Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Isolation and identification of secondary metabolites in ethyl acetate extract from the Maja bark (Aegle marmelos Linn.) Muhammad Syahrir; Eka Bungin Kadola; Pince Salempa
Pharmaciana Vol 11, No 1 (2021): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.656 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v11i1.17875

Abstract

This exploratory study resulted in the isolation and identification of secondary metabolites in ethyl acetate extracts from the Maja bark (Aegle marmelos Linn.) from Pattappa Village, Pujananting Subregency, Barru Regency, South Sulawesi. The stages of isolation included maceration, fractionation, and purification. Maceration was performed with methanol, fractionation with ethyl acetate, a particular ratio of acetone (9:1) was used, and purification was done by flowing nitrogen gaseous into the E5 fraction. Furthermore, the classification test and FTIR spectrophotometer were carried out for identification. Pure isolates in the form of white crystals were obtained with a melting point of 242oC. Reagent tests indicated a brown precipitate on Wagner's test and a white precipitate on Mayer's test. Infrared-spectrophotometric identification provided typical absorption for such functional groups as NH, aliphatic CH, aromatic C=C, and amine CN.  The reagent tests and FTIR-spectrophotometer identification confirmed that the secondary metabolites fit well into the class of alkaloids.
Pengaruh Penerapan Media Teka-teki Silang Diakhir Pembelajaran Model Discovery terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA SMA Kartika XX-1 Makassar: (Studi pada Materi Pokok Larutan Penyangga) Nurfitri Nurfitri; Muhammad Syahrir; Muhammad Anwar
Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP) STKIP Kusuma Negara Vol 13 No 1 (2021): Mental Siswa dan Kesiapan Guru di Masa Pandemi
Publisher : LPPM STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/jip.v13i1.952

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media teka-teki silang (TTS) diakhir pembelajaran model discovery terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Kartika XX-1 Makassar. Desain penelitian adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA SMA Kartika XX-1 Makassar yang terdiri dari 7 kelas. Penentuan sampel dilakukan secara random. Variabel bebas adalah media TTS diakhir model pembelajaran discovery dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar tanpa menggunakan media TTS diakhir pembelajaran menggunakan discovery learning tanpa TTS. Hasil analisis data baik secara deskriptif menunjukkan rata-rata hasil belajar dalam bentuk N-Gain peserta didik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berturut-turut adalah 0.649 dan 0.527 termasuk (kategori sedang). Sedangkan analisis statistik inferensial diperoleh hasil pengujian hipotesis terhadap hasil belajar menggunakan uji-t diperoleh thitung=2,652>ttabel=1,67. Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan media TTS pada akhir model pembelajaran discovery terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Kartika XX-1 Makassar pada materi pokok larutan penyangga.
VALIDASI METODE ANALISIS POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM SEDIMEN DI SEKITAR PANTAI MAKASSAR Muhammad Syahrir; Nurul Hidayat Aprilita; Nuryono Nuryono
Jurnal Kimia Terapan Indonesia Vol 17, No 1 (2015)
Publisher : Research Center for Chemistry - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.212 KB) | DOI: 10.14203/jkti.v17i1.18

Abstract

Validation of  analysis  method of PAH have been done in marine sediment of Macassar Coast by Gas Chromatography (GC-FID). Validation of method include:  limit of detection (LoD), limit of quantification (LoQ) and linearity range. The results of validation method of 7 types PAHs (Naphtalene, Acenaphtene, Penanthrene, Fluoranthene, Pyrene, Benzo (a) Anthracene and perylene) give  a  linearity  range between 0.5 to 20 ppm with an average linearity approaches a value of 1. LoD for  Naphtalene; Acenaphthene; Penanthrene; Fluoranthene; Pyrene; Benzo (a) Anthracene; and Perylene are  3.541; 0.208; 1,736; 1.737; 1,738; 12.124; and 2,128 ppm, respectively. LoQ for Naphtalene; Acenaphthene; Penanthrene; Fluoranthene; Pyrene; Benzo (a) Anthracene; and Perylene are  11,803; 0.695; 5.786; 5.786; 5.788; 5.794; 7.0796 and 7.092 ppm, respectively. Limit of detection (LoD), limit of quantification (LoQ), linearity and linear range can be used to determine the concentration of PAH in sediment samples.Keywords: Validation Method, Concentration, PAH, Sediments
BIOSINTESIS NANOPARTIKEL EMAS MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BOL PUTIH Astri Wiyani GM; Suriati Eka Putri; Muhammad Syahrir
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.534 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v15i1.9144

