Moch. Didik Nugraha
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEMATIAN AKIBAT INFEKSI COVID-19: SCOPING REVIEW Moch. Didik Nugraha; Yanny Trisyani; Ristina Mirwanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v12i2.343

Abstract

COVID-19 memberikan dampak pada berbagai aspek khususnya kesehatan, hingga menyebabkan kematian.  Kasus terkonfirmasi positif dan kematian akibat COVID-19 cukup tinggi termasuk di Indonesia. Identifikasi faktor risiko kematian akibat penyakit ini menjadi penting untuk membuat keputusan yang tepat sehingga dapat mengendalikan dan meminimalkan kematian akibat pandemi ini. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menganalisis penyebab kematian akibat COVID-19. Penelitian ini dilakukan menggunakan scoping review. Pencarian dilakukan pada database online Proquest, SCOPUS, dan Science Direct dengan 3 kata kunci berikut "faktor risiko" dan "mortalitas" dan "COVID-19" kemudian disaring berdasarkan publikasi khusus pada tahun 2020, dalam bahasa Inggris, teks lengkap, dan jurnal pilihan berdasarkan judul dan abstrak. Terdapat beberapa faktor risiko kematian pada pasien terinfeksi COVID-19 diantaranya adalah faktor karakteristik (usia dan jenis kelamin), faktor penyakit kronis (komorbiditas), faktor gizi (obesitas) dan faktor hasil laboratorium darah. Faktor yang dapat dikendalikan oleh perawat adalah pengendalian faktor IMT (Indeks Masa Tubuh) memperhatikan kebutuhan nutrisi pasien. Faktor risiko kematian pada pasien COVID-19 tersebut perlu dikaji saat awal dalam penanganan pasien COVID-19, sehingga dapat dilakukan tindakan untuk meminimalisir risiko kematian akibat COVID-19
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT CRITICAL CARE (IGD DAN ICU) TENTANG COVID-19 DI RS KABUPATEN KUNINGAN Moch Didik Nugraha; Yanny Trisyanni Wahyuni; Ristina Mirwanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 13 No. 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v13i1.406

Abstract

COVID-19 menjadi pandemi global yang memicu kecemasan terutama pada perawat kritis (IGD dan ICU). Perawat IGD berisiko memiliki kecemasan karena menjadi lini pertama penanganan, sedangkan perawat ICU merawat pasien COVID yang berada di bawah ventilasi mekanis dan memerlukan prosedur invasif seperti suction yang meningkatkan risiko penularan COVID-19. Pengetahuan menjadi dasar perawat melakukan tindakan yang aman dan tepat bagi pasien dan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang terjadi pada perawat kritis. Metode yang digunakan analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian adalah perawat di ruang ICU dan IGD di Rumah Sakit Kabupaten Kuningan Sebanyak 103 perawat yang diambil secara total sampling. Kuesioner tentang pengetahuan COVID-19 dan Hamilton Anxiety Rating Scale menjadi instrumen dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan somer’s d gamma. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar pengetahuan perawat tentang COVID-19 dalam kategori baik sebanyak 97 orang (94,2%) dengan catatan perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang etiologi dan proses transmisi COVID-19, dan memiliki tingkat kecemasan pada kategori tidak ada kecemasan yaitu sebanyak 78 orang (75,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value 0,026 dan nilai r = -0,665. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan yang dialami oleh perawat kritis yang ada di Rumah Sakit Kabupaten Kuningan. Perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang COVID-19 guna memiliki mekanisme koping adaptif selama pandemi.
PENGARUH SELF HYPNOSIS TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA REMATIK Awaludin Jahid Abdillah; Didik Nugraha
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v6i1.136

