Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Risiko Kawin Lari (Silayyang) Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna Hijriani, Hijriani; Bt. Tolo, Suriani; Munawir, La Ode; Kasmawati, Kasmawati; Danggi, Erni; Jawiah, St.; Abdul Manan, La Ode
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.259 KB)

Abstract

Terjadinya kawin lari di Desa Lagasa dalam masyarakat adat Suku Bajau disebut dengan “silayyang” merupakan bentuk perkawinan yang sangat tercela. Pada tahun 2019-2020 terdapat hampir delapan belas pasangan yang melakukan silayyang. Pada umumnya, yang melakukan kawin lari adalah anak-anak yang putus sekolah atau anak-anak yang tidak pernah bersekolah, bahkan banyak juga anak-anak yang masih dibawah umur. Masalah dalam penelitian ini : apakah penyebab terjadinya kawin lari yang terjadi pada Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna? serta bagaimana risiko kawin lari terhadap pasangan kawin, keluarga serta masyarakat Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna?. Penelitian ini mengangkat persoalan kawin lari yang ada di Desa Lagasa Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara yang sampai saat ini masih terus terjadi, sehingga sangat layak untuk diteliti dan dijadikan referensi terkait dengan fenomena kawin lari. Hasil pembahasan penelitian ini menganalisis dan menguraikan faktor utama penyebab terjadinya silayyang yaitu, syarat dan pembiayaan perkawinan tidak dapat dipenuhi, perempuan belum mendapatkan izin menikah, perempuan telah bertunangan/dijodohkan, orang tua atau keluarga menolak lamaran pihak laki-laki dan perempuan telah hamil lebih dulu. Faktor lainnya karena faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor keluarga dan faktor usia. Dampak yang ditimbulkan yaitu : timbulnya kedudukan superior dan inferior, tidak tercatatnya perkawinan, masalah dalam administrasi negara, segala bentuk hubungan hukum yang berkaitan dengan administrasi perkawinan tidak dapat dilakukan, keharmonisan keluarga tidak tercipta, ketidakmampuan pasangan untuk mempertahankan perkawinan, pelaku kawin lari yang masih remaja dan belum memiliki pekerjaan yang tetap, dan dapat diproses secara hukum. Kesimpulannya bahwa praktek silayyang ini masih berjalan di masyarakat Adat Suku Bajau di Desa Lagasa, sehingga perlu perhatian serius dari pemerintah setempat dalam memberikan penerangan hukum kepada masyarakat, agar tidak berdampak secara terus menerus.
The Role of e-Leadership, Career Development and Loyalty on Employee Performance Joko Tri Brata; Abdul Nashar; Suyuti HM; La Ode Abdul Manan
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 6, No 1.1 (2022)
Publisher : International Journal of Artificial Intelligence Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29099/ijair.v6i1.1.700

Abstract

Objective in study this is for know influence virtual leadership against loyalty employees, development career to loyalty employees, virtual leadership towards performance employees, development self to performance employees and loyalty employee to performance employees. Study this including type study quantitative, Subject taken in study this are 380 employees in Indonesia public organizations. with random sampling system method. Data obtained with spread online questionnaire with scale Likert 1 to with 7 via social media, analysis technique using Structural Equation Modeling (SEM) with tool help data processing software SmartPLS 3.0. Independent variable in study this are virtual leadership, career development and loyalty while the dependent variable is employee performance. Conclusion in study this Influential virtual leadership to loyalty employees, Development career influential to loyalty employees, Influential virtual leadership to performance employees. Development Career influential to performance employees. Loyalty employee influential to performance employees.
Pengaruh Tunjangan Fungsional terhadap Kinerja Pegawai pada Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara Muhammad Zabir Zainuddin; La Ode Abdul Manan; Sandi Hamsah
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 3: Desember (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i3.177

