PIRLS test results in 2007 show that boys have lower reading interests than girls. On the other hand, female authors have recently dominated the children's book industry in Indonesia. The situation raises a question: Does the authors' sex influence 10-12 years old boys’ reading interest? In order to answer the research question, the writers conducted research using a descriptive qualitative approach and analyzed the data using reader-response theory. The population of this study is fifth-grader boys in Tetum Bunaya during the 2022 academic year. The data used in the study is the survey and interview results conducted with fifth-grader boys and fifth-grader class teachers. The objects of the studies are four digital chapter books entitled Aku Anak Kajang, Candiku yang Terhebat, Dendang Hati Gigih, and Festival Cap Go Meh di Kota Seribu Klenteng. The results of this study indicate that the authors' sex does not significantly influence the reading interest of fifth-grader boys in Tetum Bunaya during the 2022 academic year. Some intrinsic features that also affect boys' reading interest are eye-catching illustrations, historical facts, exciting actions, relatable characters, page-turning plots, conflict and tension, cultural values, and unusual settings. AbstrakHasil Tes PIRLS tahun 2007 menunjukkan bahwa anak laki-laki memiliki minat baca yang lebih rendah dari anak perempuan. Di sisi lain, sastra anak Indonesia banyak didominasi oleh penulis perempuan dalam lima tahun terakhir. Hal ini memicu pertanyaan, apakah jenis kelamin penulis memiliki pengaruh pada minat baca anak laki-laki usia 10-12 tahun? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori respon pembaca. Subjek penelitian ini adalah siswa laki-laki kelas 5 di SD Tetum Bunaya tahun ajaran 2022. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil survei dan wawancara dengan siswa laki-laki kelas 5 dan guru kelas 5 di SD Tetum Bunaya. Objek penelitian adalah empat buku digital yang berjudul Aku Anak Kajang, Candiku yang Terhebat, Dendang Hati Gigih, dan Festival Cap Go Meh di Kota Seribu Klenteng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin penulis tidak secara signifikan memengaruhi minat baca siswa laki-laki kelas 5 di SD Tetum Bunaya pada tahun 2022. Beberapa unsur intrinsik yang turut memengaruhi minat baca anak laki-laki adalah ilustrasi yang menarik, fakta sejarah, aksi yang seru, tokoh yang membuat anak-anak merasa terhubung, alur yang membuat penasaran, konflik dan ketegangan, muatan budaya, serta latar tempat yang tidak biasa.