Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene pada Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Andi Yusra; Lissa Opirina; Andrisman Satria; Isma Isma
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.317 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v6i1.1750

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to determine the effect of adding polypropylene fibers to compressive strength in high quality concrete. The specifications of polypropylene fiber used is a fiber length of 12 mm, fiber diameter of 18 microns and specific gravity of 0.91 gr / cm3. The concrete mixture design method used was trial and error, the quality of the concrete planned is 60 MPa with Water Cement Ratio 0.25 and the use of superplasticizer with a percentage of 2% of the weight of cement. The coarse aggregate to be used is split with a maximum aggregate diameter of 12 mm, and a palm oil clinkers 15% of the weight of cement. The percentage of polypropylene fiber used is 0.5%, 1%, 1.5% of the weight of cement. As a comparison concrete is made without the addition of fiber which is 0%. Concrete compressive strength testing is carried out at 28 days. The total number of test specimens is 24 cylindrical pieces (Ø15 cm, T = 30 cm). The results obtained from the average compressive strength test results at the percentage of 0%, 0.5%, 1% and 1.5% respectively were 57.35 MPa, 55.74 MPa, 54.87 MPa and 50.54 MPa. The optimum conditions are obtained at a percentage of 0.5%. It can be concluded that the addition of polypropylene fibers and palm oil clinkers on high quality concrete can increase the compressive strength of concrete. Keywords— High Strength Concrete, Fibers Concrete, Polypropylene Fibers, Compressive Strength
Desain Ulang Gedung Laboratorium Teknik Sipil Universitas Teuku Umar Dengan Menggunakan Struktur Baja Andrisman Satria; Andi Yusra; Lissa Opirina; Firzan Firzan
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Teknik Sipil & Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.935 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v6i2.3220

Abstract

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang dilalui oleh lempeng gempa dan termasuk dalam wilayah ring of fire yaitu Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik yaitu daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Pada penelitian ini dilakukan desain ulang gedung laboratorium Teknik Sipil UTU dengan menggunakan struktur baja, adapun tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan desain penampang struktur baja yang digunakan pada gedung laboratorium Teknik Sipil Universitas Teuku Umar, Mendapatkan Perbandingan perilaku struktur Beton dan Struktur Baja ditinjau dari Gaya. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi mengenai bagaimana mendesain gedung struktruk baja dan membandingkan dengan struktur beton, Selain itu diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam analisis respons spekrum struktur bangunan gedung dengan bantuan software SAP2000  Perbandingan perilaku struktur ditinjau dari gaya dalam yaitu momen dan gaya geser, tidak terdapat perbedaan yang terlalu jauh namun jika kita bandingkan nilai momen pada struktur beton 25,85 KN sedangkan struktur baja 16,36 KN. Perbedaan ini muncul karena pada baja terdapat pengaku bracing. Kata Kunci : Struktur Baja, Respon Spektrum
Analisa Sambungan Lentur Antar Dua Gedung Beton Bertulang Dewi Purnama Sari; Muhammad Fitrah; Andrisman Satria
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil & Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.25 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v7i1.3300

Abstract

Indonesia is in the three  tectonik yaitu Indo-Australia, Eurasia dan Pacific may be  Indonesia have disaster of earthquake. Aceh Barat is in the a town in Indonesia include in to region 5. However, a bulding must have resistance for earthquake. In this research investigate influence warp connection depend on deformation and bending moment caused by earthquake.  Investigation of spectrum response do to variation model of wrap connection in distance 15 cm for Model A, the  structure without wrap connection for Model B,the structure with wrap connection in distance 30 cm for Model C, the structure without wrap connection in distance 30 mm for Model D and the structure without wrap connection exactly for Model E. The analysis by SAP 2000 Software to find out the bending moment and deformation. The result moment and deformation  consequtively are Model A is 49,37 KNm and 12,623 mm, Model B is 59,88 KNm and 15,395 mm, Model C is 50,33 KNm and 12,814 mm, and Model D is 59,88 KNm  and 15,395 mm, Model E is 43,84 KNm and 12,268 mm. Using wrap connection have moment and deformation smaller than the model without wrap connection that the large distance. According to that result, wrap connection can solve the problem to the impact between two building. Keywords—Earthquake, SAP 2000 Software, wrap connection, deformation, impact
Pengecoran Beton Dalam Air Payau Menggunakan Admixture terhadap Kuat Tarik Belah Teuku Farizal; Andi Yusra; Firzan Firzan; Andrisman Satria
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil & Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.792 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v7i2.3858