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume bioreduktor yang sesuai untuk pembentukan nanopartikel emas serta mengetahui karakteristik nanopartikel emas yang dihasilkan. Larutan HAuCl4 25 ppm direduksi menggunakan ekstrak etanol daun jambu bol putih dengan metode microwave dan tanpa microwave selama 120 detik pada suhu 80o C. Penentuan waktu reaksi optimum menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada beragam variasi waktu dimana ekstrak daun jambu bol putih mereduksi Au menjadi Auo. Karakterisasi nanopartikel emas menggunakan instrumen scanning electron microscope dan X-Ray Difraction.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume optimum untuk pembentukan AuNP adalah pada volume 0,75 mL karena memiliki absorbansi dan tingkat kestabilan yang tinggi. Morfologi Nanopartikel yang dihasilkan tidak seragam, beragregasi, berbentuk kubik (FCC) dan ukuran yang dihasilkan rata-rata 17,13 nm.
Pengaruh Penambahan Filler Kitosan dan CaCO3 Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Densst) Nur Indah Sari; Muhammad Syahrir; Diana Eka Pratiwi
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 23, No 1 (2022): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.655 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v23i1.33919

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kitosan dan CaCO3 terhadap karakteristik bioplastik dan untuk mengetahui konsentrasi filler kitosan dan CaCO3 yang optimum dalam sintesis bioplastik dari umbi gadung dengan tahapan ekstraksi pati, sintesis bioplastik dengan penambahan filler kitosan dan CaCO3, dan karakterisasi yang meliputi uji ketahanan air, kemampuan biodegradasi, sifat mekanik (kuat tarik, elongasi, dan modulus young), serta analisis gugus fungsi dengan menggunakan spektrofotometer FTIR. Sampel umbi gadung diperoleh dari Desa Bu’nea Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi filler kitosan maupun CaCO3 sebanding dengan nilai ketahanan air dan berbanding terbalik dengan kemampuan degradasi bioplastik. Sifat mekanik terbaik sekaligus sebagai konsentrasi optimum diperoleh dari penambahan kitosan 6% dengan nilai kuat tarik sebesar 8,85 MPa, elongasi sebesar 11,83% dan nilai modulus young 0,7482 MPa. Adapun CaCO3 3% merupakan konsentrasi optimum yang memberikan sifat mekanik yang paling besar yaitu nilai kuat tarik 7,5522 MPa, elongasi 9,64% serta modulus young 0,7834 MPa. Hasil identifikasi gugus fungsi FTIR terdapat gugus O-H, C-H, N-H, dan C-O yang merupakan gugus fungsi dari bahan penyusun bioplastik yaitu pati, kitosan, dan gliserol..Kata kunci: Bioplastik, Dioscorea Hispida Dennst, kitosan, CaCO3ABSTRACTThis study aims to determine the effect of adding chitosan and CaCO3 fillers to the characteristics of bioplastics and to determine the optimum concentration of chitosan and CaCO3 fillers in the synthesis of bioplastics from gadung-yam. The research sample was gadung-yam which was obtained from Bu’nea Village, Minasate’ne District, Pangkep Regency, South Sulawesi. The research phase includes starch extraction, bioplastic synthesis with the addition of chitosan and filler CaCO3, and characterization which includes testing of water resistance, biodegradability, mechanical properties (tensile strength, elongation, and Young's modulus), as well as analysis of functional groups using FTIR spectrophotometer.The results showed that the filler concentration of chitosan and CaCO3 was proportional to the value of water resistance and inversely proportional to the ability of bioplastic degradation. The best mechanical properties were obtained from the addition of 6% chitosan with a tensile strength value of 8.85 MPa, elongation of 11.83% and Young's modulus value. 0.7482 MPa. The 3% CaCO3 is the optimum concentration that gives the greatest mechanical properties, namely the tensile strength value of 7.5522 MPa, elongation 9.64% and Young's modulus 0.7834 MPa. The result of the identification of the FTIR functional group, there ar O-H, C-H, N-H, and C-O which are functional groups of the building blocks of bioplastics, namely starch, chitosan, and glycerol.Keywords: Bioplastic, Dioscorea Hispida Dennst, chitosan, CaCO3
Pemanfaatan daun bayam merah tipe varietas red leaf sebagai bahan baku pada pembuatan tinta stempel ramah lingkungan Najmawati Sulaiman; Elok Faiqoh; Muhammad Syahrir
Jurnal Litbang Industri Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v12i1.7464.27-32

