Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH METODE VIDEO ANIMASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA SEKOLAH DI LAPAK PEMULUNG KEBAGUSAN BINAAN YAYASAN INDONESIA HIJAU JAKARTA Rima Berlian Putri; Sukmah Fitriani; Juli Dwi Prasetyono
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 9, No 1 (2023): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2023
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah kebiasaan berprilaku positif yang dilakukan anak-anak dalam memperkuat kebiasaan hidup sehat dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan berperan aktif menjaga lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak usia sekolah supaya mendapatkan manfaat dari pembelajaran pengalaman dengan metode menonton video animasi mengenai PHBS dan demonstrasi dan praktek langsung. Metode: kegiatan ini dilakukan dengan kelompok anak usia sekolah sebanyak 23 orang. Penelitian ini dengan melakukan pretest pada anak usia sekolah, pemberian materi mengenai PHBS melalui metode video animasi dan melakukan demonstrasi dan praktek langsung PHBS berupa cuci tangan, kebersihan diri dan lingkungan dan melakukan evaluasi dari hasil kegiatan berupa posttest. Hasil: dengan menggunakan kuesioner menunjukkan adanya pengetahuan anak usia sekolah sebesar mengenai PHBS pre 62,36% dan post sebesar 88,67% dan demonstrasi praktek PHBS menggunakan checklist pre 37% dan post 87%. Kesimpulan: adanya pengaruh metode pemberian materi dengan menggunakan video animasi demonstrasi langsung mengenai PHBS. Kata kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Anak Usia Sekolah, Metode Video Animasi dan Demonstrasi
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI TERHADAP MANAJEMEN DIRI LANSIA DENGAN HIPERTENSI Fitriani, Sukmah; Sudiyani, Meta
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 11 No. 1 (2024): Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Bagian Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jks.v10i1.245

Abstract

Tujuan: Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler yang sering disebut sillent killer dan menjadi penyebab kematian utama di dunia. Penelitian ini bertujuan  untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demontrasi dalam manajemen diri lansia dengan hipertensi d rural area. Metode: quasy eksperimental pre-post group control design dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 66 responden. Data dianalisis independen dan dependen dengan menggunakan uji T Test. Hasil: menunjukkan adanya perubahan signifikan pada manajemen diri (p=0,00 sebesar 16,27 peningkatan) yang berarti terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi selama 6 kali pertemuan. Simpulan: Pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi merupakan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan manajemen diri hipertensi pada lansia. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menerapkan pendidikan kesehatan dengan metode lain dalam meningkatkan manajemen mandiri hipertensi pada lansia.  
PENGARUH TERAPI RILEKSASI AUTOGENIK TERHADAP STRESS LANSIA DI PANTI HARAPAN KITA INDRALAYA Jaji, Jaji; Natosba, Jum; Fitriani, Sukmah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Lanjut usia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia merupakan keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap stres fisiologis. Kegagalan tersebut berhubungan dengan adanya penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi rileksasi autogenic pada lansia terhadap stress. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif analitik desain, dengan ujinya adalah uji beda mean. Uji bivariate pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, dengan batas kemaknaa ɑ = 0,005. Sampel berjumlah 19 orang, sesuai hasil screening kejadia stress pada lansia, sedangkan Kuisioner yang dipakai menggunakan kuisioner Stres yang diadopsi dari Depression Anxiety and Stress Scale-42 yang merupakan kuesioner pengujian tingkat depresi, kecemasan dan stress. Hasil: Hasil penelitian didapat perempuan lebih besar yaitu sebanyak 11 (57,9%) orang, lama tinggal di panti sebagian besar kurang dari 5 tahun yaitu 13 (68,4%) orang, dan stress sebelum terapi rileksasi autogenik sebesar 13 (68,4%) kategori ringan, Sedanngkan Stress setelah terapi rileksasi autogenik paling besar stress ringan yaitu 16 (84,2%) orang. Hasil uji bivariate di peroleh nilai p value 0,014 (<0,05), yang berarti Terdapat pengaruh yang signifikan anatara terapi relaksasi autogenik sebelum dan sesudah pada lansia. Simpulan: Therapy autogenic ini dapat di kembangkan oleh praktisi kesehatan dalam memberi pelayanan kepada klien.Kata Kunci: Rileksasi Autogenik, Stres, Lansia, Panti
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA YANG MENGALAMI GANGGUAN MEMORI: STUDI KASUS Vitasari, Dea; Fitriani, Sukmah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

