Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Implementasi Dan Analisis Performansi Metode Pfifo Fast Dan Red Pada Jaringan Wireless Ad Hocmenggunakan Protokol B.A.T.M.A.N Raden Bagus Nurhadi Wibowo; Istikmal Istikmal; Tody Ariefianto Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan wireless ad hoc merupakan kumpulan node wireless mobile yang secara dinamis keberadaannya tanpa menggunakan infrastruktur yang ada atau administrasi terpusat. Pada jaringan wireless ad hoc ada beberapa permasalahan timbul yang diantaranya adalah pengaruh jumlah node, pengaruh pergerakan node, dan pengaruh besar ukuran paket yang dikirimkan sehingga menyebabkan performansi pengiriman datanya mengalami degradasi atau penurunan. Permasalahan tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menggunakan metode antrian (queue) data. Dalam hal ini peneliti menggunakan 2 metode antrian data yaitu PFIFO Fast dan RED. Kedua metode antrian tersebut diimplementasikan dengan menggunakan ruting protokol B.A.T.M.A.N pada perangkat lunak berbasis Linux, yang kemudian dianalisis performansinya menggunakan Simple Adittive Weighted Method (SAW). Proses pengiriman dan penerimaan trafik pada sistem digunakan Distributed Internet Traffic Generator (DITG). Implementasi ini melibatkan 4 nodes dan dilakukan dalam 3 kondisi, yaitu seluruh node dalam kondisi diam (fixed), node receiver bergerak statis, dan node sender bergerak statis. Dari hasil implementasi jaringan ad-hoc dengan menggunakan kedua jenis metode antrian (queue) data tersebut secara menyeluruh dalam tiga kondisi (kondisi 1, kondisi 2, kondisi 3) menunjukkan bahwa met ode RED dapat dinyatakan lebih baik daripada metode PFIFO Fast, dengan nilai rata-rata V untuk RED = 29.145 sedangkan V untuk PFIFO Fast = 25.073. Kata kunci : Wireless ad-hoc, PFIFO Fast, RED, BATMAN, SAW, DITG
Implementasi Dan Analisa Performansi Platform Keystone Dalam Service Identityberbasis Openstack Sandi Purnama; Tody Ariefianto Wibowo; Joko Purnomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak OpenStack merupakan suatu sistem operasi SDN (Software Defined Network) yang mengontrol lingkungan komputasi besar, storage, dan sumber daya jaringan di seluruh datacenter. Semua dikelola melalui dashboard yang memberikan kontrol kepada administrator. Sistem ini merupakan perangkat lunak OpenSource yang dirilis di bawah ketentuan Lisensi Apache. OpenStack memiliki arsitektur modular yang terdiri dari beberapa bagian blok yaitu Application, Dashboard, Compute, Storage, dan Network. Pada tugas akhir kali ini hanya akan dibuat service identity pada OpenStack yang berfungsi sebagai penyedia keamanan dalam terselenggaranya pertukaran informasi antar service yang ada. Identity menggunakan platform keystone. Dari hasil perancangan service storage pada tugas akhir ini dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja platform dapat dikatakan berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan setiap permintaan user dapat terlayani dengan baik dari mulai pembuatan user baru, pembuatan instance, dan letak endpoint yang terlihat di sisi client. Dengan adanya sistem OpenStack ini maka sistem cloud computing akan semakin menjadi efektif dan efisien Kata kunci : OpenStack, SDN, Icehouse, Identity, Keystone
Perancangan Dan Emulasi Protokol Routing Epidemic Dan Static Pada Jaringan Dtn Galih Putro Dwi Setyo; Leanna Vidya Yovita; Tody Ariefianto Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Delay Tolerant Network (DTN) merupakan konsep yang digunakan untuk komunikasi antarplanet, yang disebut juga sebagai deep space network atau interplanetary internet. Karena peruntukannya untuk komunikasi dengan jarak yang sangat jauh, DTN mampu menghadapi hambatan yang dialami komunikasi antarplanet yang tidak terbatas hanya pada delay. Oleh karena itu istilah Disruption Tolerant Network (dengan singkatan yang sama, DTN) dan Challenged Network juga dapat digunakan. Dilihat dari kemampuannya, aplikasi DTN pada masa depan akan semakin luas, sehingga penelitian di bidang DTN, baik aplikasi maupun pemodelan jaringan akan memberikan kontribusi yang cukup berarti pada pengembangan sistem DTN. Tujuan tugas akhir ini adalah menganalisis routing protocol epidemic dan static mengunakan IBR-DTN. Pada tugas akhir ini dilakukan emulasi dimana node-node DTN pada NS3 akan dihubungkan dengan Virtual Machine sehingga setiap node berfungsi mendekati node real DTN. Alasan pemilihan NS3 dibandingkan dengan network simulator lain didasari pada faktor model kanal yang realistis, update teratur, dan penggunaan network stack. Tujuan utama proyek akhir ini adalah melakukan pengujian kemampuan NS3 sebagai simulator DTN dan menghubungkan lingkungan NS3 dengan jaringan eksternal. Penelitian ini menggunakan IBR-DTN sebagai perangkat lunak serta memiliki tujuan kedua membandingkan kemampuan antara epidemic routing protocol dan static routing protocol dengan membandingkan waktu pengiriman menggunakan TTL, ukuran file, dan ukuran bundle yang berbeda. