Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Rina Rismawati; Rustono WS; Akhmad Nugraha
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.907 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v4i2.7425

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatarbelakangi karena pada zaman sekarang ini masih ada sekolah yang menggunakan metode ceramah dimana pembelajaran hanya terpusat pada guru. Pada awal pembelajaran siswa tampak bersemangat namun setelah memasuki kegiatan inti siswa terlihat bosan dan mengantuk sehingga hasil belajar siswa pun tidak optimal.Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental), sedangkan desain penelitiannya menggunakan  Nonequivalent Control Group Design. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan variabel terikat yaitu hasil belajar IPS siwa kelas IV di Sekolah Dasar. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Langensari dan SDN Giriwangi Taraju Kabupaten Tasikmalaya. Teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara tidak terstruktur, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji-t, yang sebelumnya telah diketahui normalitas dan homogenitasnya.Pada kelompok ekperiemn yaitu kelas IV SDN Langensari diperoleh rata-rata nilai pre tes sebesar 42,5 dan rata-rata nilai pos tes sebesar 78,40. Pada kelompok kontrol yaitu kelas IV SDN Giriwangi diperoleh rata-rata nilai pre tes sebesar 45,76 dan rata-rata nilai pos tes sebesar 60. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai signifikansi 0,003 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dari pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
PENGARUH MODEL MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENELADANI PATRIOTISME PAHLAWAN Anggi Purwa Nugraha; Rustono WS; Nana Ganda
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.301 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i1.5097

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi atas dasar yang diperoleh di lapangan yaitu pada mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar kerap kali dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit karena harus menghapal berbagai materi pelajaran serta membuat malas ketika harus membaca materi pelajaran yang begitu banyak. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pemilihan model pembelajaran haruslah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut pada penelitian ini peneliti memiliki tujuan untuk mengukur pengaruh model Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimen dengan desain one group pre-test post-test. Sumber data pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi meneladani patriotisme pahlawan di kelas IV SD Negeri Sukamukti. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dengan bentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi meneladani patriotisme pahlawan sebelum dan sesudah menggunakan model Mind Mapping, (2) hasil uji normal gain menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi meneladini patriotisme pahlawan sebelum dan sesudah mengunakan model Mind Mapping yaitu, diperoleh dengan rata-rata 2.7561 yang termasuk ke dalam kategori peningkatan tinggi, dan (3) hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung t tabel (6,948 2,086) dan signifikansi 0,05 (0,000  0,05), hal ini menyatakan H0ditolak dan Haditerima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Mind Mapping terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi meneladani patriotisme pahlawan.
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Literasi Geografi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar Ratni Sumirat; Rustono WS; Momoh Halimah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 2 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.159 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i2.7196

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pemahaman lima aspek fundamental geografi meliputi konsep lokasi, tempat, hubungan, gerakan dan wilayah pada pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pentingnya pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar untuk memperoleh tingkat pemahaman kegeografian siswa di kelas lanjut. Selain itu, pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode ceramah menjadi hal yang praktis dan lumrah diterapkan guru mata pelajaran IPS di lapangan. Permasalahan terkait kurang terampilnya guru mengembangkan model pembelajaran berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti memilih dan menggunakan model pembelajaran berbasis literasi geografi (MPBLG) yang didasarkan atas studi literatur yang telah dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini secara umum mengangkat bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis literasi geografi (MPBLG) terhadap hasil belajar IPS siswa pada materi kegiatan ekonomi memanfaatkan sumber daya alam di kelas IV SD Negeri Sangkali. Sedangkan tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran berbasis literasi geografi (MPBLG) terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sangkali Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya dengan teknik pengambilan sampel berupa sampel total atau jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa tes. Analisis data kuantitatif menggunakan Microsoft Excel versi 2007 dan SPSS versi 22.0. Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis, disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis literasi geografi (MPBLG) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
ANALISIS PENGGUNAAN MAJAS DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI WANOJA 1 KABUPATEN BREBES Teguh Iman Santoso; Aan Kusdiana; Rustono WS
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2, No 1 (2015): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.368 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v2i1.5239

