Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGENALAN PRODUK FERMENTASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN YOGHURT DI SMKS SHOFA MARWAH JEMBER Aliyah Purwanti; Dyan Wigati; Lindawati Setyaningrum; Wima Anggitasari
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i2.2460

Abstract

Di masa pandemi COVID-19, kestabilan kesehatan harus diperhatikan. Bahan makanan yang dikonsumsi mempengaruhi kesehatan organ pencernaan, seperti lambung dan usus. Penyakit maag adalah penyakit yang mengganggu organ pencernaan dan sering ditemui baik dikalangan remaja maupun dewasa. Susu merupakan produk pangan yang baik untuk kebutuhan asupan gizi tetapi susu mengandung asam folat yang menyebabkan asam lambung. Dengan bioteknologi konvensional, susu dapat difermentasikan dengan bakteri baik sehingga menghasilkan yoghurt, yang memiliki banyak manfaat. Yoghurt dapat menjaga keasaman lambung sekaligus menekan pertumbuhan bakteri patogen di usus. Kandungan protein yoghurt lebih tinggi daripada susu. Yoghurt dibuat dengan penambahan starter seperti, yaitu yakult dan biokul pada susu lalu diinkubasi. Peralatan yang digunakan sederhana dan dengan berbagai manfaat yang dimiliki membuat pengusul mengadakan suatu kegiatan yang di dalamnya peserta dikenalkan tentang konsep, manfaat dan berbagai produk fermentasi pangan, salah satunya adalah yoghurt. Setelah itu, dilanjutkan dengan praktik membuat yoghurt. Kegiatan diselenggarakan dan diikuti oleh siswa di SMKS Shofa Marwah Jember selama dua hari. Kegiatan berjalan lancar dan mendapat respon positif dari peserta dan pihak SMKS Shofa Marwah Jember.
PELATIHAN PEMBUATAN MINUMAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DI PONDOK PESANTREN SHOFA MARWA Wima Anggitasari; Dyan Wigati; Lindawati Setyaningrum; Aliyah Purwanti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i2.2660

Abstract

Corona virus atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus penyebab Covid 19 yang mampu menginfeksi saluran pernafasan dan dapat mengakibatkan gangguan pada system pernafasan dan bisa menular dari manusia ke manusia. Pengobatan untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan memberikan obat sesuai dengan gejalanya. Sampai saat ini masih belum ditemukan obat untuk mengatasi penyakit ini. Cara agar terhindar dari penyakit ini adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Antioksidan merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Tren pengembangan obat bahan alam mengalami kenaikan terkait efisiensinya dan kekhawatran terhadap efek samping dari penggunaan obat kimia. Obat dari bahan alam memiliki beberapa keuntungan diantaranya efektif khasiatnya, memiliki efek toleransi yang baik, serta minimal terjadi efek samping dan alergi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait penggunaan antiksidan alami sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dimana santri Pondok Pesantren memiliki kerentanan terhadap penularan Covid 19. Selain itu adanya pelatihan pembuatan minuman herbal dalam bentuk sediaan teh celup diharapkan mampu meningkatkan ketrampilan dan meningkatkan inovasi santri Pondok Pesantren Shofa Marwa. Kegiatan ini diikuti oleh 25 santri. Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan peserta setelah selesai kegiatan dan peserta juga mampu membuat minuman herbal berupa teh celup.
Calcium Extract Characterization from Rajungan Crab Shell (Portunus pelagicus) and Bakau Crab Shell (Scylla serrata) using Calcination as Effervescent Mohammad R. Usman; Muhamad D. Permana; Aditya F. Ardinsyah; Mega T. Wulandari; Aliyah Purwanti; Lindawati Setyaningrum; Ima F. Lestari; Stephanie D. Artemisia
Jurnal Akademika Kimia Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24775185.2022.v11.i2.pp122-128

