Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SANDEQ DAN ROPPO Kearifan Lokal Suku Mandar Pesisiran, Sulawesi Barat Kasitowati, Rarasrum Dyah
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 6, No 1: 2011
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.849 KB) | DOI: 10.14710/sabda.6.1.63-68

Abstract

Mandar tribe is a tribe in the coastal area of West Sulawesi, whose local knowledge is applied to preserve the marine resources through Sandeq boat and roppo fishing equipment. This paper aims to describe Sandeq boat and roppo fishing equipment used by Mandar tribe. The results showed that Sandeq boat and roppo equipment are not only products of local wisdom that can preserve the marine resources, but also have social values that unite people of Mandar tribe.
STUDI PUSTAKA: DISTRIBUSI DAN SEBARAN LAMUN DI JAWA TIMUR Julianinda, Yanida Azhari; Dewi, Citra Satrya Utama; Kasitowati, Rarasrum Dyah; Kurniawan, Fery
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 6 No. 1 (2022): JFMR on April
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.01.14

Abstract

Sebagai ekosistem, fungsi ekologis yang unik dari padang lamun memberikan banyak manfaat bagi organisme yang tinggal di wilayah pesisir. Namun saat ini telah terjadi perubahan ekosistem dan keanekaragaman hayati yang terjadi pada skala lokal dan global. Penelitian ini, bertujuan untuk menggambarkan wilayah distribusi lamun di Indonesia dan Jawa Timur yang dapat menjadi acuan mengenai sebaran, tipe substrat dan habitat dari lamun. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data 5 tahun terakhir (2016-2021). Hasil penelitian ini pada wilayah Jawa Timur ditemukan sebanyak 11 jenis lamun di 8 lokasi penelitian diantaranya Lamongan, Gresik, Situbondo, Banyuwangi, Malang, Pacitan, Bangkalan, dan Sumenep. Jenis lamun yang ditemukan di Jawa Timur diantaranya Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Haludole pinifolia, Halodule uninervis, Halophila decipiens, Halophila ovalis, Halophila minor, Syringodium iseotifolium, dan Thalassodendron ciliatum. Kondisi lamun di Jawa Timur juga tergolong cukup baik dengan nilai kerapatan tertinggi sebesar 2524-5592 ind/m2 pada Perairan Situbondo dan kerapatan jenis terendah sebesar 4,42-13,05 ind/m2 pada Perairan Banyuwangi. Nilai persentase tutupan lamun tertinggi sebesar 37-62% di Perairan Situbondo dan nilai tutupan terendah sebesar 3,56-16,44% di Perairan Malang.
THE INTRODUCTION TO DANGEROUS MARINE BIOTA COMMUNITIES IN KONDANG MERAK, MALANG Dewi, Citra Satrya Utama; Saputra, Dhira Khurniawan; Semedi, Bambang; As'adi, Muhammad Arif; Kasitowati, Rarasrum Dyah; Rudianto; Sartimbul, Aida; Iranawati, Feni
Wisesa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): WISESA - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT. PKM UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.wisesa.2023.02.1.2

Abstract

Nelayan, merupakan profesi dengan resiko keselamatan yang tinggi, baik resiko yang bersifat human error maupun alami, seperti cuaca ekstrim dan biota laut berbahaya. Tujuan dari aktivitas pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan terkait biota laut berbahaya kepada nelayan di Kondang Merak. Keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini kemudian disampaikan dalam bentuk analisis persepsi nelayan kondang merak terhadap biota laut berbahaya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah penyuluhan langsung. Selanjutnya pengumpulan data untuk analisis persepsi dilakukan dg menggunakan kuisioner, selanjutnya data dikuantitafkan menggunakan metode skala likert, kemudian dideskripsikan. Penyuluhan ini dihadiri oleh 15 orang nelayan, atau 50% dari populasi nelayan di kondang merak. Jenis niota berbahaya yang sering dijumpai nelayan Kondang Merak ialah: hiu kecil, barakuda, lepu batu, bulu babi, mooray, ular laut, dan COT. 90% nelayan yang hadir telah mengetahui beberapa jenis biota berbahaya, namun hanya 30% nelayan yang mengetahui bagaimana cara mengantisipasi dan menanggulanginya. Sehingga, selanjutnya dirasa penting untuk memberikan Pelatihan Dasar Rescue Kepada Nelayan Kondang Merak.
POTENSI ANTIOKSIDAN DAN SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK DAUN MANGROVE Rhizophora mucronata, PILANG PROBOLINGGO Kasitowati, Rarasrum Dyah; Yamindago, Ade; Safitri, Mila
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 1 No. 2 (2017): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2017.001.02.4

