Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Deteksi Gen sHBsAg sebagai Penanda Koinfeksi Hepatitis B pada Pengidap HIV di Kota Bandung Naully, Patricia Gita; Romlah, Sitti
Jurnal Kesehatan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.538 KB) | DOI: 10.26630/jk.v10i2.1381

Abstract

Bandung is the city with the highest number of Human Immunodeficiency Virus (HIV) sufferers in West Java. HIV patients often have co-infection with Hepatitis B Virus (HBV). This condition can increase the risk of cirrhosis, liver cancer, and death. Co-infection status can be detected by the presence of the sHBsAg gene amplified using the nested Polymerase Chain Reaction (nested PCR) method. The aim of this study was to decide the number of HBV co-infection cases with the sHBsAg gene as a marker and factor influencing the presence of the gene in HIV patients in Bandung. This research used 50 human samples domiciled in Bandung which have been infected with HIV and never had a hepatitis test. Taking blood specimens was done on the people who had signed the informed consent. The detection of the sHBsAg gene started with genomic DNA isolation. Moreover, the purity and concentration of DNA isolation results were measured by the Nanodrop. The amplification process of the sHBsAg gene was done twice using two pairs of the specific primary. The amplification results were visualized by agarose electrophoresis method. Then, the data collected was analyzed by a logistic regression method. The laboratory results showed that 18 people (36%) had HIV-HBV co-infection, marked by the presence of the sHBsAg gene in their blood. Unsafe sexual activity, syringe drug use, and a vaccination profile were factors that significantly influence (p<0.05) on this co-infection.
Optimasi Isolasi DNA Genom Candida albicans dengan Metode Litium Karbonat Wasdili, Fini Ainun Qolbi; Putri, Aghes Silfia; Romlah, Sitti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.1156

Abstract

Abstrak Candida albicans sebagai salah satu spesies jamur yang patogen, berperan terhadap 50% dari seluruh infeksi jamur akibat genus Candida. Isolasi DNA genom merupakan langkah awal dan sangat menentukan dalam studi genetika dan molekuler suatu spesies. Dinding sel Candida albicans terdiri dari dua lapis yang memungkinkan keberhasilan isolasi DNA genom rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi isolasi DNA genom Candida albicans dengan metode litium karbonat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan variasi konsentrasi litium karbonat. Hasil isolasi metode litium karbonat tidak ditemukan pita pada hasil elektroforesis, sedangkan hasil kemurnian isolat kurang dari 1.8 sebanyak 9 sampel dan 3 sampel memiliki kemurniaan yang baik yaitu 1.8-2. Konsentrasi DNA terendah yaitu 0.95mg/ml dan tertinggi yaitu 57.5mg/ml. Simpulan, litium karbonat dengan metode optimasi yang digunakan tidak dapat mengisolasi DNA genom Candida albicans, namun bisa dicoba dengan litium klorida sebagai alternatif untuk isolasi DNA.Kata Kunci : Litium karbonat, Optimasi, Isolasi, Candida albicans
GAMBARAN AKTIVITAS ENZYME ALANINE TRANSAMINASE (ALT) PADA PENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL Ainun Qolbi Wasdili, Fini; Aslamiyah, Suaibatul; Romlah, Sitti
JURNAL KESEHATAN KARTIKA Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan Kartika
Publisher : Faculty of Health Science and Technology, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkkes.v18i2.258

Abstract

Alcohol consumption is the third largest risk factor in the world as a cause of disease and disability. There are various types of diseases caused by alcohol consumption, one of which is impaired liver function. Liver function disorders can be indicated by an increase in enzyme activity, one of which is the ALT enzyme. The purpose of this study was to describe the activity of the ALT enzyme in alcoholic beverage consumers. Examination of blood samples has been carried out on alcoholic drink consumers in the "X" community. The type of research conducted is a descriptive study and the method used in the ALT examination is enzimatyc kinetics IFCC. Process of written questionnaire, Informed Consent, as well as examination in the Laboratory. Examination of ALT enzyme activity was carried out at the FITKES UNJANI Laboratory using the Mindray BA-88A tool. This study used 30 samples from alcoholic drink consumers in the "X" community, the results obtained from the examination of ALT enzyme activity in alcoholic beverage consumers were then carried out data management. The results of the examination of 30 samples of alcoholic drinkers whose blood samples were taken 1 day after consuming alcoholic beverages showed abnormal ALT activity examination results in 2 people (7%) and normal results in 28 people (93%)
WEBINAR PEMULASARAN JENAZAH COVID-19 DI LUAR FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Wasdili, Fini Ainun Qolbi; Mahargyani, Wikan -; Romlah, Sitti; Herawati, Iis; Novilla, Arina; Furqon, Ayi; Ningrum, Nining Ratna
DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol 13, No 1 (2024): Maret, 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i1.40607