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan admixture pada pengecoran didalam air payau tanpa pemadatan. Variasi penambahan admixture adalah 8% dan 12% dari berat semen dan membandingkan dengan pengecoran didalam air payau tanpa penambahan admixture (%) tanpa pemadatan serta membandingkan juga dengan pengecoran tidak didalam air payau tanpa penambahan admixture (%) tanpa pemadatan. Benda uji yang digunakan adalah silider (15 x 30) cm dengan FAS 0,35. Jumlah benda uji dalam penelitian ini adalah 12 buah benda uji untuk pengujian umur 7 hari dan 12 buah benda uji untuk pengujian umur 28 hari. Penelitian ini menggunakan bahan produk PT. Sika Indonesia dengan nama Sikacrete-W. Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik USK, hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan admixture sangat berpengaruh pada pengecoran dalam air payau tanpa pemadatan. Besarnya peningkatan pengaruh penggunaan admixture pada pengecoran dalam air payau tanpa pemadatan pada penggunaan admixture 12% baik umur pengujian 7 hari maupun umur 28 hari. Pada umur pengujian 7 hari kuat tarik belah beton rata-rata sebesar 21,69 kg/cm2 dan umur 28 hari sebesar 23,81 kg/cm2.  Kata kunci : Pengecoran Dalam Air Payau, Kuat Tarik Belah, Umur Beton.  AbstractThis research was conducted with the aim of knowing the effect of using admixture on castings in brackish water without compaction. Variations in addition of admixture were 8% and 12% of the weight of cement and compared with casting in brackish water without the addition of admixture (%) without compaction and also compared with casting not in brackish water without adding admixture (%) without compaction. The test object used is a cylinder (15 x 30) cm with a FAS of 0.35. The number of test objects in this study were 12 specimens for testing the age of 7 days and 12 specimens for testing the age of 28 days. This research uses PT. Sika Indonesia under the name Sikacrete-W. The test was carried out at the Materials and Construction Laboratory, Faculty of Engineering, Syiah Kuala University, the results showed that the use of admixture had a significant effect on casting in brackish water without compaction. The magnitude of the increase in the effect of using admixture on castings in brackish water without compaction was on the use of 12% admixture, both at 7 days of age and 28 days of age. At 7 days of testing, the average split tensile strength of concrete was 21.69 kg/cm2 and at 28 days of age 23.81 kg/cm2.  Keywords: Casting in Brackish Water, Split Tensile Strength, Age of Concrete
ANALISIS TARIKAN PERGERAKAN PENGUNJUNG PASAR BINA USAHA DI KOTA MEULABOH Meidia Refiyanni; Azwanda Azwanda; Andrisman Satria
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil Dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.114 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v4i2.1288

Abstract

Prior to expansion of area, West Aceh had an area of 10,097.04 km2 or 1,010,466 ha after expansion of the West Aceh area to 2,927.95 km2, consisting of 12 sub-districts and 322 villages. The city of Meulaboh is located in Johan Pahlawan Subdistrict, one of the sub-districts of Meulaboh City that has a shopping center, the Business Development Market. Pasar Bina Usaha is the best-selling shopping center on the southwest coast, with congestion due to increasing community activity. This increase in activity is caused by the large number of movements of houses - markets - houses that affect the existing transport system. Against this background, it is necessary to examine the trait of the movement of the community from the home market house with the attraction model of the market visitors. Based on the analysis of the dominant factors influencing the attractiveness of the business market visitors, the number of family members (X1), the number of motorcycles (X3), the number of marketers (X9), the transport costs (X11), the number of marketers per day (X12) travel time (X15) and age (X16). Weekdays are dominated by the number of family members (X1), the number of motorcycles (X3), the distance of the market houses (X8), the number of marketers (X9), the number of marketers per day (X12), the purchase cost (X14 ) and travel time (X15), age (X16)
Penataan On Street Parking Berdasarkan Persepsi Masyarakat dalam mengurangi External Cost Firzan Firzan; Rachmat Sofyan; Andrisman Satria
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.038 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v5i2.1908

