Rudi Sugiono Suyono, Rudi Sugiono
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DEVELOPING COUNTRIES AND PUBLIC TRANSPORT: ISSUES AND CHALLENGES Suyono, Rudi Sugiono; Tamin, Ofyar Z.; Wibowo, Sony Sulaksono; Purboyo, Heru
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Today motorization happens quite fast even faster in many cities in the world. The number of motor vehicles in the world is expected to reach about 1.3 billion by 2020, more than double the current number. In the case of Indonesia, in the past three decades, motorization and urbanization has become a trend in many cities - metropolitan city. Unlike developed countries, most developing countries do not have a mass transit system that adequate to suppress the increase in motorization in urban areas. This research try mapping issues and challenges of public transport plan, implementation and operation in developing countries by literature study’s methodology. Finding of this study, at least, there are 5 (five) issues in the relation with public transport in developing countries i.e. sustainability impact issues, multi-faceted actor in the public transport implementation (organization and institutional issues), need of  public transport appraisal in strategic level issues, funding (budget constraint) issues, and competition and regulation issues. Then, there are some challenges of public transport implementation such as problem of political organization, problem of integrated transport planning, continuing need to develop appropriate   pricing and charging devices and financing instruments, the matter of   industrial structure, the issue of  competitive system design, the perceived problem of affordability and problem of strategic choice, particularly in urban areas.
DAMPAK PEMBANGUNAN JEMBATAN KAPUAS I (PARALEL) TERHADAP KINERJA SIMPANG BERSINYAL KOTA PONTIANAK Andri Darmawan, Adrianus Gusti; AS, Syafaruddin; Suyono, Rudi Sugiono
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan ruas jalan menempati posisi utama dalam hambatan diperjalanan. Kemacetan, antrian kendaraan dan tundaan sangat sering terjadi a di simpang bersinyal Jalan Sultan Hamid – Jalan Tanjung Raya I – Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Tanjung Raya II, lengan simpang Jalan Sultan Hamid memiliki geometrik sejajar dengan Jembatan Kapuas 1. Simpang ini juga merupakan akses penghubung lalu lintas darat dari kota maupun keluar kota Pontianak, sehingga memiliki resiko tinggi bila kemacetan terjadi terlalu lama. Perencanaan Jembatan Paralel Kapuas  1 dilakukan untuk mengatasi kemacetan, namun mengakibatkan perubahan kinerja pada simpang saat sekarang. Tujuan penelitian menganalisa kinerja dan merencanakan sinyal lalu lintas pada simpang. Metodologi yang digunakan dengan observasi, dokumentasi dan survey lapangan. Pengolahan data menggunakan teori perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Tiga analisa sinyal yang dilakukan yaitu, 1) Empat fase dengan tidak mengizinkan belok kiri langsung, 2).  Empat dengan mengizinkan belok kiri langsung, 3) Empat fase dengan lajur khusus untuk belok kanan dan mengizinkan belok kiri langsung. Hasil analisa simpang saat ini memiliki tingkat pelayanan tipe F, hasil kinerja simpang adanya Jembatan Paralel Kapuas 1 memiliki tingkat pelayanan tipe D. Jembatan Paralel Kapuas 1 dan perencanaan sinyal dengan tetap mengizinkan belok kiri langsung (LTOR) tanpa menunggu waktu hijau adalah solusi terbaik.Kata Kunci: Jembatan Paralel Kapuas 1, Kinerja, MKJI,  Persimpangan, Traffic Linght
PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATU BARA SEBAGAI FILLER PADA CAMPURAN LASTON Sugeha, Alif Lam Ra; Sulandari, Eti; Suyono, Rudi Sugiono
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.134 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.29406