terajadi secara alamiah sehingga menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif salah satunya fungsi kognitif yaitu gangguan memori lansia akan mengalami kesulitan untuk menyimpan, mengendalikan dan mengingat sehingga pentingnya meningkatkan koginitif pada lansia dalam pemberian asuhan keperawatan berupa intervensi terapi komplementer yaitu senam otak. Metode: Metode digunakan deskriptif kualitatif pendekatan studi kasus terhadap 3 klien lansia, diagnosa utama gangguan memori dengan menerapkan latihan senam otak selama 8 hari skala 2 kali/hari selama 10-15 menit. Hasil: Setelah pemberian intervensi terjadi perubahan pada setiap aspek kriteria hasil gangguan memori yang terpenuhi dan perubahan status kerusakan fungsi intelektual sedang menjadi ringan. Berdasarkan skor nilai jawaban salah short portable mental status questionnaire (SPMSQ), terjadi penurunan jawaban pre post pada Tn. A 6 menjadi 4, TN I 5 menjadi 4 dan Tn M 5 menjadi 3. Kriteria : verbalisasi kemampuan mempelajari hal baru meningkat dibuktikan klien dapat memahami dan mempraktekkan ulang secara mandiri terapi senam otak yang sudah diajarkan sebelumnya, verbalisasi mengingat informasi faktual meningkat dibuktikan dengan ketiga klien dan keluarga yang dapat mengulangi kembali informasi terkait masalah gangguan memori yang sudah dijelaskan melalui penyuluhan kesehatan, verbalisasi kemampuan mengingat perilaku tertentu yang pernah dilakukan meningkat dibuktikan mampu mempraktekkan salah satu gerakan yang disebutkan untuk dicontohkan dan dilakukan ulang, verbalisasi kemampuan mengingat peristiwa meningkat dibuktikan dmampu melakukan gerakan senam otak secara mandiri, verbalisasi pengalaman lupa menurun. Simpulan: Latihan senam otak sangat diperlukan pada lansia meningkatkan fungsi kognitif sehingga lansia mengingat kegiatan harian dalam melakukan aktivitas sehari-hari.Kata Kunci: Gangguan Memori, Lansia, Latihan Senam Otak
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pasien dengan Upaya Pengendalian Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Zikran; Mashudi; Fahrurazi; Fitriani, Sukmah
Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu Vol 3 No 3 (2024): Oktober 2024
Publisher : Melati Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Hypertension is abnormally high blood pressure and is often called the silent killer. In general, a person is considered to have hypertension if their blood pressure is higher than 140/90 mmHg. Efforts to control hypertension require patient knowledge and attitude. Objective: This study is to determine the relationship between knowledge and attitudes of patients with efforts to control hypertension in the internal medicine polyclinic of the Hospital. Methods: This study used an analytic survey method with a cross-sectional approach. The population in this study was 569 and the sample size was 64 respondents. Data obtained from respondents in this study using a research instrument in the form of a questionnaire. Results: Analysis of the relationship between patient knowledge and hypertension control efforts using the Chi Square test obtained a p-value = 0.001, which is p < 0.05 and analyzing the relationship between patient attitudes and hypertension control efforts using the Chi Square test obtained a p-value = 0.000, which is p < 0.05. Conclusion: There is a relationship between patient knowledge and attitude with hypertension control efforts. It is recommended for further research to conduct research on other factors that influence hypertension control efforts.
Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Kanker Pada Keganasan di RSMH Tahun 2024 Idriansari, Antarini; Aprillia, Zesi; Fitriani, Sukmah; Zubaidah, Zubaidah; Mistati5, Evi Yuni
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.44688

Abstract

Kanker merupakan keganasan yang dapat menyerang pada berbagai usia, termasuk usia anak. Anak merupakan salah satu kelompok usia rentan. Kanker dapat menyerang dari usia bayi hingga remaja baik laki-laki maupun perempuan. Jenis kanker pada anak dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu keganasan darah dan tumor padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien anak dengan kondisi keganasan dan hubungan jenis kelamin dengan kejadian kanker darah dan tumor padat. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional, dengan rancangan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat data rekam medik. Penelitian ini melibatkan 142 sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa penderita kanker paling banyak di derita oleh anak dengan jenis kelamin laki-laki (66,9%), diagnosis kanker paling banyak adalah Acute limfoblastic Leukimia dengan jumlah 40 (28,2%) anak laki-laki dan 14(9,8%) anak perempuan, anak yang menderita kanker usia 0-5 tahun sebanyak 39,4%, usia 6-18 Tahun sebanyak 60,6%. Hubungan jenis kelamin dengan jenis kanker tidak bermakna secara signifikan dnegan nilai p (>0,005). Berdasarkan penelitian ini penderita kanker pada anak didominasi oleh anak dengan jenis kelamin laki-laki dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian kanker darah dan tumor padat.
Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Pencegahan Child Sexual Abuse Melalui Aplikasi Kance Asek Natosba, Jum; Jaji, Jaji; Fitriani, Sukmah
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Juni
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v5i1.24096

