Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Stres dan Strategi Coping Remaja Pengguna Narkoba yang Menjalani Program Pasca Rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur Tisnalia Merdya Andyastanti; Oedojo Soedirham; Rika Subarniati
Preventia : The Indonesian Journal of Public Health Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um044v7i12022p1-7

Abstract

Drug abuse is a problem that must be taken seriously. Coping strategies are ways to deal with situations that are felt to be pressing and burden a person beyond their capabilities. The purpose of this study was to examine the coping strategies possessed by adolescent drug users who are currently undergoing a post-rehabilitation program at the National Narcotics Board (BNN) of East Java. The research method uses a qualitative method with a phenomenological approach. The sampling technique is similar to the purposive sampling technique. In-depth interviews were conducted with five adolescent informants who underwent post-rehabilitation programs at BNN East Java. The results obtained are the stress experienced by adolescents occurs because of family problems. These problems will be more complex in late adolescence, so that it requires coping strategies. The type of coping strategy used is an emotion focused coping strategy and problem focused coping. There is a need for early detection of stress and strengthening coping strategies for adolescent drug users to avoid relapse during rehabilitation and post-rehabilitation.Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang harus ditanggapi dengan serius. Strategi coping merupakan cara untuk menghadapi situasi yang dirasa menekan dan membebani seseorang melebihi kemampuan yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat strategi coping yang dimiliki oleh remaja pengguna narkoba yang sedang menjalani program pasca rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel mirip dengan teknik purposive sampling. Dilakukan wawancara mendalam terhadap lima informan remaja yang menjalani program pasca rehabilitasi di BNN Jawa Timur. Hasil yang didapat adalah stres yang dialami oleh para remaja terjadi karena permasalahan keluarga. Permasalahan tersebut akan lebih kompleks terjadi pada remaja akhir, sehingga memerlukan strategi coping. Jenis strategi coping yang dilakukan adalah strategi coping yang berpusat pada emosi (emotion focused of coping) dan berpusat pada pemecahan masalah (problem focused coping). Perlu adanya deteksi dini stres dan penguatan strategi coping pada remaja pengguna narkoba guna menghindari relapse pada saat rehabilitasi maupun pasca rehabilitasi.
Perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Santri Husada Sebagai Peer Educator Promosi Kesehatan Reproduksi Ardhiyanti Puspita Ratna; Taurisma Aulia Nanda Wibisono; Zhafirah Auliarahma; Hilma Tsurayya Iftihurozza; Zumroh Hasanah; Tisnalia Merdya Andyastanti
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 7 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i7.2608

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini ditandai dengan adanya perubahan kognitif dan adanya kematangan seksual seperti hormonal. Remaja memerlukan pemahaman tentang kesehatan reproduksi agar dapat menjaga kesehatan secara optimal, menghindari risiko penyakit menular seksual, serta membuat keputusan yang tepat terkait kehidupan reproduksi di masa depan. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang menaungi pendidikan remaja yaitu para santrinya. Berdasarkan Focused Group Discussion yang diadakan dengan santri husada PP Nurul Ulum Putri Kota Malang diketahui pemahaman tentang kesehatan reproduksi masih kurang. Tim Pengabdian FK UM melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada santri husada untuk meningkatkan peran mereka sebagai peer educator kesehatan reproduksi dengan melakukan pelatihan berbasis studi kasus. Kegiatan melibatkan 60 orang santri dan berlangsung selama 3 bulan. Dari hasil pelatihan didapatkan pengetahuan santri Husada meningkat dari rata-rata 58.75±14.9 sebelum pelatihan menjadi 82.9±10.86 setelah pelatihan, hasil uji paired T menunjukkan signifikasi 0,000. Selain itu, setelah pelatihan, santri Husada menunjukkan perilaku mendukung promosi kesehatan reproduksi di pesantren sebanyak 63%, perilaku sangat mendukung sebesar 30%, dan perilaku tidak mendukung hanya 7%. Dapat disimpulkan pelatihan dan pendampingan berbasis studi kasus dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap santri husada dalam promosi kesehatan reproduksi.
Inovasi Program “USIR STUNTING” Upskilling Kader Kesehatan dalam Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting di Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang Ardhiyanti Puspita Ratna; Zumroh Hasanah; Rizqie Putri Novembriani; Tisnalia Merdya Andyastanti; Niaradya Anya Andini; Angelica Igsanti
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 7 No. 2 (2025): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v7i2.1271

