Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Keberadaan Sanggar Seni Acharya Budaya dalam Pengembangan Seni Tari di Kabupaten Blitar Melati Sukma, Kharisma; Wahyuningtyas, Tri; Widyawati, Ika Wahyu
Journal of Language Literature and Arts Vol. 3 No. 5 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i52023p739-754

Abstract

Sanggar adalah sebuah lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan agar peserta didiknya memiliki keterampilan, keahlian, dan pengetahuan yang nantinya hal tersebut berguna sebagai bekal masa depan peserta didik. Keberadaan sanggar sangat penting sebagai wadah pelestarian kesenian. Sanggar Seni Acharya Budaya adalah sanggar mandiri yang memiliki karya dan mengedepankan sebuah pelestarian dan pengembangan di Kabupaten Blitar. Tujuan penelitian adalah meng­iden­tifikasi, menganalisis, dan mengimplementasikan keberadaan sanggar dalam pengembangan seni tari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan objek penelitian Sanggar Seni Acharya Budaya. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan sistem observasi, wawancara, dan dokumentasi berupa foto dan video kegiatan sanggar. Uji keabsahan yang digunakan peneliti dalam memvalidasi data menggunakan dua triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian adalah Sanggar Seni Acharya Budaya merupakan salah satu sanggar mandiri di Kabupaten Blitar yang masih aktif sampai sekarang. Keberadaan seni tari di sanggar ini dimaksudkan sebagai wadah pelestarian seni tari. Manajemen yang terorganisasi dan masih aktif dalam kegiatan berkesenian tari membuat sanggar ini tetap terjaga keberadaanya. Kata kunci: keberadaan; sanggar seni; penyebab seni tari; Acharya Budaya The Existence of Acharya Budaya Art Studio in the Development of Dance Art in Blitar District Sanggar is an educational institution that has the goal that its students have the skills, expertise, and knowledge which later will be useful as a provision for the future of students. The existence of a studio is very important as a place for art preservation. The Acharya Budaya Art Studio is an indepen­dent studio that has works and promotes preservation and development in Blitar Regency. The aim of the research is to identify, analyze and implement the existence of studios in the develop­ment of dance arts. The research method used is a qualitative method with the research object of the Acharya Budaya Art Studio. The data collection for this study used an observation system, interviews and documentation in the form of photos and videos of studio activities. The methods used by researchers in validating data used two triangulations, namely source triangulation and technical triangulation. The results of the research are that the Acharya Budaya Art Studio is one of the independent studios in Blitar Regency which is still active today. The existence of dance art in this studio is intended as a place for the preservation of dance art. Management that is organized and still active in dance activities keeps this studio in existence. Keywords: existence; art Gallery; cause of dance; Acharya Budaya
Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Digital Pada Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN 6 Nagrikaler Rosmana, Primanita Sholihah; Iskandar, Sofyan; Rahma, Ayang Ranisa; Maria, Salsa; Supriatna, Supriatna; Wahyuningtyas, Tri
JURNAL SINEKTIK Vol 7 No 1 (2024): Juni : Jurnal Sinektik
Publisher : FKIP, PGSD, Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/js.v7i1.8205

Abstract

Generations of the Nation is the hope of the state, services for Basic Education are the needs of the Indonesian people. This study aims to: 1) determine the effectiveness of digital learning media in improving student learning outcomes; 2) knowing students' knowledge before and after being given learning with digital learning media; 3) take advantage of advances in digital technology. On the other hand, this technological progress is very rapid and can be said to be a form of re-adaptation for teachers. The existence of Digital Learning media is a process to complement the needs of prospective generations to make it easier to learn, we cannot deny that when we are still using old learning media, children can get bored in learning. In short, we must take advantage of technological advances so that the demands of the nation's expectations can be fulfilled. Gols a teacher turns barren land into fertile land, the child is a layman who needs guidance and the teacher is a uswah who guides. Keywords; Learning Media, Learning Outcomes, Technology, Effectiveness.
Potret Ludruk Rukun Budaya sebagai Pusat Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Kabupaten Probolinggo Ramadani, Nur; Wahyuningtyas, Tri; Gusanti, Yurina
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v3i2.374

