Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pelatihan Kesehatan Tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di SMAN 05 Tapung Kab. Kampar Yeni Yarnita; Tri Siwi Kusumaningrum; Isnaniar Isnaniar; Pratiwi Gasril; Maswarni Maswarni; Juli Widiyanto; Wiwik Norlita; Chairil Chairil
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 2 No 1 (2018): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1821.155 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v2i1.385

Abstract

Usaha kesehatan Sekolah (UKS) memiliki peran yang penting dalam meningkatkan darajat kesehatan di lingkungan sekolah. Hal ini tertuang dalam Tias program pokok UKS diantaranya upaya pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan menciptakan lingkungan kehidupan di sekolah. Dengan demikian adanya upaya dari berbagai pihak khususnya pihak sekolah dalam mengembangkan peran dan fungsi UKS merupakan factor utama penentu keberhasilan dari tujuan UKS. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan fungsi UKS adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaksana dalam UKS di sekolah. Pengetahuan dan pemahanan yang cukup dari pelaksana UKS (sekolah) tentang Usaha kesehatan Sekolah, serta program-program dalam UKS seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K0) di sekolah diyakini dapat meningkatkan peran dan fungsi UKS di sekolah. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan Guru Pembina UKS, guru dan peserta didik terhadap UKS, PHBS dan P3K di sekolah sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolah. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di SMAN 05 Tapung dengan rangkaian kegiatan yaitu memberikan penjelasan atau pengetahuan yang berkaitan dengan konsep UKS, PHBS dan P3K di sekolah. Metode yang di gunakan yaitu ceramah, diskusi dan Tanya jawab. Manfaat pengabdian ini yaitu mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan UKS, PHBS dan P3K di sekolah pada guru Pembina, guru dan siswa
PENINGKATAN KUALITAS KESPRO REMAJA MELALUI SOSIALISASI PUSAT INFORMASI DAN KONSELING –REMAJA (PIK-R) DI SEKOLAH MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH PEKANBARU Trisiwi Kusuma Ningrum; Yeni Yarnita; Chairil Chairil; Isnaniar Isnaniar; Juli Widiyanto; Maswarni Maswarni; Pratiwi Gasril; Wiwik Norlita
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 2 No 2 (2018): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3335.441 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v2i2.862

Abstract

The Youth Information and Counseling Center, better known as PIK-R, is one of the BKKBN programs as a forum for youth activities that is very useful for adolescents and for improving school health programs. The PIK-R socialization activity was the first step before the establishment of the PIK-R at the Muhammadiyah 1 Aliyah Madrasah in Pekanbaru. The purpose of this community service was to improve the quality of adolescent knowledge about reproductive health as an effort to plan healthy and positive adolescent lives. at Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Pekanbaru with the form of information dissemination of the Youth Information & Counseling Center by providing insights on adolescent life and steps that must be taken by adolescents to become healthy and planning adolescents. The method used is lecture, discussion and question and answer. The results of dedication showed that all participants wanted the formation of PIK-R in Muhammadiyah 1 Pekanbaru Aliyah Madrasas. Thus the benefit of this service was that in addition to students getting knowledge about adolescent health which could be useful as a beginning of the formation of PIK-R at Muhammadiyah 1 Pekanbaru Islamic Senior High School.
Mengatasi Sibling Rivalry PadaAnak Bersama Orang Tua Pratiwi Gasril; Santoso Santoso; Juli Widiyanto; Yeni Yarnita
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 5 No 1 (2021): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v5i1.2421

Abstract

Pertengkaran yang terjadi pada anak – anak dengan saudara mereka disebut Sibling Rivalry. Apabila Sibling Rivalry diatasi dengan baik akan menjadi sebuah tahap untuk mendukung perkembangan anak, secara sosial maupun emosional. Jurnal mengenai pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan orang tua terhadap penyesuaian pola asuh untuk mengatasi Sibling Rivalry, terutama pada anak – anak dalam usia pra sekolah. Hasilnya, pola pikir orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry berada dalam kategori baik dan terus meningkat.
DESKRIPSI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN EKTOPIK DI POLI KEBIDANAN RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU Juli Widiyanto; Suci Pratiwi
Sistem Informasi Vol 2 No 1 (2011): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v2i1.126

