Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam

PERAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MEMINIMALISIR PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH Erdhiyanto, Taufikurrahman; AR, Zaini Tamin
AL - IBRAH Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v9i2.464

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran Restorative justice dalam pendidikan agama Islam sebagai strategi untuk mengurangi perilaku Bullying di tingkat sekolah menengah atas. Bullying merupakan tantangan serius yang berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis siswa, mengganggu lingkungan sekolah, dan menghambat proses pembelajaran. Restorative justice, yang menekankan pemulihan hubungan dan penyelesaian konflik secara damai, bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih aman dan harmonis. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi literatur, penelitian ini menganalisis penerapan prinsip-prinsip Restorative justice dalam konteks pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Islam, seperti empati, keadilan, dan saling menghormati, dalam pendidikan agama memperkuat implementasi Restorative justice. Selain itu, keterlibatan aktif semua pihak—siswa, guru, dan orang tua—sangat penting untuk secara kolaboratif menangani masalah Bullying. Tantangan yang diidentifikasi meliputi kurangnya pemahaman dan dukungan dari pihak sekolah dalam mengadopsi praktik restorative. Studi ini menekankan pentingnya program mediasi sebaya dan keterlibatan komunitas dalam proses penyelesaian konflik. Restorative justice muncul sebagai solusi efektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, sekaligus memfasilitasi pengembangan karakter moral siswa. Temuan ini memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan yang inklusif dan peka terhadap isu Bullying di sekolah
SEJARAH SOSIAL LITERASI DI INDONESIA;: DARI TRADISI ISLAM HINGGA PERUMUSAN KEBIJAKAN AR, Zaini Tamin; Mollah, Moch. Kalam
AL - IBRAH Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v6i1.120

Abstract

Beberapa penelitian menggambarkan tingkat literasi membaca siswa Indonesia termasuk rendah dibandingkan dengan siswa di beberapa negara di dunia. Padahal, dalam dalam perkembangan pendidikan, urgensi literasi tidak dapat dikesampingkan. Oleh sebab itu, penelitian ini berupaya menganalisis pendidikan literasi di Indonesia dalam konteks historis dan politis. Penelitian pustaka ini menyimpulkan bahwa literasi sejatinya merupakan tradisi kuat dalam sejarah Islam. Namun, sejarah ini baru dapat dikontekstualisasikan beberapa tahun ini melalui kebijakan pemerintah melalui gerakan literasi nasional dan internalisasi literasi pada kurikulum pendidikan nasional. Penelitian ini merekomendasikan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk meningkatkan mutu pendidikan di ataranya: Pertama, membumikan makna iqra’ – yang sebenarnya merupakan tradisi Islam yang menyejarah – dalam membangun generasi literasi di Indonesia. Kedua, rumusan kebijakan literasi harus segera dimaksimalkan dan menjadi gerakan nasional.
PERAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK MEMINIMALISIR PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH Erdhiyanto, Taufikurrahman; AR, Zaini Tamin
AL - IBRAH Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v9i2.464

