Helicobacter pylori adalah bakteri gram negatif berbentuk spiral yang menjadi penyebab gastritis superficialis kronis, yang kemudian berkembang menjadi adenocarcinoma gaster. Terapi yang saat ini digunakan adalah kombinasi Amoksilin-Klaritromisin yang berkerja bersama merusak dinding sel bakteri dan mengganggu proses sintesa proteinnya. Karena tingginya tingkat kegagalan terapi, maka muncul alternatif terapi yaitu penambahan asam askorbat, yang diduga bekerja dengan merubah pH lingkungan dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan efektifitas penambahan asam askorbat pada kombinasi Klaritromisin dan Amoksilin. Penelitian eksperimental eksploratif ini dilakukan di Unit Riset Biomedik RSUD Mataram, bulan September 2007. Subyek penelitian adalah biakan Helicobacter pylori di BAP dalam kondisi mikroaerofilik. Pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data yang diambil adalah diameter zona inhibisi yang terbentuk pada biakan, dengan metode uji difusi cawan, menggunakan kombinasi Amoksilin 10 µg dan Klaritromisin 5 µg, sebagai kontrol, sedangkan perlakuan digunakan Amoksilin 10 µg dan Klaritromisin 5 µg ditambah asam askorbat dosis 31,5 µg , 62,5 µg , 125 µg , 250 µg , dan 500 µg. Dianalisa menggunakan ANOVA, Uji Duncan dan Uji Korelasi Regresi. Hasil penelitian membuktikan penambahan asam askorbat pada kombinasi amoksilin-klaritromisin bisa meningkatkan diameter zona inhibisi (p= 0,029), sedangkan KHM penambahan asam askorbat adalah 125 µg. Uji korelasi regresi menunjukkan hubungan lemah penambahan asam askorbat dengan peningkatan diameter zona inhibisi (r2=0,259). Kesimpulannya penambahan asam askorbat pada kombinasi Amoksilin – Klaritromisin dapat meningkatkan diameter zona inhibisi dan Kadar Hambat Minimum penambahan asam askorbat pada dosis 125 µg.