Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Malang Mask Puppet Presentation Structure Arrangement of the Story Rabine Panji as Cultural Tourism Commodity in Malang Regency East Java Suprihatin Dyah Pratamawati, Endang Wara
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 16, No 1 (2016): (Nationally Accredited, June 2016)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v16i1.6021

Abstract

This research aimed to describe the model of structure arrangement of Malang Mask Puppet traditional art performance as the tourism commodity. The research method used was single case study with holistic single-case study approach toward the event program done by the traditional art performance group in Malang. It is done as an effort to maintain the existence of tradition art through tourism art performance arrangement. The result was the performance structure of the story (lakon) of Rabine Panji in Malang mask puppet performance. Malang mask puppet has been performed in shorter duration so that it became more interesting for the purpose of tourism.How to Cite: Pratamawati, E. W. S. D. (2016). Malang Mask Puppet Presentation Structure Arrangement of the Story Rabine Panji as Cultural Tourism Commodity in Malang Regency East Java. Harmonia: Journal of Arts Research And Education, 16(1), 66-74. doi:http://dx.doi.org/10.15294/harmonia.v16i1.4561
Malang Mask Puppet Presentation Structure Arrangement of the Story Rabine Panji as Cultural Tourism Commodity in Malang Regency East Java Suprihatin Dyah Pratamawati, Endang Wara
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 16, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v16i1.6021

Abstract

This research aimed to describe the model of structure arrangement of Malang Mask Puppet traditional art performance as the tourism commodity. The research method used was single case study with holistic single-case study approach toward the event program done by the traditional art performance group in Malang. It is done as an effort to maintain the existence of tradition art through tourism art performance arrangement. The result was the performance structure of the story (lakon) of Rabine Panji in Malang mask puppet performance. Malang mask puppet has been performed in shorter duration so that it became more interesting for the purpose of tourism.How to Cite: Pratamawati, E. W. S. D. (2016). Malang Mask Puppet Presentation Structure Arrangement of the Story Rabine Panji as Cultural Tourism Commodity in Malang Regency East Java. Harmonia: Journal of Arts Research And Education, 16(1), 66-74. doi:http://dx.doi.org/10.15294/harmonia.v16i1.4561
M-LEARNING TEORI MUSIK DALAM APLIKASI SMARTPHONE ANDROID Arin Pradikasetya Rahmawati; Endang Wara Suprihatin Dyah Pratamawati; Rully Aprilia Zandra
JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.786 KB) | DOI: 10.17977/um037v2i22017p128-135

Abstract

Perkembangan perangkat komunikasi dapat dimanfaatkan menjadi alat untuk memperoleh informasi baik sederhana maupun kompleks, contohnya android. Android dapat dimanfaatkan sebagai alat belajar praktis yang menampung berbagai materi di dalamnya. Tujuan penggunaaan basis m-learning dalam aplikasi android ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran teori musik dengan perangkat yang mudah ditemui. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang dimodifikasi dari Sugiyono dalam 11 langkah yakni menemukan masalah dan potensi, pengumpulan data, rancangan produk, pembuatan produk, validasi I, revisi I, validasi II, revisi II, uji coba I kelompok kecil, uji coba II kelompok besar, dan distribusi atau produksi masal. Nilai akhir yang diperoleh adalah 93,75% dari validator materi dan 78,75% dari validator media. Rata-rata dalam uji coba I kelompok kecil adalah 71,2 dan 77,03 pada uji coba II kelompok besar. Proses distribusi media dilakukan setelah media telah melalui rangkaian uji coba. Distribusi dilakukan dengan mangunggah media pada layanan konten digital Google Play  Store. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa  media yang dihasilkan adalah berupa aplikasi yang memuat materi tentang teori musik dan dapat diperoleh pada layanan konten digital android yakni Google Play Store. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah merinci dan menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan tentang teori musik agar aplikasi dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan teori musik.
Video Pembelajaran untuk Generasi New Milenial Hana Sih Setya Rahayu; Endang Wara Suprihatin Dyah Pratamawati; Rully Aprilia Zandra
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 4 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.095 KB) | DOI: 10.26858/pembelajar.v4i1.11118