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran Restorative justice dalam pendidikan agama Islam sebagai strategi untuk mengurangi perilaku Bullying di tingkat sekolah menengah atas. Bullying merupakan tantangan serius yang berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis siswa, mengganggu lingkungan sekolah, dan menghambat proses pembelajaran. Restorative justice, yang menekankan pemulihan hubungan dan penyelesaian konflik secara damai, bertujuan menciptakan suasana belajar yang lebih aman dan harmonis. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi literatur, penelitian ini menganalisis penerapan prinsip-prinsip Restorative justice dalam konteks pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Islam, seperti empati, keadilan, dan saling menghormati, dalam pendidikan agama memperkuat implementasi Restorative justice. Selain itu, keterlibatan aktif semua pihak—siswa, guru, dan orang tua—sangat penting untuk secara kolaboratif menangani masalah Bullying. Tantangan yang diidentifikasi meliputi kurangnya pemahaman dan dukungan dari pihak sekolah dalam mengadopsi praktik restorative. Studi ini menekankan pentingnya program mediasi sebaya dan keterlibatan komunitas dalam proses penyelesaian konflik. Restorative justice muncul sebagai solusi efektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, sekaligus memfasilitasi pengembangan karakter moral siswa. Temuan ini memberikan kontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan yang inklusif dan peka terhadap isu Bullying di sekolah
GENEALOGI PERAN KAUM SANTRI DALAM SKETSA POLITIK NASIONAL AR, Zaini Tamin
AL - IBRAH Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menarasikan tentang peran kaum santri dan pesantren yang sampai saat ini membuktikan keberhasilannya menjawab tantangan zaman. Kemampuan adaptatif pesantren atas perkembangan zaman memperkuat eksistensinya sekaligus memberikan kontribusi yakni, mensinergikan intelektual, emosional, dan spiritual, yang dapat membentuk kepribadian; sebuah faktor penting dalam integritas kepemimpinan. Di sisi lain, pesantren memiliki kemampuan untuk melangkah keluar dari budaya yang ada dan memulai proses perubahan evolusioner yang lebih adaptif. Sementara, lingkup pembahasan tulisan adalah relasi pesantren dan kepemimpinan dan peran kaum santri terhadap dunia politik Nasional. Pesantren dapat mendidiksantri yang tak hanya mempunyai integritas keilmuan yang memadai tapi juga integritas moral dan etika, yang akan menjadi faktor penting ketika seorang santri kembali ke lingkungan sosialnya.Santri dan pesantren dari masa ke masa telah memberi kontribusi konkrit dalam perjalanan sejarah Republik ini, tak terkecuali dalam sosial politik. Perjuangan melawan penjajah, pembentukan NKRI, hingga terdistribusinya kaum santri dalam posisi politis di Indonesia.Kontribusikaum santri dan pesantren yang demikian menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan masih tetap eksis hingga kini, tetapi juga merupakan entitas sosial yang memiliki pengaruh cukup kuat - sekaligus unik - dalam kehidupan sosial politik di Indonesia.
GENEALOGI CAROK DI MADURA; PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL Azis, Abd; AR, Zaini Tamin; Muksin
AL - IBRAH Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kaca mata hukum, carok adalah kriminalitas yang harus didera pidana. Dalam perspektif nilai-nilai etika, “tradisi” ini jelas adalah sesuatu yang tercela. Namun, bagi sebagian orang Madura, carok adalah penegakan harga diri dan penyelamatan kehormatan. Penelitian ini berupaya menganalisis genealogi carok pada masyarakat Madura. Dengan metode kualitatif dan kerangka baca fenomenologis dan psikologi sosial, penelitian ini mengungkapkan temuan bahwa: Pertama, bagi masyarakat Madura, carok adalah wujud tanggung jawab individu dan keluarga Madura dalam mengembalikan pranata sosial ke keadaaan semula, setelah dirusak oleh orang lain lewat perbuatan melecehkan dan mempermalukan. Kedua, pelaku mengalami tekanan baik dari dalam diri, lingkungan keluarga maupun lingkungan sosialnya. Hal ini disebabkan karena kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Dorongan id yang besar dan tuntutan super ego yang belum terselesaikan, menyebabkan pelaku berada dalam ketidakberdayaan, mengalami keletihan emosi dan kecenderungan pada pribadi yang depresif. Akhirnya, carok menjadi alternatif penyelesaian. Penulis memberikan rekomendasi, antara lain: 1) Perlu upaya revitalisasi untuk menegakkan kembali otoritas dan kewibawaan Negara, terutama dalam mengontrol sumber kekerasaan; 2) Perlu upaya penyadaran pada masyarakat Madura tentang pelaku carok, agar lebih mengedepankan pengekspresian hasrat lewat budi bahasa ketika sedang menghadapi setiap bentuk konflik, terutama yang berpangkal pada pelecehan harga diri.