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ukuran file dan ukuran bundle yang berbeda mampu memberikan perbedaan hasil yang sangat signifikan dalam pengujian yang dilakukan dengan menggunakan 2 routing protocol yang berbeda. Epidemic routing protocol dan static routing protocol juga memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan satu sama lain, baik dari segi waktu pengiriman data serta kemampuan mengirim ukuran file yang berbeda Kata kunci: DTN, NS3, Network Simulator, Epidemic, Static
Analisis Performansi Router Maxprop Pada Vehicular Ad Hoc Network Berbasis Delay Tolerant Network Yasir Ahmad Abdillah; Tody Ariefianto Wibowo; Leanna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada VANET sulit untuk membangun komunikasi end-to-end antara sumber dan tujuan karena cakupan dari node terbatas dan selalu bergerak dengan cepat. Salah satu jaringan yang dapat digunakan sebagai solusi adalah Delay Tolerant Network (DTN). Apabila jaringan terputus saat dalam perjalanan maka data akan disimpan pada node terakhir sehingga tidak diperlukan membangun hubungan dari awal lagi. Pada Delay Tolerant Network, bandwidth dan buffer yang digunakan sangat terbatas. Akibat keterbatasan ini, kinerja jaringan DTN secara keseluruhan ditentukan oleh skema dan jenis routing yang digunakan. Protokol MaxProp menggunakan beberapa mekanisme dalam upaya meningkatkan delivery rate dan meminimalkan latency yang disampaikan oleh paket. MaxProp memberikan prioritas yang lebih tinggi untuk paket baru , dan juga upaya untuk mencegah penerimaan paket yang sama dua kali . MaxProp mempunyai performansi yang buruk dengan buffer yang kecil, bisa dikatakan MaxProp akan lebih baik digunakan pada buffer yang tinggi. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa besar buffer router Maxprop untuk lokasi simulasi yaitu Buah Batu, Bandung paling baik pada nilai buffer 15 MB. Berdasarkan dua skenario pengujian, buffer 15 MB memiliki performansi paling baik dibanding besar buffer 5 MB dan 10 MB. Semakin besar paket data yang dikirimkan akan menghasilkan nilai latency dan packetloss yang semakin besar. Sebaliknya akan menghasilkan nilai packet delivery ratio yang semakin kecil. Kata kunci: Delay Tolerant Network, MaxProp, latency, packetloss, packet delivery ratio Abstract
Analisa Performansi Single & Double Vlan Pada Pengiriman Data Dan Voice Filipi Filipi; Leanna Vidya Yovita; Tody Ariefianto Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini cukup banyak industri ISP (Internet Service Provider) yang menggunakan teknologi ethernet IEEE 802.1ad sebagai bridge dari ISP untuk sampai kepada pelanggan dikarenakan secara performansi lebih baik dari pada penggunaan wireless. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai implementasi dan analisa performansi Single & Double VLAN. Perangkat yang digunakan adalah 2 buah router, 2 buah switch dan 2 buah notebook sebagai client & server. Software yang digunakan adalah vmware untuk membuat virtual machine, iperf sebagai trafik generator dan wireshark untuk menganilis performansi jaringan. Hasil yang didapatkan pada tugas akhir ini, berturut-turut dari SVLAN, CVLAN dan Double VLAN sebagai berikut. Througput untuk protokol TCP pada ketiga metode adalah 60, 50 dan 46 kbps, untuk UDP adalah 64, 58 dan 56 kbps dan SCTP dengan nilai berikut 56, 44 dan 42 kbps. Hasil delay untuk protokol TCP adalah 0.27, 0.94 dan 1.6 ms, protokol UDP adalah 0.1, 0.5 dan 0.8 ms dan SCTP adalah 0.34, 1.9 dan 2.1ms. Kemudian hasil untuk jitter pada protokol TCP adalah 0.04, 0.1 dan 0.16 ms, protokol UDP dengan nilai 0.02, 0.06 dan 0.08ms dan SCTP adalah 0.05, 0.18 dan 0.24ms. Pada percobaan dengan background trafik dengan bandwidth 85, 90 dan 95mbps dilakukan pada protokol UDP, SCTP dan TCP dengan perolehan packet loss berturut-turut sebagai berikut. UDP dengan nilai 0.34, 1.78 dan 2.106 %; SCTP dengan nilai 0.115, 0.714 dan 0.82%. sedangkan untuk TCP diperoleh nilai delay berikut 117.2, 205.6 dan 290.4 ms.
The NDNS PERFORMANCE WITH VARIATION OF TOPOLOGY AND PREFIX ON NAMED DATA NETWORKING Muhammad Daffa; Leanna Vidya Yovita; Tody Ariefianto Wibowo
CEPAT Journal of Computer Engineering: Progress, Application and Technology Vol 1 No 03 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/cepat.v1i03.5428