Abstract

Perencanaan campuran dilakukan dalam dua tahap pembuatan. Pembuatan benda uji tahap pertama dengan menggunakan bahan pengisi (filler) normal yaitu Semen Pertland. Tahap kedua pembuatan benda uji dengan menggunakan bahan pengisi Abu Batu Bara (bottom ash).Penelitian ini dilakukan dengan meninjau dampak dari perbandingan antara kedua campuran dengan menggunakan filler Abu Batu Bara dan Semen Portland dalam campuran lapisan AC-WC. Untuk kedua bahan pengisi tersebut masing-masing dibuat benda uji sebanyak 15 buah, dengan kadar aspal rentang 5-7% dan benda uji direndam selama 30 s/d 40 menit dengan suhu air 60 oC bertujuan untuk mendapatkan nilai kadar Aspal optimum dari kedua campuran tersebut. Dari hasil pengujian kedua campuran dengan filler yang berbeda, ternyata hasil yang di dapat memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh.Ternyata dari hasil kedua campuran dengan filler berbeda menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda namun dari hasil tersebut  semuanya masih memenuhi standar spesifikasi umum 2010 dinas pekerjaan umum direktorat jendral bina marga. Hasil akhir menunjukan bahwa dengan menggunakan filler Abu Batu Bara ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan campuran. Dan dari hasil kadar Aspal optimum yang didapat dengan menggunakan filler Abu Batu Bara memiliki hasil yg lebih rendah 6,55% dari filler pembanding yaitu 6,85%. Kata kunci: filler Abu Batu Bara, Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC)
EVALUASI DAN SIMULASI PENATAAN SIMPANG AHMAD YANI – KPP PRATAMA PONTIANAK Waskito, Wahyu Putra; Akhmadali, -; Suyono, Rudi Sugiono
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.582 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.26621

Abstract

Congestion usually occurs at the intersection, especially when the intersection is adjacent to the center of the crowd, due to conflicts of movement that occur between vehicles coming from each leg intersection. One intersection with a high level of traffic jam is the intersection of Tax Services Office Pratama Pontianak. The evaluation and simulation of the Arrangement of Intersection Ahmad Yani was done with PKJI evaluation and VISSIM simulation. The purpose of the authors in this study is to determine the reliability of VISSIM for to be applied in the analysis of transportation problems in Indonesia as well as comparing the queue length analysis results using the evaluation results of Indonesia Road Capacity Guidance. Parameter Evaluation of intersection, among others, intersection capacity (C), degree of saturation (DJ), queue length, vehicle stop, delay, and Service Level Index (ITP). The output of the VISSIM simulation is queue length (QLen), Delay, Stop Vehicle (QStop), and Service Level Index (LOS). The results of the two methods above will be compared so that the results obtained close to the actual intersection. After obtained the evaluation and simulation on the existing condition of the intersection it will be planned improvements on the existing condition so that the performance of KPP Pratama Pontianak will be better than the existing condition. Keywords: Signalized Intersection, PKJI, VISSIM, Queue Length
Analisis Sensitivitas Pemilihan Moda antara BRT dan Kendaraan Pribadi (Studi Kasus Kawasan CBD Kota Pontianak) / Mode Selection Sensitivity Analysis between BRT and Private Vehicle (Case Study of Pontianak City CBD Area) Suyono, Rudi Sugiono; Nurhayati, Nurhayati; Yustrinisa, Wisa
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 27, Nomor 1, JULI 2021
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.86 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v27i1.29306

