Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya modul tumbuhan biji berbasis Problem Based Learning berbantuan aplikasi PlantNet terhadap kemampuan pemecahan masalah di SMA Negeri 2 Sungai Ambawang sebagai bahan ajar cetak di kelas, sehingga membuat siswa menjadi kurang untuk belajar secara mandiri, karena selama proses pembelajaran di dalam kelas, guru lebih sering meminta siswa untuk mencatat materi dan mengerjakan soal dari buku paket yang telah tersedia di perpustakaan sekolah. Adapun pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas terdapatnya kendala yaitu siswa memiliki kesulitan dalam mengenali berbagai macam tumbuhan biji. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pengembangan modul tumbuhan biji berbasis Problem Based Learning berbantuan aplikasi PlantNet terhadap kemampuan pemecahan masalah di SMA Negeri 2 Sungai Ambawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan modul tumbuhan biji dari aspek kevalidan dan keefektifan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan model ADDIE. Model pengembangan ADDIE terdiri dari 5 langkah yaitu Analisis (Analyze), Desain (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), Evaluasi (Evaluation). Data pada penelitian ini diperoleh melalui lembar validasi ahli materi dan lembar ahli media, angket respon siswa, dan tes berupa pretest dan posttest. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kevalidan modul berdasarkan pada lembar validasi materi berkategori sangat valid dan kevalidan modul berdasarkan pada lembar validasi media berkategori sangat valid, (2) keefektifan modul berdasarkan tes berupa pretest dan soal berkategorikan sedang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa modul tumbuhan biji berbasis Problem Based Learning berbantuan aplikasi PlantNet terhadap kemampuan pemecahan masalah di SMA Negeri 2 Sungai Ambawang layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.