Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Edukasi Mengenal Obat Sejak Usia Dini Pada Pesentren di Kelurahan Gebang-Jember Shinta Mayasari; Wima Anggitasari; Iski Weni Pebriarti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.574 KB) | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4340

Abstract

Obat merupakan bahan kimia yang dapat digunakan untuk menyembuhkan keluhan atau penyakit dengan dosis tertentu. Obat bisa dikatakan sebagai racun jika kita tidak menggunakan obat secara bijak. Apoteker merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang ahli dalam bidang obat. Apoteker bertugas memberikan informasi obat kepada masyarakat yang menerima obat ketika berobat secara swamedikasi atau dengan penggunaan resep. Obat terdiri dari beberapa bentuk sediaan obat seperti tablet, kapsul, puyer, sediaan injeksi dan beberapa bentuk sediaan lainnya. Obat sering dijumpai oleh anak-anak sejak usia dini saat berada di rumah, namun ketika orang tua tidak menjelaskan arti dari obat akan berdampak pada sesuatu yang tidak dikehendaki. Tujuan pegabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada kalangan anak sekolah untuk meningkatkan pengetahuan akan obat. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan ceramah dan diskusi dan tanya jawab, diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test yang dilakukan di mushola Al-Hikmah kelurahan Gebang-Jember. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan anak sekolah akan obat dari apoteker yang memberikan edukasi tentang jenis sediaan obat, penyimpanan obat, cara penggunaan obat, dan khasiat obat. Apoteker adalah profesi tenaga kesehatan yang memberikan informasi obat untuk meningkatkan pengetahuan obat agar bijak dalam penggunaannya.
Profil Kadar Enzim Transaminase Pasien Tuberkulosis Paru Di Salah Satu Rumah Sakit Kabupaten Jember Iski Weni Pebriarti; Muhammad Ikbal Sari Sakti
Jurnal Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2021): Oktober : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v9i2.115

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang menimbulkan dampak berbahaya hingga kematian yang cukup tinggi bila tanpa pengobatan. Di Indonesia, kasus TB masih cenderung tinggi. Rekomendasi terapi saat ini dikabarkan menyebabkan efek samping berupa hepatotoksisitas dan memicu terjadinya peningkatan enzim AST dan ALT. Penggunaan maupun penghentian OAT bila terdapat efek samping harus dilaksanakan secara bijak mengingat terdapat beberapa risiko yang menyertai berkaitan dengan keberhasilan terapi dan risitensi OAT. Monitoring selama penggunaan OAT sangat diperlukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil kadar AST dal ALT pada pasien TB paru. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan studi cross sectional. Jumlah kasus yang sesuai kriteria penelitian sebanyak 23 kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita TB didominasi oleh penderita laki-laki (65,22%). Kasus terbanyak pada kelompok umur 21-40 tahun yaitu 39,13%. Sebagian besar pasien tuberkulosis tidak memiliki penyakit penyerta (78,26%). Pasien TB dengan peningkatan AST dan ALT sebanyak 6 kasus (26,09%).
UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) LERENG GUNUNG ARGOPURA KABUPATEN JEMBER PADA BERBAGAI KONDISI PENYANGRAIAN Iski Weni Pebriarti; Agustin Nourma Diana
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v5i2.381

Abstract

Coffee (Coffea arabica L.) is a plant which has been cultivated in Indonesia and it is one of natural source of antioxidants. The main bioactive component which contain antioxidant properties is chlorogenic acid. The roasting process can cause chlorogenic acid in coffee beans to decrease as the temperature increases and the length of roasting, so the way coffee is served as a source of antioxidants which may need to be considered. The purpose of this study was to determine the group of compounds and antioxidant activity contained in Arabica coffee beans obtained from the slopes of Mount Argopura at various conditions of roasting. The samples of Arabica coffee beans each done roasting in advance at a temperature of 160°C - 180°C; 190°C - 210°C; and 220°C - 240°C before it is milled. The used of extraction method is maceration using 80% ethanol solvent. Antioxidant activity testing was done by DPPH method. Antioxidant activity is expressed based on the IC50 value (Inhibitor Concentration 50%). The highest value of antioxidant activity was obtained from Arabica coffee beans roasted at a moderate temperature with a value of IC50 26.41 ± 0.182 ppm. The result of the T-test obtained a sig value < 0.05 which indicates a difference in the antioxidant activity produced by the extract of Arabica coffee beans at various conditions of roasting.
EDUKASI PENGGUNAAN OBAT UNTUK KASUS SWAMEDIKASI Wima Anggitasari; Iski Weni Pebriarti; Lindawati Setyaningrum; Aninda Fellysia Wibowo; Falakh Noferyana Hartania Wati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6680

