Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEKERASAN RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF HADITS RIWAYAT ABU DAWUD DAN PASAL 5 UU NOMOR 23 TAHUN 2004 Intan Nuraeni; Tajul Arifin
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v4i1.3244

Abstract

Kekerasan rumah tangga merupakan masalah serius yang terjadi di masyarakat. Untuk memahami fenomena ini, penelitian menggabungkan perspektif agama dan hukum dalam menangani kekerasan rumah tangga. Penelitian ini berfokus pada hadits riwayat Abu Daud dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan kekerasan rumah tangga sebagai sumber referensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pandangan agama dan hukum terkait kekerasan rumah tangga serta membandingkan perspektif keduanya. Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan yang mengacu pada hasil penelitian terdahulu seperti jurnal, artikeldan buku yang dapat diakses secara online. Hasil analisis menunjukkan bahwa perspektif agama dan hukum memiliki pendekatan yang berbeda dalam menangani kekerasan rumah tangga. Dalam hadits riwayat Abu Daud, kekerasan dalam rumah tangga dilarang dan dianggap sebagai tindakan yang tidak Islami. Sementara itu, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 memberikan pengertian dan perlindungan hukum terhadap korban kekerasan rumah tangga. Meskipun perspektif agama dan hukum memiliki perbedaan pendekatan, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu melindungi korban kekerasan rumah tangga dan mencegah terjadinya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, agama, dan lembaga hukum untuk bekerja sama dalam menangani masalah kekerasan tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pemahaman dan penanganan kekerasan rumah tangga dengan memadukan perspektif agama dan hukum.encerminkan isi dari naskah/paper yang ditulis. Judul memuat gagasan utama, lalu diikuti penjelasan lainnya.
ANALISIS KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA JENJANG SEKOLAH DASAR Valencia Sahara Magfiroh; Intan Nuraeni; Nurul Oktoviani; Utin Syifaria Ghina; Ibrahim Al Hakim
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 9 No. 3 (2025): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v9i3.9646

Abstract

ABSTRAK Keterlibatan orang tua memiliki peranan penting dalam pendidikan, karena keterlibatan orang tua mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek kecerdasan pada anak. Bentuk perhatian orang tua terhadap belajar anak sangat beragam, dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian motivasi dan penghargaan serta pemenuhan kebutuhan belajar anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar siswa pada jenjang sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur mengenai keterlibatan orang tua dalam pendidikan dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada jenjang sekolah dasar. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keterlibatan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Kata kunci: Keterlibatan orang tua, hasil belajar siswa, sekolah dasar
ANALISIS PANDANGAN GENERASI Z DI JAWA BARAT TERHADAP DAMPAK PERNIKAHAN DINI DALAM KESIAPAN BERKELUARGA Alya Putri Ramadhani; Intan Nuraeni; Rifa Hilman Mubarok; Mutiara Azahra; Pandu Hyang Sewu
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 7 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i7.9741

Abstract

A B S T R A K Penelitian ini menganalisis pandangan Generasi Z di Jawa Barat terhadap dampak pernikahan dini dalam kesiapan berkeluarga. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei, data dari 53 responden dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara faktor penyebab pernikahan dini (seperti ekonomi, pendidikan rendah, dan pergaulan bebas) dengan dampak negatifnya, termasuk risiko kesehatan mental, finansial, dan konflik rumah tangga. Mayoritas responden menyadari perlunya edukasi mengenai dampak pernikahan dini untuk mengurangi kasusnya. Studi ini menekankan pentingnya kesiapan mental, emosional, dan finansial dalam membangun keluarga yang stabil. Temuan ini relevan sebagai dasar untuk program edukasi dan intervensi sosial yang lebih efektif. .A B S T R A C T This study analyzes the views of Generation Z in West Java on the impact of early marriage on family readiness. Using a quantitative survey approach, data from 53 respondents was collected using a Likert scale questionnaire. The results showed a significant positive correlation between the causal factors of early marriage (such as economy, low education, and promiscuity) and its negative impacts, including mental health, financial, and household conflict risks. The majority of respondents recognized the need for education on the impact of early marriage to reduce its incidence. This study emphasizes the importance of mental, emotional and financial preparedness in building a stable family. The findings are relevant as a basis for more effective education and social intervention programs.
Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Penguatan Identitas Nasional Daffa Salsabila; Fasha Fatimah; Intan Nuraeni; Lussy Sri A; Naufal Rifat RA
Populer: Jurnal Penelitian Mahasiswa Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Penelitian Mahasiswa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/populer.v2i2.841

Abstract

This paper was created with the aim of providing insight into strengthening national identity. National identity is an understanding of the identity of a nation and state, besides that the formation of national identity itself has become a provision that has been mutually agreed upon. Upholding and maintaining what already exists and trying to correct all mistakes within a nation and state. National identity consists of a collection of cultural values that develop and grow in various aspects of life. However, at this time the interaction between individuals was reduced due to the busyness of each community and the influence of globalization so as to create a society that does not care about other people and forgets about identity as a society with a nation and state. This task aims to provide efforts to strengthen national identity through civic education. We hope that this assignment can regenerate our awareness of national identity.
Peningkatan Kreativitas Guru Melalui Pelatihan Media Pembelajaran Mathventure Berbantuan Komik Sofri Rizka Amalia; Anwar Ardani; Dian Purwaningsih; Nida Hanifah; Intan Nuraeni
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 02 (2025): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v8i02.11888

Abstract

Problems faced by schools include the use of conventional learning models, the lack of interactive learning media, some teachers using existing learning media available online, and inadequate infrastructure. Community service was conducted at SD Negeri 1 Taraban. The community service procedures included (1) preparation, (2) implementation, and (3) evaluation. Data analysis in this community service used normalized n-gain (g). The magnitude of the increase was measured using the N-Gain value. The results of the community service were the responses of training participants, measured through direct observation during the activity. Based on observations, 85% of participants responded positively. Teacher creativity increased with an average n-gain score of 0.43, in the moderate category.