Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BENTUK GAYA BAHASA KOMUNIKASI FACEBOOK KOMUNITAS SENIMAN LAKI-LAKI Muh. Irfan Mukhlishin; Maryaeni Maryaeni; Yuni Pratiwi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.6, Juni 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.577 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i6.6365

Abstract

The use of increasingly diverse language, it is because they want or do not want the language we use will definitely be contaminated with the language of all regions in Indonesia and even discuss international languages. Therefore this article seeks to know the style of male language in communication through social media facebook, especially for the community of artists in Malang. In particular how the shape and meaning of language style male artist community in facebook? Style of language used male artist in the city of Malang is a stylistic comparison that is widely used is the "personification" of the style of figurative language depicting inanimate objects or goods lifeless as if it has human nature and "simile "in comparison of two things that are essentially different and deliberately considered equal.Penggunaan bahasa semakin beragam, hal ini karena mau atau tidak mau bahasa yang kita gunakan pasti akan terkontaminasi dengan bahasa dari seluruh daerah di Indonesia dan bahkan bahas-bahasa internasional. Untuk itu artikel ini berusaha mengetahui gaya bahasa laki-laki dalam komunikasi melalui media sosial facebook khususnya untuk para komunitas seniman di Malang Raya. khususnya bagaimana bentuk dan makna gaya bahasa laki-laki komunitas seniman dalam facebook? Gaya bahasa yang digunakan seniman laki-laki di kota Malang adalah Gaya bahasa perbandingan yang banyak digunakan adalah ”personafikasi” yaitu gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan dan ”simile” yaitu perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja dianggap sama.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS Endang Werdiningsih; Muh. Irfan Mukhlishin
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 4, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v4i2.6104

Abstract

Abstrak: Guru/dosen dituntut agar dapat merenca­nakan/merancang, melaksanakan, mengevaluasi suatu pembelajaran yang telah dipilih dan ditetapkannya. Salah satu yang familier dan mudah untuk dilaksanakan adalah model pembela­jaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini ternasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif  monositus. Sumber data penelitian adalah guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia dan dosen pengampu matakuliah Bahasa Indonesia. Data penelitian berupa hasil pengamatan peneliti terhadap penerapan model pembelajaran tipe jigsaw yang digumakan guru/dosen dalam mengajar. Teknik pemerolehan data dilakukan dengan perekaman dan pencatatan lapangan. Data hasil rekaman ditranskripsikan, dipilah-pilah, diberi kode, kemudian dianalisis. Sebagai instrumen kunci, peneliti melakukan aktivitas secara menyeluruh, baik dalam pengumpulan data maupun dalam kegiatan penganalisisan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran yang digunakan guru sdalam mengajar masih belum banyak perubahan (masih tradisional), guru mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas. Guru menjadi pusat pembelajaran dengan menggunakan ceramah dan tugas dalam menyampaikan materi. Sementara itu, dosen yang diamati sebagai sumber data sudah memberikan warna baru, yakni menggunakan model pembelajaran yang sesuai.  Dosen yang diamati disamping menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, juga menggunakan model-model yang lain, Kiranya perlu diberikan penyuluhan kepada para guru untuk lebih mengenal model-model pembelajaran.Abstract: Teachers/lecturers are required to be able to plan/design, implement, evaluate learning that has been selected and determined. One that is familiar and easy to implement is the Jigsaw-type cooperative defense model. This research is descriptive research using a qualitative monositus approach. The source of the research data is the teacher of the Indonesian subjects and lecturer of the Indonesian subjects. Research data in the form of researchers' observations on the application of jigsaw-type learning models that are echoed by teachers/lecturers in teaching. Data acquisition techniques are done by recording and recording the field. Recorded data is transcribed, sorted, coded, then analyzed. As a key instrument, researchers conduct activities thoroughly, both in data collection and in data analysis activities. The results showed that the learning model used by teachers in teaching still has not changed much (still traditional), teachers dominate learning activities in the classroom. The teacher becomes a center of learning by using lectures and assignments in delivering material. Meanwhile, lecturers who are observed as data sources have given a new color, namely using the appropriate learning model.  Lecturers who are observed in addition to using jigsaw-type cooperative learning models, also use other models, may need to be given counseling to teachers to get to know more learning models.
Analisa Dampak Pandemi Terhadap Kualitas Anak Didik di Kota Pontianak Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional Sri Ayu Irawati; Muh. Irfan Mukhlishin
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 1 (2023): January 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.9.1.385-396.2023

