Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Leader Member Exchange, Karakteristik Pekerjaan, dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Alfianita Hidayatin Nafisa; Suko Priyono
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 9 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7929656

Abstract

The purpose of this study was to see how much influence the leader member exchange, job characteristics, and organizational commitment have on the performance of PT. Nuclear Coating Fabric. The population in this study was taken from employees of PT. Nuclear Coating Fabric. For the sampling method used in this study using one method, namely purposive sampling, so that in this study the sample used was 100 employees. Based on the findings of this study, it shows that leader-member exchange has a negative and insignificant effect, job characteristics have a positive and significant effect, and organizational commitment has a positive and significant effect. Judging from the value of the coefficient of determination, it states that leader member exchange, job characteristics and organizational commitment have an effect of 36.1% on the performance of PT. Nuclear Coating Fabric employees.
KAJIAN FISIKOKIMIA DAN SENSORI FRUIT LEATHER PEPAYA (Carica papaya) DENGAN SUBSTITUSI JERUK SAMBAL (X Citrofortunella microcarpa) JULIANTI JULIANTI; SUKO PRIYONO; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19793

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi terbaik produk fruit leather dari buah pepaya dengan substitusi buah jeruk sambal yang dapat di terima oleh panelis. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari satu faktor perlakuan yaitu perbandingan buah jeruk sambal dengan buah pepaya dengan 7 taraf perlakuan, dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 21 sampel fruit leather. Perlakuan yang dimaksud yaitu buah pepaya : buah jeruk sambal = 325 g : 175 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 350 g : 150 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 375 g : 125 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 400 g: 100 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 425 g :75 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 450 g : 50 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 475 g : 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan 400 g buah pepaya : 100 ml buah jeruk sambal merupakan formulasi terbaik dengan karakteristik fisikokimia dan sensori antara lain kadar air 31,61 %, total asam 0,49 %, vitamin C 22 %, pH 3,13, TPT 41,70 0Brix, warna 4,3 (jingga), rasa 3,15 (agak asam), tekstur 3,85 (lentur).Kata kunci: fruit leather, fisikokimia, jeruk sambal, pepaya, sensori
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KETAN DENGAN PATI SAGU TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI DODOL LABU KUNING (Cucurbita moschata Duch) NOVITA LESTARI; Tri Rahayuni; Suko Priyono
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.20650

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ketan dengan pati sagu terhadap sifat fisikokimia dan sensori dodol labu kuning.Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu substitusi tepung ketan denganpati sagu terhadap pembuatan dodol labu kuning dengan taraf perlakuan masing-masing perbandingannya yaitu (100:0 %), (90:10 %), (20:80 %), (70:30 %), (60:40 %) dan (50:50 %) diulang sebanyak 4 kali. Variabel pengamatan meliputi kadar air, kadar lemak, total padatan terlarut, uji tingkat kekerasan, aktivitas air (Aw) dan uji sensori, jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan uji BNJ 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung ketan denganpati sagu pada pengolahan dodol labu kuning memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar lemak, total padatan terlarut, uji tingkat kekerasan, aktivitas air (Aw) dan warna namun tidak berpengaruh nyata terhadap aroma, rasa dan tekstur. Dodol labu kuning pada perlakuan 50 % tepung ketan : 50 % pati sagu memiliki karakteristik fisikokimia dan sensori terbaik menghasilkan kadar air 30,26 %, kadar lemak 3,75 %, total padatan terlarut 23,42 0Brix, tingkat kekerasan 0,56Kg Force dan Aw 0,79 %. Hasil analisis sensori terbaik yaitu tekstur 3,28 (agak elastis), rasa 4,00 (manis), warna 3,40 (agak kuning kecoklatan) dan aroma 3,20 (agak beraroma labu kuning)   Kata kunci: dodol, labu kuning, pati sagu, substitusi, tepung ketan
KARAKTERISTIK MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI EKSTRAK DAUN BAYAM (Amaranthus. Spp) Ferip Serbianto Lase; Tri Rahayu; Suko Priyono
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i2.45774

Abstract

Sayur bayam merupakan jenis sayuran yang memiliki kandungan gizi seperti protein, karbohidrat, vitamin A, B dan C. komoditi pangan masih belum banyak dimanfaatkan dan berbasis pangan lokal adalah bayam. Mi basah merupakan mi berbahan dasar terigu, untuk melengkapi kandungan gizi perlu ditambahkan daun bayam hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi mi basah dengan substitusi ekstrak daun bayam yang menghasilkan sifat fisikokimia dan sensori terbaik. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 (satu) faktoryaitu formulasi tepung terigu dan daun bayam yang terdiri dari 6 taraf (100% : 0%; 95% : 5%; 90% : 10%; 85% : 15%; 80% : 20%; dan 75% : 25%). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali. Parameter yang dianalisis adalah kadar air, kadar abu, uji sensoris dan penentuan perlakuan terbaik. Analisis data untuk karakteristik fisik dan kimia menggunakan F ANOVA dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) (α=5%). Hasil penelitian menunjukkan substitusi ekstrak daun bayam terbaik adalah perlakuan tepung terigu 75% dan ekstrak daun bayam 25% mempunyai karakteristik fisikokimia sebagai berikut: kadar air 56,26%, kadar abu 2,49% dan nilai sensori terbaik yaitu warna 4,30 (suka), tekstur 3,96 (suka) dan rasa 3,90 (suka). Kata Kunci : Substitusi, mi basah, bayam
KAJIAN DAUN NANAS KERANG PADA KARAKTER FISIKOKIMIA DAN SENSORI LIANG TEH PONTIANAK Rosita -; Yohana S.K.D; Suko Priyono
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2437