Abstract

This article investigates the dynamics of the Ludruk Rukun Budaya creative performing arts industry led by Harun. Since its formation on December 12, 2012, Ludruk Rukun Budaya has successfully established itself as a self-sustaining venture with a patronage model. The origin of Ludruk Rukun Budaya stems from Harun's experiences as a Ludruk performer in Madura and Situbondo, providing the foundation for establishing Ludruk in Probolinggo. The community's attraction to Ludruk Rukun Budaya lies in Harun's uniqueness, encompassing elements such as distinctive performances, daily life-reflecting dances, unique humor, and historically themed stories. This article details the captivating factors that attract audiences and explains why Ludruk Rukun Budaya has taken root in the hearts of the Probolinggo community. The research method employs a qualitative descriptive approach with Ludruk performers as the main informants, including Havin Suharon (42 years old), Untung Suropati (39 years old), Sareat (43 years old), and Dios (32 years old). Data analysis is conducted descriptively and interpretatively. Findings indicate that the success of Ludruk Rukun Budaya as a creative industry can be attributed to the cultural reproduction agent model of Harun, involving his experiences as an actor, ability to manage members, and a deep understanding of Ludruk audience preferences in Probolinggo.
PELATIHAN PERTUNJUKAN TOPENG MALANG SEBAGAI MEDIA PROMOSI JAWA TIMUR DI SINGAPURA Wisesa, Agnisa Maulani; Nuzula, Salsabila Firdausi; Wahyuningtyas, Tri; Hartono, Hartono; Gusanti, Yurina
JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies) Vol 9, No 1 (2024): Vol 9, No. 1
Publisher : Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um037v9i12024p88-96

Abstract

Tarian topeng Malang tidak lagi dapat dipisahkan dari identitas tradisi masyarakat Malang yang harus dilestarikan. Pengenalan tradisi topeng Malang menjadi daya tarik promosi pariwisata kepada wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur. Selain bisa merasakan pengalaman unik yang berbeda dengan pengalaman wisata lainnya, kontribusi dalam pelatihan topeng Malang dapat mengerahkan wisatawan untuk menghayati keindahan gerakan dan cerita. Meski demikian, pertunjukan berhasil menyajikan tari Sekarsari, tari Grebeg Sabrang dan satu puisi yang relevan bertemakan persatuan dalam peringatan Sumpah Pemuda di Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Hasilnya feedback awal merespon umpan balik perbaikan pengembangan lebih lanjut secara positif yang menjanjikan promosi kebudayaan bagi Jawa Timur dalam lingkup Internasional. Alhasil diharapkan, inisiasi promosi budaya semacam ini terus berdampak lebih besar pada sekitar. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat terstruktur menggunakan Service Learning Methodology. Hasil dari pengabdian ini memberikan perspektif yang menarik bagi pengembangan media pertunjukan Topeng Malang bagi masayrakat luar negeri khususnya Singapura. Adanya komposisi dan percampuran narasi dan dramaturgi pertunjukan juga memberikan kesan yang baik bagi pengembangan budaya di Indonesia. Tentu perbaikan mengenai mobilisasi alat dan bahan pertunjukan menjadi tantangan tersendiri, namun pertunjukan Topeng Malang memiliki potensi besar untuk menjadi opsi pertunjukan partisipatif pengenalan budaya Indonesia.
Pengaruh Pembelajaran Ekstrakurikuler Teater terhadap Kecerdasan Kinestetik Siswa SMA Rahma, Fitriana Nur; Wahyuningtyas, Tri; Widyawati, Ika Wahyu
Journal of Language Literature and Arts Vol. 4 No. 12 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v4i122024p1237-1247

Abstract

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu program sekolah yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyalurkan bakat dan minat mereka tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun. Sekolah menyediakan berbagai jenis ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa, mulai dari olahraga, sains, kegiatan keagamaan, hingga seni. Salah satu program ekstrakurikuler yang disediakan adalah ekstrakurikuler teater. Ekstrakurikuler teater tidak hanya mengajarkan akting, tetapi juga membentuk imajinasi dan kreativitas siswa, serta melatih kecerdasan kinestetik mereka. Namun, tidak semua siswa yang mengikuti ekstrakurikuler teater memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran ekstrakurikuler teater terhadap kecerdasan kinestetik siswa di SMA Negeri 5 Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dalam bentuk Google Form. Populasi penelitian berjumlah 48 siswa, dan sampel yang digunakan sebanyak 43 siswa. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrakurikuler teater memiliki pengaruh signifikan terhadap kecerdasan kinestetik siswa, dengan nilai signifikansi 0,00. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar sekolah dapat memfasilitasi dan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler teater. Selain itu, untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan variabel terikat yang berbeda, seperti mengganti teater dengan bermain peran, untuk mempermudah pencarian referensi dengan menggunakan sampel yang berbeda.
Penerapan Metode Scaffolding untuk Meningkatkan Keterampilan dan Kreativitas Peserta Didik pada Pembelajaran Seni Budaya Kelas VII Saputri, Febria; Wahyuningtyas, Tri
Journal of Language Literature and Arts Vol. 4 No. 11 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v4i112024p1149-1160

