Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pelaksanaan Modal Sosial Dalam Penanggulangan Bencana Banjir (Studi di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara) Etradis Muhtama; Jamaluddin Hos; Tanzil Tanzil
SOCIETAL Vol 10, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: Untuk Mengetahui (1) pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. (2) faktor-faktor penghambat pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir di Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka disimpulkan 1. Pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir (a) modal sosial bonding, bencana banjir yang terjadi berulang kali, bukan lagi merupakan suatu hal yang “tidak biasa” bagi masyarakat di Desa Rante Gola, seringnya terkena dampak dari bencana banjir menjadikan masyarakat terbiasa dan sadar akan pentingnya saling tolong-menolong di dalam menghadapi bencana banjir. (b) Modal sosial bridging, adanya bridging ini memanfaatkan koneksi sebagai upaya pemulihan yang lebih cepat dan baik. Analisis bridging pada Desa Rante Gola dilihat dari keterlibatan selama evakuasi, penyelamatan, dan pencarian, mematuhi peraturan, menolong sesama masyarakat tanpa membedakan agama ataupun suku.(c) Modal sosial linking, Bentuk dari Linking social capital yang terdapat di Desa Rante Gola adalah kerjasama masyarakat dengan pemerintah dalam penanggulangan bencana banjir. Pemerintah berhubungan langsung dengan masyarakat tanpa melalui perantara dalam menyampaikan informasi. 2. Faktor penghambat pelaksanaan modal sosial dalam penanggulangan bencana banjir yaitu(a) Kedudukan Dan Peranan Individu, (b) Pendidikan yang rendah, (c) Kelas sosial dan kesenjangan ekonomi, (d) Nilai-nilai personal.
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat di Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Wa Ode Kembar Sari Widyaningsi; Justawan Justawan; Tanzil Tanzil; Muh. Yusuf
PAMARENDA : Public Administration and Government Journal Vol 2, No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu O

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.64 KB) | DOI: 10.52423/pamarenda.v2i2.28682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat di Puskesmas Wapunto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini sebanyak tiga orang. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengukur kepuasan pasien Kartu Indonesia sehat menggunakan lima dimensi pengukuran kepuasan yaitu: dimensi ketanggapan didapatkan pasien sudah puas dengan pelayanan di Puskesmas Wapunto. Dimensi keandalan didapatkan pasien belum sepenuhnya merasa puas karena pelayanan yang ada di Puskesmas Wapunto memakan waktu cukup lama dan merasa masih perlu adanya penambahan jumlah sumber daya manusia. Dimensi empati didapatkan pasien sudah puas dengan pelayanan di Puskesmas Wapunto. Dimensi jaminan didapatkan pasien belum sepenuhnya merasa puas karena masih terdapat pasien yang masih dimintai melakukan proses pembayaran meskipun ia merupakan pengguna Kartu Indonesia Sehat. Dimensi bukti langsung didapatkan pasien sudah puas dengan pelayanan di Puskesmas Wapunto.Kata kunci : Analisis Pelayanan, Jaminan Kesehatan, Kepuasan Pasien.
Meningkatkan Pelayanan Urusan Haji Bagi Masyarakat : Strategi Kementerian Agama Kota Kendari Firman Azis; Muh Amir; Tanzil Tanzil
PAMARENDA : Public Administration and Government Journal Vol 2, No 1 (2022): Edisi Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu O

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.729 KB) | DOI: 10.52423/pamarenda.v2i1.26942

Abstract

Artikel ini bertujuan  untuk mengatahui strategi kementrian agama Kota Kendari dalam upaya meningkatkan pelayanan urusan haji kepada masyarakat. Dan untuk mengatahui kegiatan pelaksanaan kementrian agama Kota Kendari dalam pelaksanaan pelayanan urusan haji kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan. Penelitian ini dilaksanakan pada Kementrian Agama Kota Kendari Sulawesi tenggara. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yaitu, Kepala bagian Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kepala bagian Bimbingan Masyarakat Islam, Kepala Bagian Tata Usaha. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi Kementrian Agama dalam meningkatkan pelayanan urusan haji kepada masyarakat terlihat cukup efektif, hal ini dikarenakan dalam proses pelayanan pendaftaran haji sudah menggunakan system online jadi untuk akses pendaftaran lebih mudah dan cepat meskipun ada sedikit masalah dalam waktu tunggu keberangkatan haji yang cukup lama. Adapun kegiatan pelaksanaan Kementrian Agama Kota Kendari dalam pelayanan urusan haji kepada masyarakat yang meliputi : 1)Administrasi, 2)Transportasi, 3)Akomodasi, 4)konsumsi, 5)Kesehatan.Kata kunci : Pelayanan, Haji, Strategi, Kementerian Agama
Peranan Kepemimpinan Camat dalam Peningkatan Pelayanan Publik : Kantor Camat Wiwirano, Konawe Utara Sulaeman Sulaeman; Tanzil Tanzil; Jopang Jopang
PAMARENDA : Public Administration and Government Journal Vol 2, No 1 (2022): Edisi Juli
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Halu O