Abstract

Penyakit rematik merupakan suatu istilah terhadap sekelompok penyakit (gabungan untuk lebih dari seratus penyakit) dengan manifestasi klinis berupa nyeri menahun pada sistem muskuloskeletal, kekakuan sendi, serta pembengkakan jaringan sekitar sendi dan tendon. Meskipun kelainan terutama terjadi pada sendi, tetapi penyakit rematik dapat pula mengenai jaringan ekstra artikuler. Manajemen Nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri. Tujuan penelitan untuk mengetahui pengaruh self hypnosis terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita rematik di Desa Kertawinangun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Tahun 2015. Jenis penelitian adalah penelitian Quasi Experiment dengan rancangan One Group Pre-test Post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita rematik di Desa Kertawinangun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Tahun 2015 berjumlah 26 orang dan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yaitu 26 orang. Pengambilan data penelitian menggunakan lembar observasi. Nyeri diukur dengan menggunakan Verbal Descriptor Scales (VDS). Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Uji normalitas data menggunakan Saphiro Wilk. Hasil penelitian ini berdasarkan analisa statistik uji dengan wilcoxon signed rank test menunjukan bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri pada responden sebelum diberikan penyuluhan rerata 3,50 dan sesudah penyuluhan rerata 2,27 dengan nilai z (-4,137) serta nilai probabilitas (p =0,000). Hasilnya ada pengaruh signifikan self hypnosis terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita rematik di Blok Manis Desa Kertawinangun Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan.Kata kunci           :     Self Hypnosis, Intensitas Nyeri, Penderita Rematik. ABSTRACTReumatism is a term for diseases (combination for more than 100 diseases) with clinical manifestations such as chronic pain on musculoskeletal system, joints stiffness, also tissue swelling around jounts and tendons. Although the main abnormality happens on joins, but reumatism also can afflicts extra-articular tissue. Proper Pain Management is needed to handle pain respons. The purpose of this research is to know the influence of self hypnosis to the changes of rheumatism patients pain intensity at Kertawinangun village area UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Tahun 2015.  The type of this research is Quasi Experiment research with One Group Pre-Test Post-Test plan. Populations in this research are rheumatism patients at Kertawinangun village area UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, amounts 26 patients and sampling using total sampling method which are 26 patients. Research data collection uses observation sheets.  Pain is measured by using Verbal Descriptor Scales (VDS). We use univariat and bivariat data analysis. For normality test, we use Saphiro Wilk. The results of this study based on statistical analysis of test with Wilcoxon signed rank test showed that there were differences in pain intensity on the respondent before the given extension after extension mean 3.50 and 2.27 with a mean value of z (-4.137) and the probability value (p = 0.000). The result is no significant effect of self hypnosis to the changes of rheumatism patients pain intensity at Kertawinangun village area UPTD Puskesmas Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan.Key words: Self Hypnosis, Pain Intensity, Rheumatism Patients.
PENGARUH PENDELEGASIAN KEPALA RUANGAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RSU KUNINGAN Moch. Didik Nugraha; Aditiya Puspanegara; Nur Prihatinni; Nur Wulan
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 01 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i01.598

Abstract

Pendelegasian kepala ruangan diartikan sebagai unsur penting untuk menentukan kelancaran suatu pelayanan di Rumah Sakit. Kepuasan kerja berkaitan dengan sikap perawat dalam menilai kemampuan yang tercapai. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui tentang pengaruh pendelegasian kepala ruangan terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Kuningan. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan rancangan cross sectional. Populasinya sebanyak 38 orang perawat pelaksana. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Teknik total sampling dengan besar sampel 38 instrumen yang digunakan adalah kuisoner dengan cara pengisian kuisoner secara mandiri. pengumpulan data menggunakan pengukuran dan kuisoner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji rank spearman dengan derajat kemaknaan α = 0,05. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa pendelegasian kepala ruangan dengan kategori baik sebanyak 25 (65,8%) dan kepuasan kerja dengan kategori kepuasan tinggi sebanyak 19 (50,0%). Hasil analisis bivariat dengan korelasi rank spearman didapatkan nilai p = 0.002 (p˂0,05) juga didapatkan hasil korelasi dengan nilai 0.484 yang memiliki kekuatan sedang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendelegasian kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS Kuningan. Saran: Jika terdapat permasalahan yang dialami oleh perawat maka sebaiknya langsung dikomunikasikan dengan baik, baik dengan dengan kepala ruangan atau dengan pihak yang berkaitan, sehingga kepuasan kerja perawat pelaksana dapat dirasakan dan dapat tercapai dengan mempertahankan lingkungan kerja yang harmonis.
SENAM HIPERTENSI UNTUK PENDERITA HIPERTENSI Mutia Agustiani Moonti; Nining Rusmianingsih; Aditiya Puspanegara; Merissa Laora Heryanto; Moch Didik Nugraha
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 2 No. 01 (2022): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i01.529

