Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Uji In Vitro dan In Vivo Gel Kombinasi Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata, L) dan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava, L) Sebagai Obat Anti Jerawat Yulianti, Rika
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan uji aktivitas anti jerawat kombinasi gel ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) dan daun jambu biji (Psidium guajava L.) secara in vitro maupun in vivo. Daun sirsak secara tradisional digunakan untuk mengobati jerawat. Diketahui bahwa daun sirsak mengandung senyawa asetogenin, tanin, fitosterol, kalsium oksalat, alkaloid murisin, flavonoida dan steroida. Penelitian mengenai aktivitas anti jerawat ekstrak daun jambu biji telah dilakukan oleh Qa’dan et al pada tahun 2005. Sampel diperoleh dari kombinasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan daun jambu biji (Psidium guajava L.) menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96 %. Sediaan diformulasi dalam bentuk gel dan diuji konsentrasi hambat minimum  dan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne dengan menggunakan gel Cindala® sebagai pembanding. Studi in vivo dilakukan menggunakan tikus (Rattus novergicus) galus Wistar sebagai hewan uji dengan pemberian suspensi koloni Propionibacterium acne sebagai penginduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel kombinasi ekstrak daun sirsak dan ekstrak daun jambu biji memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne dengan formulasi gel menggunakan karbomer sebagai basis. Pengujian secara in vivo menunjukkan hasil bahwa gel tersebut memiliki aktivitas antijerawat dan berbeda secara signifikan secara statistik terhadap kontrol negatif. Kata kunci : jerawat, ekstrak, gel
Gel Kombinasi Ekstrak Daun Sirsak dan Daun Jambu Biji Sebagai Obat Anti Jerawat Yulianti, Rika; Abdassah, Marline; Abdulah, Rizky; Surachman, Emma
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 7, No 3 (2015)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the formulation and testing of anti-acne combination gel activity of ethanol extract of leaves of soursop (Annona muricata L.) and leaves of guava (Psidium guajava L ) in in - vitro and in - vivo. Soursop leaf is traditionally used to treat acne . It is known that asetogenin soursop leaves contains compounds acetogenin, tannins, phytosterols, calcium oxalate, murisin alkaloids, ????la- vonoids and steroid. Research on anti- acne activity of guava leaf extract has been carried out by Qa’dan et al in 2005. Samples were obtained from a combination of extracts of leaves of soursop (Annona muricata L.) and leaves of guava (Psidium guajava L ) using the method of maceration with 96 % ethanol. The preparation is formulated in the form of a gel and tested the minimum inhibitory concentration and antibacterial activity against Propionibacterium acne using Cindala ® gel for comparison. In-vivo studies conducted using rats (Rattus novergicus) galus Wistar as test animals by administration of Propionibacterium acne bacteria colonies suspense as inducers.The results showed that the combination gel of soursop leaf extract and guava leaf extract has anti bacterial activity against Propionibacterium acne with carbomer gel formulation using as a base. In vivo testing results show that the gel has anti acne activity and statistically signi????icantly different to the negative control.
Gel Kombinasi Ekstrak Daun Sirsak dan Daun Jambu Biji Sebagai Obat Anti Jerawat Yulianti, Rika; Abdassah, Marline; Abdulah, Rizky; Surachman, Emma
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 7, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.433 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v7i3.308

Abstract

This study aims to determine the formulation and testing of anti-acne combination gel activity of ethanol extract of leaves of soursop (Annona muricata L.) and leaves of guava (Psidium guajava L ) in in - vitro and in - vivo. Soursop leaf is traditionally used to treat acne . It is known that asetogenin soursop leaves contains compounds acetogenin, tannins, phytosterols, calcium oxalate, murisin alkaloids, ô°la- vonoids and steroid. Research on anti- acne activity of guava leaf extract has been carried out by Qaâ??dan et al in 2005. Samples were obtained from a combination of extracts of leaves of soursop (Annona muricata L.) and leaves of guava (Psidium guajava L ) using the method of maceration with 96 % ethanol. The preparation is formulated in the form of a gel and tested the minimum inhibitory concentration and antibacterial activity against Propionibacterium acne using Cindala ® gel for comparison. In-vivo studies conducted using rats (Rattus novergicus) galus Wistar as test animals by administration of Propionibacterium acne bacteria colonies suspense as inducers.The results showed that the combination gel of soursop leaf extract and guava leaf extract has anti bacterial activity against Propionibacterium acne with carbomer gel formulation using as a base. In vivo testing results show that the gel has anti acne activity and statistically signiô°icantly different to the negative control.
Pemurnian Silikon (Si) Hasil Reduksi Silika dari Fly Ash Batubara Andarini, Novita; Haryati, Tanti; Yulianti, Rika
BERKALA SAINSTEK Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v6i1.7933