Abstract

Video merupakan bagian kehidupan yang tidak bisa dielakkan lagi pada siswa generasi new milenial. Namun, tidak semua video pembelajaran tari menarik untuk dicermati hingga akhir bagi siswa usia SMP. Untuk menjembatani gap ini, penelitian difokuskan pada pengembangan video pembelajaran tari yang baik untuk mendukung pembelajaran tari pada siswa SMP. Data dikumpulkan dengan cara melakukan observasi dan wawancara pada siswa, meminta masukan teknis pada validator, dan menguji cobakan produk pada siswa. Analisis dilakukan dengan mengkonfirmasi produk awal pada masukan validator, mengkonfirmasi produk kedua dan ketiga pada rekomendasi uji coba sample, dan mengkonfirmasi sekali lagi produk akhir pada validator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik dari responden, validator, dan pengguna pada uji coba membutuhkan video yang memiliki point of interest pada introduksi di menit pertama dan penggalan highlight tarian di menit kedua. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran tari yang baik adalah video yang membangun rasa penasaran penontonnya pada 2 menit pertama. 
Diversifikasi Produk Tempe Sanan Malang Melalui Pelatihan Pembuatan Model Dan Cetakan Tempe Karakter Sumarwahyudi; Abdul Rohman Prasetyo; Triyono Widodo; E. Wara Suprihatin. D.P
Pelita Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Pelita Masyarakat, Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v4i2.8339

Abstract

Kampung Sanan Malang has long been known as a center for making tempeh. It has been a long time since the Sanan Malang Tempe and Tempe Chips Production Center Association was established, which has 636 tempe producers as members. Some of its members have been able to process tempeh into various types of preparations. The innovation made in 2021 is named Character Tempe, namely tempeh in the form of animal characters, or fruits. During the trial period, character tempeh was produced using plastic cake molds. The problem faced is that members of this community want to be able to produce this tempeh with a larger production volume, and a more varied product. The reason is that no craftsmen have been able to make their own character models that are more varied as desired. Craftsmen also have not been able to make their own molds. The solution offered is training: making character models using plasticine, training on printing these models using RTV food grade. At the end of this activity, the craftsmen have the ability to produce processed tempeh characters quickly and with good quality so that they become a new Sanan Malang specialty product.
Buku Panduan Tari Cemeti Tamansari untuk Sanggar Patrialoka Blitar Melania Febby Yunia Putri; E.W. Suprihatin Dyah Pratamawati; Hartono Hartono
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i62023p773-789

Abstract

Sebagai lembaga pendidikan nonformal, Patrialoka memerlukan sarana pendukung berupa media pembelajaran dalam proses pelatihan Tari untuk mencapai tujuan program sanggar. Berdasarkan hasil observasi pada proses pelatihan Tari Cemeti Tamansari, belum ada sumber belajar yang digunakan, hal tersebut mengakibatkan pelatihan Tari Cemeti Tamansari tidak tersampaikan secara maksimal. Pelatihan tari yang dilakukan di 6 tempat latihan, masing masing memiliki hasil yang berbeda-beda, sehingga gerak Tari Cemeti Tamansari menjadi beragam. Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media Buku Panduan Tari Cemeti Tamansari untuk Sanggar Patrialoka yang digunakan sebagai acuan mempelajari Tari Cemeti Tamansari agar hasil akhir Tari Cemeti Tamansari tidak beragam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian model ADDIE. Media yang dihasilkan berupa buku panduan yang berisi 5 pokok bahasan yaitu 1) sejarah Tari Cemeti Tamansari; 2) ide penciptaan, fungsi dan bentuk penyajian; 3) gerak tari; 4) tata rias dan busana; dan 5) tata iringan tari. Media divalidasi oleh validator sejumlah 2 kali dengan mendapatkan hasil akhir 94 persen oleh ahli media, 100 persen oleh ahli materi, dan 85 % oleh ahli bahasa. Hasil uji coba kecil yang meliputi 3 peserta sanggar mendapatkan hasil 92,9% dan tahap uji coba besar meliputi 12 peserta sanggar mendapatkan hasil 90,57 persen. Hasil persentase dari validator dan ujicoba dapat disimpulkan bahwa produk buku panduan dinyatakan sangat valid dan layak digunakan di lapangan sebagai media pembelajaran di Sanggar Patrialoka Blitar. Kata kunci: buku panduan; sanggar tari; Tari Cemeti Tamansari; ADDIE Cemeti Tamansari Dance Guide Book for Patrialoka Blitar Studio As a non-formal educational institution, Patrialoka needs supporting facilities in the form of learning media in the dance training process to achieve the goals of the studio program. Based on the results of observations in the Cemeti Tamansari dance training process, no learning resources have been used, this has resulted in Cemeti Tamansari dance training not being delivered optimally. The dance training was conducted at 6 training grounds, each of which had different results, so that Cemeti Tamansari's dance movements became diverse. The purpose of this development research is to produce a product in the form of a Cemeti Tamansari dance guidebook media for the Patrialoka studio which is used as a reference for studying Cemeti Tamansari dance so that the final results of Cemeti Tamansari dance are not diverse. This research uses the ADDIE type of model research. The resulting media is in the form of a guidebook containing 5 subjects, namely 1) the history of Cemeti Tamansari dance; 2) the idea of creation, function and form of presentation of dance; 3) dance movements; 4) dance makeup and clothing; and 5) dance accompaniment. The media is validated by validators by getting a final result of 94 percent by media experts, 100 percent by material experts, and 85 percent by linguists. The results of the small trial which included 3 participants got 92.9 percent results and the large trial stage included 12 participants got 90.57 percent results. The results of the percentage of validators and trials can be concluded that the guidebook product is declared very valid and suitable for use in the field as a learning medium in the Patrialoka Blitar studio. Keywords: guide book; dance studio; Cemeti Tamansari dance: ADDIE
Pelatihan Ecoprint Teknik Steam Bagi Masyarakat Non Pengrajin Tempe di Sanan Malang Lisa Sidyawati; sumarwahyudi; E. Wara Suprihatin Dyah Pratamawati; Ike Ratnawati
Pelita Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Pelita Masyarakat, September
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v5i1.9746

