Hardjono Hardjono
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang 65141, Indonesia

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH RASIO PEREKAT TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN PEMBAKARAN BRIKET SABUT KELAPA DAN SERBUK GERGAJI KAYU CAMPURAN Mohammad Ainur Rofiq; Hardjono Hardjono
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 4 (2023): December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i4.4208

Abstract

Pemakaian bahan bakar fosil yang meningkat setiap tahunnya dan persediaan bahan bakar fosil yang terbatas  menyebabkan kenaikan gas emisi rumah kaca sehingga menimbulkan perubahan iklim, untuk itu diperlukan pengembangan energi alternatif. Pemanfaatan biomassa sabut kelapa dan serbuk gergaji menjadi briket sebagai solusi pengembangan energi alternatif. Biomassa memiliki sifat dapat diperbaharui, lebih ramah lingkungan, serta sebagai upaya pemanfaatan hasil hutan dan pertanian. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan rasio perekat terhadap karakteristik fisik briket meliputi kadar air, abu, kadar zat mudah menguap dan fixed carbon dan uji produk berupa karakteristik pembakaran meliputi waktu pembakaran dan laju pembakaran. Bahan baku berupa sabut kelapa dan serbuk gergaji kayu campuran. Variabel yang digunakan yaitu rasio penggunaan perekat tepung tapioka 20%, 30%, 40%, 50%, 60% dan perbandingan campuran bahan baku sabut kelapa dan serbuk gergaji campuran 30%:70%. Hasil penelitian karakteristik fisik kadar air terendah sebesar 4,84%, kadar karbon tertinggi sebesar 87,96%, zat menguap terendah sebesar 6,06%, kadar abu terendah sebesar 0,34%, dan karakteristik pembakaran meliputi nilai laju  pembakaran tertinggi 0,236 gr/menit pada rasio perekat 40% dan 60%, waktu pembakaran paling lama 108 menit. Karakteristik fisik briket yang dihasilkan sudah sesuai SNI 01-6235-2000 briket arang kayu. Hasil karakteristik laju pembakaran berbanding terbalik dengan waktu pembakaran yaitu tingginya nilai laju pembakaran menyebabkan semakin singkat waktu pembakaran, sedangkan semakin besar rasio perekat semakin tinggi laju pembakaran serta semakin pendek waktu pembakaran.
PEMBUATAN MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK Gian Faris Fariha; Hardjono Hardjono
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 9 No. 4 (2023): December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v9i4.4227

Abstract

Bunga mawar tidak hanya bermanfaat sebagai tanaman hias, namun juga memiliki manfaat lain, salah satunya mahkota bunga mawar bisa menjadi produk dengan nilai jual tinggi yaitu dimanfaatkan untuk membuat minyak bunga mawar. Minyak bunga mawar dapat diproduksi dengan menggunakan berbagai macam metode, diantaranya menggunakan metode ekstraksi dengan bantuan ultrasonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ekstraksi ultrasonik terhadap yield minyak atsiri bunga mawar yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan yaitu mahkota bunga mawar yang sudah dipotong kecil – kecil sebanyak 100 gram, kemudian dilakukan perendaman dalam pelarut etanol dengan variasi konsentrasi etanol 50%, etanol 70%, dan etanol 96% menggunakan perbandingan 1:3. Selanjutnya dilakukan ekstraksi ultrasonik selama 35 menit dengan frekuensi 30 kHz. Hasil ektraksi berupa ekstrak mawar dipisahkan dengan cara penyaringan menggunakan filtrasi vakum dan pemerasan bunga. Filtrat yang mengandung minyak bunga mawar dievaporasi menggunakan rotary vacuum evaporator pada suhu 65oC, untuk memisahkan pelarut dengan minyak bunga mawar yang didapat. Setelah didapatkan minyak bunga mawar, dihitung yield dan dilakukan analisis karakteristik minyak atsiri bunga mawar berdasarkan ISO 9842:2003. Yield hasil ekstraksi minyak bunga mawar dengan variasi etanol 50%, 70% dan 96% berurutan adalah sebesar 19,8%, 22,48%, dan 24,68%. Analisis densitas dan indeks bias menggunakan pelarut etanol 70% dan 96% yang dihasilakan sudah sesuai dengan standar ISO 9842:2003 yaitu nilai densitas sebesar 0,87 dan 0,861 gr/ml, serta hasil nilai indeks bias sebesar  1,4678 dan 1,457.