Abstract

Fly ash merupakan limbah hasil pembakaran batubara yang mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan.. Salah satu senyawa kimia dengan persentase tinggi di dalam fly ash adalah senyawa silika (SiO2). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan silikon murni hasil dari reduksi silika dari fly ash batubara. Silika diperoleh dengan metode ekstraksi yaitu dengan menggunakan NaOH 3M dan HCl 1M, dilanjutkan dengan pemurnian silika menggunakan HCl 37%. Silika murni yang diperoleh kemudian direduksi menggunakan metode metalotermal dengan logam magnesium. Komposisi massa silika dan magnesium yang digunakan dioptimasi dengan empat variasi perbandingan massa silika:magnesium masing- masing 1:0,8 ; 1:1,5; 1:2 dan 1:2,5. Produk optimum hasil dari proses reduksi kemudian dimurnikan menggunakan 150mL HCl 2M lalu dipanaskan pada suhu 80oC sambil distirer selama 3 jam. Hasil analisa XRF (X-Ray fluorescence) menunjukkan persentase kadar silika yang diperoleh dari proses ekstraksi yaitu 79,72% dan meningkat kadar kemurniannya menjadi 93,76% setelah dilakukan pemurnian. Karakterisasi produk dari reaksi reduksi silika oleh magnesium menggunakan XRD dengan program software Match 3 secara keseluruhan terhadap semua variasi massa silika:magnesium menunjukkan bahwa silikon yang dihasilkan hanya diperoleh pada variasi silika:magnesium 1:0,8 yaitu sebanyak 4,8%. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya puncak 2 theta pada titik 42.77 o, 48.43o dan 78.39o. Kemurnian silikon kemudian meningkat menjadi 5,6% setelah dilakukan pemurnian.Kata Kunci: fly ash, pemurnian, reduksi, silika, silikon
Uji Daya Hambat Anti jamur dari Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa L.) dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Candida Albicans. Romlah, Sitti; Yulianti, Rika; Septiani, Anggy Candra; Hudli Febrian, Muhammad; Sumirat, Defan Angga; Manansang, Adittya Perwirang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2328

Abstract

Antibiotik biasanya efektif dalam mengobati kandidiasis; namun, dalam praktiknya, resistensi obat semakin m eningkat, sehingga pengobatan menjadi sulit. Pendekatan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan obat termasuk penggunaan pengobatan herbal, seperti ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum), merupakan bahan yang alami tersedia dengan efek samping yang rendah. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal dan daya hambat bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), dan kombinasi kedua bahan alami ekstrak terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), ekstrak bawang putih (Allium sativum), dan kombinasi kedua ekstrak tersebut pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100%, serta kontrol negatif (air suling steril) dan kontrol positif (ketoconazole 2%), digunakan dalam metode penelitian. Metode eksperimen mempunyai tiga konsentrasi berbeda dan dua kali pengulangan. Zona penghambatan lebih sempit dibandingkan kontrol positif (11 mm), menurut data. Pertumbuhan jamur Candida albicans dihambat sebesar 50% 8 mm dengan ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), 8 mm ekstrak bawang putih 100%, dan 50% 10 mm ekstrak gabungan pada konsentrasi optimal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), serta kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki sifat antijamur.
DINAMIKA PERILAKU MENABUNG MAHASISWA: MOTIF MENABUNG, DAN KESADARAN KEUANGAN DENGAN KONTROL DIRI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Yulianti, Rika; Sumastuti, Efriyani; Meiriyanti, Rita
Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis Vol 20, No 2 (2024): Value Added : Majalah Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/vameb.v20i2.14705

Abstract

Tujuan studi ini untuk menentukan korelasi antara perilaku menabung, kesadaran keuangan, kontrol diri, dan motif menabung. Dan mengetahui kontrol diri sebagai mediasi antara motif menabung dan kesadaran keuangan atas perilaku menabung. Populasi dalam studi adalah mahasiswa S1 Manajemen Universitas PGRI Semarang angkatan 2021–2022. Dalam studi ini menerapkan metode kuantitatif. Metode pengambilan sampel sederhana dimanfaatkan pada studi ini untuk menentukan jumlah sampel yang berjumlah 251 responden. Sampel diperoleh dengan mengisi kuesioner melalui google form, diolah serta dianalisis dengan program SPSS. Penelitian ini menganalisis data dengan analisis regresi ganda, dan hipotesis diuji dengan analisis regresi variable intervening. Hasil menujukkan bahwa motif menabung, kesadaran keuangan, dan kontrol diri meningkatkan akan perilaku menabung, serta kontrol diri dapat menjadi variabel intervening antara motif menabung serta kesadaran keuangan dengan perilaku menabung oleh Mahasiswa Program Studi  Manajemen Universitas PGRI Semarang angkatan 2021-2022.
Optimasi Formulasi Emulgel Topikal Berbasis Minyak Zaitun: Peran Gelling Agent terhadap Viskositas, pH, Daya Sebar, dan Keamanan Oktavia, Lely; Yulianti, Rika; Gustaman, Firman; Indra, Indra
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 25 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v25i2.1614