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode scaffolding dalam meningkatkan keterampilan peserta didik pada pembelajaran seni budaya di kelas VII B SMPN 4 Malang. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis hubungan antara penerapan scaffolding dengan kemampuan peserta didik yang sudah mahir dan yang memerlukan bimbingan lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan observasi lapangan. Studi literatur dilakukan melalui analisis mendalam terhadap berbagai sumber literatur dan dokumentasi terkait, sementara observasi lapangan dilakukan dengan mengamati penerapan scaffolding secara langsung dalam pembelajaran seni budaya di SMPN 4 Malang selama periode tertentu. Penerapan scaffolding dilakukan secara optimal, dengan memberikan bantuan dan bimbingan dalam mendemonstrasikan teknik dan proses desain, terutama terkait kombinasi warna dan gradasi, kepada peserta didik yang kurang mahir. Sementara itu, bagi peserta didik yang sudah mahir, guru berperan sebagai fasilitator, memberi kesempatan kepada mereka untuk menjadi mentor bagi rekan-rekan yang memerlukan bantuan. Metode scaffolding ini terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan peserta didik, serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan mendalam bagi semua peserta didik, baik yang mahir maupun yang memerlukan bimbingan tambahan.
Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Tari Tradisional Kelas VIII SMP Rif’ah, Mila Lailatul; Wahyuningtyas, Tri
Journal of Language Literature and Arts Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v5i22025p199-213

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis yang dilakukan oleh guru dan peneliti dalam memperbaiki proses belajar dan mengajar. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII C SMP Negeri 27 Malang pada pelajaran seni budaya materi tari tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada materi pokok tari tradisional kelas di VIII C. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penggunaan dua siklus pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan tolak ukur dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Jigsaw, dimana model ini dianggap efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penggunaan model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Model pembelajaran ini merupakan salah satu dari variasi pembelajaran kooperatif, dimana peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil, dengan kelompok ahli yang memiliki pemahaman yang lebh baik mengenai materi ajar. Keberhasilan peserta didik pada bidang kognitif (56,76 persen) dan pada bidang psikomotorik (43,33 persen) pada siklus pertama. Sebaliknya, keberhasilan peserta didik pada bidang kognitif dan psikomotorik (96,67 persen) pada siklus kedua.
Makna Simbolik Gerak Tari Pedhanyangan Kapal Kandas pada Ritual Bersih Desa Jatiguwi Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang Cahyaningrum, Puspita Nur; Wahyuningtyas, Tri; Pristiati, Tutut
Journal of Language Literature and Arts Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v5i32025p285-298