Abstract

Swamedikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mencegah dan mengobati bgejala maupun penyakit ringan dimana tidak memerlukan konsultasi medis dan dapat meminimalkan biaya. Dalam proses swamedikasi, masyarakat tidak bertemu langsung dengan tenaga medis. Masyarakat melakukan diagnosis terhadap penyakitnya sendiri dan memilih obat yang tepat untuk penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dimana para santri akan tinggal dan belajar bersama. Kegiatan ini diharapkan mampu mengedukasi santri di Pondok Pesantren Shofa Marwa untuk dapat melakukan proses swamedikasi dengan benar. Kegiatan ini dilakukan di Pondok Pesantren Shofa Marwa dimana dilakukan edukasi pada 20 pengurus pondok. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan survey untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh santri selama satu bulan terakhir. Pada pertemuan selanjutnya diberikan edukasi terkait swamedikasi pada beberapa kasus, seperti flu, batuk, demam, pusing/sakit kepala, maag/dyspepsia, nyeri dan diare. Sebelum proses edukasi dilakukan pre test terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait swamedikasi sebelum pemberian edukasi. Setelah proses edukasi dilakukan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait swamedikasi sesudah pemberian edukasi. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa adanya edukasi dapat meningkatkan tingkat pengetahuan terkait swamedikasi.  
Edukasi Mengenal Obat Sejak Usia Dini Pada Pesentren di Kelurahan Gebang-Jember Shinta Mayasari; Wima Anggitasari; Iski Weni Pebriarti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4340

Abstract

Obat merupakan bahan kimia yang dapat digunakan untuk menyembuhkan keluhan atau penyakit dengan dosis tertentu. Obat bisa dikatakan sebagai racun jika kita tidak menggunakan obat secara bijak. Apoteker merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang ahli dalam bidang obat. Apoteker bertugas memberikan informasi obat kepada masyarakat yang menerima obat ketika berobat secara swamedikasi atau dengan penggunaan resep. Obat terdiri dari beberapa bentuk sediaan obat seperti tablet, kapsul, puyer, sediaan injeksi dan beberapa bentuk sediaan lainnya. Obat sering dijumpai oleh anak-anak sejak usia dini saat berada di rumah, namun ketika orang tua tidak menjelaskan arti dari obat akan berdampak pada sesuatu yang tidak dikehendaki. Tujuan pegabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada kalangan anak sekolah untuk meningkatkan pengetahuan akan obat. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan ceramah dan diskusi dan tanya jawab, diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test yang dilakukan di mushola Al-Hikmah kelurahan Gebang-Jember. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan anak sekolah akan obat dari apoteker yang memberikan edukasi tentang jenis sediaan obat, penyimpanan obat, cara penggunaan obat, dan khasiat obat. Apoteker adalah profesi tenaga kesehatan yang memberikan informasi obat untuk meningkatkan pengetahuan obat agar bijak dalam penggunaannya.
Edukasi Pengelolaan Obat dalam Rumah Tangga Wima Anggitasari; Iski Weni Pebriarti; Shinta Mayasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4515

Abstract

Kesadaran terhadap kondisi kesehatan berkaitan dengan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, baik pengetahuan menjaga kesehatan, mencegah penyakit dan penularan penyakit maupun pengobatan penyakit. Adanya rasionalitas pengobatan diharapkan mampu berkontribusi dalam tercapainya target terapi yang diharapkan. Salah satu upaya untuk mewujudkan rasionalitas pengobatan adalah masyarakat harus memiliki pengetahuan terkait cara pengelolaan obat mulai dari proses mendapatkan obat, cara menggunakan, cara menyimpan dan cara membuang obat dengan baik dan benar. Kegiatan edukasi ini dilakukan di Desa Sumber Kalong Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember dengan sasaran Kader PKK dari masing-masing dusun yang ada di Desa Sumber Kalong. Kegiatan yang dilakukan berupa pre test, penyampaian materi, diskusi Tanya jawab beserta demo cara pengelolaan obat dan post test. Setelah mengikuti kegiatan ini, pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan obat meningkat
EDUKASI PENGGUNAAN OBAT UNTUK KASUS SWAMEDIKASI Wima Anggitasari; Iski Weni Pebriarti; Lindawati Setyaningrum; Aninda Fellysia Wibowo; Falakh Noferyana Hartania Wati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6680

