Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Studi Kualitatif Fraud Pelayanan Kesehatan : Literature Review: Qualitative Study of Health Service Fraud : Literature Review Andi Yaumil Bay R Thaifur
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 6: JUNE 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i6.3522

Abstract

Latar Belakang: Potensi terjadinya fraud, baik yang terjadi di rumah sakit, staf medis maupun rekam medis perlu dimasukkan sebagai bagian dari suatu sistem yang dapat mencegah terjadinya sebagai mekanisme anti fraud untuk meminimalkan kerugian pasien dan rumah sakit secara keseluruhan. Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi penelitian kualitatif terkait fraud pelayanan kesehatan. Metode: review artikel dilakukan dengan menggunakan tiga database bibliografi. Artikel diseleksi berdasarkan publikasi 10 tahun terakhir. Ektsraksi data dilakukan dengan menggunakan Prisma flowchart (gambar1), dan artikel yang diinklusi terlebih dilakukan pengecekan kelayakan studi menggunakan instrument Strobe. Hasil: Sebanyak 12037 diperoleh dari tiga database. 20 artikel sesuai dengan kriteria inklusi dan 8 artikel yang dipilih dalam tinjauan literatur ini. Berdasarkan hasil literatur review ditemukan bahwa fraud di pelayanan kesehatan telah dilakukan di beberapa negara maju dan berkembang, fraud rentan ditemukan diantara klaim asuransi kesehatan dan perawatan di rumah sakit. Potensi kecurangan di rumah sakit disebabkan oleh sosial budaya yang menganut budaya konsumerisme dan materialisme, serta motif dari pelaku sehingga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dan anggapan pembenaran. Kesimpulan: Fraud pada pelayanan kesehatan di rumah sakit, praktik-praktik kecurangan dan penyalahgunaan perawatan kesehatan telah menjadi pusat perhatian dan masalah utama di dunia kesehatan dari tahun ke tahun, dimana fraud terjadi dalam keadaan dan situasi yang berhubungan dengan proses layanan, cakupan atau manfaat pelayanan yang berdampak pada menabungnya pembiayaan layanan kesehatan. Fraud menjadi ancaman utama bagi ekonomi di seluruh dunia.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Protokol Isolasi Mandiri pada Kasus Suspek Covid-19 di Kota Baubau: Factors Related to Adherence to the Self-Isolation Protocol in Suspected Cases of Covid-19 in Baubau City Andi Yaumil Bay R Thaifur; Eky Endriana Amiruddin; Ni’ma Meilani; Rininta Andirani; Mariani; Wahyuddin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i9.4117

Abstract

Covid-19 menghebohkan seluruh masyarakat Kota Baubau dengan munculnya kasus suspek sebanyak 15 kasus pada bulan Agustus 2020. Dengan munculnya Covid-19 di Kota Baubau, Dinas Kesehatan mengeluarkan himbauan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari dan dipantau oleh petugas kesehatan puskesmas yang masuk dalam wilayah kerjanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan protokol isolasi mandiri pada kasus suspek Covid-19 di Kota Baubau. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh masyarakat yang terkonfirmasi kasus suspek dan melakukan isolasi mandiri sebanyak 1794 orang dengan jumlah sampel sebanyak 95 orang dengan menggunakan Quota Sampling, waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2021 - Januari 2022. Pengumpulan data melalui data primer yaitu kuisioner dan data sekunder. Analisis data dalam penelitian ini adalah Univariat dan Bivariat, dengan menggunakan uji statistik Fisher’s exact test dengan meninjau uji p-value jika alpha (? = 0.05) maka dikatakan bermakna. Hasil penelitian uji statistik didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kepatuhan protokol isolasi mandiri adalah pengetahuan (p=0.000, <?=0.05), dukungan keluarga (p=0.000, <?=0.05), status ekonomi (p=0.000, <?=0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga, status ekonomi dengan kepatuhan protokol isolasi mandiri pada kasus suspek Covid-19 di Kota Baubau. Diharapkan agar protokol isolasi mandiri menjadi perhatian bagi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat.
Deteksi Dini Status Gizi Anak Umur 0-60 Bulan di Posyandu Ferbena Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wolio: Early Detection of Nutritional Status of Children Aged 0-60 Months At Posyandu Ferbena Work Area UPTD Puskesmas Wolio Wa Ode Nadziyran Urufia; Andi Yaumil Bay R Thaifur; Wa Ode Nurhidayati; Darsal Zulfakar Dafid; Muhamad Subhan
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.563 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.671