Abstract

Penyakit hipertensi yang dialami oleh masyarakat tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga memerlukan banyak upaya yang perlu dilakukan, diantaranya adalah perubahan gaya hidup, pengembangan pendidikan dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi serta memaksimalkan berbagai cara untuk mengontrol tekanan darah supaya tidak terjadi komplikasi. Salah satu usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan terjadinya lonjakan penyakit hipertensi yaitu bisa dilakukan dengan cara olahraga seperti senam anti hipertensi. Melakukan kegiatan senam sangat berguna bagi penatalaksanaan hipertensi sehingga permeabilitas membrane meningkat pada otot yang berkontraksi, akibatnya saat senam dilakukan secara teratur maka dapat memperbaiki pengaturan tekanan darah. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan dapat menurunkan kejadian hipertensi serta peningkatan pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan intervensi langsung dalam penanggulangan hipertensi yang berjalan dengan lancar dan kondusif. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menghitung pre dan post senam hipertensi. Hasil uji paired sampel t-test didapatkan þ= 0,000 < α=0,05 sehingga H0 ditolak H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum senam hipertensi lansia 151.86 mmHg, diastolik 95,04 mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah senam hipertensi lansia 91,20  mmHg, diastolik 91,18  mmHg. Kesimpulan pengabdian masyarakat ini yaitu senam hipertensi lansia berpengaruh terhadap tekanan darah lansia hipertensi.
TERAPI KOGNITIF TERHADAP PENDERITA HIPERTENSI Mutia Agustiani Moonti; Moch. Didik Nugraha; Merissa Laora Heryanto; Ronny Firmansyah Suhada; Aditiya Puspanegara
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i02.663

Abstract

Faktor psikologis sangat berpengaruh terhadap proses penanganan masalah hipertensi, terkadang seseorang mengalami kecemasan karena berbagai penyakit yang di derita tidak kunjung sembuh bahkan semakin memburuk, hal ini membuat harapan untuk sembuh menjadi sangat tipis, menjadikan penderita merasa cemas. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat yakni memberikan dampak baik terhadap penurunan penyakit hipertensi dalam terapi psikologis yang diberikan langsung terhadap penderita. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menghitung pre dan post tekanan darah dengan hasil uji paired t-test nilai p didapatkan p-value 0,000 < α=0,05 yang berarti ada pengaruh. Rata-rata tingkat kecemasan sebelum diberikan intervensi adalah 14,40 (kecemasan berat) dan sesudah diberikan intervensi 10,05 (kecemasan sedang). Kesimpulan pengabdian masyarakat adalah dapat diaplikasikan oleh penderita sebagai alternatif relaksasi dengan terapi kognitif selama 2 hari dengan waktu 15-20 menit perhari untuk menurunkan tingkat kecemasan yang terjadi pada penderita hipertensi.
ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DENGAN KEJADIAN PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI RSUD 45 KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2019 Vica Novalia; Cecep Heriana; Moch Didik Nugraha
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.112

Abstract

Gangguan jiwa menjadi masalah serius baik secara global maupun nasional, regional bahkan pada tingkat lokal. Gangguan jiwa di Kabupaten Kuningan terus meningkat setiap tahunnya, termasuk yang melakukan perawatan di Rumah Sakit, 40% diantaranya pasien dengan perilaku kekerasan. Pasien yang dirawat dirumah sakit dengan diagnosa yang sama mempunyai faktor predisposisi yang berbeda beda, faktor predisposisi yang berbeda ini merupakan informasi yang penting untuk dijadikan dasar pedoman asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Faktor Predisposisi dengan Kejadian Perilaku Kekerasan pada Pasien Gangguan Jiwa di RSUD 45 Kabupaten Kuningan Tahun 2019. Jenis Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh pasien jiwa dari bulan januari - maret sebanyak 68 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh Pasien jiwa di RSUD 45 Kabupaten Kuningan yaitu sebanyak 68 responden dan diambil dengan Teknik total sampling Data dari pasien dan di konfirmasi ke keluarganya diperoleh melalui kuesioner, data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Analisis Bivariat faktor biologis ρ value = 0,002, faktor psikologis ρ value = 0,004, faktor sosial budaya ρ value = 0,003. Kesimpulan : terdapat hubungan faktor biologis, faktor psikologis dan faktor sosial budaya terhadap perilaku kekerasan pasien gangguan jiwa di RSUD 45 Kabupaten Kuningan tahun 2019. Saran Bagi pasien serta keluarga diharapkan menjalankan setiap instruksi yang diberikan oleh perawat atau tim medis selama menjalani perawatan. Keluarga sebaiknya memberikan dukungan secara tepat selama perawatan di rumah sehingga mengurangi adanya kekambuhan pada waktu yang akan datang
HUBUNGAN PERAN KADER KESEHATAN DENGAN STATUS BEBAS JENTIK NYAMUK DI DESA SINDANG JAYA KECAMATAN KERSANA KABUPATEN BREBES TAHUN 2019 Endra Gunawan; Ronny Suhada Firmansyah; Moch Didik Nugraha
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.128