Abstract

One of the prevention of osteoporosis is by taking calcium supplements. Crab shells are calcium sources that can be processed into supplements. Calcium extraction used the calcinations method at 900°C temperature for 4 hours. After calcining the crab shell powder, it was analyzed by using XRD and processed with the Highscore Plus application by using Rietveld method. The best calcium crystals will be used as raw material for effervescent powder. The results showed that calcium crystals from rajungan crab shells contained 0.4% CaCO3 with a crystallite size of 25.9001 nm and 99.6% CaO with a crystallite size of 82.7183 nm with a GoF value of 1.69979. Calcium crystals produced from bakau crab shells were 100% CaO with a crystallite size of 77.3397 nm with a GoF value of 1.90266. Calcium crystals from bakau crab shells were used as effervescent raw materials with 2 different formulations. The results of the organoleptic test from both effervescents showed the same results, namely in the form of a pale yellow powder with a orange scent and sour taste The results of the dispersion time test showed that the 2 formulations had met the requirements with the dispersion time of formula 1 being 31.67 seconds and formula 2 being 32.33 seconds. The results of the water content test of the two formulas met the requirements with the water content of formula 1 being 0.071% and formula 2 being 0.067%.
THE EFFECT OF EXTRACTION METHODS ON BANDOTAN LEAF’S (Ageratum conyzoides L) ANTIBACTERIAL ACTIVITY Aliyah Purwanti
PHARMACON Vol. 11 No. 4 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandotan leaves (Argentum conizoydes L.) are often called nuisance plants. They grow wild in yards, plantation and fields. The chemical compound in bandotan leaves are potential as an antibacterial agent. The aims are to determine the effect of extraction method, by maceration and soxhletation, on the chemical compounds and antibacterial activity of bandotan leaf extract (Ageratum conizoydes L). Both are using 96% of ethanol. The phytochemical screening showed that both extracts contain alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids, respectively. The photometric analysis showed the average concentration of flavonoids and tannins in bandotan leaf extract resulting from soxhletation, was 177,98 mg/g and 61,13 mg/g, higher than that of maceration, 133,67 mg/g and 47,75 mg/g. The antibacterial activity of extract from soxhletation had a greater inhibitory power 7.524 mm±1.457 compared to the extract from maceration 4.749 mm±2.142. It showed that the extraction method affected the concentration of chemical compounds and antibacterial activity.
Uji Potensi Antibakteri Streptococcus mutans Ekstrak Kulit Biji Kakao (Theobroma cacao L) dengan Metode Ekstraksi Sonikasi Aliyah Purwanti; Dianty Bella Agustin; Nuri Nuri
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i1.506

Abstract

Kulit biji kakao adalah bagian buah kakao yang membungkus biji kakao dan cenderung menjadi limbah industri coklat. Namun, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak kulit biji kakao mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit biji kakao (theobroma cacao L) sebagai senyawa antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Ekstraksi kulit biji kakao dilakukan secara sonikasi menggunakan pelarut etanol 70%. Selanjutnya, dihitung nilai rendemen ekstrak, diskrining fitokimia dan diuji aktivitas antibakterinya dengan metode sumuran. Nilai rendemen dari ekstrak etanol 70% kulit biji kakao dapat dikatakan baik, yaitu 11,08% atau lebih dari 10%. Ekstrak etanol 70% kulit biji kakao teridentifikasi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin dan saponin. Hasil uji antibakteri menunjukkan ekstrak kulit biji kakao memiliki rata-rata zona hambat sebesar 8,44 ± 1,53 mm. Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak etanol 70% kulit biji kakao hasil ekstraksi sonikasi berpotensi dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DAN EDUKASI POTENSI KULIT BIJI KAKAO SEBAGAI BAHAN PRODUK RUMAH TANGGA Aliyah Purwanti; Dewi Masruroh; Dhaniyar Reyo Pramudita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4511

Abstract

Perempuan atau ibu rumah tangga memiliki kesempatan dan kebebasan untuk bekerja serta memiliki penghasilan mandiri sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Perempuan juga dapat berperan besar dalam membantu mengatasi persoalan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok dengan merintis usaha produktif skala rumah tangga. Sabun cair handmade berpotensi untuk dijadikan usaha skala rumah tangga karena manfaat dan pangsa pasarnya yang luas.  Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, ibu – ibu rumah tangga akan diperkaya wawasan, pengetahuan dan keterampilannya tentang pembuatan sabun cair handmade. Melalui kegiatan ini, harapannya pemberdayaan masyarakat terutama ibu – ibu rumah tangga dalam pengembangan usaha mandiri atau kelompok demi peningkatan pendapatan keluarga dapat dirintis sehingga tercapai kesejahteraan seperti yang diharapkan. Kegiatan diikuti oleh ibu – ibu rumah tangga dan remaja putri di RT 10 Dusun Kramat II Desa Sebanen Kecamatan Kalisat Jember. Kegiatan diawali dengan sesi perkenalan dan dilanjutkan dengan pemberian materi edukasi. Kemudian, dilakukan praktik pembuatan sabun cair, dimana pemateri memandu peserta terkait urutan prosedur yang harus dilakukan. Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan antusiasme peserta sudah tampak sejak awal acara hingga sesi akhir
SOSIALISASI POTENSI DAN PRAKTIK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG Aliyah Purwanti; Lailatul Fitria Ningrum
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.6820

