Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Efektivitas Air Rebusan Biji Pinang Muda dan Asam Kandis terhadap Intensitas Nyeri dan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas Ramadhan, Citra Shaum; Jaji, Jaji; Natosba, Jum
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i3.3053

Abstract

The perineal wound is a difficult area to keep clean and dry. Postpartum mothers with perineal wounds complain of pain in their sutures and difficulty in doing activities. Perineal wound care is important to accelerate wound healing, avoid infection, and repair tissue. This study aimed to determine the effectiveness of decoction water of young areca nut and Kandis acid on pain intensity and perineal wound healing in postpartum mothers. This study used a quasi-experiment with a pre-post test with a control group design approach with a sample of 22 postpartum mothers consisting of 11 people intervention group and 11 people control group which are selected by accidental sampling. The measuring instruments were using the NRS pain scale and the Southampton scale and the Bates-Jensen Wound Continuity Scoring. The statistical analysis of the study using the Kruskal-Wallis test on the pain variable obtained p-value=0.000 (p-value
PENGARUH TERAPI RILEKSASI AUTOGENIK TERHADAP STRESS LANSIA DI PANTI HARAPAN KITA INDRALAYA Jaji, Jaji; Natosba, Jum; Fitriani, Sukmah
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Lanjut usia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia merupakan keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap stres fisiologis. Kegagalan tersebut berhubungan dengan adanya penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi rileksasi autogenic pada lansia terhadap stress. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif analitik desain, dengan ujinya adalah uji beda mean. Uji bivariate pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, dengan batas kemaknaa ɑ = 0,005. Sampel berjumlah 19 orang, sesuai hasil screening kejadia stress pada lansia, sedangkan Kuisioner yang dipakai menggunakan kuisioner Stres yang diadopsi dari Depression Anxiety and Stress Scale-42 yang merupakan kuesioner pengujian tingkat depresi, kecemasan dan stress. Hasil: Hasil penelitian didapat perempuan lebih besar yaitu sebanyak 11 (57,9%) orang, lama tinggal di panti sebagian besar kurang dari 5 tahun yaitu 13 (68,4%) orang, dan stress sebelum terapi rileksasi autogenik sebesar 13 (68,4%) kategori ringan, Sedanngkan Stress setelah terapi rileksasi autogenik paling besar stress ringan yaitu 16 (84,2%) orang. Hasil uji bivariate di peroleh nilai p value 0,014 (<0,05), yang berarti Terdapat pengaruh yang signifikan anatara terapi relaksasi autogenik sebelum dan sesudah pada lansia. Simpulan: Therapy autogenic ini dapat di kembangkan oleh praktisi kesehatan dalam memberi pelayanan kepada klien.Kata Kunci: Rileksasi Autogenik, Stres, Lansia, Panti
PERBEDAAN PENERAPAN MOBILISASI DINI DENGAN TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG ENIM 2 RS DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Salsabila, Nabilah; Chairunnisah, Zulfah; Natosba, Jum
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan intervensi non farmakologi yaitu penerapan mobilisasi dini dengan teknik relaksasi autogenik untuk menurunkan skala nyeri pada ibu post sectio caesarea. Metode: Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap 6 pasien post section caesarea yang mengalami nyeri. Hasil: Pemberian intervensi nonfarmakologi yaitu penerapan mobilisasi dini dengan durasi 10 – 15 menit dan teknik relaksasi autogenik dengan durasi 20 menit yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut serta diberikan 3 jam sebelum pemberian analgesik ketorolac dan 4 jam sebelum diberikan analgesik paracetamol dan asam mefenamat didapatkan hasil bahwa terdapat penurunan 1 hingga 4 poin skala nyeri pada keenam pasien. Simpulan: Penerapan mobilisasi dini dan teknik relaksasi autogenik efektif dalam menurunkan skala nyeri yang dialami oleh pasien post sectio caesarea.Kunci: Nyeri, Sectio Caesarea, Mobilisasi Dini, Teknik Relaksasi Autogenik
PERBEDAAN TERAPI GUIDED IMAGERY DENGAN TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM DAN MUROTTAL AL-QUR’AN PADA MASALAH KEPERAWATAN NYERI KRONIS PASIEN KANKER SERVIKS DI RS DR. MOH.HOESIN PALEMBANG Sujadi, Arif; Khairani, Amalia; Marcella, Sherly; Natosba, Jum
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 10, No 1 (2024): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2024
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan dari penelitian untuk membandingkan intervensi terapi non farmakologi terapi guided imagery dengan terapi relaksasi napas dalam dan murottal Al-Qur’an dalam asuhan keperawatan pasien kanker serviks dengan masalah nyeri kronis. Metode: Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus kepada sembilan pasien kelolaan kanker serviks. Hasil: Pemberian terapi guided imagery dan kombinasi relaksasi napas dalam dan murottal Al-Qur’an yang dilakukan selama 3 hari dengan waktu selama ±15-20 menit dapat menurunkan skala nyeri 2-3 poin diukur menggunakan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Simpulan: Hal ini menunjukan bahwa terapi guided imagery dengan terapi relaksasi napas dalam dan murottal Al-Qur’an dapat digunakan sebagai terapi pendukung dalam upaya mengatasi masalah nyeri pada pasien kanker serviks. Terapi ini dapat dilakukan secara mandiri dan bersifat fleksibel, murah, tanpa adanya efek samping terhadap kondisi pasien.Kata kunci: Kanker Serviks, Nyeri Kronis, Terapi Guided Imagery, Terapi Murottal Al-Qur’an, Terapi Relaksasi Napas Dalam
Pengaruh Film Pendek Berbahasa Palembang Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Tentang Pencegahan Kekerasan Seksual Natosba, Jum; Jaji , Jaji; Effendy, Zulian
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.44019