Abstract

Tari Pedhanyangan merupakan tari yang wajib ditampilkan saat acara ritual bersih Desa Jatiguwi. Desa Jatiguwi merupakan salah satu desa yang masih melestarikan ritual setiap tahunnya. Pada ritual tersebut terdapat Tari Pedhanyangan yang digunakan sebagai sarana ritual dengan tujuan untuk mengucapkan rasa syukur atas nikmat Tuhan dan mengharapkan agar Desa Jatiguwi terhindar dari bencana serta diberikan kesejahteraan, dan kerukunan pada setiap warganya. Setiap gerakan yang terdemonstrasikan dalam Tari Pedhanyangan mengandung makna yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan makna simbolik gerakan pada Tari Pedhanyangan Kapal Kandas selama ritual bersih Desa Jatiguwi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa makna simbolik Tari Pedhanyangan Kapal Kandas yang terdiri dari beberapa ragam gerak yang memiliki makna bahwa seorang pemimpin harus berani mengambil tindakan apapun meskipun beresiko agar mencapai kesuksesan dalam pemerintahannya. Keberanian seorang pemimpin digambarkan dalam gerak Gobesan atau dalam filosofi Tari Malang terdapat pada teknik Mapak (Menghadap atau ngadep).
Penerapan Scaffolding untuk meningkatkan Keterampilan Peserta Didik pada Pembelajaran Seni Tari di Kelas VIII Khairunnisa, Andhika; Wahyuningtyas, Tri
Journal of Innovation and Teacher Professionalism Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um084v2i12024p83-91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman tentang penerapan Scaffolding untuk dalam pembelajaran seni tari dengan mengobservasi secara kritis metode pembelajaran yang digunakan pada zona perkembangan proksimal peserta didik khususnya di kelas 8I SMPN 4 Malang. Selain itu juga menganalisis secara kritis tingkatan dalam penerapan Scaffolding. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan kualitatif. Adapun metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah studi literasi dan observasi lapangan. Studi literasi dilakukan dengan menganalisis informasi secara rinci dari beberapa sumber literasi dan dokumentasi. Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati secara mendalam terkait simbol, program, kegiatan, atau peristiwa di SMPN 4 Malang dalam kurun waktu tertentu. Pembelajaran seni tari di kelas 8I telah menerakan Scaffolding antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Scaffolding yang dimaksud berupa penjelasan materi pada awal pembelajaran dan demonstrasi oleh guru secara langsung, hingga tutor teman sebaya. Penerapan scaffolding ini dianggap mampu meningkatkan keterampilan menari di kelas 8I SMP Negeri 4 Malang. Kata kunci: Scaffolding, zona perkembangan proksimal, seni tari Application of Scaffolding to improve Students' Skills in Dance Learning in Class VIII This research aims to strengthen understanding of the application of Scaffolding in dance learning by critically observing the learning methods used in the zone of proximal development of students, especially in class 8I of SMPN 4 Malang. Apart from that, it also critically analyzes the levels in the application of scaffolding. This research uses a qualitative approach. The methods used to compile this article are literacy studies and field observations. Literacy studies are carried out by analyzing detailed information from several literacy and documentation sources. Field observations were carried out by observing in depth the symbols, programs, activities, or events at SMPN 4 Malang within a certain period. Dance learning in class 8I has implemented scaffolding between teacher and student and student and student. The scaffolding in question takes the form of an explanation of the material at the beginning of the lesson and a demonstration by the teacher directly, as well as peer tutors. The application of scaffolding is considered capable of improving dancing skills in class 8I of SMP Negeri 4 Malang. Keywords: Scaffolding, zone of proximal development, dance
Tanda dan Simbol pada Ekosistem di SMP Negeri 4 Malang tentang Penghargaan dan Penghayatan terhadap Kebhinekatunggalikaan dalam Menguatkan Identitas Manusia Indonesia Dewi, Afrida Rusmila; Khairunnisa, Andhika; Lailin, Asrifatul; Saputri, Febria; Wardani, Ifta Violintina; Wahyuningtyas, Tri
Journal of Innovation and Teacher Professionalism Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um084v2i22024p157-170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah khususnya di SMPN 4 Malang dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhineka­tunggalikaan. Selain itu juga menganalisis secara kritis penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di SMPN 4 Malang menguatkan identitas manusia Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah studi literasi dan observasi lapangan. Studi literasi dilakukan dengan menganalisis informasi secara rinci dari beberapa sumber literasi dan dokumentasi. Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati secara mendalam terkait simbol, program, kegiatan, atau peristiwa di SMPN 4 Malang dalam kurun waktu tertentu. Simbol visual yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan di ekosistem SMPN 4 Malang berupa tempat ibadah, poster 5S, bendera merah putih, foto presiden dan wakil presiden, kotak saran, dan buku tatib. Adapun simbol penghayatan dari nilai-nilai Pancasila yang di­temukan di ekosistem SMPN 4 Malang diantaranya ritual keagamaan, kegiatan P5, budaya 5S, upa­cara bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengaitkan materi ajar dengan budaya daerah, pemilihan OSIS, komitmen kelas, dan pembelajaran berdiferensiasi. Kata kunci: identitas, penghayatan, simbol, Pancasila, ekosistem The Signs and Symbols in the Ecosystem at SMP Negeri 4 Malang on Appreciation and Appreciation of Kebhinekatunggalikaan in Strengthening Indonesian Human Identity This research aims to strengthen understanding of Indonesian human identity by critically observing the signs and symbols that exist in the school ecosystem, especially at SMPN 4 Malang, and the learning process about respect and appreciation for diversity. aside from that critically analyzing the appreciation of Pancasila values ​​at SMPN 4 Malang to strengthen Indonesian human identity. This research uses a qualitative approach. The methods used to compile this article are literacy studies and field observations. Literacy studies were conducted by analyzing information in detail from several literacy sources and documentation. Field observations were carried out by observing in depth the symbols, programs, activities, or events at SMPN 4 Malang over some time certain time. Visual symbols that implement the values ​​of Pancasila and diversity in the SMPN 4 Malang ecosystem in the form of places of worship, 5S posters, flags red and white, photos of the president and vice president, suggestion box, and code of conduct book. As for a symbol of appreciation of Pancasila values ​​found in the SMPN 4 ecosystem, Malang includes religious rituals, P5 activities, 5S culture, flag ceremonies, singing the song Indonesia Raya, relating teaching material to regional culture, student council selection, class commitment, and differentiated learning. Keywords: identity, appreciation, symbols, Pancasila