Abstract

NDNS is DNS embedded in Named Data Network (NDN) architecture as a distributed database system to support NDN caching and know the content's location. In this research, the simulation performed using two topologies, Abilene and PAN-Europe with changes to their prefixes. This simulation conducted to see performance of NDNS with minimal ability to cache on NDN router or Caching Resolver. From simulation results, the variation of prefix at Second Level Domain and Top Level Domain there is no difference in average delay in both topologies, namely 1% increase in average delay as the variation of prefix increases. There is a decrease in the Cache Hit Ratio by 0.16% (Abilene) and 0.18% (PAN-Europe) because the probability of getting cached data decreases as the prefix varies. In the change in interest frequency, there is an increase of 0.4% in average delay and the Cache Hit Ratio decreases by 0.08% in both topologies as the frequency of interest per second increases. NDNS with cache in Router and Caching Resolver get 43% lower average delay (Abilene) and 44% (PAN-Europe) than NDN with cache in Router and 57% lower (Abilene) and 60% (PAN-Europe) than NDNS with cache in Caching Resolver only.
Interoperabilitas NDN-DPDK dan Forwarding NFD dalam Video Streaming berbasis NDN pada Virtual Machine Syafaat Deha; Malldi Saesar; Syifa Aulia Sakira Nur Rahman; Anggita Yaumil Istiana; Leanna Vidya Yovita; Istikmal Istikmal; Tody Ariefianto Wibowo
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i7.13187

Abstract

The Named Data Network (NDN) is a future network concept that addresses some of the issues present in the current internet architecture. One of the main advantages of NDN is the use of content caching at each router, enabling faster and more efficient data access. As internet network technology develops, the demand for video content continues to increase every year. Therefore, video optimization and delivery require high access speeds so that clients can run content from the server seamlessly. This research incorporates NDN-DPDK (Named Data Network-DData Plane Development Kit), which is designed as hardware acceleration, and uses NDN's default forwarder, Network Forwarding Daemon (NFD), which allows a wide variety of experiments with NDN architecture. The implementation and analysis of video streaming performance will use Quality of Service (QoS) parameters such as RTT, throughput, and startup delay to measure the quality of video streaming on the network side. In addition, CPU measurements are made on the router closest to the client to evaluate the traffic load required by the forwarder to transmit data. The results of implementation and analysis in this study obtained video streaming quality on the second accessor with an RTT time of 4 seconds, throughput above 0.4 MBps, a video startup delay of 8 seconds, and 100% CPU usage.
Adaptive Forwarding and Routing of Named Data Networking A Survey Ade Aditya Ramadha; Leanna Vidya Yovita; Tody Ariefianto Wibowo; Ilmi Aulia Assyifatunisa
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 21 No. 1 (2023): November 2023
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.v21i1.357

Abstract

In recent years, Named Data Networking (NDN) has been one of the future internet network architectures by proposing it as a substitute for existing IP networks. NDN assigns addresses/names to data or content, whereas IP assigns addresses to devices. NDN router has a Content Store (CS) component to store requested packets and reducing the time for duplicate content requests. As network architecture, NDN uses several algorithms and strategies in the process. This paper will specifically discuss the forwarding and routing algorithm. Forwarding mechanisms play a significant role in packet delivery on the NDN system. Even though routing was not the main component of the NDN system, the routing mechanism and Routing Information Base remain important, considering Forwarding Information Base was generated after Routing Information Base was generated. Routing has significant control, whereas forwarding can give finer control over the delivery path. Considering the previous statement, the combination of routing and forwarding strategy must be considered to optimize the performance of the packet delivery system on NDN. In addition to getting information about the entire network, centralized routing, and adaptive networking are needed to distribute all network traffic fairly. The challenges and opportunities can also be a reference and a guideline for future Adaptive NDN research.
5G Implementation using Software Defined Radio (SDR) Ishak Ginting; Wibowo, Tody Ariefianto; Mahardika, Mohamad Fajar; Hikmaturokhman, Alfin
JOURNAL OF INFORMATICS AND TELECOMMUNICATION ENGINEERING Vol. 8 No. 1 (2024): Issues July 2024
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jite.v8i1.11967

