Stunting merupakan permasalahan kesehatan secara global dan isu prioritas nasional. Kekurangan gizi kronis yang terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupanmenyebabkan dampak jangka panjang. Target pemerintah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 % pada tahun 2024. Upaya untuk pencegahan stunting antara lain adalah melakukan pendekatan keluarga berisiko stunting. Jumlah keluarga berisiko stunting masih tinggi. Identifikasi dan pendampingan keluarga berisiko stunting sangat penting dalam upaya mengurangi kejadian stunting karena memungkinkan intervensi sejak dini. Akan tetapi pendampingan langsung membutuhkan sumberdaya dan tenaga yang cukup besar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran para kader kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat. Program pelatihan inovatif upskilling kader kesehatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader untuk mengidentifikasi dan melakukan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting di Kecamatan Pakisaji. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan pelatihan kolaboratif dengan pendekatan studi kasus, serta pendampingan berkala pada kader. Selain itu tim juga membekali kader dengan inovasi media promosi kesehatan berupa flipbook Usir Stunting yang dapat digunakan saat melakukan pendampingan. Dari hasil analisis tingkat pengetahuan diketahui terdapat perbedaan signifikan antara tingkat pengetahuan kader sebelum dan sesudah pelatihan (p = 0,000) yang menunjukkan adanya pengaruh pelatihan dengan peningkatan pengetahauan kader.