Abstract

Kampung Sanan Malang has a population of 481 households, 262 of which have opened a business to produce tempeh and tempeh chips. RW15 Sanan's Profile Book states that the turnover of money from the industry reaches nearly forty billion rupiahs per month. However, there are still around a hundred families whose welfare still needs to be improved. Welfare distribution efforts include skills training to open up new business opportunities. One of the work programs of RW 15 Sanan is conducting coaching by involving outside parties to assist, and skills training to reduce unemployment and improve the standard of living of non-tempe craftsmen. One of the travel awareness group (Pokdawis) businesses that has been running well is the educational tourism business based in the Sanan thematic village. This business led to the idea to open a new business, namely the production of eco-print-based souvenirs. Based on these problems, eco-print training was carried out using the steam technique.
Transcendental Communication of Traditional Custodian in the Kecak Ramayana Performing Arts in Uluwatu Bali Robby Hidajat; Pujiyanto; EW. Suprihatin DP; Muhammad ‘Afaf Hasyimy; Allfa Andranica Devya Aprilyawati; Adinda Nur Ramadhani Haris; Syamsul Hirdi Bin Muhid
PERSPEKTIF Vol. 12 No. 4 (2023): PERSPEKTIF, October
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/perspektif.v12i4.9700

Abstract

This article is the result of research on the transcendental communication of traditional leader in the Kecak Ramayana performance art in Uluwatu Bali. Traditional Custodian are Hindu religious leaders who are included in the presentation of the Kecak Ramayana. This customary leader does not exist in the new play of the Ramayana story. But his role is very important because he works outside and backstage. The purpose of this study is to reveal spiritual communication carried out by Traditional Custodian in the performance of the Kecak Ramayana dance in Uluwatu. This research method uses qualitative discrete. Data collection techniques used interviews with 4 sources, direct observation when the show was in progress, and retrieval of documentation to strengthen verbal data. The theories used in this research are ritual communication theory, non-verbal communication theory, and transcendental communication theory. The results of the study show patterns of spiritual communication that are customary stakeholders, namely (1) customary stakeholders as a link between the dimensions of the outer (profane) and inner (sacred) stages, (2) stakeholders carry out a reciprocal ritual, and (3) Traditional Custodian as a symbol of transcendental communication between the players, the audience, and Sang Hyang Widiwasa.
Pengelolaan Pembelajaran Tari pada Padepokan Seni Alang Alang Kumitir, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi Yan Tina Tiar; E. W. Suprihatin Dyah Pratamawati; Ika Widyawati
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 3 No. 7 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i72023p931-946