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.878 KB) | DOI: 10.52423/pamarenda.v2i1.26945

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui peranan kepemimpinan pada kantor Camat Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Dan Untuk mengetahui kualitas pelayanan pada kantor Camat Wiwirano Kabupaten Konawe Utara. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peranan kepemimpinan dimensinya yaitu peran performa pemimpin yaitu Pegawai sudah terbiasa dengan pekerjaan yang telah diberikan dan cukup sesuai dengan tingkat kemampuannya, dengan ini tentu akan berdampak cukup baik pula diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaannya dalam memberikan pelayanan cukup mampu melaksanakan yang sesuai dengan tugas-tugas pokok; peran sebagai pemimpin yaitu cukup profesional kerja pegawai disini dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat cukup optimal karena beberapa hal seperti adanya sikap pegawai masih mementingkan kepentingan pribadinya; peran sebagai interpersonal yaitu kurang memberikan motivasi kepada para pegawai agar dapat bekerja cukup maksimal, ksususnya di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta pengambilan keputusan yaitu meminta beberapa rekapan absensi yang diberlakukan untuk selanjutnya akan  memberikan teguran lisan kepada pegawai yang kurang disiplin sehingga pegawai dapat menerapkan disiplin kerja.Kata kunci : Camat, Kepemimpinan, Kualitas Pelayanan. 
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integrasi Sosial Pada Perkawinan Campuran (Studi di Kelurahan Benu-Benua Kecamatan Kendari Barat) Risky Ahyan; Syaifudin Suhri Kasim; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 5, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i1.35182

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) Untuk Mengetahui Bentuk integrasi sosial pada perkawinan campuran di kelurahan Benu-Benua Kecamatan Kendari Barat(2) Untuk mengetahui Faktor-faktor pendorong terjadinya perkawinan campuran di kelurahan Benu-Benua Kecamatan Kendari Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Proses integrasi yang terjadi di Kelurahan Benu-Benua merupakan proses panjang salah satu bentuknya ialah Asimilasi, akulturasi dan akomodasi, perkawaninan campuran antara suku Muna dan Tolaki, Muna dan Bugis, Bugis dan Moronenr dan sebagainya sehingga terjadi penyatuan antar dua kebudayaan yang berlangsung sampai hari ini dan pilihan-pilhan sosial untuk menjadi pasangan suami atau istri dilihat dari budaya seserorang tanpa menghilangkan dua kebuyaan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkawinan campuran ia agama, pendidikan dan ekonomi, dan keinginan untuk hidup layak di masyarakat, hal tersebut dipengaruhi oleh interaksi sosial yang terjadi di masyarakat dimana keadaan sosial menentukan pilihan-pilihan untuk dilakukan pernikahan campuran antara dua kebuayaan, seperti melihat kualitas agama seseorang, pendapatan perbulan, tinggkat pendidikan dan ekonomi dan juga pernikahan campuran salah upaya untuk keluar dari himpitan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat.
Fungsi Modal Sosial Dalam Sistem Produksi Gula Aren (Studi Kasus di Desa Rahadopi Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana) Fera Yuniar; Jamaluddin Hos; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 5, No 1 (2023): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v5i1.35183

