Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Yusuf, Zulkifli
Jurnal Riset Teknologi Kelautan Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Riset Teknologi Kelautan (JRTK)
Publisher : Jurnal Riset Teknologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.996 KB)

Abstract

Pada kapal KM Lambelu yang dibuat pada tahun 04 september 1997 memiliki sistem penunjang operasional kapal. Salah satunya adalah sistem pelumas penunjang operasional mesin utama. Kerusakan sering terjadi pada komponen system pelumas KM. Lambelu seperti kerusakan pada filter yang diakibatkan umur komponen yang sudah tua dan perawatan yang tidak terencana sehingga mengganggu kinerja operasional mesin utama dan menyebabkan menurunnya kinerja komponen yang mengakibatkan terjadinya sebuah kegagalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat resiko yang terjadi pada setiap komponen dan nilai Mean Time to Failure (MTTF). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif meliputi FTA dan FMEA dan analisis Kuantitatif menggunakan model Distribusi Weibull untuk mengetahui nilai MTTF. Metode Risk Based Inspection and maintenance digunakan untuk mengetahui nilai resiko peralatan dan model penjadwalan perawatan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan distribusi Weibull nilai MTTF tangki harian 3120 jam, pompa transfer 1096 jam, filter duplex 103 jam, strainer 94 jam, dan cooler 674 jam. Pompa transfer memiliki tingkat resiko paling tinggi dan tangki harian, filter duplex, strainer dan cooler memiliki tingkat resiko menengah. Metode inspeksi yang digunakan berupa visual check.
2003 PENERBITAN SURETY BOND OLEH INDUSTRI ASURANSI ANTARA TEORI DAN PRAKTEK: - Yusuf, Zulkifli
Jurnal Hukum Bisnis Vol. 5 No. 3 (2016)
Publisher : jurnalhukumbisnis.com

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerbitan Surety Bond Oleh Industri Asuransi Antara Teori dan Praktek
Desiminasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Bagi Pengrajin Perahu Nelayan Fiberglass Dusun Pattontongan Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto Asri, Syamsul; Fachruddin, Farianto; Firmansyah, M.Risal; Mustafa, Wahyuddin; Yusuf, Zulkifli; Bochary, Lukman; Clausthaldi, Fadhil Riski; Azis, Muhammad Akbar
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 1 (2024): Community Development
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v7i1.357

Abstract

Binamu District is the largest producer of Seaweed by Jeneponto Regency (14% of total seaweed production). This sub-district is one of the seven sub -districts in Jeneponto Regency as a seaweed producer. Small boats are a means of operational seaweed cultivation often suffered hull damage due to landing. This boat is generally made of wood or fiberglass material. The "Cahaya Laut" as one of the groups of seaweed fishermen in Binamu District, Pattontongan Hamlet consists of ten members. This group has been a fostering of the Lecturer of Shipping Engineering Study Program. One of the competencies is the skill as a fiber glass craftsman in repairing and making fishing boats. In the process of building and repairing the boat they have not implemented safe and healthy work procedures in accordance with Occupational Safety and Health Standards (K3). This community service activity aims to introduce and provide an understanding of the importance of K3 aspects, then applying precautions of things that can cause accidents and occupational health problems in their work environment. The results of the initial interview, showed the fact that work accidents often occur in minor and severe injuries. Therefore, it is important to do a desimination of K3 for craftsmen (seaweed culture) Fiberglass boat in Patotontongan Hamlet, Binamu District. The results of this dissemination activity show that all craftsmen have understood the importance of K3 aspects in repair work and making fiberglass boats. The results of quantitative pre-test and post-test analysis show an increase in partners' understanding of extension activities by 70%. This indicates the success of the activity and has met the set objectives.
INTERPRETASI GURU KREATIF DAN IMPLIKASINYA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Yusuf, Zulkifli
FIKRUNA Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 1 No 2 (2019): FIKRUNA : JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN
Publisher : STIT Ibnu Rusyd Tanah Grogot