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Tunjangan Fungsional terhadap  Kinerja Pegawai pada Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan  cara menyebarkan angket yang berisikan penyataan-pernyataan yang harus dijawab kepada sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis sebab akibat (regresi linear sederhana) karena penelitian  ini berusaha menyelidiki pengaruh antara dua variabel penelitian, yaitu Tunjangan Fungsional dan Kinerja Pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai yang menjabat sebagai Fungsional Pustakawan yang berjumlah 16 orang. Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah total sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara tunjangan fungsional terhadap kinerja pustakawan pada Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil pengujian  determinasi menunjukkan bahwa nilai Korelasi/hubungan (R) sebesar 0,428. Nilai (R Square) 0,183 Hal ini menunjukkan  bahwa hasil 18,3%, yang memiliki pengertian bahwa kontribusi variabel Tunjangan Fungsional terhadap variabel kinerja Pegawai berpengaruh tapi tidak signifikan.
Pemberdayaan Kaum Perempuan Melalui Peran Kelompok Wanita Usaha dan Lembaga Keuangan Mikro Di Kelurahan Lalolara Kecamatan Kambu Kota Kendari Sulawesi Tenggara La Ode Abdul Manan; Ridha Taurisma Lajaria Ridha; Imran Imran; Sahyunu Sahyunu
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community Service Activities are one of the Tri Dharma of Higher Education that must be implemented. On this occasion, the 2022 service activities were carried out in one of the assisted sub-districts of the Faculty of Economics and Business, University of Southeast Sulawesi, namely the Lalolara Village, which is located in Kambu District, Kendari City, Southeast Sulawesi Province. This time the community service activity raised the theme of Empowering Women Through the Role of Women Business Groups and Microfinance Institutions in Lalolara Village, Kambu District, Kendari City, Southeast Sulawesi. Women in the Lalolara sub-district will be given Bimtek on Financial Management, Business Development Workshops in terms of making Banana Chips and processing plastic waste products (tea glass waste). Weak access to capital in financial institutions such as banks so that women are not maximized and optimal in managing and utilizing alternative business capital, the unstable management of personal finances and the business being run and the need for product innovation resulting from women's business in the Lalolara sub-district.
Risiko Kawin Lari (Silayyang) Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna Hijriani, Hijriani; Bt. Tolo, Suriani; Munawir, La Ode; Kasmawati, Kasmawati; Danggi, Erni; Jawiah, St.; Abdul Manan, La Ode
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v6i1.3146

Abstract

Terjadinya kawin lari di Desa Lagasa dalam masyarakat adat Suku Bajau disebut dengan “silayyang” merupakan bentuk perkawinan yang sangat tercela. Pada tahun 2019-2020 terdapat hampir delapan belas pasangan yang melakukan silayyang. Pada umumnya, yang melakukan kawin lari adalah anak-anak yang putus sekolah atau anak-anak yang tidak pernah bersekolah, bahkan banyak juga anak-anak yang masih dibawah umur. Masalah dalam penelitian ini : apakah penyebab terjadinya kawin lari yang terjadi pada Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna? serta bagaimana risiko kawin lari terhadap pasangan kawin, keluarga serta masyarakat Suku Bajau di Desa Lagasa Kabupaten Muna?. Penelitian ini mengangkat persoalan kawin lari yang ada di Desa Lagasa Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara yang sampai saat ini masih terus terjadi, sehingga sangat layak untuk diteliti dan dijadikan referensi terkait dengan fenomena kawin lari. Hasil pembahasan penelitian ini menganalisis dan menguraikan faktor utama penyebab terjadinya silayyang yaitu, syarat dan pembiayaan perkawinan tidak dapat dipenuhi, perempuan belum mendapatkan izin menikah, perempuan telah bertunangan/dijodohkan, orang tua atau keluarga menolak lamaran pihak laki-laki dan perempuan telah hamil lebih dulu. Faktor lainnya karena faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor keluarga dan faktor usia. Dampak yang ditimbulkan yaitu : timbulnya kedudukan superior dan inferior, tidak tercatatnya perkawinan, masalah dalam administrasi negara, segala bentuk hubungan hukum yang berkaitan dengan administrasi perkawinan tidak dapat dilakukan, keharmonisan keluarga tidak tercipta, ketidakmampuan pasangan untuk mempertahankan perkawinan, pelaku kawin lari yang masih remaja dan belum memiliki pekerjaan yang tetap, dan dapat diproses secara hukum. Kesimpulannya bahwa praktek silayyang ini masih berjalan di masyarakat Adat Suku Bajau di Desa Lagasa, sehingga perlu perhatian serius dari pemerintah setempat dalam memberikan penerangan hukum kepada masyarakat, agar tidak berdampak secara terus menerus.