of  life, one of which is the religious realm. This is based on one of the reasons for the decline in the quality of reading the Qur'an for students at one of the Islamic boarding schools in Cililin Village, West Bandung. This study uses an independent Community Service Program mentoring method, where the number of respondents is 10 students. The results of Community Service are; an increase in the quality of reading the Koran of students. Conclusion: BTQ assistance to adolescent students at the Baeturrohman Islamic Boarding School has a positive impact on increasing the quality of reading the Qur'an.
MEMBANGUN KESADARAN SOSIAL MAHASISWA STAI DARUL FALAH MELALUI PARTISIPASI DALAM KEGIATAN BAKTI SOSIAL DONOR DARAH Ayu Puji Rahayu; Fikri Rizkia Muhammad; Mohammad Sabarudin; Murharyana Murharyana
Jurnal Al Maesarah Vol 2 No 2 (2023): Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Pendidikan, Sosial, dan Kemasyarakatan
Publisher : LPPM STAI Darul Falah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community service activities (PkM) in the KKN program can be used as a vehicle for the application and development of knowledge outside the campus. Through the voluntary blood donor social service program, it is hoped will increase the social awareness of STAI Darul Falah students about public health problems. The activity with the theme "A Drop of Your Blood, Hope for Others", is a strategy that can foster knowledge and practical experience in the field. So that students understand the benefits of blood donation not only textually but also contextually as one of the problems found in people's lives. The experience of working together in teams from various elements of society has increased the ability of students to take part in the community both disciplinary and interdisciplinary. This can hone their soft skills in building social networks. So that they are better prepared to be part of a productive and efficient society. Keywords: Social Awareness, Students, Blood Donation, Community Service
Pendampingan Hafalan Juz 30 Melalui Program Satu Desa Satu Hafidz Pada Anak Usia Sekolah SD di Pondok Pesantren Darul Hikam Almusri Ii Desa Wangunsari Mohammad Sabarudin; Enjang Aris Somantri; Ayu Puji Rahayu
Bhinneka Tunggal Ika : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 01 (2023): Bhinneka Tunggal Ika : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Rifa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam aktivitas keagamaan menjadi permasalahan yang terjadi di suatu wilayah. Hal tersebut menjadi salah satu permasalahan di Desa Wangunsari Kec.Sindangkerta. Dalam pengabdian ini kami hendak membuat program yang bisa mengatasi permasalahan tersebut. Hal tersebut sangat penting untuk memajukan dan membangun budaya masyarakat yang religious. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode observasi, pelaksanaan dan evaluasi. Untuk mendukung fokus pengabdian sesuai dengan hasil yang diharapkan di lapangan. Pertama, Sasaran program Tahfidz yang semula hanya ruang lingkup pesantren bertambah dengan peserta didik atau murid sekolah dasar diluar ponpes. Kedua, peningkatan jumlah peserta hafalan juz 30 melalui program SADESHA menjadi bertambah. Ketiga, sudah mulai terlihatnya bentuk kaderisasi di bidang keagamaan untuk di kemudian hari menjadi suri tauladan di tengah-tengah masyarakat
Analisis Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Berbasis Information and Communication Technology Sabarudin, Mohammad; Al Ayyubi, Ibnu Imam; Pancawardana, Haris; Sari, Desi Wulan; Agustin, Melinda Astrianti
Khulasah : Islamic Studies Journal Vol. 6 No. 2 (2024): Khulasah Islamic Studies Journal
Publisher : LPPM IAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/kisj.v6i2.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang pembelajarannya berbasiskan Information and Technology Communication berdasarkan tiga kelas dan jenis kelamin siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Parongpong dengan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan analisis uji Analysis of Variance untuk melihat perbedaan dan interaksi yang terjadi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SMPN 2 Parongpong dengan sampel siswa kelas VII A 32 siswa, VII B 38 siswa, dan VII C 40 siswa sehingga total siswa adalah 110 siswa. Pada penelitian ini diperoleh bahwa adanya perbedaan pada hasil belajar siswa pada Pendidikan Agama Islam yang pembelajarannya berbasis Information and Comunication Technology berdasarkan ke tiga kelas tersebut. Namun tidak adanya perbedaan yang terjadi apabila ditinjau berdasarkan jenis kelamin siswa dan interaksi yang terlihat pada ketiga kelas tersebut dengan siswa laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut terjadi antara kelas VII A dengan VII B dan VII C. Namun pada kelas VII B dengan VII C tidak terdapat perbedaan yang berarti. Dengan demikian untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisis hasil belajar siswa laki-laki dan perempuan yang dikorelasikan terhadap golongan darah siswa. Mengingat golongan darah belum banyak diteliti untuk dikoneksikan dengan hasil belajar siswa.
Exploring the Foundations of Islamic Education: Insights from Ibn Sina and Ibn Khaldun Sabarudin, Mohammad; Al Ayyubi, Ibnu Imam; Rohmatulloh, Rifqi; Suryana, Irfan; Wijaya, Tommy Tanu
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 35 No. 1 (2024): Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v35i1.4266

Abstract

Education is the application of philosophy and cannot be separated from one another. Education and philosophy are crucial in human life, including in Islamic education. Islamic education refers to the educational system and practices based on Islamic principles and values. The perspectives of Islamic education are motivated by various thoughts of Islamic figures and scientists sourced from the Qur'an. This study aims to explore the foundations of Islamic education according to Ibn Sina and Ibn Khaldun's perspectives and to show whether or not the perspectives can complete each other and are still relevant to education nowadays. The method used is a literature study with a qualitative approach. The data were presented as descriptive data based on the analysis of Ibn Sina and Ibn Khaldun from various sources, including documents and texts. The results show that Ibn Sina and Ibn Khaldun's perspectives have a specific pattern that complements each other and can be expanded in the modern era.
URGENSI LITERASI DIGITAL BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM KONTEKS PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Asrina, Neneng Jessi; Sabarudin, Mohammad
Al-Mubtadi: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58988/almubtadi.v1i1.219

Abstract

Pendidikan telah berubah dengan sangat cepat, terutama dalam kegiatan pembelajaran. Untuk memenuhi tuntutan kurikulum dan dinamika perkembangan zaman, Integrasi teknologi informasi ke dalam proses pembelajaran sudah menjadi keniscayaan yang harus dilakukan. Pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas seperti halnya pembelajaran konvensional. Namun, itu masih ada dan berjalan, tetapi di era digital saat ini, siswa juga dapat belajar secara virtual atau online. Sudah barang tentu, kemajuan dalam penyelenggaraan pendidikan harus dibarengi dengan persiapan guru untuk mengelola pembelajaran online. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dari hasil studi literatur menunjukkan bahwa guru tidak memiliki literasi digital yang baik atau kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Data menunjukkan bahwa sebagian besar guru hanya menggunakan fasilitas wa group (WAG) untuk melakukan pembelajaran daring. Namun, ada fasilitas pembelajaran berbasis online yang lebih ramah dan interaktif, seperti Google Meet, Google Class, dan Zoom Meeting, serta aplikasi media pembelajaran online lainnya yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain selama pembelajaran.