Abstract

Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa. Sehingga pada pelaksananaannya, keterampilan menulis mendapatkan porsi khusus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu keterampilan menulis tersebut adalah menulis karangan narasi. Karangan narasi merupakan bentuk wacana yang berusaha memaparkan suatu peristiwa berdasarkan waktu sehingga ketika membaca karangan narasi, pembaca diajak merasakan peristiwa yang ada pada karangan narasi. Oleh sebab itu, tidak dipungkiri bahwa dalam karangan narasi ditemukannya majas. Majas dalam karangan narasi sendiri merupakan bahasa kias yang mewakili perasaan penulisnya. Guna mengetahui perbendaharaan majas penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model analisis konten. Berdasarkan hasil analisis terhadap 24 karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Wanoja 1, ditemukan majas yang sering digunakan adalah hiperbola sebanyak 12 buah, ekslamasio sebanyak 5 buah, koreksio sebanyak 4 buah, polsidenton sebanyak 3 buah, antithesis sebanyak 2 buah, dan sisanya berupa majas sinekdoke (totum pro parte dan pars pro toto), klimaks, depersonifikasi, pleonasme serta asidenton sebanyak 1 buah.
Pengaruh Pembelajaran Make A Match terhadap Hasil Belajar Siswa tentang Mendeskripsikan Tokoh Pejuang Masa Penjajahan Belanda Rimas Putri Utami; Rustono WS; Sumardi Sumardi
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.22 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i1.7207

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penngembangan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran IPS, pada umumnya pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat tradisional yang berdampak pada hasil belajar siswa secara signifikan. Hal ini di tunjukan dengan indikator hasil belajar siswa yang masih rendah. Solusi untuk mengatasi hal tersebut, peneliti memilih dan menggunakan pembelajaran make a match. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini secara umum mengangkat bagaimana pengaruh pembelajaran Make A Match terhadap hasil belajar IPS siswa pada materi perjuangan rakyat melawan  penjajah Belanda kelas V SD Negeri 1 Nagarawangi. Sedangkan tujuan dalam penelitian ini secara umum untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Make A Match terhadap hasil belajar IPS siswa pada materi Perjuangan Rakyat Melawan Penjajah Belanda dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 1 Nagarawangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaknih quasi eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Nagarawangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dengan teknik pengambil sampel berupa sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Analisis data kuantitatif menggunakan microsoft excel versi 2010 dan SPSS versi 16.0. Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis, disimpulkan bahwa hasil belajar yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Make A Match lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SUBTEMA AYO CINTAI LINGKUNGAN Rudi Sofyan; Rustono WS; Ghullam Hamdu
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 2 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.88 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i2.5157

Abstract

Penggunaan media pembelajaran dapat dijadikan salah satu faktor untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pembelajaran yang disampaikan. Studi pendahuluan di Sekolah Dasar menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran masih sangat jarang dilakukan khususnya dalam pembelajaran tematik. Media yang tersedia masih bersifat parsial dan diperuntukan untuk salah satu mata pelajaran tertentu. Fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Dasar pada umunya sudah tersedia cukup lengkap, namun pemanfaatan fasilitas TIK tersebut sebagai media pembelajaran tematik masih belum optimal. Dari hasil identifikasi dan analisis masalah tersebut, peneliti bermaksud melakukan pengembangan media pembelajaran tematik berbasis multimedia interaktif khususnya pada subtema ayo cintai lingkungan pembelajaran tiga. Penelitian ini melibatkan guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara, validasi ahli, observasi, kusesioner tanggapan guru, serta kuesioner respon siswa. Pengembangan rancangan produk dilakukan dengan menggunakan software Adobe Captivate. Rancangan produk dinyatakan layak melalui validasi ahli, selanjutnya dilakukan revisi dan diujicobakan pada pembelajaran. Uji coba dilakukan sebanyak dua kali. Uji coba pertama dilakukan di SDN 1 Cijeungjing dan uji coba kedua dilakukan di SDN 3 Benteng. Secara umum, produk direspon positif oleh sebagian besar guru dan siswa, dan dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Refleksi dari pengembangan media pembelajaran tematik ini adalah menghasilkan produk akhir berupa media pembelajaran tematik berbasis multimedia interaktif pada subtema ayo cintai lingkungan untuk kelas IV Sekolah Dasar. Produk dikemas ke dalam bentuk CD Interaktif dan dilengkapi dengan buku panduan penggunaan.
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Talking Stick untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Siti Rahayu; Momoh Halimah; Rustono WS
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.159 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i1.7419