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kesehatan secara global dan isu prioritas nasional. Kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupanmenyebabkan dampak jangka panjang. Target pemerintah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 % pada tahun 2024. Upaya untuk pencegahan stunting antara lain adalah melakukan pendekatan keluarga berisiko stunting. Jumlah keluarga berisiko stunting masih tinggi. Identifikasi dan pendampingan keluarga berisiko stunting sangat penting dalam upaya mengurangi kejadian stunting karena memungkinkan intervensi sejak dini. Akan tetapi pendampingan langsung membutuhkan sumberdaya dan tenaga yang cukup besar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran para kader kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat. Program pelatihan inovatif upskilling kader kesehatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader untuk mengidentifikasi dan melakukan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting di Kecamatan Pakisaji. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan pelatihan kolaboratif dengan pendekatan studi kasus, serta pendampingan berkala pada kader. Selain itu tim juga membekali kader dengan inovasi media promosi kesehatan berupa flipbook Usir Stunting yang dapat digunakan saat melakukan pendampingan. Dari hasil analisis tingkat pengetahuan diketahui terdapat perbedaan signifikan antara tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah pelatihan (p = 0,000) yang menunjukkan adanya pengaruh pelatihan dengan peningkatan pengetahauan kader.
Pemberdayaan Keluarga Lansia melalui Program Bina Keluarga Lansia (BKL): Literature Review Yuniar, Adinda Ragil; Huda, MIftahul; Masajida, Nadyalis Ta'mara; Andyastanti, Tisnalia Merdya
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2024: Kekerasan dalam Pacaran: Hubungan Romantis Berujung Tragis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Central Statistics Agency in 2023 shows that the number of an elderly people in Indonesia had growth. Elderly people are included in the population at risk because the elderly population is vulnerable to their health and has a higher chance of spreading the disease they experience. Quality of life of an elderly can be affected from health status that has been decreased. The government through the National Population and Family Planning Agency (BKKBN) created an Elderly Family Development (BKL) program in order to improve the health quality of the elderly people. The purpose of writing this article is to discover the implementation of the BKL program in Indonesia. The method of this article is literature review. Reference articles were collected via Google Scholar, Garuda, and Publish or Perish software using the keywords quality of life for the elderly; fostering elderly families; and implementation of BKL. Result of the literature review that has been carried out, it can be seen that the implementation of the Elderly Family Development (BKL) program is in accordance with the guidelines provided.
HERO (Helping and Empowering Women): Dukungan Pra-Konsepsi untuk Perempuan Usia Reproduksi Novembriani, Rizqie Putri; Andyastanti, Tisnalia Merdya; Hasanah, Winny Kirana; Puriastuti, Alifia Candra; Aghnani, Almira Dwi; Desyasti, Falaah Azurra; Rahmawati, Zulfa; Suprobo, Nina Rini
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.16951