Abstract

Sanggar tari merupakan bagian dari pendidikan nonformal yang memiliki fungsi dalam membentuk kepribadian peserta didik. Padepokan Seni Alang Alang Kumitir, kecamatan Tegaldlimo, kabupaten Banyuwangi, merupakan salah satu sanggar tari yang dipilih oleh peneliti karena Padepokan Seni Alang Alang Kumitir telah meraih berbagai prestasi di bidang seni. Penelitian ini mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran tari pada Padepokan Seni Alang Alang Kumitir, kecamatan Tegaldlimo, kabupaten Banyuwangi. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keab­sahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini terdapat tiga aspek dalam pengelolaan pembelajaran, yaitu (1) perencanaan pembelajaran pada Padepokan Seni Alang Alang Kumitir tersusun secara matang dan tertulis meliputi tujuan, materi, metode, serta media pembelajaran; (2) Pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh pemilik sanggar tari; (3) Penilaian pembelajaran diadakan setelah semua materi diajarkan dan dilaksanakan setiap tahun. Terdapat kelemahan dalam kegiatan pelaksanaan, yaitu penerapan metode drill yang membuat cantrik menjadi tertekan dan bosan. Saran untuk peneliti di masa depan adalah memiliki pandangan ilmiah dalam mengkaji pengelolaan pembelajaran tari di sanggar, serta melakukan penelitian baru yang menghasilkan produk video tari dan buku tari guna mendukung kebutuhan proses pembelajaran di sanggar. Kata kunci: pengelolaan; pembelajaran; tari; padepokan seni alang alang kumitir Management of Dance Learning at the Alang Alang Kumitir Art Center, Tegaldlimo District, Banyuwangi Regency Dance studios are part of non-formal education that plays a role in shaping students' personalities. The Alang Alang Kumitir Art Center, located in Tegaldlimo District, Banyuwangi Regency, is one of the dance studios selected by the researchers due to its numerous accomplishments in the arts. This study aims to describe the management of dance learning at the Alang Alang Kumitir Art Center in Tegaldlimo District, Banyuwangi Regency. The research methodology employed in this study is a descriptive qualitative method. The data collection techniques used include interviews, observation, and documentation. To ensure data validity, source triangulation and technique triangulation were employed. The study's findings reveal three aspects of learning management: (1) learning planning at the Alang Alang Kumitir Art Center is thoroughly prepared and documented, including objectives, materials, methods, and learning tools; (2) The implementation of learning follows the established plan set by the dance studio owner; (3) Learning assessment takes place after all materials have been taught and is conducted on an annual basis. However, there are weaknesses in the implementation activities, particularly in the application of the drill method, which may lead to the students feeling unmotivated and bored. Suggestions for future researchers include adopting a scientific perspective in studying the management of dance learning in dance studios and conducting further research to produce dance video products and dance books that support the learning needs of the dance studio. Keywords: management; learning, dance; alang alang kumitir art center
Media Audio Visual untuk Meningkatkan Teknik Vokal Unisono bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama Anggraini, Feby Sheila; Pratamawati, E.W. Suprihatin Dyah; Hartono, Hartono
Journal of Language Literature and Arts Vol. 3 No. 8 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i82023p1184-1197

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai siswa yang dapat dilihat dari data pra siklus kelas VII-B, 26 atau 81,25 persen siswa dinyatakan tidak memenuhi KKM dan 6 atau 18,75 persen siswa memenuhi KKM dengan rata-rata nilai 37,09 atau 37 persen. Hal tersebut disebabkan proses kegiatan pembelajaran Seni Budaya menggunakan metode ceramah, sehingga berdampak pada rendahnya capaian Kriteria Ketuntasan Minimum siswa kelas VII-B. Ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimun SMPN 1 Kapas adalah 70. Tujuan penelitian untuk 1) penerapan media audio visual, 2) peningkatan teknik vokal unisono dengan menerapkan media audio visual. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B SMPN 1 Kapas yang berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan model Kemmis dan Taggart (1998).  Pelaksanaan tindakan dilaksanakan selama dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu, 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Hasil penelitian ini adalah a) Siklus I menyatakan bahwa 15 atau 53,12 persen siswa memenuhi KKM dan 17 atau 46,87% siswa lainya tidak memenuhi KKM, dengan jumlah nilai rata-rata 58,28 atau 58 persen b) Siklus II menyatakan bahwa 100% keseluruhan siswa kelas VII-B yang jumlahnya 32 siswa memenuhi KKM, dengan hasil nilai rata-rata 88,06 atau 88 persen c) dari penelitian yang dilakukan kesimpulannya dimana penerapan media audio visual terbukti meningkatkan teknik vokal unisono siswa kelas VII-B. Kata kunci: Media Audio Visual, Teknik Vokal, unisono Media Audio Visual to Improve Unison Vocal Technique for Junior High School Students This research was motivated by the low mark of students which can be seen from the pre-cycle data for class VII-B, 26 or 81.25 percent of students are declared not to reach the KKM and 6 or 18.75 percent of students reach the KKM with an average value of 37.09 or 37 percent. It is because the process of learning arts and culture using the lecture method, so that it has an impact on the low achievement of the Minimum Mastery Criteria for class VII-B students. The minimum of achievement completeness criteria for SMPN 1 Kapas is 70. The research objectives are 1) the application of audio-visual media, 2) the improvement of the unisono vocal technique by applying audio-visual media. The research subjects were students of class VII-B SMPN 1 Kapas with a total of 32 students. This type of research is Classroom Action Research (CAR), using the Kemmis and Taggart (1998) model. The implementation of the action was carried out in two cycles consisting of four stages, namely, 1) Planning, 2) Implementation, 3) Observation, and 4) Reflection. The results of this study are a) Cycle I stated that 15 or 53.12 percent of students met the KKM and 17 or 46.87 percent of other students did not meet the KKM, with an average score of 58.28 or 58 percent b) Cycle II stated that 100% of all class VII-B students totaling 32 students met the KKM, with an average score of 88.06 or 88 percent c) It was concluded that the application of audio-visual media was proven to improve the unisono vocal technique of grade VII-B students. Keywords: Media; Audio Visual; Vocal Technique