Abstract

Desa Sindang Jaya Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes merupakan salah satu kelurahan endemis DBD pada tahun 2018 masih cukup tinggi mencapai 2.9 %, disertai dengan masih rendahnya cakupan angka bebas jentik (ABJ) yang dicapai hanya 87.9 % Mengingat wilayah tersebut merupakan daerah endemis dan KLB DBD, maka peran kader dan puskesmas dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan DBD di wilayah tersebut sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran kader kesehatan dengan status bebas jentik nyamuk di Desa Sindang Jaya Kabupaten Brebes. Penelitian menggunakan deskriptif korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah warga yang ada di lingkungan Desa Sindang Jaya sebanyak 100 responden. Teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat (chi square). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan peran kader kesehatan dengan status bebas jentik nyamuk di Desa Sindang Jaya Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes Tahun 2019 dengan ρ value = 0,004 (ρ<0,05). Peran kader kesehatan di Desa Sindang Jaya Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes Tahun 2019, berada pada kategori sedang berjumlah 49 orang (49%). Status bebas jentik nyamuk di Desa Sindang Jaya Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes 2019, berada pada kategori status bebas jentik nyamuk berjumlah 71 orang (71%). Penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat bagi tenaga kesehatan bahwa dengan pemberdayaan yang optimal kepada masyarakat terutama peran kader kesehatan menjadi pendukung terwujudnya lingkungan masyarakat yang sehat terutama dalam pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KUNINGAN MEDICAL CENTER Nina Karlina; Aditiya Puspanegara; Moch Didik Nugraha
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.134

Abstract

Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif dei tercapainya tujuan dari organisasi. Gaya kepemimpinan suatu seni dan proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lan agar mereka memiliki motivasi untuk mencpai tujuan yang hendak di capai dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit kuningan medical center. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Populasi penelitian ini adalah perawat pelaksana di Rumah Sakit Medical Center sebanyak 57 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan koefisien korelasi rank spearman. Analisis univariat menunjukan bahwa sebagian besar perawat berpendapat tiga tipe gaya kepemimpinan kepala ruangan model demokratis sebanyak 51 responden (89,5%) dan memiliki motivasi sedang sebanyak 20 responden (39,2%). Analisis bivariat dengan nilai kolerasi rank spearman sebesar ρ = 0,284, yang berarti tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan motivasi kerja. Hasil penelitian disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis, motivasi kerja tinggi, manajemen rumah sakit baik. Dengan penelitian ini disarankan kepala ruangan memenuhi faktor-faktor pendukung motivasi kerja perawat untuk mempertahankan ataupun meningkatkan motivasi kerja perawat serta kepala ruangan mampu meningkatkan gaya kepemimpinan demokratis yang sesuai dengan prosedur pelayanan sehingga mampu mendorong perawat melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan baik.
EFEKTIFITAS KONSELING VCT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN HIV DI PUSKESMAS KECIPIR KABUPATEN BREBES 2019 Ratna Panji Astuti; Aditiya Puspanegara; Moch Didik Nugraha
National Nursing Conference Vol. 1 No. 1 (2020): National Nursing Conference
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/nnc.v1i1.135

Abstract

Konseling VCT merupakan komponen penting pada layanan Tes HIV, konseling dilaksanakan bagi klien baik sebelum tes, sesudah tes dan selama perawatan HIV. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui efektifitas konseling VCT dalam meningkatkan pengetahuan Pasien HIV di Puskesmas Kecipir Kabupaten Brebes yang diharapkan dengan pengetahuan yang benar, kedepan berdampak terjadi perubahan perilaku pasien HIV terhadap pencegahan dan penularan HIV ke arah yang lebih baik. Desain penelitian ini adalah Menggunakan Quasi-Experimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest design yaitu rancangan pada satu kelompok eksperimen tanpa kelompok kontrol, yaitu dengan memberi beri tes awal (pretes) dan melakukan post tes. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan analisa Univariat menggambarkan tingkat pengetahuan pasien hiv di puskesmas kecipir skor pengetahuan sebelum diberikan perlakuan intervensi memiliki range 19, standar deviasi 6,918, variance 47,857 dan skor pengetahuan sesudah diberikan perlakuan intervensi memiliki range 10, mean 25,83, standar deviasi 3,374, variance 11,385. Analisis Shapiro-Wilk dapat diketahui data penelitian yang meliputi skor pengetahuan sebelum dan setelah konseling dinyatakan tidak normal (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil uji normalitas maka uji komparasi menggunakan uji Wilcoxon dikarenakan syarat uji paired sample t test tidak terpenuhi (data harus normal) dengan didapatkan P value 0,000 pada uji komparasi Wilcoxon yang berarti H0 ditolak, kesimpulanya ada perbedaan yang signifikan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan konseling (0,000 < 0,005).