Abstract

AbstractThis type of public transportation BRT mode began to be officially applied in Pontianak City to overcome traffic congestion. The problem is that many travelers prefer to use private vehicles rather than public transportation. This study aims to analyze the sensitivity of the mode selection model which explains the probability of choosing a BRT against aprivate vehicles if a BRT is presented in the Central Business District of Pontianak City. The mode selection method uses the Stated Preferences Technique in the form of a quetionnaire which is analyzed by multiple linear regression to obtain a utility equation. Based on the results of the sensitivity analysis of the mode selection model, the probability value of selecting BRT is 21,7%, if it is in conditions where the difference in the attributes offacilities and comfort (X1) is -10, this means that there are no facilities and conveniences of BRTsuch as private vehicles, thesecond is the difference in  thewaiting time attribute (X2) which is 15 minutes, the third condition is the difference in travel costs attribute (X3) namely Rp 0,- and the fourth condition is the difference in travel time attribute (X4), which is 10 minutes To increase the probability of choosing a BRT to 60%, it can be done by increasing the difference between the facilities and comfort attributes to 0 (zero), which means there is no difference in facilities and comfort that BRT has with private vehicles such as the availability of air conditioning, free WIFI, clean, fragrant, having a bag storage area  and others. This is because the most sensitive attributes compared to other attributes are facilities and comfort attributes. Keywords:Mode selection, BRT, sensitivity Abstrak Jenis moda angkutan umum BRT mulai diterapkan secara resmi di Kota Pontianak untuk mengatasi kemacetan. Permasalahannya adalah banyak pelaku perjalanan lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada kendaraan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sensitivitas model pemilihan moda yang menjelaskan probabilitas pemilihan BRT terhadap Kendaraan Pribadi jika dihadirkan BRT di Kawasan Central Business District Kota Pontianak. Metode pemilihan moda menggunakan Teknik Stated Preference berbentuk kuesioner yang dianalisis dengan regresi linier berganda untuk mendapatkan persamaan utilitas. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas model pemilihan moda, nilai probabilitas terpilihnya BRT adalahsebesar 21,7%, jika berada pada kondisi dimana selisih atribut fasilitas dan kenyamanan (X1) yaitu -10 hal ini berarti bahwa tidak tersedianya fasilitas dan kenyamanan BRT seperti Kendaraan Pribadi, kondisi kedua adalah selisih atribut waktu tunggu (X2) yaitu 15 menit, kondisi ketiga adalah selisih atribut biaya perjalanan (X3) yaitu Rp 0,-dan kondisi yang keempat adalah selisih atribut waktu tempuh (X4) yaitu 10 menit. Untuk meningkatkan probabilitas terpilihnya BRT menjadi 60% dapat dilakukan dengan menaikan selisih atribut fasilitas dan kenyamanan menjadi 0 (nol) yang artinya tidak ada perbedaan fasilitas dan kenyamanan yang dimiliki BRT dengan Kendaraan Pribadi sepertitersedianya AC, WIFI gratis, bersih, wangi, memiliki tempat penyimpanan tas dan lain-lain. Hal ini dikarenakan atribut yang paling sensitif dibanding atribut yang lain adalah atribut fasilitas dan kenyamanan. Kata kunci:Pemilihan moda, BRT, sensitivitas
EVALUASI DAN PENATAAN PERSIMPANGAN POLDA (JALAN AHMAD YANI – JALAN SUNGAI RAYA DALAM) DENGAN MENGGUNAKAN SIMPANG TAK SEBIDANG Aldiansyah, Rizky Okta; Suyono, Rudi Sugiono; Mukti, Elsa Tri
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42542

Abstract

Bumi Raya sedang mengembangkan suatu kawasan komersial terpadu di Kabupaten Kubu Raya, yang mana akan sangat berdampak terhadap lalu lintas di sekitar kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dampak pergerakan lalu lintas di Simpang Polda akibat perubahan tata guna lahan, mengetahui seberapa besar pengaruh jika dibangunnya simpang tak sebidang, dan merencanakan bentuk simpang tak sebidang yang memiliki kinerja terbaik. Survei yang dilakukan yaitu survei volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, geometrik, dan asal-tujuan. Metode yang digunakan yaitu menggunakan MKJI 1997 dan Vissim untuk menghitung tingkat layanan simpang pada kondisi eksisting, masa operasi Bumi Raya City (2023), dan proyeksi 10 tahun (2030). Untuk peramalan lalu lintas, digunakan model empat tahap. Selanjutnya yaitu merencanakan simpang tak sebidang yang sesuai. Setelah dievaluasi, simpang Polda mengalami kemacetan di Tahun 2030. Saat merencanakan simpang tak sebidang, dipilih menggunakan jalan layang yang menghubungkan Jl. Ahmad Yani – Jl. Supadio. Penanganan konflik di bawahnya dibuat 2 alternatif. Alternatif pertama digunakan simpang 3 tak bersinyal yang terbagi dua. Pada perencanaan alternatif kedua digunakan simpang 4 bersinyal 3 fase. Kedua alternatif ini bisa terlaksana jika Jalan Sungai Raya Barat dan Jalan Dr. Soedarso sudah terhubung. Berdasarkan kedua alternatif tersebut didapat kinerja simpang yang lebih baik yaitu menggunakan alternatif kedua.Kata Kunci: jalan layang, pemodelan transportasi empat tahap, simpang tak sebidang