Abstract

Suatu kejadian yang luar biasa act of god tentang apa yang terjadi pada dunia saat adanya wabah covid 19. Seluruh dunia redup dalam sesaat keselamatan dan kesempatan untuk hidup menjadi sebuah prioritas. Sementara hal yang lain dikesampingkan demi tercapainya kelangsungan kehidupan. Badai covid 19 yang mewabahi indonesia dan juga dunia membuat terjadinya perubahan dalam segala lini kehidupan . Sementara segala sektor kehidupan untuk sementara tidak menjadi suatu hal yang diutamakan dikarenakan keadaan yang demikian mencekam. Pendidikan adalah suatu hal yang juga terpengaruh dan berdampak besar atas keadaan itu. Transformasi digital menjadi suatu pilihan yang harus segera dapat dijalankan demi menyelamatkan keselamatan hidup anak didik disisi lain adalah upaya yang baru dalam dunia pendidikan . Sistem pendidikan tidak lagi dijalankan dengan tradisonal namun bermetamorfosid secara daring, adalah suatu hal yang baru dan tidak pernah dibayangkan akan dilakukan dengan tempo yang demikian cepat saat itu namun keadaan yang mendesak membuat hal tersebut adalah hal terbaik yang dapat dilakukan dalam keadaan sulit. Namun bagaimanakah dengan kualitas anak didik, apakah akan tetap sama ataupun mengalami penurunan atau mungkin mengalami kenaikkan kualitas dan cara berpikir setelah pandemi melanda indonesia. Penelitian ini akan menitikberatkan pada bagaimana dampak pandemi covid 19 terhadap kualitas anak didik di kota pontianak kalimantan barat.
PENDIDIKAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING) UNTUK MAHASISWA Mukhlishin, Muh. Irfan; Nakti , Esa Kharisma Muhammad
Kusa Lawa Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Kusa Lawa
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Berbasis Proyek (Project-Based Learning atau PBL) merupakan pendekatan pembelajaran inovatif yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat proses pembelajaran. Dalam PBL, mahasiswa dilibatkan secara aktif untuk menyelesaikan proyek nyata yang relevan dengan bidang studinya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat, relevansi, dan bentuk implementasi PBL di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Wisnuwardhana Malang. PBL memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan literasi digital mahasiswa, serta menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Implementasi PBL di PBSI diwujudkan dalam berbagai proyek, seperti penulisan karya sastra, dokumentasi budaya lokal, pementasan drama, dan pengembangan media pembelajaran. Dengan pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Kesimpulannya, PBL merupakan strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dalam membekali mahasiswa PBSI dengan kompetensi yang holistik dan kontekstual.
INTERVENSI PSIKOEDUKASI UNTUK MENINGKATKAN SENSE OF COMMUNITY PETANI KOPI KTH SUKMOJATI Dwi Ratno Priyambodo; Muh. Irfan Mukhlishin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29643

Abstract

Kelompok Tani Hutan Kopi Sukmojati yang terletak di Desa Dayurejo, Dusun Gutean, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini berdiri sejak tahun 2018 dan telah mengelola kopi Sukmojati dengan memanfaatkan hutan Sukmojati untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari sejumlah 35 petani kopi Sukmojati selama 5 tahun terakhir ini hanya memunculkan 3 pengolah kopi, jadi hanya 8,5% anggota KTH yang mau menjadi pengolah kopi, sisanya memilih hanya menjadi petani. Berdasar data peneliti tercatat produktivitas petani sejak tahun 2020 – 2022 mengalami penurunan produksi, dari produksi 2 ton ditahun 2020 menjadi 1,2 ton di tahun 2022. Tahun 2023 saat kegiatan psikoedukasi akan dilaksanakan, catatan produktivtias kopi belum tercatat. Apabila dilakukan pengelolaan optimal terhadap tanaman kopi maka potensinya bisa mencapai 8,4 ton dengan jumlah petani yang totalnya adalah 35 petani. Dari permasalahan penurunan produktivitas panen kopi serta rencahnya keinginan petani untuk menjadi pengolah kopi, maka disepakati dengan Yayasan Cempaka Foundation yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan petani melakukan survey awal guna mengetahui tingkat kepedulian para petani terhadap Kelompok Tani Hutan Sukmodjati. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penurunan produtivitas petani kopi dari tahun ke tahun. Hasil penelitian awal terhadap sense of community diperoleh angka Mean = 71 dan termasuk dalam kategori rendah. Kemudian disepakati melakukan intervensi psikoedukasi terhadap KTH untuk meningkatkan sense of community. Pada output dapat dilihat bahwa nilai Mean pre tes sebesar 70,5882 sedangkan Mean post tes sebesar 74,0588. Karena nilai Mean pre tes 70,5882 < dari Mean post tes 74,0588 maka artinya secara deskriptif adanya perbedaan rata-rata antara sebelum dilakukan intervensi psikoedukasi dan sesudah dilakukan psikoedukasi. Dari data tersebut dapat dikatakan adanya perbedaan sense of community pada kelompok tani hutan Sukmodjati sebelum dilakukan intervensi psikoedukasi dan setelah dilakukannya intervensi psikoedukasi.
Penanaman nilai-nilai patriotisme melalui cerita sejarah perjuangan bangsa pada PAUD Sejahtera Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Bariyah, Khoirotul; Sari, Dyta Agnes Layung; Mukhlishin, Muh. Irfan
Penamas: Journal of Community Service Vol. 5 No. 3 (2025): Penamas: Journal of Community Service
Publisher : Nur Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53088/penamas.v5i3.2155

Abstract

The globalization era is accompanied by a massive influx of foreign cultures, resulting in the nation's noble values being easily eroded, exacerbated by the young generation's lack of understanding of the nation's historical struggles. At an early age, children experience a growth in high absorption capacity, which can have a lasting impact and remain throughout their lives. Therefore, instilling values of patriotism from an early age is highly relevant and urgent. The method employs a collaborative approach, focusing on inspiring stories about national heroes and historical events. This is chosen based on its suitability for the characteristics of early-age children who enjoy narrative and imagination at Sejahtera Tunggulwulung PAUD. This activity includes the introduction of national hero figures, inspirational stories about these heroes, accounts of historical events related to the nation's struggle, and singing national songs. The results show an increase in children's enthusiasm for historical stories, their ability to remember several important figures or events, and a rise in children's interest in national topics, as indicated by the questions about heroes. This activity successfully laid the foundation for instilling a sense of love for the homeland and pride in national identity in children.