Abstract

Jaringan 5G merupakan perkembangan generasi selular 4G long term evolution (LTE), terdiri dari 3 entitas utama yaitu user equipment (UE), radio access network (RAN) dan Core network (CN). Uji coba implementasi jaringan 5G menggunakan Software defined Radio (SDR). Emulator user equipment sebagai entitas pengguna, menggunakan software open source srsUe dengan parameter seting user subscriber identity module (USIM) 51009. USIM merupakan gabungan kode mobile country code (MCC) 510 negara Indonesia dan mobile country code (MNC) 09 milik operator selular di Indonesia. GNodeB sebagai entitas base transceiver station (BTS) menggunakan software open source srsRAN dengan parameter seting enb_id sebagai identitas. Tracking area menggunakan parameter Tracking Area Code (TAC) 22. Physical cell identity (PCI) 7 ditentukan sebagai identitas cell arah downlink. Frekuensi kerja di 1824.5 Mhz atau dl_arfcn 368500 pada band 3. Entitas Core menggunakan software open source Open5GS dengan parameter seting TAC, MCC, dan MNC yang sesuai dengan paremeter seting gNodeB. Identitas Access mobility management function (AMF) ditentukan menggunakan alamat ip address. Implementasi jaringan 5G berhasil dilakukan menggunakan perangkat lunak sumber terbuka. Pengujian pada parameter jaringan selular komersil berhasil dilakukan dengan syarat parameter seting harus sama pada setiap entitas. Ini membuktikan open SDR ini dapat diterapkan pada jaringan komersil. Pengujian performansi ping test dari 5G Core ke arah user sukses dengan nilai rata-rata 39,58 ms, ping success rate 100% dan pinglost rate 0%. Pengujian user registration sukses dilakukan dengan hasil analisis berupa diagram message flow yang menunjukkan tahapan yang terjadi setelah initial ue message hingga user plan function (UPF).
PERANCANGAN SISTEM PENYIRAMAN VERTICAL GARDEN BERBASIS INTERNET OF THINGS DAN SOSIALISASI INTERNET OF THINGS BAGI SISWA SMAN 1 DAYEUHKOLOT Santoso, Iman Hedi; Wibowo, Tody Ariefianto; Hanuranto, Ahmad Tri; Widyadhana, Muhammad Azaria; Rahmawan, Mahendra Adi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2067

Abstract

Pada era perkembangan teknologi yang semakin maju ini, teknologi IoT juga semakin berkembang. IoT ini merupakan teknologi yang sangat membantu pekerjaan manusia dalam berbagai aktifitasnya, salah satunya adalah dibidang perkebunan. Dengan adanya IoT, pekerjaan-pekerjaan seperti memantau kelembaban tanah dan melakukan penyiraman tanaman, yang merupakan faktor penting untuk pertumbuhan tanaman, dapat dikontrol dari jarak jauh. Oleh karena itu, SMAN 1 Dayeuhkolot, sebagai institusi pendidikan yang peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan siswanya, ingin memanfaatkan teknologi IoT sebagai sistem otomatisasi pada Vertical Garden yang sedang dikembangkan di institusi tersebut. Pengabdian masyarakat yang telah diselenggarakan di SMAN 1 Dayeuhkolot, bertujuan untuk membantu sistem penghijauan di sekolah dalam bentuk implementasi Vertical Garden. Dalam realisasinya, Vertical Garden diletakkan pada salah satu lahan di sekolah yang akan digunakan sebagai ruang baca siswa. Pengabdian masyarakat diselenggarakan dengan cara menyerahkan produk Vertical Garden yang dilanjutkan dengan sesi presentasi yang menjelaskan tutorial penggunaan alat dan sosialisasi IoT sebagai basic technology. Pada sesi demo alat dalam pengabdian masyarakat, Vertical Garden tersebut dapat bekerja dengan baik, sensor YL-100 yang digunakan dapat memantau kondisi air pada tanah, mengotomatisasi sistem penyiraman air, dan men-trigger pengiriman data menuju platform Blynk. Melalui aplikasi Blynk ini, pihak sekolah dapat memantau sistem Vertical Garden secara remote.