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.808 KB) | DOI: 10.56489/fik.v2i1.8

Abstract

Dewasa ini, istilah guru kreatif masih memiliki sejumlah interpretasi dan sudut pandang yang berbeda-beda.Tolok ukur seorang guru kreatif masih sangat subjektif, sehingga diperlukan sebuah penafsiran atau kajian secara ilmiah untuk mendefinisikannya. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) untuk mengetahui bagaimana interpretasi terhadap guru kreatif, dan 2) untuk mengetahui bagaimana upaya untuk menjadi guru yang kreatif, sekaligus dapat memberikan implikasi positif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menekankan pada kualitas dan fenomena yang pernah dialami, diamati/disaksikan oleh peneliti sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan konsep dan teori yang telah ditemukan.Dalam studi ini, peneliti menggunakan metode penelitian pustaka atau sering juga disebut studi literatur, book survey, atau library research.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru kreatif diinterpretasikan sebagai guru yang memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Salah satu indikator dari pembelajaran yang bermakna yang dihasilkan oleh guru kreatif adalah proses pembelajaran yang mendapatkan respons positif dari peserta didik. Implementasi guru kreatif dalam proses pembelajaran memiliki tiga landasan utama, yakni: (1) self (penguasaan diri), (2) Lesson (penguasaan pelajaran/materi), (3) Class (penguasaan kelas). Adapunhal-hal yang dapat dilakukan agar dapat menjadi seorang guru yang kreatif sekaligus dapat berimplikasi positif di terhadap proses pembelajaran, yaitu harus dimulai dari perubahan pola pikir (mindset) dan perubahan sikap (attitude).
Dispersi Pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Pengrajin Perahu Nelayan Fiberglass Dusun Pattontongan Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto Fachruddin, Farianto; Asri, Syamsul; Firmansyah, Mohammad Rizal; Mustafa, Wahyuddin; Yusuf, Zulkifli; Bochary, Lukman; Clausthaldi, Fadhil Rizki; Azis, Muhammad Akbar
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.122023.06

Abstract

Kecamatan Binamu merupakan penghasil terbesar rumput laut Kabupaten Jeneponto (14% dari total produksi rumput laut). Kecamatan ini merupakan salah satu dari tujuh kecamatan di Kabupaten Jeneponto sebagai penghasil rumput laut. Perahu kecil merupakan sarana operasional budidaya rumput laut sering mengalami kerusakan lambung akibat pendaratan. Perahu ini umumnya terbuat dari material kayu atau fiberglass. “Cahaya Laut”  sebagai salah satu kelompok nelayan-pebudidaya rumput laut di Kecamatan Binamu dusun  Pattontongan  beranggotakan sepuluh orang. Kelompok ini sudah lima tahun menjadi binaan dari dosen program studi Teknik Perkapalan. Salah satu kompetensinya adalah ketrampilan sebagai pengrajin fiberglass dalam perbaikan dan pembuatan perahu nelayan. Dalam proses pembangunan dan perbaikan perahunya mereka belum menerapkan tata cara kerja aman dan sehat sesuai standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan dan  memberikan pemahaman tentang pentingnya aspek  K3, kemudian menerapkan tindakan tindakan pencegahan terhadap hal-hal yang bisa menyebabkan kecelakaan dan masalah kesehatan kerja pada lingkungan kerja mereka. Hasil wawancara awal, menunjukkan fakta bahwa sering terjadi kecelakaan kerja  berakibat pada cedera ringan dan berat. Sebab itu, penting dilakukan desiminasi tentang K3 bagi pengrajin (pebudidaya rumput) perahu fiberglass di dusun Patotontongan kecamatan Binamu. Hasil kegiatan  desiminasi ini menunjukkan bahwa semua pengrajin telah paham akan pentingnya aspek K3 dalam pekerjaan perbaikan dan pembuatan perahu fiberglass.