Abstract

Child sexual abuse still has many unreported cases to this day because sexual abuse is still considered very inappropriate to report or publish.The increase in cases of sexual deviation, such as sexual abuse, is caused by the lack of parental awareness in protecting their children.Parents feel ashamed and do not want to talk about sex with their children because of societal taboos surrounding sex.One alternative for teaching teenagers about health and sex, including the introduction of reproductive organ names, is sex education within the family.The sexual education material on self-protection skills was developed by the community service team from various sources.The provision of sexual education, methods, and learning media needs to be considered in order to achieve the goals of sexual education.One of the methods that can be used in providing sexual education is through play-based methods.This service consists of three stages: the first stage is cadre training, the second stage is the implementation of the service by cadres to teachers and parents of students at SDN 79 Prabumulih, and the final stage is the implementation of the service by cadres to first-grade students at SDN 79 Prabumulih.The media used is the Skill Protections Learning (SPL) Program, which consists of the development of the "kance asek" application containing knowledge about preventing sexual violence for parents.The activities ran smoothly and were able to increase the parents' knowledge about the prevention of sexual violence.There is a need to disseminate information about preventing sexual violence against children in order to reduce the incidence of sexual violence against children.
Determinan Faktor dari Gangguan Fungsi Kognitif pada Lansia Yuliharni, Siti; Jamil, Mohd; Wenny, Bunga Permata; Fitriani, Sukmah; Berlian, Rima; Putri, Putri; Nurleny, Nurleny
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 16, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v16i1.3162

Abstract

Proses menua mengakibatkan konsekuensi penurunan fungsi pada lansia, salah satunya penurunan fungsi kognitif, sehingga lansia berisiko mengalami demensia. Gangguan fungsi kognitif akan memberi dampak pada kemandirian lansia, dan penurunan kualitas hidup. Gangguan fungsi kognitif pada lansia dapat disebabkan banyak faktor. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk melihat hubungan antara faktor-faktor dengan gangguan fungsi kognitif. Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 101 orang lansia menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan instrument MMSE, PASE, Tensimeter, dan kuesioner data usia dan perilaku merokok. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Terdapat hubungan yang bermakna pada usia (p value < 0,022), hipertensi (p value < 0,010), aktivitas fisik (p value < 0,000) dengan gangguan fungsi kognitif, serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan gangguan fungsi kognitif. Intervensi terkait pengontrolan tekanan darah dan aktivitas fisik perlu ditingkatkan untuk menghambat terjadinya gangguan fungsi kognitif pada lansia.
Penggunaan Media Kartu Gambar Edukasi (KAGASI) Dalam Kegiatan Promosi Kesehatan Terkait Anemia Pada Remaja Putri Ikatan Remaja Masjid (IRMA) jaji, jaji; Natosba, Jum; Fitriani, Sukmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1000

Abstract

Remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya, sehingga beresiko mengalami anemia. Remaja putri sering kali cenderung fokus menjaga penampilannya dengan berusaha untuk tetap langsing, sehingga sering kali mengarahkan mereka untuk melakukan diet dan mengurangi konsumsi makanan. Namun, diet yang tidak memenuhi kebutuhan gizi tidak memberikan asupan gizi yang seimbang dapat menyebabkan kekurangan zat-zat penting seperti zat besi. Dampak anemia dapat berlangsung lama dan dapat mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar remaja putri mengetahui, mau dan mampu mencegah terjadinya anemia. Metode kegiatan pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana kegiatannya dievaluasi perubahannya dengan pre dan post test. Partisipan kegiatan ini adalah remaja putri yang tergabung dalam karang taruna sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa, distribusi frekuensi pengetahuan sebelum diberikan promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI kurang yaitu berjumlah 12 orang (57,1%). Sedangkan distribusi frekuensi pengetahuan sesudah diberikan promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI baik yaitu berjumlah 21 orang (100%). Dan cara ini bisa diterapkan oleh petugas kesehatan, atau bisa dimodifikasi dengan cara lainnya.ABSTRAKRemaja putri tiap bulannya mengalami menstruasi, menyebabkan beresiko menderita anemia. Remaja perempuan sering kali cenderung fokus untuk menjaga penampilan dengan berusaha untuk tetap langsing sering kali membuat mereka melakukan diet dan mengurangi konsumsi makanan. Namun, diet yang gagal memenuhi kebutuhan nutrisi tidak memberikan asupan nutrisi yang seimbang dapat menyebabkan kekurangan zat-zat penting seperti zat besi.Efek dari anemia dapat berlangsung lama dan bisa mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Tujuan kegiatan pengabdian ini remaja putri tau, mau dan mampu melakukan pencegahan anemia. Metode kegiatan pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana kegiatannya di evaluasi perubahannya dengan pre dan post tes. Pesertanya adalah remaja putri yang tergabung dalam ikatan remaja sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa, distribusi frekuensi pengetahuan sebelum di beri promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI yaitu kurang, sebesar 12 orang (57.1%). Sedangkan distribusi frekuensi pengetahuan setelah di beri promosi kependidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI yaitu baik, sebesar 21 orang (100%). Dan metode ini dapat di terapkan oleh petugas kesehatan, atau dapat di modifikasi dengan metode-metode yang lainnya.