Abstract

Swamedikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk membantu mencegah dan mengobati bgejala maupun penyakit ringan dimana tidak memerlukan konsultasi medis dan dapat meminimalkan biaya. Dalam proses swamedikasi, masyarakat tidak bertemu langsung dengan tenaga medis. Masyarakat melakukan diagnosis terhadap penyakitnya sendiri dan memilih obat yang tepat untuk penyakit yang diderita oleh pasien tersebut. Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam dimana para santri akan tinggal dan belajar bersama. Kegiatan ini diharapkan mampu mengedukasi santri di Pondok Pesantren Shofa Marwa untuk dapat melakukan proses swamedikasi dengan benar. Kegiatan ini dilakukan di Pondok Pesantren Shofa Marwa dimana dilakukan edukasi pada 20 pengurus pondok. Sebelum kegiatan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan survey untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh santri selama satu bulan terakhir. Pada pertemuan selanjutnya diberikan edukasi terkait swamedikasi pada beberapa kasus, seperti flu, batuk, demam, pusing/sakit kepala, maag/dyspepsia, nyeri dan diare. Sebelum proses edukasi dilakukan pre test terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait swamedikasi sebelum pemberian edukasi. Setelah proses edukasi dilakukan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan terkait swamedikasi sesudah pemberian edukasi. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa adanya edukasi dapat meningkatkan tingkat pengetahuan terkait swamedikasi.  
Evaluasi Rasionalitas Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan Di Salah Satu Rumah Sakit Kabupaten Jember Wima Anggitasari; Iski Weni Pebriarti; Shinta Mayasari
PHARMACON Vol. 13 No. 1 (2024): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.13.2024.46287

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu gangguan metabolik yang terjadi karena defisiensi sekresi insulin, kerusakan sel β pankreas atau resistensi insulin yang secara progresif mampu menyebabkan komplikasi mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Jumlah kasus DM yang terus meningkat menjadi hal yang harus diperhatikan. Keberhasilan terapi pada pasien DM berkaitan dengan rasionalitas pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antidiabetes dan rasionalitas pengobatan terkait tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Jember periode Oktober-Desember 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non ekperimental dengan mengambil data rekam medis yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, terapi obat antidiabetes yang paling banyak digunakan pada pasien DM tipe 2 rawat jalan di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Jember periode Oktober-Desember 2022 adalah glimepiride sebanyak 15 orang (33.3%). Rasionalitas pengobatan terkait tepat indikasi adalah 100%, tepat obat adalah 97,8% dan tepat dosis adalah 91,1%. Kata kunci: Diabetes Mellitus, evaluasi, rasionalitas pengobatan
PEMBERDAYAAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING BERBAHAN HERBAL ANTIMIKROBA PADA IBU-IBU RUMAH TANGGA DI KABUPATEN JEMBER Lindawati Setyaningrum; Sholihatil Hidayati; Wima Anggitasari; Aliyah Purwanti; Diah Yuli Pangesti; Khrisna Agung Cendekiawan; Iski Weni Pebriarti; Shinta Mayasari; Dina Trianggaluh Fauziah; Nafisah Isnawati; M. Rofik Usman; Dhina Ayu Susanti
Jurnal SADEWA Vol 2 No 02 (2024): Sadewa: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/js.v2i2.812

Abstract

Soap is a material used for washing clothes, furniture, the body, etc. which is made from a mixture of alkali and triglycerides from fat. However, as time goes by, today's people are using ready-to-use sponges and washing soap in various forms and their respective advantages. Currently, many dishwashing soaps use herbal ingredients as their active substances. Coriander seeds and orange oil are herbal ingredients that can be used as antibacterial ingredients which can be used as active ingredients in making dishwashing soap. The village community's lack of knowledge regarding herbal ingredients and how to make dish soap has closed down business opportunities in Kopang Kebun Hamlet, Kemuning Lor Village, Arjasa District, Jember Regency. Therefore, village communities need training to process these herbal ingredients into products that are safe for the environment. The aim of this program for making liquid dish washing soap is to empower the women of Kopang Kebun Hamlet, most of whom are housewives, so that with this outreach, the community can make their own liquid soap to meet their daily needs and can also be used as a home industry.
PENYULUHAN TENTANG KELOMPOK RISIKO TINGGI TERINFEKSI COVID-19 DAN EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Iski Weni Pebriarti; Wima Anggitasari; Shinta Mayasari; Dhina Ayu Susanti
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 10, No 3 (2024): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v10i3.9720

Abstract

Animo masyarakat dalam menggali informasi mengenai infeksi dan penyebaran COVID-19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak terdapat laporan kasus positif COVID-19 di Indonesia. Namun tidak banyak media massa online yang menginformasikan mengenai kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19. Kecamatan Puger khususnya Desa Grenden adalah salah satu wilayah yang termasuk dalam Kabupaten Jember terdampak COVID-19 paling awal. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan mengenai kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19 diperlukan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 dan peningkatan wawasan masyarakat dalam menyikapi kelompok risiko tinggi tertular COVID-19. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dusun, kader posyandu, dan masyarakat khususnya yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19 seperti wanita hamil, penderita penyakit kronis tidak menular, penderita obesitas dan masyarakat dengan kebiasaan merokok. Materi yang disampaikan yaitu kelompok dengan risiko tinggi tertular COVID-19, enam langkah mencuci tangan dan lima waktu mencuci tangan, serta cara menggunakan masker dengan benar. Para peserta cukup antusias selama mengikuti kegiatan, terlihat dari beberapa peserta tampak berusaha mengikuti gerakan cuci tangan sambil menyanyi serta minat masyarakat untuk meminta leaflet dan stiker lebih banyak agar dapat diberikan kepada keluarganya.