Abstract

Pandemi Covid 19 di Indonesia semakin meningkat, tenaga kesehatan, masyarakat dan pengurus Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) berperan dalam membantu pemulasaran jenazah. Prodi Teknologi Laboratorium Medis D-3 memfasilitasi pelaksanaan webinar pemulasaran jenazah Covid-19 untuk wilayah cimahi dan Kabupaten Bandung. Tahapan pelaksanaan terdiri dari identifikasi permasalahan pandemi Covid-19, menyusun dan mengkordinasikan kegiatan webinar, penyebaran informasi pendaftaran dan kegiatan, pelaksanaan kegiatan webinar, sesi diskusi, dan evaluasi. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemulasaran jenazah Covid-19 sebanyak 43% tidak mengetahui. Berdasarkan hasil kuesioner 96% menyatakan sangat bermanfaat dan penilaian keseluruhan kegiatan adalah 75% sangat sesuai. Di akhir acara perwakilan DKM diberikan Gown untuk membantu proses pemulasaran jenazah Covid-19.
Skrining Talasemia Pada Mahasiswa TLM (D3) Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi: Skrining Talasemia Pada Mahasiswa TLM (D3) Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi Novilla, Arina; Clarisa, ⁠Tiara Nur; Furqon, Ayi; Romlah, Sitti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2327

Abstract

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021, diperkirakan bahwa sekitar 20% dari seluruh populasi dunia menderita talasemia beta mayor. Di Indonesia, prevalensi talasemia berkisar antara 6-10%, dan provinsi Jawa Barat mempunyai kasus talasemia mayor tertinggi. Talasemia mayor terjadi akibat perkawinan antara individu yang membawa gen talasemia atau menderita talasemia minor, yang seringkali tanpa gejala, sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah kelahiran anak dengan talasemia mayor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skrining talasemia menggunakan uji fragilitas osmotic (OTOF/One Tube Osmotic Fragility), hasil positif dilanjutkan dengan penentuan nilai indeks eritrosit, lalu dilanjutkan dengan penentuan Indeks Mentzer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, subjek penelitian adalah mahasiswa TLM (D3) di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi. Berdasarkan hasil penelitian dari 155 mahasiswa TLM (D3), hasil skrining talasemia minor menunjukkan bahwa 10 orang (6%) menunjukkan hasil OTOF positif. Hasil yang positif dilanjutkan pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan Indeks Eritrosit, sebanyak 8 orang (80%) memiliki MCV <80 fL dan MCH <27 pg. Hasil MCV dan MCH rendah tersebut kemudian ditentukan nilai Indeks Mentzer dan didapatkan sebanyak 2 orang (25%) memiliki Indeks Mentzer <13. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (1%) yang terindikasi menderita talasemia beta minor, dan disarankan selanjutnya untuk dilakukan pemeriksaan elektroforesis hemoglobin.
Uji Daya Hambat Anti jamur dari Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa L.) dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Candida Albicans. Romlah, Sitti; Yulianti, Rika; Septiani, Anggy Candra; Hudli Febrian, Muhammad; Sumirat, Defan Angga; Manansang, Adittya Perwirang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2328

Abstract

Antibiotik biasanya efektif dalam mengobati kandidiasis; namun, dalam praktiknya, resistensi obat semakin m eningkat, sehingga pengobatan menjadi sulit. Pendekatan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan obat termasuk penggunaan pengobatan herbal, seperti ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum), merupakan bahan yang alami tersedia dengan efek samping yang rendah. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal dan daya hambat bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), dan kombinasi kedua bahan alami ekstrak terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), ekstrak bawang putih (Allium sativum), dan kombinasi kedua ekstrak tersebut pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100%, serta kontrol negatif (air suling steril) dan kontrol positif (ketoconazole 2%), digunakan dalam metode penelitian. Metode eksperimen mempunyai tiga konsentrasi berbeda dan dua kali pengulangan. Zona penghambatan lebih sempit dibandingkan kontrol positif (11 mm), menurut data. Pertumbuhan jamur Candida albicans dihambat sebesar 50% 8 mm dengan ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), 8 mm ekstrak bawang putih 100%, dan 50% 10 mm ekstrak gabungan pada konsentrasi optimal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), serta kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki sifat antijamur.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI PILAR PEMBENTUKAN MORAL DAN ETIKA Romlah, Sitti; Rusdi, Rusdi
AL - IBRAH Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : STIT Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61815/alibrah.v8i1.249

Abstract

Pendidikan Agama Islam memainkan peran yang vital dalam membentuk moral dan etika individu. Melalui pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam, pendidikan agama membangun kesadaran moral, memperkuat iman, dan memberikan panduan perilaku yang baik. Nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, kesopanan, kesabaran, dan kedermawanan diajarkan untuk membentuk karakter yang baik. Pendidikan agama Islam juga mengajarkan nilai-nilai universal, seperti menghormati dan menghargai sesama, serta menjaga lingkungan. Namun, pendidikan agama Islam juga menghadapi tantangan, seperti perubahan nilai dan norma sosial, perkembangan teknologi, dan perubahan generasi. Untuk mengatasinya, strategi-strategi seperti pengembangan kurikulum yang relevan, peningkatan kualitas pengajar, pemanfaatan teknologi dan media, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, fleksibilitas dalam menghadapi tantangan kontekstual, serta pemantauan dan evaluasi berkelanjutan perlu diterapkan. Dengan demikian, pendidikan agama Islam menjadi pilar penting dalam pembentukan moral dan etika yang kuat pada individu Muslim.
Optimasi Isolasi DNA Genom Candida albicans dengan Metode Litium Karbonat Wasdili, Fini Ainun Qolbi; Putri, Aghes Silfia; Romlah, Sitti
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.1156