Abstract

AbstrakPertumbuhan penduduk di daerah perkotaan menyebabkan meningkatnya kebutuhan infrastruktur dan prasarana, sehingga pengguna prasarana yaitu masyarakat menuntut pemerintah harus menyediakan serta mengevaluasi prasarana tersebut. Tingginya arus lalu lintas menimbulkan kemacetan di jalan raya, salah satunya disebabkan oleh on street parking. Fasilitas parkir harus menjaga keselamatan dan kelancaran lalulintas, jika parkir tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan nilai external cost bagi kendaraan yang melintas yaitu penurunan kecepatan. Ruas jalan W. R Supratman merupakan bagian sentral pusat bisnis campuran di Kota Banda Aceh. Kemacetan menjadi pemandangan yang rutin terjadi, hal ini disebabkan oleh on street parking pada segmen jalan sepanjang 136 m, sehingga perlu ditinjau penanganannya berdasarkan persepsi masyarakat sebagai pengguna parkir dan key informant sebagai pengambil kebijakan. Hasil penelitian berdasarkan persepsi masyarakat, untuk segmen A sebesar 70% responden menginginkan Pedagang Kaki Lima direlokasi dan 50% parkir untuk kendaraan roda empat, sedangkan pada segmen B sebesar 63% responden menginginkan pedagang kaki lima direlokasi dan 53% diperuntukkan untuk kendaraan roda empat. Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan penerapan di lapangan dengan penanganan skenario persepsi masyarakat, yaitu dengan merelokasi on street parking yaitu kendaraan roda dua ke ruas jalan H.T Daud Syah dan ruas jalan Twk. Daud Syah, merelokasi Pedagang kaki lima serta mengasumsikan pola parkir kendaraan roda empat dari 450 menjadi pola parkir yang paralel 00 atau sejajar sisi jalan, sehingga level of service menjadi lebih baik yang semula LOS E menjadi LOS C. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan menerapkan skenario persepsi masyarakat yang awalnya sebesar Rp8.780.180,- km/jam menjadi Rp. 3.803.657,- km/jam, sehingga nilai external cost yang didapat dari selisih kondisi eksisting dengan skenario persepsi masyarakat pada kedua segmen adalah Rp. 4.976.523,- km/jam. Kata kunci—external cost, persepsi, pembenahan
Studi Penelitian Kuat Lentur Balok Beton Di Dalam Air Payau High Performance Teuku Farizal; Zakia Zakia; Dian Febrianti; Andrisman Satria; Murhaban Murhaban; Al Munawir; Bambang Tripoli
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.583 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v8i2.6139

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaan admixture dalam air payau tanpa pemadatan. Variasi penambahan jumlah admixture 8% dan 12% dari berat semen dan perbandingan dengan tidak menggunakan admixture serta perbandingan tanpa menggunakan admixture tidak menggunakan admixture. Ukuran benda uji dalam penelitian ini adalah (15 x 15 x 60) cm, faktor air semen (FAS) 0,35 dan 0,40. Jumlah sampel untuk umur pengujian 7 hari 12 sampel dan umur pengujian 28 hari 12 sampel. Dalam penelitian ini menggunakan Sikacrete-w produk dari PT.Sika Indonesia. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Dari hasil penelitian, penggunaan admixture 12% sangat berpengaruh terhadap kekuatan lentur beton baik umur 7 hari maupun 28 hari dalam air payau tanpa pemadatan. Hasil pengujian umur 7 hari dengan FAS 0,35 nilai kuat lentur beton rata-rata 27,73 kg/cm2 dan umur pengujian 28 hari nilai kuat lentur balok beton rata-rata sebesar 35.38 kg/cm 2 . pengujian dengan FAS 0,40 umur 7 hari nilai kuat lentur beton rata-rata sebesar 23.20 kg/cm 2 dan umur pengujian 28 hari nilai kuat lentur beton rata-rata 29.87 kg/cm 2 .
Influence of Groundnut Shell Powder on Normal Concrete's Split Tensile Strength Samsunan Samsunan; Fitria Husna Putri; Inseun Yuri Salena; Andrisman Satria
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v3i1.410