Abstract

Tinta stempel umumnya terbuat dari pewarna sintetik dengan zat kimia yang bersifat toksik dan mudah menguap sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi pemanfaatan daun bayam merah sebagai pewarna alami pengganti pewarna sintetik untuk menghasilkan tinta stempel ramah lingkungan serta menguji sifat massa jenis, viskositas, dan tegangan permukaannya. Bayam merah varietas Red leaf mengandung kadar antosianin lebih tinggi dari varietas lainnya sehingga menghasilkan warna tinta stempel yang lebih pekat.  Metode penelitian terdiri atas tiga tahapan yaitu ekstraksi daun bayam merah, formulasi tinta stempel, dan pengujian tinta. Hasil penelitian menunjukkan tinta stempel yang dibuat dari ekstrak daun bayam merah memiliki karakteristik tinta berwarna merah, tidak luntur saat digosok, waktu mengering tinta selama 20 s, semua tulisan terbaca dengan jelas dan pengulangan hasil cap stempel cenderung stabil. Nilai massa jenis yang diperoleh sebesar 1,134 g/cm3, viskositas sebesar 1,047 cP, dan tegangan permukaan sebesar 33,362 dyne/cm. Berdasarkan hasil yang diperoleh, tinta stempel ekstrak daun bayam merah menghasilkan kualitas tinta yang sama dengan tinta komersial.
Masyarakat petani kelapa dan ibu PKK Kelurahan Tonyamang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang Muhammad Syahrir; Netti Herawati; Muhammad Yunus; Nita Maghfirah Ilyas
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2019, No 6: PROSIDING 6
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.688 KB)

Abstract

Community Coconut farmers and mother of PKK Kel. Tonyamang Kec. Patampanua Pinrang Regency is generally do not have the knowledge and skills to process a considerable amount of coconut water waste in the area into useful materials such as food vinegar and ethanol, which can increase economic value, especially in the farming community in the area. The approach taken is to provide training and empowerment to mother of PKK and coconut farmers in the form of lectures and live demonstrations and practices at partner locations, on thecniq for processing coconut water waste into chemicals in the form of ethanol and food vinegar, so that they are skilled in conducting training and can develop further. The output of PKM is food vinegar and ethanol from high quality coconut water waste for the needs of the community in partner areas and can even be marketed to other regions.
PELATIHAN PENGEMASAN DAN PELABELAN BAGI KELOMPOK IBU PKK DAN RUMAH TANGGA PEMBUAT MAKANAN KHAS TRADISIONAL BUGIS-MAKASSAR “BAJE” DI DESA ROMANG LOMPOA KEC. BONTOMARANNU KAB GOWA Muhammad Syahrir; Muhammad Danial
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat PROSIDING EDISI 10: SEMNAS 2020
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.93 KB)