Abstract

Latar belakang: Status gizi adalah kondisi antara asupan gizi yang diterima dengan kebutuhan gizi yang digunakan untuk mempertahankan cadangan zat gizi dan mengganti zat gizi yang hilang Tujuan: untuk mendetaksi secara dini status gizi anak umur 0-60 bulan di Posyandu Ferbena wilayah kerja Puskesmas Wolio Metode: Menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei. Penentuan status gizi menggunakan indikator pertumbuhan berdasarkan standar WHO 2006 Hasil : Berdasarkan indikator BB/U, mayoritas peserta memiliki berat badan normal sebesar 75% dan paling sedikit mengalami berat badan sangat kurang (severely underweight) sebesar 5%. Hasil indikator PB-TB/U menunjukkan mayoritas peserta memiliki panjang badan/tinggi badan yang normal sebesar 65% dan paling sedikit mengalami stunted (pendek) sebesar 5%. Indikator BB/PB-TB menunjukkan mayoritas peserta memiliki gizi baik sebesar 75% dan paling sedikit mengalami gizi buruk (severely wasted) dan gizi lebih (overweight) masing-masing sebesar 5%. Indikator IMT/U menunjukkan bahwa mayoritas peserta mengalami gizi baik sebesar 70,5% dan paling sedikit mengalami gizi kurang (wasted) sebesar 5,9%. Kesimpulan: sebagian besar anak memiliki status gizi yang baik namun masih ditemukannya anak dengan status gizi yang perlu ditangani lebih lanjut.
Gambaran Status Gizi Anak Umur 0-60 Bulan di Posyandu Ferbena Wilayah Kerja Puskesmas Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara: Overview of Nutritional Status of Children Aged 0-60 Months at Ferbena Integrated Health Post, Wolio Health Center Working Area, Baubau City, Southeast Sulawesi Wa Ode Nadziyran Urufia; Andi Yaumil Bay R Thaifur; Wa Ode Nurhidayati; Sumarni M; Darsal Zulfakar Dafid; Muhamad Subhan
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 8: Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.207 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.706

Abstract

Status gizi adalah kondisi antara asupan gizi yang diterima dengan kebutuhan gizi yang digunakan untuk mempertahankan cadangan zat gizi dan mengganti zat gizi yang hilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi anak umur 0-60 bulan di Posyandu Ferbena wilayah kerja Puskesmas Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei. Penelitian dilakukan di Posyandu Ferbena pada tanggal 28 Juni-25 Juli 2024. Penelitian menggunakan teknik accidental sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 20 anak. Analisis univariat digunakan untuk menganalisis data penelitian dengan bantuan software Ms. excel. Penentuan status gizi menggunakan pengukuran antropometri standar WHO 2006 dengan menghitung Z-score BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB, dan IMT/U. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengukuran antropometri ditemukan anak dengan severely underweight sebesar 5%, underweight sebesar 20%, severely stunted sebesar 20% dan stunted sebesar 5%, severely wasted sebesar 5%, wasted sebesar 15%, dan overweight sebesar 5%, sedangkan berdasarkan IMT/U ditemukan anak dengan severely wasted sebesar 11,8%, wasted sebesar 5,9%, dan possible risk of overweight sebesar 11,8%. Penelitian ini diharapkan dapat membantu deteksi dini dan penanganan masalah gizi melalui kegiatan pengamatan tumbuh kembang anak di Posyandu, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya masalah gizi secara dini di Kota Baubau.
Analisis Penanganan Keluhan Pelayanan Kesehatan Pasien di Rumah Sakit : Literatur Review: Analysis of Patients' Health Service Complaints Handling in Hospitals : Literature Review Andi Yaumil Bay R Thaifur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5935