Abstract

The objective of this study was to find out the antioxidant activities along with phytochemical screening of R. mucronata leaf extracts. R. mucronata leaves were collected from Pilang, Probolinggo. The extraction use three different solvents with different polarity (Methanol, Ethyl acetate, and Hexane). The antioxidant activities were determinted by the Diphenyl picryhydrazil (DPPH) metode used four different concentrations (31,25; 62,25; 125; and 250 ppm). The antioxidant analysis of mangrove R. mucronata showed that the ethyl acetate extract has the highest antioxidant activity (160,417 µg/ml) than the methanol (-117,498 µg/ml) and the hexane (327,611 µg/ml) extracts. The phytochemical screening results that the methanol extract contains 1195 µg/ml flavonoid compounds, 124,44 µg/ml alkaloid compounds and 576,64 µg/ml of tannin compounds. Meanwhile the ethyl and the hexane extract contains  alkaloid compounds (44,91 µg/ml and 41,49 µg/ml ) and tannin compounds (84,84 µg/ml and 67,30 µg/ml).
PERTUMBUHAN DAN BIOMASSA LAMUN SERTA SENYAWA FITOKIMIA TERKANDUNG DI DALAMNYA (STUDI KASUS: PESISIR KABUPATEN MALANG) Dewi, Citra Satrya Utama; Kasitowati, Rarasrum Dyah; Sari, Syarifah Hikmah Julinda; Yamindago, Ade; Rohenda, Amelia; Fatmawati, Riska
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i3.32228

Abstract

Seagrass, yang umum disebut sebagai lamun dalam bahasa indonesia merupakan satu satunya tumbuhan tingkat tinggi yang dapat hidup terendam air laut. Padang lamun memiliki peran kunci dalam ekosistem, antara lain sebagai produsen primer, habitat hidup organisme bentik, menstabilkan sedimen, dan menyimpan karbon di laut dangkal. Komunitas lamun monospesies dapat ditemukan di Kabupaten Malang, namun penelitian terkait lamun di Kabupaten Malang juga masih terbatas, sehingga kajian ini dirasa penting untuk dilakukan. Tujuan dari kajian ini untuk mengetahui laju pertumbuhan daun dan biomassa lamun, serta mengetahui kandungan fitokimianya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga November Tahun 2014 dan Tahun 2015. Pengukuran laju pertumbuhan daun dan biomassa lamun dilakukan secara in situ dengan metode penandaan selama satu minggu, serta pengambilan contoh daun lamun dilakukan secara acak di lokasi penelitian. Tahap selanjutnya bahan diekstraksi dengan methanol untuk mendapatkan kandungan senyawa fitokimia. Analisis data di Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, FPIK–UB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis lamun, yaitu Syringodium isoetifolium di Pantai Kondang Merak dan Thalassia hemprichii di Pantai Bale Kambang. Laju pertumbuhan daun kedua jenis lamun secara berurutan menunjukkan nilai positif yaitu 0,45±0,19 cm/hari dan 0,25±0,14 cm/hari. Nilai biomassa kedua jenis lamun menunjukkan bahwa biomassa pada bagian bawah substrat lebih tinggi dibandingkan bagian atas substrat. Uji fitokimia menunjukkan bahwa kedua jenis lamun ini mengandung senyawa bioaktif jenis flavonoid dan saponin.