Abstract

Abstrak. Kegiatan Permasalahan yang dialami kelompok Ibu PKK dan Rumah Tangga Kel. Romang Lompoa  Kec Bontomarannu Kab Gowa adalah belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengemas dan melakukan pelabelan makanan khas tradisional Bugis Makassar “Baje’ dimana hal ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika dilakukan pengolahan dengan baik melalui cara tersebut. Kalau dikelola dengan baik, maka akan berpotensi  untuk mengangkat perekonomian masyarakat terutama bagi kelompok Ibu PKK dan Rumah tangga di wilayah tersebut.Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan pelatihan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi langsung serta penerapannya  di lokasi mitra, mengenai teknik pengemasan dan pelabelan makanan khas Tradisional Bugis-Makassar “Baje’. Produksi makanan khas tradisional tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat terutama bagi kelompok Ibu PKK dan rumah tangga di lokasi tersebut setelah mereka terampil dalam pelaksanaan pelatihan serta dapat mengembangkan lebih jauh.Luaran PKM ini adalah makanan khas tradisional yang dikemas plastic dan berlabel yang berkualitas untuk kebutuhan masyarakat di wilayah mitra bahkan dapat dipasarkan ke wilayah lainnya. Kata kunci: Makanan Khas Tradisional, Pelatihan, Pengemasan, Pelabelan, Nilai Ekonomis
Tingkat Selektivitas, Faktor Kapasitas, Jumlah Pelat Teoritik dan Waktu Retensi Analisis PAH dengan GC-FID Menggunakan Kolom RTX-5-MS dan Kolom CP-Sil 8 CB Muhammad Syahrir
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.046 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v13i2.628

Abstract

Kromatografi Gas tipe QP 2010 mampu mendeteksi Poliaromatik Hidrokarbon (PAH) skala nanogram permikroliter. Jenis kolom yang dipakai memerlukan suatu ketepatan dan ketersesuaian yang bergantung pada PAH. Beberapa jenis PAH yang dipakai dalam membandingkan jenis kolom dalam penelitian ini adalah naftalena, asenaftene,fenantrena, florantena,pirena, Benzoantrasena dan perilena. Membandingkan dua jenis kolom Kolom Rtx-5-MS dan Kolom CP-Sil 8 CB. Tingkat selektivitas, faktor kapasitas, jumlah pelat teoritis serta waktu retensi menjadi kriteria dalam diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolom Rtx-5-MS pada kondisi kromatografi gas memberikan tingkat selektifitas, faktor kapasitas dan jumlah pelat teoritis memenuhi syarat pemisahan yang baik dan waktu retensi antara 4,60 menit – 30,00 menit, sedangkan kolom CP-Sil 8 CB      (25 m x 0,23 mm) pada waktu retensi antara 4,60 menit – 25,00 menit, sedikit lebih cepat dalam terdeteksi PAH dengan tingkat selektivitas yang lebih tinggi. Kolom Rtx-5-MS memenuhi syarat pemisahan PAH dengan baik tetapi memerlukan waktu kurang lebih 5 menit lebih lama munculnya peak Perylene yang terpisah, menyulitkan menganalisis jenis PAH tersebut dibandingkan dengan pemakaian kolom CP-Sil-8 CB. Kata Kunci: selektivitas, faktor kapasitas,pelat teoritik, GC-FID, PAH ABSTRACT Gas chromatography QP 2010 type is able to detect the polyaromatic hydrocarbons (PAH) on nanogram per microlitre scale. The types of column that was used require a precision and appropriate that depend on PAH. Several types of PAH used in comparing column types on this study is naphtalene, acenaphtene, phenantrene, fluoranthene, pyrene, benzoantracene and perylene. Comparing two types of colums, RTX-5-MS column and CP-Sil 8 CB colum. Degree of selectivity, capacity factors, number of theoretical plates and retention times become criterion were observed. The results showed that RTX-5-MS column on gas chromatography provide degree of selectivity, capacity factors and theoretical plates are qualified for a good separation and retention time of 4.60 min – 30.00 min, while CP-Sil 8 CB (25 m x 0,23 mm) at the retention times of 4.60 min – 25.00 min, slightly faster in PAH detection with higher selectivity. RTX-5-MS column is qualified in PAH separation but it takes about 5 minutes longer to Perylene peak separate, it makes difficult to analyze PAH types compared CP-Sil-CB colum. Keywords: selectivity, capacity factors, theoretical plates, GC-FID, PAH
Pengaruh pH terhadap Massa Kristal Tunggal Kalsium Tartrat Tetrahidrat (CaTT) dari Limbah Cangkang Telur Ayam dengan Metode Gel Metasilikat Angriyani Ahmad; Suriati Eka Putri; Muhammad Syahrir
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia Vol 22, No 2 (2021): Chemica
Publisher : Jurusan Kimia FMIPA UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.36 KB) | DOI: 10.35580/chemica.v22i2.26205