Abstract

Abstrak Candida albicans sebagai salah satu spesies jamur yang patogen, berperan terhadap 50% dari seluruh infeksi jamur akibat genus Candida. Isolasi DNA genom merupakan langkah awal dan sangat menentukan dalam studi genetika dan molekuler suatu spesies. Dinding sel Candida albicans terdiri dari dua lapis yang memungkinkan keberhasilan isolasi DNA genom rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi isolasi DNA genom Candida albicans dengan metode litium karbonat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan variasi konsentrasi litium karbonat. Hasil isolasi metode litium karbonat tidak ditemukan pita pada hasil elektroforesis, sedangkan hasil kemurnian isolat kurang dari 1.8 sebanyak 9 sampel dan 3 sampel memiliki kemurniaan yang baik yaitu 1.8-2. Konsentrasi DNA terendah yaitu 0.95mg/ml dan tertinggi yaitu 57.5mg/ml. Simpulan, litium karbonat dengan metode optimasi yang digunakan tidak dapat mengisolasi DNA genom Candida albicans, namun bisa dicoba dengan litium klorida sebagai alternatif untuk isolasi DNA.Kata Kunci : Litium karbonat, Optimasi, Isolasi, Candida albicans
Skrining Talasemia Pada Mahasiswa TLM (D3) Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi: Skrining Talasemia Pada Mahasiswa TLM (D3) Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi Novilla, Arina; Clarisa, ⁠Tiara Nur; Furqon, Ayi; Romlah, Sitti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2327

Abstract

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021, diperkirakan bahwa sekitar 20% dari seluruh populasi dunia menderita talasemia beta mayor. Di Indonesia, prevalensi talasemia berkisar antara 6-10%, dan provinsi Jawa Barat mempunyai kasus talasemia mayor tertinggi. Talasemia mayor terjadi akibat perkawinan antara individu yang membawa gen talasemia atau menderita talasemia minor, yang seringkali tanpa gejala, sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah kelahiran anak dengan talasemia mayor.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skrining talasemia menggunakan uji fragilitas osmotic (OTOF/One Tube Osmotic Fragility), hasil positif dilanjutkan dengan penentuan nilai indeks eritrosit, lalu dilanjutkan dengan penentuan Indeks Mentzer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, subjek penelitian adalah mahasiswa TLM (D3) di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi. Berdasarkan hasil penelitian dari 155 mahasiswa TLM (D3), hasil skrining talasemia minor menunjukkan bahwa 10 orang (6%) menunjukkan hasil OTOF positif. Hasil yang positif dilanjutkan pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan Indeks Eritrosit, sebanyak 8 orang (80%) memiliki MCV <80 fL dan MCH <27 pg. Hasil MCV dan MCH rendah tersebut kemudian ditentukan nilai Indeks Mentzer dan didapatkan sebanyak 2 orang (25%) memiliki Indeks Mentzer <13. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat 2 orang (1%) yang terindikasi menderita talasemia beta minor, dan disarankan selanjutnya untuk dilakukan pemeriksaan elektroforesis hemoglobin.
Uji Daya Hambat Anti jamur dari Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa L.) dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Candida Albicans. Romlah, Sitti; Yulianti, Rika; Septiani, Anggy Candra; Hudli Febrian, Muhammad; Sumirat, Defan Angga; Manansang, Adittya Perwirang
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i2.2328

Abstract

Antibiotik biasanya efektif dalam mengobati kandidiasis; namun, dalam praktiknya, resistensi obat semakin m eningkat, sehingga pengobatan menjadi sulit. Pendekatan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan obat termasuk penggunaan pengobatan herbal, seperti ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum), merupakan bahan yang alami tersedia dengan efek samping yang rendah. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal dan daya hambat bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), dan kombinasi kedua bahan alami ekstrak terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), ekstrak bawang putih (Allium sativum), dan kombinasi kedua ekstrak tersebut pada konsentrasi 50%, 75%, dan 100%, serta kontrol negatif (air suling steril) dan kontrol positif (ketoconazole 2%), digunakan dalam metode penelitian. Metode eksperimen mempunyai tiga konsentrasi berbeda dan dua kali pengulangan. Zona penghambatan lebih sempit dibandingkan kontrol positif (11 mm), menurut data. Pertumbuhan jamur Candida albicans dihambat sebesar 50% 8 mm dengan ekstrak bawang merah (Allium cepa L.), 8 mm ekstrak bawang putih 100%, dan 50% 10 mm ekstrak gabungan pada konsentrasi optimal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih (Allium sativum), bawang merah (Allium cepa L.), serta kombinasi kedua ekstrak tersebut memiliki sifat antijamur.