Abstract

Background: The HERO (Helping and Empowering Women in Reproductive Choices) program is a community service initiative aimed at enhancing the knowledge of women of reproductive age in Sumbersekar Village, Dau District, Malang Regency. A situational analysis of Midwife Sunarni’s practice revealed significant challenges: a shortage of adequately trained village health cadres to support healthcare professionals in delivering reproductive health education and low community awareness stemming from educational and economic factors. Method: Conducted in September 2024 and through two educational sessions involving village health workers and women of reproductive age, the program provided information on family planning, reproductive health, and preconception nutrition. Participants completed pretests and posttests to assess knowledge improvement before and after the sessions. Result: Results showed a significant increase in the average posttest score (89.80) compared to the pretest score (57.80). The distribution of knowledge levels also indicated a rise in the "high" category from 0% in the pretest to 76% in the posttest. This program successfully demonstrated the effectiveness of education in improving preconception health knowledge among women of reproductive age. Follow-up and monitoring by village health workers are necessary to sustain the knowledge and healthy behaviors promoted by the program. Conclusion: It is important to build on the success of the HERO initiative by implementing ongoing education programs and addressing remaining knowledge gaps.
Implementasi Senam B-Fit Bagi Pekerja Rumah Sakit Di Kota Malang Fanani, Erianto; Andyastanti, Tisnalia Merdya; Iftitahurroza, Hilma Tsurayya; Rahmayanti, Fida; Gelaner, Nauval Akhmadian; Fulviansyah, Zaidhan Lucano; Wibowo, Farhan Rahadi; Suhartanti, Ajeng Sri
Jurnal Keperawatan Terapan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan Terapan (E-Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jkt.v11i1.5351

Abstract

Musculoskeletal disorders (MSDs) are one of the main factors causing reduced productivity of workers, especially medical personnel. Hospital employees, have a high risk of experiencing health problems, especially in the muscles and joints as a result of their static work positions and postures that last for a long time. A prevention effort is needed so that hospital employees can avoid muscle and joint problems that can affect their productivity. This can be prevented by the application of B-Fit exercises between the work activities of medical personnel. Based on the Ministry of Health's recommendation, the B-Fit exercise is done in 4 movements with a duration of no more than 3 minutes. The main targets of B-fit exercise are Brimedika General Hospital’s personnel who spend most of their time sitting while facing patients. This activity was attended by 28 participants consisting of doctors, nurses, administrative staff, cleaning service RSU Brimedika. The results showed that the implementation of B-fit exercises was felt to increase flexibility, muscle strength, and reduce the risk of injury due to poor posture. In addition, B-fit exercises can also improve mood, reduce stress, and increase work productivity. B-fit exercise is an effective and efficient intervention to improve the health and well-being of medical personnel at Brimedika General Hospital. It is recommended to make a sustainable program in the form of implementing the B-Fit exercise routine according to the Ministry of Health's recommendations which is 2 times B-Fit in a day.
Upaya Peningkatan Kapasitas Santri Husada Sebagai Peer-Educator Pencegahan Penyakit Menular Di Pondok Pesantren Nurul Ulum Putri Kota Malang Ratna, Ardhiyanti Puspita; Andyastanti, Tisnalia Merdya; Nilasari, Karina; Tsurayya, Hilma
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 3 No. 11 (2024): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v3i11.3270

Abstract

Penyakit menular seperti skabies, konjungtivitis, flu, dan TBC merupakan permasalahan kesehatan yang kerap terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Ulum Putri Kota Malang. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman santri mengenai cara pencegahan penyakit dan belum optimalnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader Santri Husada sebagai pendidik sebaya dalam pencegahan penyakit menular. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang meliputi tahapan identifikasi masalah, pelatihan, aksi lapangan, serta evaluasi berkelanjutan. Sebanyak 52 Santri Husada diberikan pelatihan kesehatan melalui metode diskusi kelompok dan praktek lapangan selama empat bulan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan kader Santri Husada, dengan rata-rata nilai pengetahuan naik dari 60,87 sebelum pelatihan menjadi 82,31 setelah pelatihan. Selain itu, terjadi perubahan sikap positif, di mana persentase santri yang mendukung peran PHBS meningkat menjadi 63% dan sangat mendukung 29%. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan peer educator efektif dalam mempromosikan kesehatan di lingkungan pesantren dan dapat diadopsi sebagai model pemberdayaan kesehatan di pesantren lainnya di Indonesia.
Perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Santri Husada Sebagai Peer Educator Promosi Kesehatan Reproduksi Ratna, Ardhiyanti Puspita; Wibisono, Taurisma Aulia Nanda; Auliarahma, Zhafirah; Iftihurozza, Hilma Tsurayya; Hasanah, Zumroh; Andyastanti, Tisnalia Merdya
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 7 (2024): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i7.2608