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pH awal gel terhadap massa kristal tunggal kalsium tartrat tetrahidrat dari cangkang telur ayam dengan metode gel metasilikat. Serbuk cangkang telur ayam yang telah dikalsinasi memiliki kandungan CaO sebesar 99,53%. Serbuk CaO dari cangkang telur ayam yang direaksikan dengan asam klorida (HCl) 1,5 M menghasilkan kalsium klorida (CaCl2). Kalsium klorida selanjutnya digunakan sebagai larutan supernatan dalam sintesis kristal tunggal kalsium tartrat tetrahidrat (CaTT). Natrium silikat (Na2SiO3) yang direaksikan dengan asam tartrat (C4H6O6) membentuk gel metasilikat dengan variasi pH awal gel (pH 3,50; 4,00; 4,50; 5,00 dan 5,50). Supernatan CaCl2 berdifusi ke dalam gel dan membentuk kristal CaTT berwarna kuning bening yang tidak larut dalam akuades. pH awal gel berpengaruh pada massa kristal CaTT dimana pada pH rendah 3,50 dan 4,00 menghasilkan kristal dengan massa rata-rata 0,1722 g dan 0,2191 g, pada pH 4,50 sebesar 0,3003 g dan pada pH 5,00 dan 5,50 massa kristal yang dihasilkan berturut turut yaitu 0,2289 g dan 0,2116 g. Karakterisasi kristal hasil sintesis menggunakan XRD membuktikan bahwa kristal hasil sintesis adalah kristal CaTT tunggal dengan sistem kristal ortorombik.Kata kunci: Cangkang telur ayam, gel metasilikat, kalsium tartrat tetrahidrat ABSTRACTThis study aims to determine the effect of the initial pH of the gel on the single crystal mass of calcium tartrate tetrahydrate from chicken egg shell using the metasilicate gel method. The calcined chicken egg shell powder has a CaO content of 99.53%. CaO powder from chicken egg shells reacted with 1.5 M hydrochloric acid (HCl) produced calcium chloride (CaCl2). Calcium chloride is then used as a supernatant solution in the synthesis of single crystals of calcium tartrate tetrahydrate (CaTT). Sodium silicate (Na2SiO3) reacted with tartaric acid (C4H6O6) formed a metasilicate gel with a variation of the initial pH of the gel (pH 3.50; 4.00; 4.50; 5.00 and 5.50). The CaCl2 supernatant diffuses into the gel and forms clear yellow CaTT crystals which are insoluble in distilled water. The initial pH of the gel affected the crystal mass of CaTT where at low pH 3,50 and 4,00 produced crystals with an average mass of  0,1722 g and 0,2191 g, at pH 4,50 of 0,3003 g and at pH 5,00 and  5,50 crystal masses produced were 0,2289 g and 0,2116 g, respectively. Characterization of crystals synthesized using XRD proves that the synthesized crystals are single CaTT crystals with orthorhombic crystal systems.Keywords: Chicken egg shell, metasilicate gel, calcium tartrate tetrahydrate