Abstract

Kekerasan seksual adalah masalah serius dan kompleks yang kini mulai menyebar di lingkungan universitas. Jika tidak ditangani dengan serius, hal ini dapat merugikan seseorang secara fisik, psikologis, dan sosial. Salah satu upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Studi ini menggunakan bahasa Palembang sehari-hari sebagai media untuk pendidikan kesehatan karena dapat memberikan gambaran tentang kejadian nyata dalam waktu singkat. Selain itu, penggunaan bahasa dalam film ini memiliki potensi untuk melestarikan bahasa Palembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemutaran film pendek di Palembang terhadap pengetahuan siswa dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain pre-eksperimental satu kelompok pretest-post test. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa di Universitas Sriwijaya, kampus Indralaya. Responden dipilih menggunakan metode pengambilan sampel acak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan. Analisis statistik dalam penelitian ini untuk variabel pengetahuan menggunakan Uji Wilcoxon Signed-Rank. Hasil menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,000 <0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan dari pemutaran film pendek di Palembang terhadap pengetahuan siswa mengenai pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pilihan bagi Satgas PPKS dalam memilih media edukasi kesehatan untuk menangani kekerasan seksual. Kata Kunci: Budaya Palembang; film pendek; kekerasan seksual Abstract Sexual violence is a serious and complex problem that is now starting to spread in the university environment. If not handled seriously, it can harm someone physically, psychologically and socially. One effort to overcome this is by increasing students' knowledge and attitudes about the prevention and handling of sexual violence. This study uses everyday Palembang language as a medium for health education because it can provide a picture of real events in a short time. In addition, the use of language in this film has the potential to preserve the Palembang language. The purpose of this study was to determine the effect of showing short films in Palembang on students' knowledge in the prevention and handling of sexual violence. This study is a quantitative study with a pre-experimental one group pretest-post test design. The number of samples in the study was 30 students at Sriwijaya University, Indralaya campus. Respondents were selected using the random sampling method. The instrument used in this study was a knowledge questionnaire. Statistical analysis in this study for the knowledge variable used the Wilcoxon Signed-Rank Test. The results showed that the p value was 0.000 <0.05. So it can be concluded that there is a significant effect of showing short films in Palembang on students' knowledge regarding the prevention and handling of sexual violence. The results of this study are expected to be an option for the PPKS Task Force in selecting health education media to address sexual violence. Keywords: Palembang culture; short film; sexual violence
PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION SEBAGAI PENERAPAN PALLIATIF CARE TERHADAP NYERI DAN KECEMASAN PASIEN KANKER SERVIKS Rahmania, Eka Nadya; Natosba, Jum; Adhisty, Karolin
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol. 8 No. 1 (2020): Edisi Januari - Juni 2020
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53345/bimiki.v8i1.123