Abstract

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar kandungan, di mana sel telur yang telah dibuahi tumbuh dan berimplantasi di tempat yang tidak normal. Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya bagi seorang wanita, apabila terlambat mendapat penanganan yang tepat, dapat menyebabkan kondisi yang gawat bagi wanita tersebut. Keadaan gawat ini jika di biarkan dapat menyebabkan kehilangan darah dan berbagai komplikasi yang dapat berakhir dengan kematian. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan ektopik di Poli Kebidanan RSUD Arifin Achmad pekanbaru. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jumlah sampel 30 responden dengan populasi adalah ibu-ibu hamil di Poli Kebidanan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-29 Juli 2007 dengan menyebarkan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan ektopik di Poli kebidanan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru adalah berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (70%), cukup sebanyak 8 orang (26,7 %), dan baik sebanyak 1 orang (3,3 %). Berdasarkan hasil penelitian tersebut perlu adanya penyebarluasan informasi tentang Kehamilan Ektopik agar pengetahuan ibu hamil meningkat sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu.
TINDAKAN KEPERAWATAN SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL DI INSTALASI MEDIKAL DAN SURGIKAL (STUDI DI RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU) Juli Widiyanto
Sistem Informasi Vol 3 No 1 (2012): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v3i1.149

Abstract

Latar Belakang. Infeksi nosokomial adalah indikator tala ukur mutu sebuah rumah sakit.. Penelitian membuktikan bahwa mutu rumah sakit ditentukan oleh faktor pelayanan keperawatan dan sumber daya pelaksana tugas keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan tindakan keperawatan mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial di instalasi medikal dan surgikal. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control. Populasi target adalah semua pasien yang di rawat di rumah sakit. Populasi studi adalah semua pasien yang dirawat di Instalasi Medikal dan Surgikal RSUD Arifin Achmad Propinsi Riau. Pengumpulan data menggunakan quesioner, observasi dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik.Hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa memakai APD, menerapkan SOP, cuci tangan sebelum tindakan, dan pengetahuan merupakan faktor yang berhubungan dengan infeksi nosokomial. Tindakan keperawatan yang terbukti berisiko terhadap kejadian infeksi nosokomial adalah tidak cuci tangan sebelum tindakan (OR= 3,6; 95%CI= 1,3-15,1) dan pengetahuan perawat yang rendah (OR= 3,5; 95%CI= 1,4-14,8), dengan nilai probabilitas sebesar 83%.Kesimpulan. Berdasar kondisi tersebut disimpulkan bahwa tindakan keperawatan yang merupakan faktor risiko infeksi nosokomial adalah tidak cuci tangan sebelum tindakan dan pengetahuan perawat yang rendah. Disarankan kepada tenaga keperawatan untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan dan pengetahuan tentang infeksi nosokomial.
KAJIAN EPIDEMIOLOGI MANAJERIAL PETUGAS SURVEILANS PUSKESMAS YANG BERPENGARUH TERHADAP PELAKSANAAN PENANGGULANGAN LEPTOSPIROSIS Juli Widiyanto; Hendro Basuki
Sistem Informasi Vol 4 No 1 (2013): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i1.167

Abstract

Latar Belakang: Leptospirosis merupakan salah satu penyakit penular yang seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), untuk mengurangi kasus penyakit leptospirosis diperlukan upaya kewaspadaan dini. Sistem manajerial yang baik dalam hal ini adalah kelengkapan dan ketepatan laporan minguan W2 sebagai salah satu upaya kewaspadaan dini terutama pada pelaksana penanggulangan yaitu petugas surveilans puskesmas dapat mendukung keberhasilan program penanggulangan kejadian akibat leptospirosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan aspek manajerial pada petugas surveilans puskesmas.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi target dan populasi studi adalah semua petugas surveilans puskesmas di Kota Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Data di analisis dengan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek perencanaan dan aspek pelaksanaan terbukti tidak berhubungan sementara aspek pengawasan, monitoring dan evaluasi terbukti berhubungan dengan kelengkapan dan ketepatan laporan mingguan W2 dalam keberhasilan penanggulangan leptospirosis di Kota Yogyakarta ( PR=3,33;p=0,002 )Simpulan: Berdasar kondisi tersebut disimpulkan bahwa aspek pengawasan, monitoring dan evaluasi merupakan aspek manajerial yang berhubungan dengan kelengkapan dan ketepatan laporan mingguan W2 dalam keberhasilan program penanggulangan leptospirosis di Kota Yogyakarta. Disarankan agar faktor pengawasan, monitoring dan evaluasi senantiasa dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Bagi petugas surveilans puskesmas disarankan untuk meningkatkan kemampuan, kedisiplinan dalam pengaturan jadual dan bekerjasama dengan pemegang program lainnya.
BEBERAPA FAKTOR RISIKO KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA Wafi Nur Muslihatun; Juli Widiyanto
Sistem Informasi Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v4i2.176

