Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keefektifan Konseling Kelompok untuk Rehabilitasi Narkoba Daulay, Annisa Arummaisyah; Rahman, Surya; Alfarabi, Muhammad; Koto, Taufiq Ismail; Saragih, Muhammad Putra Dinata; Sahputra, Dika
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.024 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i2.1644

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa efektifnya konseling kelompok untuk penyalahgunaan narkoba. Peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat studi pustaka (library research). Yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah para korban penyalahgunaan narkoba, metode pengumpulan data penelitian ini dengan menggunkan buku-buku dan literatur-literatur lainnya, dengan membaca beberapa sumber yang berkaitan dengan narkoba yang konseling kelompok penulis melihat seberapa efektifnya konseling kelompok untuk rehabilitasi narkoba, setelah dilakukanya analisis hasil yang didapatkan ternyata konseling kelompok dirasa sangat efektif untuk rehabilitasi narkoba.
CARA MENANGANI KESULITAN BELAJAR DISLEKSIA PADA SISWA KELAS 3 SD NEGRI 060877 MEDAN Khofila, Resha; Saraswati , Farah; Koto, Taufiq Ismail; Abdurrahman , Abdurrahman
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24268

Abstract

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada banyak aspek, salah satunya pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Guru di sekolah tentunya menjadi fasilitator yang baik untuk siswanya dengan menyediakan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan memilih cara yang cocok untuk memfasilitasi proses belajar siswa, guru di sekolah dapat memberikan dukungan yang tepat dan bekerja sama dengan orang tua sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan cara yang benar. Untuk itu, guru membutuhkan strategi pembelajaran yang efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis khususnya bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Disleksia. Adapun Metode: metode huruf, metode multisensor, metode Fernaid, metode Gilingham, metode transposisi alfabet.
TOXIC FRIENDSHIP COMMUNICATION BEHAVIOR (STUDI: MAHASISWA BPI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA) Dalimunthe, Amsal Qori; Sinulingga, Neng Nurcahyati; Koto, Taufiq Ismail; Ananda, Ditya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25636

Abstract

Perilaku komunikasi beracun seringkali terjadi dalam hubungan pertemanan antar teman sekelas. Hal tersebut bisa ditinjau dari segi bahasa yang digunakan kurang baik dan disertai perilaku yang buruk. Hubungan pertemanan yang seharusnya baik menjadi rusak yang menyebabkan timbulnya sikap apatis. Perilaku komunikasi beracun tidak bisa dianggap sepele karena merugikan diri sendiri dan orang lain yang menyebabkan seseorang kurang percaya diri, memiliki perasaan cemburu yang berlebih bahkan trauma. Sehingga dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi perilaku komunikasi beracun yang terjadi diantara mahasiswa bimbingan penyuluhan Islam. Metode penelitian yang digunakan deksriptif kualitatif yaitu penelitian dengan upaya mengungkap realitas atau kenyataan fenomena sosial. Adapun diambil sampel dari mahasiswa BPI UINSU 2022-2023 sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi literature. Hasil penelitian ini menunjukkan perilaku komunikasi beracun diklasifikasikan dalam beberapa indicator yaitu pengkritik, tidak ada empati, keras kepala dan selalu bergantung. Selain itu perilaku komunikasi beracun menimbulkan dampak kompetisi yang berlebihan, pengkhianatan, kecemburuan, balas dendam, kemarahan, depresi dan insecure. Perilaku komunikasi beracun perlu diatasi agar tidak menimbulkan kerugian lagi dengan cara menetapkan batasan, langsung bicara dan menjauh.