Abstract

Kanker serviks merupakan masalah global terkait penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kesakitan hingga kematian pada wanita. Penderita kanker serviks umumnya mengalami keluhan nyeri dan kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Salah satu bentuk penerapan perawatan paliatif dengan kualitas hidup sebagai prioritas pengobatan untuk pasien dengan penyakit kronik seperti kanker serviks ialah Progressive Muscle Relaxation. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap nyeri dan kecemasan pasien kanker serviks. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan pra eksperimental dalam klasifikasi one group pretest and posttest design. Sampel penelitian berjumlah 16 orang responden kanker serviks yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis skala nyeri dan skor kecemasan menggunakan uji paired t-test dan uji alternatif wilcoxon menunjukkan bahwa Progressive Muscle Relaxation dapat menurunkan skala nyeri dan skor kecemasan dengan p-value=0,000. Progressive Muscle Relaxation dapat merangsang sistem saraf parasimpatis yang akan mengontrol aktivitas dan mempengaruhi neurotransmitter yang mengantarkan ke sistem saraf pusat. Stimulus tersebut dapat memacu pelepasan hormon endorphin yang menimbulkan ketegangan otot berkurang sehingga tubuh menjadi relaks dan energi positif akan muncul. Energi tersebut akan menghambat jalur ujung-ujung saraf yang menimbulkan nyeri dan kecemasan sehingga tidak dapat diinterpretasikan oleh tubuh. Mekanisme tersebut dapat mengatasi keluhan nyeri dan kecemasan pasien kanker serviks. Progressive Muscle Relaxation dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri khususnya perawatan paliatif bagi pasien kanker serviks guna beradaptasi dengan keluhan nyeri dan kecemasan.
THE EFFECT OF ANDROID-BASED SEXUALITY EDUCATION APPLICATION ON ADOLESCENT KNOWLEDGE ABOUT SEXUALITY Natosba, Jum; Azizah, Nida; Wahyuni, Dian
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 8, No 1 (2025): Journal of Maternity Care Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v8i1.12301

Abstract

Adolescence is a period where rapid growth and development occurs both physically, psychologically and intellectually. The typical characteristic of teenagers is that they have a great sense of curiosity, like adventure and challenges and tend to be brave enough to take risks in their actions without prior careful consideration. If a decision taken in dealing with a problem or conflict is not appropriate, then they will fall into risky behavior and may have to bear the short-term and long-term consequences of various physical and psychosocial health problems. The nature and risky behavior of adolescents requires the availability of caring adolescent health services that can meet the health needs of adolescents, including services for reproductive health. This research aims to explain and analyze the influence of the Sexuality Education Application on knowledge about adolescent sexuality. This type of research is quantitative research using the alternative Wilcoxon test for the intervention group and the Paired Samples t test for the control group. The population in this study was 4713 Unsri Indralaya students, so the sample taken was 448 respondents. Based on the research results, it was found that the p value was 0.000 or <0.05, which means there was a significant difference between knowledge of sexuality in adolescents before and after using the Sexuality Education Application in the intervention group, while in the control group the p value was 0.524 (α <0.05). which means that there is no significant difference between knowledge of sexuality in adolescents in the first and second measurements. This means that there is an influence of sex education using the Sexuality Education Application on increasing knowledge about sexuality in teenagers. Sexuality education through the Sexuality Education Application can increase knowledge and information about the importance of reproductive health and knowledge about sexuality in adolescents.
Penggunaan Media Kartu Gambar Edukasi (KAGASI) Dalam Kegiatan Promosi Kesehatan Terkait Anemia Pada Remaja Putri Ikatan Remaja Masjid (IRMA) jaji, jaji; Natosba, Jum; Fitriani, Sukmah
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 1 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i1.1000