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan nanas kerang yang menghasilkan karakter fisikokimia dan sensori liang teh Pontianak. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri satu faktor perlakuan yaitu kandungan nanas kerang sebanyak tujuh taraf terdiri dari kandungan 0 g, 10 g, 20 g, 30 g, 40 g, 50 g, dan 60 g per 1000 ml air diulang sebanyak tiga kali. Variabel pengamatan meliputi vitamin C, pH, total asam, total padatan terlarut dan uji sensori, jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Uji sensori menggunakan metode Kruskal-Wallis selanjutnya untuk mendapatkan perlakuan terbaik dilakukan uji indeks efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan liang teh dengan kandungan nanas kerang menghasilkan formulasi terbaik dengan kandungan nanas kerang 40 g. liang teh yang dihasilkan memiliki karakter fisikokimia vitamin C 21,12 %; pH 6,69 %; total asam 0,82 %; total padatan terlarut 6,33% dan karakter sensori adalah aroma 3,08 % (agak wangi); kekelatan 3,32 % (agak kelat); warna 2,80 % (merah keunguan); kekeruhan 2,72 % (agak keruh); dan kesukaan 3,28 % (agak suka). Kata kunci : liang teh, fisikokimia, karakter sensori, nanas kerang
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT DI TANAH ALUVIAL Bambang Raharjo Raharjo; Suko Priyono; Setia Budi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2392

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frustescens L.) adalah salah satu tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Tanah aluvial atau Inceptisol yang bermasalah adalah sulfaquepts mengandung horizon sulfuric (cat clay) yang sangat masam. Budidaya cabai rawit merupakan upaya meningkatkan hasil cabai rawit dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia, dengan demikian menggunakan pupuk hayati pada tanaman cabai rawit diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai rawit di tanah aluvial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Pupuk Hayati terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit di tanah aluvial. Penelitian ini dilakukan di dalam rumah plastik yang berlokasi di Jalan Alianyang gang kencana 1 Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian dimulai April 2012 sampai November 2012. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dalam bentuk Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor yaitu faktor pupuk hayati. Ada 6 perlakuan terdiri dari 4 ulangan, setiap perlakuan terdapat 3 tanaman sampel. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman (cm), waktu keluar bunga pertama (hari), berat kering tanaman (g), jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman (g), jumlah cabang produktif tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman (cm), waktu keluar bunga pertama (hari), berat kering tanaman (g), jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman (g), jumlah cabang produktif tanaman. Kata kunci : Pupuk Hayati, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit, Tanah aluvial.
KAJIAN KUALITAS JELLY KERING LIDAH BUAYA (Aloe vera) DENGAN SUBSTITUSI NANAS (Ananas comosus. L) Sariffudin Sariffudin; Suko Priyono; Lucky Hartanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.7 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.18863

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi lidah buaya dannanas terbaik pada pembuatan jelly kering lidah buaya dengan substitusi nanasberdasarkan sifat fisikokimia dan sensori. Penelitian ini menggunakan RancanganAcak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yang terdiri dari tujuh perlakuan yaitulidah buaya dengan substitusi nanas 100:0 %, 85:15 %, 70:30 %, 55:45 %, 40:6025:%,75 % dan 10:90%. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Variabelpengamatan meliputi kadar air, kadar abu, pH, total padatan terlarut, vitamin C,total asam, tingkat kekerasan dan uji sensori yang meliputi tekstur, keasaman, danwarna. Hasil penelitian terbaik jelly kering lidah buaya dengan substitusi nanasadalah lidah buaya 25 % dan nanas 75 % dengan hasil analisis kadar air (29,62%),kadar abu (0,79 %), pH( 3,60 ), total padatan terlarut (26,82 0brix), vitamin C(38,50 mg/100), total asam (7,92%), tingkat kekerasan (0,03 Kg Force). Hasil ujiorganoleptik terbaik yaitu tekstur 3,44 (keras), keasaman 3,80 (asam) dan warna3,68 (sangat kuning).Kata kunci : jelly kering, lidah buaya, nanas,substitusi
STUDI KASUS KUALITAS MINYAK SISA PENGGORENGAN MAKANAN JAJANAN DI JALAN SEPAKAT II PONTIANAK FEBRIANA DOROTHEA; SUKO PRIYONO; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19775