Abstract

Anak-anak dengan keterlambatan perkembangan berisiko mempunyai capaian akademik rendah serta memiliki dampak substansial pada kesehatan dan fungsi pendidikan. Periode penting perkembangan anak adalah masa usia di bawah lima tahun (balita). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan beberapa faktor risiko keterlambatan perkembangan pada anak usia balita.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan case control. Populasi studi adalah semua anak balita yang berkunjung ke Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur, observasi dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan uji chi-square dan multipel regresi logistik.Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang terbukti berisiko terhadap keterlambatan perkembangan anak balita adalah riwayat asfiksia (OR= 69,3; 95%C = 1,8-2655,7), riwayat gizi kurang (OR= 19,5; 95%CI= 1,3-286,7), pemberian stimulasi kurang (OR= 17,1; 95%CI= 2,8-103,4) dan ibu bekerja (OR= 16,4; 95%CI= 2,2-119), dengan nilai probabilitas sebesar 76,6%. Disarankan untuk melakukan pencegahan dan penanganan cepat kejadian asfiksia, gizi kurang pada anak, pemberian stimulasi perkembangan yang baik dan meningkatkan interaksi ibu yang bekerja dengan anaknya.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS Juli Widiyanto; Mega Khaironi
Sistem Informasi Vol 5 No 1 (2014): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v5i1.191

Abstract

Stres dapat menimbulkan kecemasan yang erat kaitannya dengan pola hidup. Gangguan kecemasan dapat mengakibatkan berbagai respon fisiologis, diantaranya gangguan pencernaan. Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross Sectional. Populasi studi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru tahun 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Tingkat Stres dengan kejadian Gastritis, yang dibuktikan dengannilai P - value < 0,005 yaitu0,001, dan nilai PR 15,6dengan CI:95 % (4,192-58,057). Disarankankepada petugas kesehatandan instansi terkait untuk melakukan promosi kesehatan mengenai penyakit gastritis serta memberikan managemen stres kepada pasien yang mengalami gastritis sehingga angka kejadian gastritis dan stress dapat ditekan.
PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PROPINSI RIAU Juli Widiyanto; Zakiyah Rizki
Sistem Informasi Vol 6 No 02 (2016): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v6i02.473

Abstract

Therapeutic communication is a communication made by nurses to patients who previously had been planned in advance. Therapeutic Communication aims to reduce the burden of perceived or experienced by the patient. While hallucination is a perception disorder that does not actually exist in reality. With the Application of Therapeutic Communication will be an alternative to overcome the problems associated with hallucinations patients. Aim of study is to look at describe Application of Therapeutic Communication Hallucinations in Patients at the Tampan Mental Hospital of Riau Province. Kind of Research used is simple description with time series desain and the sampling technique is simple random sampling technique whice are mostly nurses samples in this study who were at the Tampan Mental Hospital of Riau province are 38 respondents. The Instrumen to tool uses observation sheets and indepth interview. The Results of research has been indicated that describe Application of Therapeutic Communication in Patients Hallucinations at The Tampan Mental Hospital of Riau Province mayoritas is applied therapeutic communication as much as 24 respondents (63.2%) whereas in the category does not apply as much as 14 respondents (36.8%). Based on the results of these studies are expected to nurses at the Tampan Mental Hospital of Riau Province to improve the application of therapeutic communication is done to patients who experience mental illness of his special patients experiencing hallucinations.
STUDI RETORSPEKTIF HUBUNGAN ANTARA VARIETAS KONSUMSI BUAH DENGAN STATUS GLIKEMIK PADA PENDERITA DIABETESS MELITUS TIPE 2 Juli Widiyanto; - Isnaniar; Trisiwi Kusuma Ningrum
Sistem Informasi Vol 8 No 01 (2017): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v8i01.551

Abstract

Penyakit infeksi tidak menular dewasa ini menjadi ancaman tersendiri dalam kehidupan masyarakat, diabetes mellitus adalah salah satunya, Pertumbuhan diabetes melitus di Indonesia sebesar 15,2% atau dari 8.426.000 orang pada tahun 2.000 dan diperkirakan menjadi 21.257.000 orang di tahun 2030. Penelitian metaanalisis oleh Miller dkk, 5 menemukan pasien diabetes yang mengkonsumsi diet indeks glikemik rendah mengalami penurunan kadar HbA1c 0,43% (CI 0,72-0,13) dan penurunan kadar protein terglikosilasi 7,4%. Penelitian metaanalisis menunjukkan diet dengan tinggi serat mempengaruhi kadar glukosa darah. Didapatkan penurunan kadar glukosa post prandial + 21%. Penelitian Andrew et.al (2012) membuktikan bahwa konsumsi buah dan sayuran yang bervariasi dapat mengurangi factor risiko kejadian diabetes tipe2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara varietas konsumsi buah dengan status glikemik pada penderita diabetes melitus tipeII di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo dan Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan case control study. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan uji Person Chi Squer. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat berhubungan yang bermakna antara varietas konsumsi buah juga berhubungan dengan status glikemik, hal tersebut dibuktikan dengan nilai p-value < 0,05 yaitu 0,017. Dengan OR: 3,6 dan CI95%: 1,22 – 10,61. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varietas konsumsi buah pada penderita diabetes mellitus tipe dua berhubungan erat dengan status glikemik pada penderita diabetes mellitus. Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubugan yang bermakna antara varietas konsumsi buah dengan status glikemik.