Abstract

Latar belakang : Salah satu tujuan peningkatan mutu pelayanan kesehatan yakni memastikan kepuasan pasien. Pasien yang puas dengan pelayanan kesehatan umumnya cenderung mematuhi saran medis dan rencana pengobatan yang telah disepakati. Sebaliknya, mereka yang merasa tidak puas atau kecewa dengan pelayanan kesehatan cenderung tidak mengikuti rencana pengobatan, mencari dokter lain, atau bahkan memilih pindah fasilitas pelayanan kesehatan. Ketidakpuasan pasien muncul karena adanya perbedaan antara harapan pasien dengan kemampuan pelayanan kesehatan yang dirasakan saat menggunakan pelayanan kesehatan.Tujuan : Literature review ini bertujuan untuk mengetahui analisis penanganan keluhan pelayanan kesehatan pasien di RS Metode : Review artikel dilakuakan dengan menggunakan systemtic literature review. Systematic literature yang berasal dari artikel 5 tahun terakhir. Ekstrasi data dilakukan dengan menggunnakan prisma flowchartHasil : Studi ini menyimpulkan bahwa responsif,dan empati berkolerasi dengan kepuasan rawat inap, sedangkan keandalan dan jaminan tidak berkorelasi dengan kepuasan rawat inapKesimpulan : perlunya evaluasi aspek nyata,responsif,dan empati untuk meningkatkan layanan kesehatan di puskesmas.
Pengelolaan Pangan Lokal Berbahan Dasar Rumput Laut Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting dan Untuk Menunjang Perekonomian Mandiri di Buton Tengah di Desa Nepah Mekar: Management of Local Food Made from Seaweed to Reduce Stunting Rates and Support an Independent Economy in Central Buton in Nepah Mekar Village Andi Yaumil Bay R Thaifur; Waode Azfari Azis
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5942

Abstract

Latar belakang : Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, khususnya di daerah terpencil seperti Buton Tengah, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak. Tujuan : untuk mengeksplorasi pengelolaan pangan lokal berbahan dasar rumput laut sebagai upaya penurunan angka stunting dan untuk menunjang perekonomian mandiri di Desa Nepah Mekar Metode : Memberikan pre test dan pro test dan melakukan edukasi serta pelatihan. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan, dengan persentase jawaban benar pada posttest lebih tinggi dibandingkan pretest. Kesimpulan : Pemanfaatan rumput laut sebagai pangan lokal memiliki potensi besar untuk menurunkan angka stunting dan menunjang perekonomian mandiri, melalui strategi pengelolaan yang tepat, termasuk edukasi, pelatihan, dan pengembangan produk olahan, rumput laut dapat menjadi solusi gizi dan ekonomi yang berkelanjutan.
Edukasi dan Pengolahan Nugget Ayam, Tahu, Bayam untuk Pencegahan Stunting dan Anemia Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA 3 Kota Baubau: Education and Processing of Chicken Nuggets, Tofu, Spinach for the Prevention of Stunting and Anemia Supporting the Free Nutritious Meal Program (MBG) at SMA 3 Baubau City Andi Yaumil Bay R Thaifur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 2: Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i2.7156

Abstract

Latar Belakang: Stunting dan anemia merupakan masalah kesehatan yang masih banyak terjadi di Indonesia, termasuk di SMA Negeri 3 Baubau dengan prevalensi 29,7%. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan pemanfaatan pangan lokal bergizi seperti tahu dan bayam, yang masih terbatas dalam variasi pengolahannya.Tujuan: Meningkatkan pengetahuan remaja siswi mengenai manfaat tahu dan bayam dalam mencegah stunting serta memberikan pelatihan dalam mengolahnya menjadi nugget tahu bayam yang bernilai ekonomi.Metode: Kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi melalui penyuluhan dan leaflet, serta metode kuantitatif (pre-test dan post-test) untuk mengukur pengetahuan siswi SMA Negeri 3 Baubau sebelum dan sesudah materi, pendampingan dan pelatihan dilakukan dengan mengajarkan cara mengolah tahu dan bayam menjadi nugget bergizi., dan pembagian nugget tahu bayam.Hasil: Peserta mengalami peningkatan pengetahuan mengenai stunting, anemia, serta manfaat tahu dan bayam. Mereka juga berhasil membuat nugget tahu bayam sebagai alternatif makanan sehat dan bernilai ekonomi.Kesimpulan: Kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman remaja tentang pentingnya konsumsi tahu dan bayam dalam mencegah stunting serta memberikan inovasi pangan lokal yang dapat membantu menurunkan angka stunting dan Bisa menjadi referensi program Pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam 1 olahan Zat Gizi Makro dan Mikro terpenuhi
Edukasi dan Pengolahan Daun Kelor untuk Pencegahan Stunting dan Anemia : Education And Processing of Moringa Leaves for Prevention of Stunting and Anemia Andi Yaumil Bay R Thaifur; Waode Azfari Azis
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 3: Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i3.7188