Abstract

Masyarakat Indonesia memiliki ketergantungan terhadap minyak goreng. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang kualitas dan tingkat kerusakan minyak goreng berulang pada pedagang makanan jajanan gorengan di Jalan Sepakat II Pontianak. Analisis penggunaan minyak goreng penjaja makanan dilakukan dengan survei. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng, dilakukan analisis laboratorium yang meliputi pengukuran asam lemak bebas, bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan penyabunan dan bilangan iod. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling dan membandingkan blanko minyak goreng curah sebelum pemakaian, 1 jam pemakaian dan 2 jam pemakaian penggorengan. Hasil penelitian diperoleh karakteristik uji kualitas minyak goreng dari 12 sampel uji rata-rata berkisar antara : asam lemak bebas 0.32-0,44%b/b, bilangan asam 0.23-1.58 mgKOH/g, bilangan perioksida 20-36,6 mekO2/kg, bilangan penyabunan 144.21-196,65 ml/gr dan bilangan iod 7,45-17,57 gI2/100g. Dari kedua belas pedagang gorengan menunjukkan bahwa minyak goreng yang digunakan belum memenuhi syarat mutu SNI 01-3741-2013, SNI 01-3741-1995 dan AOAC Internasional. Sedangkan pengujian pada minyak goreng blanko pada minyak sebelum pemakaian, 1 jam pemakaian dan 2 jam pemakaian diperoleh hasil antara lain, asam lemak bebas 0,20-21 %b/b, bilangan asam 0,50-0,57mg/KOH/g, bilangan peroksida 11,4-14 mekO2/kg, bilangan penyabunan 199,89-198ml/gr dan bilangan iod 21,76-18,60 gI2/100g. Dari keseluruhan blanko minyak goreng curah masih memenuhi persyaratan kualitas minyak goreng menurut SNI 01-3741-2013, SNI 01-3741-1995 dan AOAC Internasional.Kata Kunci : kualitas minyak, Minyak goreng, makanan jajanan.
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI BUMBU INSTAN EKSTRAK DAUN SAN-SAKNG (Albertisia papuana Becc.) DENGAN PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN DAN 0,6% NaCl PADA PROSES PENGERINGAN ZAINAL ARIFIN; SUKo PRIYONO; EVA MAYASARI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22271

Abstract

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI BUMBU INSTAN EKSTRAK DAUN SAN-SAKNG (Albertisia papuana Becc.) DENGAN PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN DAN 0,6% NaCl PADA PROSES PENGERINGAN Zainal Arifin¹, Suko Priyono dan Eva Mayasari²¹Mahasiswa dan ²Dosen  Fakultas Pertanian  Universitas Tanjungpura PontianakJln. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124Email korespondensi : arifinzainal668@gmail.com Abstrak Daun san-sakng (Albertisia papuana Becc.) merupakan penyedap masakan yang biasa digunakan oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Barat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kualitas penggunaan daun san-sakng dengan cara penambahan formulasi maltodekstrin dan NaCl pada pembuatan bumbu instan daun san-sakng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor, (1) Penambahan maltodekstrin dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%. (2) penambahan NaCl 0,6% sebelum dan setelah pengeringan. Hasil perlakuan terbaik berdasarkan parameter fisik, kimia dan sensori adalah perlakuan maltodekstrin 5% dan NaCl 0,6% sebelum pengeringan dengan rerata kadar air 9,25%, rendemen 10,33%, daya serap air 0,20%, aktivitas air 0,51%, pH 5,69, total asam amino 1,23% dan sensori  4,95% (suka).Kata Kunci: Albertisia papuana Becc, bumbu instan, daun san-sakng, maltodekstrin, NaCl,  pengeringan.
Kajian Kualitas Jelly Kering Lidah Buaya (Aloe vera) Dengan Substitusi Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) ADE M HAKIKI; SUKO PRIYONO; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19778

Abstract

Jelly Kering lidah buaya dengan subtitusi kulit buah naga super merahmerupakan variasi dari kue jelly yang mengutamakan manfaatnya untukkesehatan dengan menggunakan kulit buah naga yang selama ini dianggap sebagailimbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi lidah buayadan Kulit Buah Naga terbaik pada pembuatan jelly kering lidah buaya dengansubstitusi Kulit Buah Naga berdasarkan sifat fisikokimia dan sensori. Penelitianini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yangterdiri dari tujuh perlakuan yaitu lidah buaya dengan substitusi Kulit Buah Naga80 g : 20 g, 70 g : 30 g, 60 g : 40 g, 50 g:50 g, 40 g:60 g,30 g: 70 g dan 20 g:80g. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Variabel pengamatan meliputikadar air, kadar abu, pH, total padatan terlarut, vitamin C, total asam, tingkatkekerasan dan uji sensori yang meliputi tekstur, keasaman, dan warna. Hasilpenelitian terbaik jelly kering lidah buaya dengan substitusi kulit buah nagaadalah lidah buaya 30g dan kulit buah naga 70 g dengan hasil analisis kadar air(29,62%), kadar abu (0,69 %), pH (3,07), total padatan terlarut (25,82 0brix),vitamin C (30,80 mg/100), total asam (2,88%), tingkat kekerasan (0,03 %). Hasiluji organoleptik terbaik yaitu tekstur 3,44 (agak suka), rasa 3,80 (suka) dan warna3,68 (suka).Kata kunci : jelly kering, lidah buaya,buah naga super merah,substitusi