Mengingat pesatnya pertumbuhan lalu lintas Internet, Cisco (2020) memprediksi bahwa akan ada lebih banyak lalu lintas IP pada tahun 2023, ketika 66% populasi dunia akan menjadi pengguna Internet. Jumlah konten di Internet terus meningkat, sehingga hampir tidak mungkin untuk melacak semua konten. Cache konten terdesentralisasi dapat mengurangi beban server backhaul sebesar 1/3-2/3 jumlah data dalam jaringan. Tentu saja, caching di edge dengan server proxy memastikan waktu respons yang lebih cepat, karena permintaan pengguna tidak perlu waktu lama untuk terhubung ke server asal. Apache Traffic Server diperlukan sebagai metode server cache untuk proxy ke cache, dan Apache Traffic Server menerima permintaan header HTTP/HTTPS dari klien. Dalam skenario parameter kinerja pengguna, ada perbedaan yang signifikan antara tidak ada cache dan cache. Misalnya, dua pengguna non-cache menghasilkan cache 0,54 Mbps dan 8,48 Mbps. Parameter delay tanpa cache menghasilkan nilai 3.82s dan cache 0.27s. Parameter RTT tanpa cache menghasilkan nilai 5.08s dan cache 0.39s. Berdasarkan hasil dan analisis konsep cache dengan menggunakan metode Apache Traffic Server Proxy terbukti lebih efektif di server asli mengurangi beban. Hasil pengukuran kinerja, latensi dan RTT menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara cache dan cache. Kata kunci: Cache, No-cache, Apache Traffic Server, Caching