Abstract

Penelitian ini diawali dari adanya masalah dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Kamenteng Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang. Masalah pada pembelajaran tersebut, yaitu  masih ada siswa yang bersifat acuh tak acuh, kurang memperhatikan penjelasan guru, tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru dan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga berdasarkan data awal yang diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa hanya 55,9. Dengan demikian, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan peningkatan motivasi belajar siswa, mendeskripsikan pelaksanaan peningkatan motivasi belajar siswa, dan mendeskripsikan hasil peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Kamenteng Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang. Penerapan model cooperative learning tipe talking stick dipilih peneliti untuk mengatasi masalah tersebut, dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang rancangan prosedur penelitiannya mengacu pada model Kemmis dan MC. Taggart yang berbentuk Spiral. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket, dan tes. Sedangkan untuk analisis data digunakan teknik analisis kualitatif yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta analisis data kuantitatif yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar dan mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus, secara keseluruhan telah menunjukkan adanya peningkatan dari data awal  baik dalam proses maupun hasil peningkatan motivasi belajar. Dari data yang diperoleh pada proses pembelajaran untuk tahap perencanaan siklus I 80% dan siklus II 95%, pada tahap pelaksanaan yang dilihat dari aktivitas guru ketika pembelajaran untuk tindakan siklus I sebesar 80% dan siklus II sebesar 95%. Sementara untuk aktivitas siswa pada tindakan siklus I sebesar 68,4% dan siklus II sebesar 82,9%. Sedangkan untuk hasil peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 64% dan siklus II adalah 82%. Karena motivasi belajar siswa meningkat maka hasil belajar siswa pun meningkat yaitu pada tindakan siklus I adalah 70,85 dan hasil belajar pada tindakan siklus II adalah 80,73. Dari data tersebut terlihat bahwa penerapan model cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Kamenteng Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.
PENGARUH METODE KARYA WISATA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TENTANG EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR Via Widia; Dian Indihadi; Rustono WS
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2016): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.685 KB) | DOI: 10.17509/pedadidaktika.v3i1.5099

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya hasil belajar siswa tentang ekonomi daerah sekitar dengan penggunaan metode karya wisata, materi yang disampaikan mengenai ekonomi daerah sekitar hanya terpaku pada buku sumber, sehingga siswa tidak tahu perekonomian apa yang ada di daerahnya tersebut, khususnya di daerah kawalu yang terkenal akan kerajinan bordir. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan metode karya wisata pada pembelajaran ekonomi daerah sekitar dalam mata pelajaran IPS. Alasan penggunaan metode karya wisata  dalam pembelajaran IPS diantaranya untuk membantu siswa mengetahui perekonomian apa saja yang ada di daerahnya tersebut secara nyata, dan siswa dapat mengetahui bordir sebagai salah satu kearifan lokal yang ada di daerah kawalu Kota Tasikmalaya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) hasil  belajar siswa sebelum menggunakan metode karya wisata tentang ekonomi daerah sekitar di kelas IV; 2) hasil belajar siswa sesudah menggunakan metode karya wisata tentang ekonomi daerah sekitar di kelas IV; 3) perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan setelah menggunakan metode karya wisata tentang ekonomi daerah sekitar di kelas IV. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimen bentuk control one group pretest-posttest design dengan pendekatan kuantitatif. Dengan populasi siswa kelas IV SD Negeri 2 Kawalu di kecamatan Kawalu berjumlah 20 siswa. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar siswa dilakukan dengan tes soal pilihan ganda mengenai ekonomi daerah sekitar. Hasil penelitain menunjukan bahwa: 1.) Hasil belajar siswa tentang ekonomi daerah sekitar sebelum menggunakan metode karya wisata masih ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah 2.) hasil belajar siswa setelah menggunakan metode karya wisata, yaitu sebagian siswa berada pada kategori tinggi dan kategori sangat tinggi 3.) terdapat pengaruh dari penggunaan metode karya wisata terhadap hasil belajar siswa tentang ekonomi daerah sekitar.