Abstract

ABSTRAKMinyak zaitun dikenal luas sebagai bahan aktif alami yang efektif dalam sediaan topikal karena sifat antioksidan, antiinflamasi, dan emoliennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tiga jenis gelling agent—Natrium Karboksimetilselulosa, Viscolam®, dan karbomer—terhadap stabilitas fisik, keamanan, dan preferensi pengguna terhadap emulgel minyak zaitun. Emulgel diformulasikan dalam tiga variasi, kemudian dievaluasi melalui uji pH, viskositas, daya sebar, organoleptik, cycling test, uji iritasi pada hewan, dan uji hedonik pada panelis manusia. Hasil menunjukkan bahwa formula dengan basis Natrium Karboksimetilselulosa memiliki viskositas tertinggi dan kestabilan pH optimal, namun daya sebarnya paling rendah. Formula dengan Viscolam® menunjukkan daya sebar terbaik, viskositas rendah, serta skor tertinggi dalam uji hedonik, menandakan kenyamanan penggunaan yang lebih baik. Formula karbomer menunjukkan stabilitas yang cukup baik secara keseluruhan. Semua formula dinyatakan aman karena tidak menimbulkan iritasi pada kulit hewan uji. Temuan ini menekankan pentingnya pemilihan gelling agent dalam pengembangan emulgel berbasis minyak zaitun yang optimal dan diterima pengguna. Studi ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan sediaan topikal berbahan alami yang lebih efektif, stabil, dan nyaman digunakan.Kata Kunci : emulgel, minyak zaitun, gelling agent, stabilitas fisik, uji hedonik
Uji Daya Hambat Anti jamur dari Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa L.) dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Candida Albicans. Romlah, Sitti; Yulianti, Rika; Septiani, Anggy Candra; Hudli Febrian, Muhammad; Sumirat, Defan Angga; Manansang, Adittya Perwirang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2328

Abstract

Antibiotik biasanya efektif dalam mengobati kandidiasis; namun, dalam praktiknya, resistensi obat semakin m eningkat, sehingga pengobatan menjadi sulit. Pendekatan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan obat termasuk penggunaan pengobatan herbal, seperti ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum), merupakan bahan yang alami tersedia dengan efek samping yang rendah. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal dan daya hambat bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), dan kombinasi kedua bahan alami ekstrak terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), ekstrak bawang putih (Allium sativum), dan kombinasi kedua ekstrak tersebut pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100%, serta kontrol negatif (air suling steril) dan kontrol positif (ketoconazole 2%), digunakan dalam metode penelitian. Metode eksperimen mempunyai tiga konsentrasi berbeda dan dua kali pengulangan. Zona penghambatan lebih sempit dibandingkan kontrol positif (11 mm), menurut data. Pertumbuhan jamur Candida albicans dihambat sebesar 50% 8 mm dengan ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), 8 mm ekstrak bawang putih 100%, dan 50% 10 mm ekstrak gabungan pada konsentrasi optimal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), serta kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki sifat antijamur.
Formulasi dan Penentuan Nilai SPF (Sun Protection Factor) Bedak Padat Ekstrak Bekatul (Oryza sativa) Yulianti, Rika; Safitri, Cikra Ikhda Nur Hamida
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.087 KB)

Abstract

Sinar ultraviolet (UV) merupakan radikal bebas yang dapat memicu kanker kulit sehingga dibutuhkan senyawa tabir surya sebagai pelindung kulit. Bekatul (Oryza sativa) merupakan komoditi yang berasal dari kulit ari padi-padian hasil samping penggilingan padi yang telah disaring dan dipisahkan dari sekam. Bekatul mengandung senyawa yang dominan antara lain oryzanol, tokoferol, tokotrienol, fitosterol. Senyawa ini dapat melawan radikal bebas seperti sinar UV dengan menghambat proses pigmentasi dengan menahan aktivitas eritema tirosinase. Senyawa ini bekerja dengan menghalangi sinar UV untukbertransmisi didalam kulit. Berdasarkan khasiat tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak bekatul (Oryza sativa) sebagai bedak padat tabir surya dan mengetahui aktivitas tabir surya pada bedak padat ekstrak bekatul (Oryza sativa). Metode penelitian yang digunakan bersifat eksperimental. Penelitian ini terdiri dari pengumpulan simplisia, ekstraksi bekatul, skrining fitokimia, pengujian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase gerak N- Heksan : etil asetat (3:5) dan fase diam silika gel F254. Ekstrak diformulasikan menjadi bedak padat dengan konsentrasi 5% (F1), 10% (F2), 15% (F3) dan kontrol basis (F0). Formulasi bedak diuji mutu fisik sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan penentuan nilai SPF (Sun Protection Factor) menggunakan metode spektrofotometri. Data mutu fisik dianalisis secara deskriptif, sedangkan data nilai SPF dianalisis menggunakan SPSS One Way Annova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mutu fisik bedak padat ekstrak bekatul F1, F2 dan F3 telah memenuhi syarat mutu fisik sediaan bedak padat sesuai SNI 16- 4955-1998. Rata-rata nilai SPF bedak padat F1, F2 dan F3 berturut turut adalah 7,10±0,92; 7,80±0,93; dan 8,64±0,91. Analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan nilai SPF antar formula (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu Aktifitas tabir surya pada bedak padat ekstrak bekatul pada konsentrasi 5% dan 10% memiliki proteksi ekstra sedangkan konsentrasi 15% memiliki aktivitas proteksimaksimal.