Abstract

Latar Belakang: Tingginya prevalensi stunting dan enemia di indonesia, terutama pada balita dan remaja, mendorong upaya peningkatan pengetahuan masyarakat untuk pencegahan dini. Tujuan: Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat daun kelor untuk mencegah stunting dan anemia. Memberikan pelatihan pengolahan daun kelor menjadi es krim dan sosialisasi cara pengolahannya. Metode: Edukasi melalui penyuluhan dan leaflet, serta metode kuantitatif (pre-test dan post-test) untuk mengukur pengetahuan siswi SMP Negeri 14 Baubau sebelum dan sesudah materi, pendampingan pengolahan es krim daun kelor, dan pembagian es krim. Hasil: Peningkatan pengetahuan siswi tentang stunting, manfaat daun kelor, dan pengolahannya serta respon positif terhadap edukasi dan produk. Kesimpulan: inovasi es krim daun kelor berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pemanfaatan pangan lokal untuk pencegahan stunting.
Perbedaan Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Manfaat Daun Kelor dan Ikan Kembung untuk Pencegahan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Liwuto, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara: Differences in Mothers' Knowledge Before and After Counseling on the Benefits of Moringa Leaves and Mackerel for Stunting Prevention in the Liwuto Community Health Center Work Area, Baubau City, Southeast Sulawesi Wa Ode Nadziyran Urufia; Andi Yaumil Bay R Thaifur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8533

Abstract

Stunting pada anak berumur di bawah lima tahun dapat terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang adekuat, dimulai dari masa kehamilan hingga anak berumur 2 tahun atau selama 1000 hari kehidupan, serta terjadi infeksi berulang sebab kurangnya air bersih dan sanitasi yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan manfaat daun kelor dan ikan kembung untuk pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Liwuto. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Liwuto. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret-Mei 2025. Teknik sampel penelitian ini menggunakan accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 18 ibu yang mengisi kuesioner dengan lengkap. Penyuluhan dilakukan melalui metode ceramah dengan bantuan leaflet. Analisis bivariat dilakukan dengan metode One Group Pretest-Posttest Design menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank dengan bantuan software STATA. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan manfaat daun kelor dan ikan kembung untuk pencegahan stunting (Prob > | z | = 0,0002 < 0,05). Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat ibu-ibu di wilayah kerja Puskesmas Liwuto untuk memanfaatkan daun kelor dan ikan kembung untuk diolah menjadi panganan sehat bagi anak-anaknya sebagai upaya dalam mencegah stunting.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat “Pendampingan Pelatihan Pengolahan Bahan Makanan dari Daun Kelor Untuk Mencegah Stunting”: Community Service Activities "Assistance in Training on Processing Foodstuffs from Moringa Leaves to Prevent Stunting“ Fitriani; Andi Yaumil Bay R Thaifur
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 3: MARET 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.283 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.370

Abstract

Latar Belakang: Daun kelor juga kaya vitamin A dan vitamin C khususnya betakaroten yang ada pada vitamin A. Namun pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat rendah. Agar zat gizi yang terkandung dalam daun kelor. Tujuan: dilaksanakannya pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membantu masyarakat terkhusus catin, ibu yang memiliki anak yang terkena stunting, anak yang sulut mengonsusmi makan sayuran dan kader, dengan melakukan pengabdian pengelolaan daun kelor menjadi kue bolu. Metode: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Dayanu Ikshanuddin dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pendampingan pelatihan pengolahan bahan makanan dari daun kelor untuk mencegah stunting. Dari hasil perolehan nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan peserta yang mengikuti pre-test dan post-test terlihat bahwa ada peningkatan pengetahuan peserta sebesar 14,5% yaitu dari 60% menjadi 83,3%.Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa adanya perubahan pengetahuan dan keterampilan masyarakat setelah mengikuti edukasi.