Abstract

Tujuan dari penelitian ini antara lain:(1) Untuk mengetahui bentuk-bentuk modal sosial dalam usaha produksi gula aren di desa Rahadopi Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana (2)Untuk mengetahui fungsi modal sosial dalam sistem produksi gula aren di desa Rahadopi Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi modal sosial dalam sistem produksi gula aren di Desa Rahadopi terdapat beberapa Bentuk-bentuk modal sosial (kepercayaan, norma, dan jaringan) saling terkait satu sama lain, terdapat satu bentuk-bentuk sosial yang mendominasi dalam menjalankan produksi gula aren yaitu kepercayaan. Adanya tingkat kepercayaan yang tinggi dan di dasari dengan adanya jaringan yang kuat antar pelaku produksi, maka dalam proses produksinya pengrajin dapat dengan mudah mengakses modal, bahan baku dan para pekerja gula aren. Fungsi modal sosial (kerja sama, ketersediaan bahan atau keberlanjutan usaha dan penyaluran atau distribusi hasil produksi gul aren) semua ini sama-sama memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk suatu kerja sama dalam Desa Rahadopi sehingga bisa melakukan keberlanjutan usaha satu sama lain dan sampai di distribusi suatu usaha sehingga bisa di yakini untuk melibatkan orang lain di dalam kehidupan produksi masyarakat Rahadopi sehingga dapat memberi informasi langsung bagi masyarakat dalam menghubugkan untuk melibatkan produksi ke tengkulak.
Bentuk Jaringan Sosial Dalam Pemasaran Hasil Produksi Petani Jagung (Studi di Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna) Wa Ode Sufaria; Bahtiar Bahtiar; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 4, No 2 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v4i2.20766

Abstract

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk jaringan social dan saluran pemasaran hasil produksi petani jagung di Desa Bone Tondo Kecamatan Bone Kabupaten Muna. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yang dilakukan untuk mencari data langsung di lapangan dan dengan data-data yang bersifat data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk  jaringan sosial dalam pemasaran hasil produksi petani jagung Bentuk jaringan social petani jagung yaitu jaringan social kepercayaan yang dibangun dengan kerjasama antara jaringan petani atau pedaang dan konsumen. Jaringan hubungan timbal balik yang di bangun dari kerjasama antara sesama petani. Serta jaringan interaksi sosial yang di bangun kerjasama antara jaringan pedagang dan petani. Saluran dalam pemasaran jagung yaitu dimulai dari produsen/petani menjual ke pedagang kemudian menjual ke konsumen yang di mana proses menciptakan, memelihara dan mengalihkan keunggulan, muatan nilai hubungan antara pelanggan. Dan mengenali pelanggan merupakan cara peamsaran suatu menejemen yang disusun untuk memprcepat pemecahan pesoalan pemasaran dan membuat keputusan-keputusan strategis.
RELASI GENDER DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR (Studi Pada Keluarga Nelayan Di Desa Tongali Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan) Switanti Switanti; Syaifudin Suhri Kasim; Tanzil Tanzil
Gemeinschaft Vol 4, No 1 (2022): Edisi April
Publisher : Jurusan Sosiologi FISIP UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/gjmpp.v4i1.17437

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui jenis aktivitas keluarga nelayan dalam pengelolaan sumber daya pesisir di Desa Tongali Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan (2) Untuk mengetahui relasi gender keluarga nelayan dalam pengelolaan sumber daya pesisir pada keluarga nelayan di Desa Tongali Pulau Siompu Kabupaten Buton Selatan. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian di lapangan menunjukan bahwa (1) jenis aktivitas keluarga nelayan dalam pengelolaan sumber daya pesisir terdiri dari beberapa aktivitas yaitu penangkapan ikan, pembuatan pukat, penyulaman jaring, penjualan ikan, pembuatan tali pancing, pengangkutan ikan dari perahu dan pengawetan ikan. Dari berbagai aktivitas tersebut anggota keluarga nelayan (suami, istri dan anak) memiliki aktivitas masing-masing yaitu suami melakukan penangkapan ikan, penjualan ikan, pembuatan pukat dan tali pancing, serta penyulaman jaring, dan istri yaitu melakukan penjualan ikan, pengangkutan ikan dari perahu dan pengawetan ikan, sedangkan anak hanya membantu dari aktivitas tersebut. (2) Relasi gender dalam pengelolaan sumber daya pesisir keluarga nelayan di Desa Tongali terjadi hampir pada keseluruhan aktivitas dalam pengelolaan sumber daya pesisir, tetapi dalam relasi gender lebih nampak pada jenis aktivitas yang sama antara suami dan istri serta anak-anak seperti pada aktivitas penangkapan ikan, pembuatan pukat, penyulaman jaring, penjualan ikan, pembuatan tali pancing, pengangkutan ikan dari perahu dan pengawetan ikan dengan alokasi waktu yang berbeda-beda
UPAYA PERLINDUNGAN MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK DARI KELUARGA PEMULUNG (Studi di Tempat Pembuangan Akhir TPA Puuwatu Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Suci Dwi Rahmayuni; Suharty Roslan; Tanzil Tanzil
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 1, No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.248 KB) | DOI: 10.52423/welvaart.v1i2.16742