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini ditandai dengan adanya perubahan kognitif dan adanya kematangan seksual seperti hormonal. Remaja memerlukan pemahaman tentang kesehatan reproduksi agar dapat menjaga kesehatan secara optimal, menghindari risiko penyakit menular seksual, serta membuat keputusan yang tepat terkait kehidupan reproduksi di masa depan. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang menaungi pendidikan remaja yaitu para santrinya. Berdasarkan Focused Group Discussion yang diadakan dengan santri husada PP Nurul Ulum Putri Kota Malang diketahui pemahaman tentang kesehatan reproduksi masih kurang. Tim Pengabdian FK UM melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada santri husada untuk meningkatkan peran mereka sebagai peer educator kesehatan reproduksi dengan melakukan pelatihan berbasis studi kasus. Kegiatan melibatkan 60 orang santri dan berlangsung selama 3 bulan. Dari hasil pelatihan didapatkan pengetahuan santri Husada meningkat dari rata-rata 58.75±14.9 sebelum pelatihan menjadi 82.9±10.86 setelah pelatihan, hasil uji paired T menunjukkan signifikasi 0,000. Selain itu, setelah pelatihan, santri Husada menunjukkan perilaku mendukung promosi kesehatan reproduksi di pesantren sebanyak 63%, perilaku sangat mendukung sebesar 30%, dan perilaku tidak mendukung hanya 7%. Dapat disimpulkan pelatihan dan pendampingan berbasis studi kasus dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap santri husada dalam promosi kesehatan reproduksi.
Metabolic Syndrome in the Productive Age Group: A Holistic Health Promotion–Based Approach for Prevention and Management Yunus, Moch.; Andyastanti, Tisnalia Merdya; Fanani, Erianto
Asian Journal of Healthcare Analytics Vol. 4 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/ajha.v4i2.15300

Abstract

Metabolic syndrome is an increasingly common cluster of cardiometabolic risks among the productive-age population. This Systematic Literature Review (PRISMA) identified holistic, health promotion–based strategies for its management. From 511 articles screened, 26 met the inclusion criteria. The findings show that combined interventions—physical activity, healthy diets, continuous education, behavioral modification, and supportive environments and policies—significantly improve metabolic syndrome indicators, including blood pressure, lipid profile, and insulin sensitivity. The review emphasizes integrating multiple components and leveraging technology to strengthen adherence. Overall, a holistic health promotion approach is effective for preventing and reducing metabolic syndrome in productive-age adults and provides valuable guidance for policymakers and public health practitioners.
EMPOWERING ADOLESCENTS THROUGH INTERACTIVE TRIVIA PEER-EDUCATION TO PREVENT ACUTE RESPIRATORY INFECTIONS IN BENJOR Purnomosidi, Muhammad Revi; Mahzalefa, Syarifa Nadia; Zhafirah, Msy. Haura Kaiyyisah; Wulan, Nada Balqis My; Wibisono, Taurisma Aulia Nanda; Andyastanti, Tisnalia Merdya
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2025): DESEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i4.3092

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is a persistent health problem among rural adolescents in Indonesia, generally influenced by low health literacy and limited access to preventive education. This study aims to determine the effectiveness of an interactive, peer-based educational intervention in improving knowledge and preventive behaviors related to ARI among adolescents in Benjor Village, Malang Regency. A pre-post quasi-experimental research design was used in this study, involving 32 adolescents who were trained to deliver health education through gamified trivia sessions, animated digital media, and participatory discussions. Knowledge assessments were conducted before and after the intervention to measure learning outcomes. The results showed a significant improvement, with an average post-test score increasing by 60% compared to the pre-test score. Participants demonstrated a better understanding of ARI symptoms, transmission routes, and prevention strategies. Furthermore, the peer-based approach was shown to encourage higher engagement, trust, and message retention. These findings suggest that the combination of interactive media and peer education is an effective strategy in improving health literacy and prevention among adolescents. This model offers a scalable and context-sensitive promotive approach to improving health in rural communities with limited resources.