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, namun 80% bagian dari pisang, seperti kulit dan bonggol pisang belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan dibuang begitu saja. Penelitian sebelumnya menyatakan kulit pisang memiliki banyak kandungan seperti vitamin, mineral, dan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang di Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki sentra usaha rumah tangga berbahan baku pisang, akan tetapi pemanfaatan limbah kulit pisang masih terbatas sebagai pupuk atau pakan ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa kegiatan sosialisasi potensi dan praktik pemanfaatan limbah kulit pisang yang bertujuan untuk menyebarkan informasi lebih luas tentang potensi kulit pisang dan memberikan pengalaman praktik pembuatan produk berbahan baku kulit pisang dengan metode yang sederhana. Harapannya kulit pisang yang biasanya hanya sebagai limbah dan dibuang, dapat menjadi produk alternatif tambahan untuk dipasarkan yang memiliki nilai jual yang tidak kalah dengan produk utama yang berbahan baku buah pisang.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DAN EDUKASI POTENSI KULIT BIJI KAKAO SEBAGAI BAHAN PRODUK RUMAH TANGGA Aliyah Purwanti; Dewi Masruroh; Dhaniyar Reyo Pramudita
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4511

Abstract

Perempuan atau ibu rumah tangga memiliki kesempatan dan kebebasan untuk bekerja serta memiliki penghasilan mandiri sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. Perempuan juga dapat berperan besar dalam membantu mengatasi persoalan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui pemberdayaan masyarakat dan kelompok dengan merintis usaha produktif skala rumah tangga. Sabun cair handmade berpotensi untuk dijadikan usaha skala rumah tangga karena manfaat dan pangsa pasarnya yang luas.  Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, ibu – ibu rumah tangga akan diperkaya wawasan, pengetahuan dan keterampilannya tentang pembuatan sabun cair handmade. Melalui kegiatan ini, harapannya pemberdayaan masyarakat terutama ibu – ibu rumah tangga dalam pengembangan usaha mandiri atau kelompok demi peningkatan pendapatan keluarga dapat dirintis sehingga tercapai kesejahteraan seperti yang diharapkan. Kegiatan diikuti oleh ibu – ibu rumah tangga dan remaja putri di RT 10 Dusun Kramat II Desa Sebanen Kecamatan Kalisat Jember. Kegiatan diawali dengan sesi perkenalan dan dilanjutkan dengan pemberian materi edukasi. Kemudian, dilakukan praktik pembuatan sabun cair, dimana pemateri memandu peserta terkait urutan prosedur yang harus dilakukan. Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan antusiasme peserta sudah tampak sejak awal acara hingga sesi akhir
SOSIALISASI POTENSI DAN PRAKTIK PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG Aliyah Purwanti; Lailatul Fitria Ningrum
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.6820

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, namun 80% bagian dari pisang, seperti kulit dan bonggol pisang belum dimanfaatkan secara optimal, bahkan dibuang begitu saja. Penelitian sebelumnya menyatakan kulit pisang memiliki banyak kandungan seperti vitamin, mineral, dan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang di Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki sentra usaha rumah tangga berbahan baku pisang, akan tetapi pemanfaatan limbah kulit pisang masih terbatas sebagai pupuk atau pakan ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa kegiatan sosialisasi potensi dan praktik pemanfaatan limbah kulit pisang yang bertujuan untuk menyebarkan informasi lebih luas tentang potensi kulit pisang dan memberikan pengalaman praktik pembuatan produk berbahan baku kulit pisang dengan metode yang sederhana. Harapannya kulit pisang yang biasanya hanya sebagai limbah dan dibuang, dapat menjadi produk alternatif tambahan untuk dipasarkan yang memiliki nilai jual yang tidak kalah dengan produk utama yang berbahan baku buah pisang.
Calcium Extract Characterization from Rajungan Crab Shell (Portunus pelagicus) and Bakau Crab Shell (Scylla serrata) using Calcination as Effervescent Mohammad R. Usman; Muhamad D. Permana; Aditya F. Ardinsyah; Mega T. Wulandari; Aliyah Purwanti; Lindawati Setyaningrum; Ima F. Lestari; Stephanie D. Artemisia
Jurnal Akademika Kimia Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j24775185.2022.v11.i2.pp122-128

Abstract

One of the prevention of osteoporosis is by taking calcium supplements. Crab shells are calcium sources that can be processed into supplements. Calcium extraction used the calcinations method at 900°C temperature for 4 hours. After calcining the crab shell powder, it was analyzed by using XRD and processed with the Highscore Plus application by using Rietveld method. The best calcium crystals will be used as raw material for effervescent powder. The results showed that calcium crystals from rajungan crab shells contained 0.4% CaCO3 with a crystallite size of 25.9001 nm and 99.6% CaO with a crystallite size of 82.7183 nm with a GoF value of 1.69979. Calcium crystals produced from bakau crab shells were 100% CaO with a crystallite size of 77.3397 nm with a GoF value of 1.90266. Calcium crystals from bakau crab shells were used as effervescent raw materials with 2 different formulations. The results of the organoleptic test from both effervescents showed the same results, namely in the form of a pale yellow powder with a orange scent and sour taste The results of the dispersion time test showed that the 2 formulations had met the requirements with the dispersion time of formula 1 being 31.67 seconds and formula 2 being 32.33 seconds. The results of the water content test of the two formulas met the requirements with the water content of formula 1 being 0.071% and formula 2 being 0.067%.