Abstract

Groundnut shell powder contains significant amounts of the chemical silica (SiO) to be utilized as construction materials. Through the use of groundnut shell powder, this study seeks to determine the split tensile strength of concrete (GSP). With a compressive strength design of f'c =21.7 MPa, the concrete mixture adheres to ACI 2I1.1-91. The aggregate of crushed stone with a maximum diameter of 19.1 mm. Portland cement type I is the type of cement utilized. With a variation of 0%, 5%, 7,5%, 10%, and 12.5%, additional material (GSP) substitutes cement in part. At 14 and 28 days old, concrete is tested for its tensile strength. For each modification, there are three cylindrical test objects, each measuring 30 cm in length and 15 cm in diameter. The split tensile strength of concrete was tested using 14-day-old peanut shell powder, and the results were 1,699 MPa, 1,840 MPa, 1,581 MPa, and 1,510 MPa, respectively. The findings demonstrated that concrete's split tensile strength (f'ct) was 28 days with a fluctuation of 0%; 5%; 7,5%; 10%; and the sequential 12.5% was 1,934; 2,170; 2.265; 1,958; and 1,887 Mpa. Following the findings, the ideal tensile strength value was at a variation of 7.5%, or 2,265 MPa, greater than 0% (1,934 MPa) of 17.11%. The age of 28 days was 7.5% higher than the age of 14 days (1,840 MPa) of 23.10% for the variation's maximum tensile strength. Compared to standard compressive strength test findings, the Split tensile strength value of concrete utilizing GSP is 6.83%
Pemanfaatan Sedimen Sungai dan Abu Batu Sebagai Bahan Pengisi Filler Pada Lapisan AC-WC Rahmat Djamaluddin; Andrisman Satria; Syafril Syafril
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil & Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v7i2.7536

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan filler sedimen sungai dan batu dengan bahan pengikat aspal retona blend 55. Sedimen sungai dan abu batu merupakan partikel kasar, halus yang dapat digunakan sebagai bahan pengisi (filler) pada lapisan AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler sedimen sungai dan abu batu terhadap karakteristik marshall pada lapisan AC-WC sesuai spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi 1 Divisi 6 menggunakan variasi filler75%:25% dengan kadar aspal optimum 5,5%. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai stabilitas 1086,188 kg, flow 3,4 mm, VIM 4,16%, VMA 16,13%, VFA 74,22%, MQ 316,72 kg/mm pada rendaman 30 menit, stabilitas 1011,608 kg, flow 3,6 mm VIM 4,62%, VMA 16,53%, VFA 72,06%, MQ 278,93kg/mm pada rendaman 24 jam, hasil yang diperoleh setiap variasi filler memenuhi syarat spesifikasi Bina Marga 2018. Nilai durabilitas memenuhi persyaratan yaitu > 90% dari stabilitas normal dengan hasil 93,13%. Hasil ini menunjukkan bahwa filler sedimen sungai dan abu batu bisa digunakan dalam lapisan AC-WC. Keywords: Marshall, sedimen sungai, abu batu, AC-WC, aspal retona blend 55
Perbandingan Gaya Geser Dasar Struktur Gedung Fix Base dengan Base Isolation Tipe High Damping Rubber Bearing (Studi kasus Modifikasi Gedung H Rumah Sakit Rujukan Regional Cut Nyak Dhien Meulaboh) Andrisman Satria; Rahmat Djamaluddin; Syafri Yosep Kurniawan
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v9i1.7537

Abstract

Abstract Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan instensitas kegempaan yang cukup tinggi sehingga kewaspadaan terkait kerusakan yang terjadi akan lebih besar baik ancaman jatuhnya korban jiwa serta kerusakan terhadap bangunan. Salah satu metode untuk mengurangi energi gempa yaitu dengan menambahkan seismic device pada bagman tertentu bangunan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Salah satu sistem seismic device yang digunakan adalah menggunakan sistem isolasi dengan konsep memisahkan antara struktur bangunan bawah dengan bangunan struktur atas yaitu antara pondasi dengan kolom sehingga jika terjadi gempa, gaya yang diterima pondasi tidak langsung di terima oleh struktur kolom namun di redam oleh base isolation ini. Hasil analisis digunakan untuk mendesain gedung pada yang terletak di zona gempa kuat untuk daerah Aceh Barat dengan metode respons spektrum menggunakan software Etabs. Berdasarkan hasil perhitungan analisa struktur, gedung yang ditinjau menggunakan High Damping Rubber Bearing mengalami reduksi gaya geser pada struktur sebesar 16,44%.  Keywords:  Seismik, base isolation, Respons spektrum, HDRB, Software Etabs