Diah Asmarandani, Diah
FSRD USAKTI

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain

INDUSTRI KERAJINAN GERABAH BANYUMULEK DI LOMBOK SEBAGAI DESAIN KRIYA DAN CENDERAMATA Woro Asty Werdina; Diah Asmarandani
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 2 No. 2 (2005)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1552.981 KB) | DOI: 10.25105/dim.v2i2.1261

Abstract

AbstrakDesain Gerabah Banyumulek pada saat ini menjadi sangat beragam bentuknya. Semula hanya menghasilkan bentuk kendi gentong sebagai tempat air dan menanak nasi, serta piring besar. Pada saat ini banyak ditemukan desain gerabah Banyumulekyang meningkat bentuk dan fungsinya, seperti gentong besar untuk elemen exterior, gentong sedang untuk wadah payung, gentong kecil untuk aksesories interior dan gerabah-gerabah dengan bentuk ukuran-ukuran kecil yang berfungsi untuk menyajikan buah dan makanan-makanan di hotel, kedai kopi dan resto-resto yang bernuansa tradisional dengan unsur-unsur lokal genius.Beberapa pertanyaan muncul antara lain: sejauh mana perkembangan dan perubahan nilai fungsi dan bentuk gerabah Banyumulek dalam hubungannya dengan teknologi pembuatannya, dan kuatnya pengaruh pariwisata terhadap perkembangan fungsi dan bentuk gerabah Banyumulek sebagai produk cenderamata. AbstractThere are now a large variety of forms in the design of Bnyumulek earthenware vessels. As the beginning the craftsmen used to produce water pitchers , large bowls for keeping water and dooking rice, and large dishes only. The design has been inproved recently in terms of forms and function such as big large bowls for exterior elements, medium large bowls for umbrella keepers, small large bowls for interior accesories, and smal earthenware, vessels for fruit and meal dishes in hotels, coffes shops and restaurants in traditional atmosphere with local genius elements.Some question raise such as : how far the development and the changed of function value and form of Bnayumulek earthenware vessels relating to the making technology is and how strong the impact of tourism through the development of function and form of Banyumulek eartenware vessels as souvenir product is.
PERUBAHAN FUNGSI DAN BENTUK SENI PAHAT, SENI PATUNG SUKU ASMAT DI PAPUA SEBAGAI PRODUK KERAJINAN Diah Asmarandani
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 1 (2007)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.605 KB) | DOI: 10.25105/dim.v5i1.1470

Abstract

AbstractAs tradition art, artistic of people sculpture and statue Asmat earn grouped in primitive culture/artefact - primitive art, this thing is because ofform of physical from material culture function and material culture is more majored, and also forming process is not addressed for aesthetic function; in the growth primitive art from people Asmat become appearance idea primitivism in the world of art. Art, craft and design masterpiece with theme primitive art/primitive culture from people Asmat many produced in so many forms like: furniture, mural, paintings and households appliances as effort so that culture of people materials Asmat don't become extinct. Form of to many becoming new inspiration in the craft world, become attention of primitive art observer and consumer, and also producer/craft industrial.Keywords: primitive artefact/culture, primitivism, Asmat craft.AbstrakSebagai seni tradisi, seni patung dan seni pahat orang Asmat dapatdikelompokan kedalam primitive culture/artefact primitive art, hal inidisebabkan oleh bentuk fisik dari budaya material dan fungsi budaya material lebih diutamakan, serta proses pembentukan tidak ditujukan untuk fungsi estetis; dalam perkembangannya primitive art dari orang Asmat menjadi ide munculnya primitivism dalam dunia seni. Karya seni, karya kerajinan dan karya desain dengan tema primitive art/primitive culture dari orang Asmat banyak diproduksi dalam berbagai bentuk seperti: furnitur, mural, alat-alat rumah tangga dan lukisan-lukisan kulit pohon sebagai usaha agar
PERAN ANTROPOMETRI PADA FUNGSI DAN BENTUK KIOS ROKOK SEBAGAI TEMPAT BERJUALAN, PENYIMPANAN DAN BERTEDUH Diah Asmarandani; Awang Eka Novia Rizali
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 5 No. 2 (2008)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1749.317 KB) | DOI: 10.25105/dim.v5i2.1474

Abstract

Abstract Nowadays, most public areas function as social interaction such as comercial areas. Therefore, a lot of areas are used for business activities. Public areas such as green areas, parks, bus shelters are filled with people selling their product. Vendors selling herbal drink, household utensils, clothing, magazines, phone-cards, cigarettes and many more manipulate those areas to make money. This fact shows the role of cigarette stands in big cities, which is viewed from functional and ergonomical aspect. Abstrak Saat ini banyak ruang publik dan jalanan menjadi kawasan untuk berinteraksi sosial, diantaranya menjadi kawasan komersial; banyak wilayah yang dimanfaatkan untuk berjualan. Wilayah ruang publik seperti kawasan jalur hijau, taman, halte bis dan wilayah parkir serta ruang jalan dapat menjadi koridor kaki lima, Pedagang Kaki Lima (PKL) seperti warung jamu, pedagang alat rumah tangga sampai pakaian, kios majalah, kios selular, kios rokok dan banyak lagi lainnya memanfaatkan wilayah ini untuk melakukan transaksi berjualan. Tulisan ini mengangkat peranan kios rokok di kota¬kota besar, ditinjau dari aspek fungsi, bentuk dan ergonominya
TOPENG BONDRES BALI: Sebuah Kajian Seni Ekspresi Topeng Diah Asmarandani
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 3 No. 1 (2005)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1387.676 KB) | DOI: 10.25105/dim.v3i1.1495

Abstract

Abstrak Selama lebih dari seribu tahun , seni pertunjukan topeng telah menjadi bagian dari ritual-ritual penting di Bali. seni pertunjukan topeng yang terkenal pada mulanya adalah Topeng pajegan, Topeng Panca, dan Topeng Prebon. Dalam perkembangan topeng hidup di Bali, Topeng Bondres atau Bebondresan atau Bondres Celantungan sangatlah populer. Karakter Topeng Bondres tidak memerlukan suatu wanda atau pakem atau gaya tertentu seperti halnya seni pertunjukan yang lain.