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui masalah kesejahteraan sosial yang dihadapi anak pemulung di daerah pemukiman Tempat Pembuangan Akhir TPA Puuwatu Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari(2) Untuk mengetahui upaya pelindungan yang dilakukan dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang dihadapi anak pemulung di daerah pemukiman Tempat Pembuangan Akhi TPA Puuwatu Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Penelitian ini di lakukan di Tempat Pembuangan Akhir TPA Puuwatu Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Analisi data yang di gunakan adalah analisis kualitatif sedangkan sumber data menggunakan data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang di lakukan bahwa, Masalah Kesejahteraan Sosial yang dihadapi anak pemulung di daerah pemukiman Tempat Pembuangan Akhir TPA Puuwatu Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari yaitu terdiri dari Masalah Sosial, Masalah Ekonomin, Masalah Pendidikan dan Masalah Kesehatan, selanjutnya Upaya pelindungan yang dilakukan dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial yang dihadapi anak pemulung di daerah pemukiman TPA PuuwatuKelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari yaitu perlindungan yang di lakukan dari pihak Masyarakat, pihak Pemerintah dan pihak Swasta. 
KONFLIK ANTARA PENGUSAHA KARAOKE DENGAN MASYARAKAT DI DESA FONGKAINIWA KECAMATAN TONGKUNO KABUPATEN MUNA Rosmina Rosmina; Syaifudin Suhri Kasim; Tanzil Tanzil
SOCIETAL Vol 10, No 2 (2023): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat di Desa Fongkainiwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dan mengetahui cara penyelesaian konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat di Desa Fongkainiwa Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer yaitu diperoleh langsung dari lapangan melalui metode observasi, atau wawancara dengan 13 informan yakni masyarakat yang terlibat dalam konflik karaoke. Data sekunder berupa data yang diperoleh dari masyarakat setempat, dokumen dan laporan yang terkait dengan konflik antara pengusaha karaoke. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisis berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap pemerisaan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa faktor- Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Analisis berlangsung melalui empat tahap yaitu tahap pengumpulan data, tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap pemerisaan kesimpulanfaktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat yaitu 1) Mengalami konflik antar perbedaan pendapat antara individu dengan kelompok mengenai adanya konflik antara pengusaha karaoke dengan masyarakat. Disini ada individu dengan kelompok yang tidak setuju dengan adanya pengusaha karaoke tersebut karena masyarakat merasa terganggu dengan musik karaoke tidak bisa terkontrol. Sehingga dari perbedaan tersebut akan menimbulkan perselisihan atau konflik yang berkepanjangan ataupun sementara dikalangan masyarakat 2) Secara teoritis perubahan sosial timbul karena beberapa faktor penyebab perubahan sosial yakni bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan (conflict) masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Kemudian proses penyelesaian konflik yaitu 1) Mediasi (Mediation). Masyarakat menganggap pemimpin sebagai tumpuan dan harapan dalam setiap penyelesaian masalah konflik yang terjadi didalam penyelesaian konflik yang terjadi maka menggunakan mediasi atau penghubung mediasi yang yang bertikai juga sebagai pelapor yang menyumbangkan pemikiran-pemikiran dan saran bagi tercapainya suatu masalah 2) Konsiliasi (Conciliation), merupakan usaha mempertemukan keinginan yang berselisih untuk mencapai persetujuan dan penyelesaian. Dalam penyelesaian perselisihan, konsiliator memiliki hak dan kewenangan untuk menyampaikan pendapat secara terbuka dan tidak memihak kepada yang bersangketa 3) Arbitrase (Artibation), Istilah arbitrasi berasal dari kata “Arbitrase” (Bahasa Latin yang berarti “Kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu perkara menurut kebijaksanaan”. Arbitrase usaha perantara dalam meleraikan sengketa.