Abstract

Remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya, sehingga beresiko mengalami anemia. Remaja putri sering kali cenderung fokus menjaga penampilannya dengan berusaha untuk tetap langsing, sehingga sering kali mengarahkan mereka untuk melakukan diet dan mengurangi konsumsi makanan. Namun, diet yang tidak memenuhi kebutuhan gizi tidak memberikan asupan gizi yang seimbang dapat menyebabkan kekurangan zat-zat penting seperti zat besi. Dampak anemia dapat berlangsung lama dan dapat mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah agar remaja putri mengetahui, mau dan mampu mencegah terjadinya anemia. Metode kegiatan pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana kegiatannya dievaluasi perubahannya dengan pre dan post test. Partisipan kegiatan ini adalah remaja putri yang tergabung dalam karang taruna sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa, distribusi frekuensi pengetahuan sebelum diberikan promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI kurang yaitu berjumlah 12 orang (57,1%). Sedangkan distribusi frekuensi pengetahuan sesudah diberikan promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI baik yaitu berjumlah 21 orang (100%). Dan cara ini bisa diterapkan oleh petugas kesehatan, atau bisa dimodifikasi dengan cara lainnya.ABSTRAKRemaja putri tiap bulannya mengalami menstruasi, menyebabkan beresiko menderita anemia. Remaja perempuan sering kali cenderung fokus untuk menjaga penampilan dengan berusaha untuk tetap langsing sering kali membuat mereka melakukan diet dan mengurangi konsumsi makanan. Namun, diet yang gagal memenuhi kebutuhan nutrisi tidak memberikan asupan nutrisi yang seimbang dapat menyebabkan kekurangan zat-zat penting seperti zat besi.Efek dari anemia dapat berlangsung lama dan bisa mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Tujuan kegiatan pengabdian ini remaja putri tau, mau dan mampu melakukan pencegahan anemia. Metode kegiatan pengabdian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana kegiatannya di evaluasi perubahannya dengan pre dan post tes. Pesertanya adalah remaja putri yang tergabung dalam ikatan remaja sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan ini didapatkan bahwa, distribusi frekuensi pengetahuan sebelum di beri promosi pendidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI yaitu kurang, sebesar 12 orang (57.1%). Sedangkan distribusi frekuensi pengetahuan setelah di beri promosi kependidikan kesehatan menggunakan kartu KAGASI yaitu baik, sebesar 21 orang (100%). Dan metode ini dapat di terapkan oleh petugas kesehatan, atau dapat di modifikasi dengan metode-metode yang lainnya.
Identifying Rejection Response of the COVID-19 Vaccination Program in the View of Elderly Community in Palembang Suzanna, Suzanna; Natosba, Jum; Fatriansari, Asih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.384 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.823

Abstract

The general public's willingness to be vaccinated against COVID-19 is the first step toward establishing a high vaccination rate and managing the pandemic. However, because some people refuse to take the vaccine, vaccine indecision is one of the greatest barriers to managing a pandemic. The objective of this study is to describe the experience of the elderly refusing to be vaccinated against COVID-19. This research is a qualitative study with an empirical phenomenological approach and uses in-person interviews with the time that has been mutually agreed between researchers and informants. Informants are recruited through purposive sampling with criteria for inclusion of elderly age and do not want to be vaccinated. This study reached saturation when the number of participants reached 6 people.  Data analysis was administered through Haase's adaptation of the Colaizzi method used to analyze the transcribed. Based on the theme formed, the initial theme is the rejection of the presence of vaccination programs, deep doubts about the validity of the vaccine, mistrust about the content and benefits of the vaccine and the determination of the elderly to maintain rejection. The problem of vaccine doubt is influenced by many factors both sourced from internal and external, and modifications are needed to the internal and external factors.  Abstrak: Kesediaan masyarakat umum untuk menerima vaksinasi COVID-19 adalah langkah pertama untuk mencapai tingkat pengambilan vaksinasinasi yang tinggi dan mengendalikan situasi pandemi. Namun, keragu-raguan vaksin merupakan salah satu kendala utama untuk mengendalikan pandemic karena beberapa individu menolak untuk divaksin. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman lansia menolak untuk di vaksinasi COVID-19. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi empiris dan menggunakan wawancara langsung dengan waktu telah disepakati bersama antara peneliti dengan informan. Informan direkrut melalui purposive sampling dengan kriteria inklusi usia lansia dan tidak mau divaksin. Penelitian ini mencapai satu rasi ketika jumlah partisipan mencapai 6 orang. Analisis data dilakukan melalui adaptasi Haase dari metode Colaizzi digunakan untuk menganalisi straskrip. Berdasarkan tema yang terbentuk tema awal yaitu penolakan terhadap kehadiran program vaksinasi, keraguan mendalam terhadap kehalalan vaksin, ketidak percayaan mengenai kandungan dan manfaat vaksin dan keteguhan lansia untuk mempertahankan penolakan. Masalah keraguan vaksin dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang bersumber dari internal maupun eksternal, dan diperlukan modifikasi pada faktor internal maupun eksternal tersebut.