Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Takakura di Lingkungan Kebun Jeruk, Ampenan, Mataram Ernawati; Immy Suci Rohyani; Ahmad Jupri; Rachmawati Noviana Rahayu; Isrowati; Supardiono; Lalu Adi Gunawan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 2 (2023): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i2.4459

Abstract

Komposisi sampah berdasarkan sumber sampah paling tinggi bersumber dari sampah rumah tangga. Pengolahan paling umum dilakukan untuk mengolah sampah organik yaitu dengan cara ditimbun di TPA dan pembakaran di ruang terbuka. Pengolahan tersebut masih diterapkan oleh masyarakat di lingkungan kebun jeruk. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengolahan sampah organik sebagai bentuk partisipasi dalam mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan. Pendekatan yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos menggunakan metode takakura. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di lingkungan Kebun Jeruk, Ampenan, Kota Mataram. Kegiatan dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan demonstrasi serta praktek pembuatan pupuk kompos menggunakan metode pengomposan takakura. Kegiatan praktek secara langsung diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengolahan sampah orgnaik. Kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan berjalan dengan baik dan tidak terdapat hambatan ataupun kendala. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh masyarkat lingkungan Kebun Jeruk (sekitar 20 orang) dengan antusias yang ditunjukkan dengan aktifnya peserta bertanya dan ikut serta dalam praktek langsung pembuatan kompos. Kegiatan sosialisasi telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya pengolahan sampah serta menambah wawasan masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah dengan memanfaatkan sampah organik atau sampah dari sisa makanan menjadi pupuk kompos menggunakan metode pengomposan takakura. Sosialisasi ini perlu dilakukan di Desa-Desa lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat dalam mengolah sampah dengan sebaik-baiknya.
Penghijauan Dengan Jati Putih Untuk Membangun Lingkungan Berkelanjutan Di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Jupri, Ahmad; Azhari, Eli; Siddiq, Muhammad Faqih; Isrowati; Rahayu, Rachmawati Noviana; Virgota, Arben; Farista; Rozi, Tapaul; Fadli
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9260

Abstract

Penghijauan adalah proses penanaman pohon di lahan-lahan yang gundul atau rusak untuk mengembalikan fungsi ekosistem alami. Kegiatan ini berperan penting dalam mengurangi erosi tanah, meningkatkan ketersediaan air, serta menurunkan suhu lingkungan. Masalah yang berkaitan dengan penghijauan lingkungan di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur adalah bagaimana menjadikan masyarakat sadar akan manfaat penghijaun bagi lingkungan dan pentingnya penghijauan lingkungan. Penghijauan dilakukan dengan melakukan penanaman pepohonan. Penghijauan adalah salah satu upaya penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak perubahan iklim. Di Desa Darmasari, sebuah inisiatif penghijauan sedang gencar dilakukan, di mana pohon jati putih dipilih sebagai spesies utama dalam program ini. Pohon jati putih (Gmelina arborea) dikenal sebagai salah satu jenis pohon yang memiliki banyak manfaat, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Pohon jati putih memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan ideal untuk penghijauan di Desa Darmasari. Pohon ini dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah. Selain itu, pohon jati putih memiliki daya serap air yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga ketersediaan air tanah dan mencegah erosi.
Program Darmasari Cerdas Generasi Berkualitas di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Jupri , Ahmad; Damayanti , Eva; Oka, Risky Agustina; Rozi, Tapaul; Ahyadi, Hilman; Isrowati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9867

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk bisa berproses dan berinteraksi di dunia luar dengan semua masyarakat sekitarnya. Pendidikan juga menjadi salah satu bekal terpenting di masa depan. Pendidikan itu sudah kita kenal sejak zaman sebelum Negara Indonesia merdeka hingga saat ini. Pendidikan menjadi salah satu hal pokok yang harus dipehatikan karena pendidikan mampu membentuk karakter pribadi setiap orang apabila sungguh-sungguh dalam menekuninya. Pendidikan adalah proses pembelajaran tentang akhlak, ilmu pengatahuan dan keterampilan yang menjadi kebiasaan turun-temurun sekelompok orang untuk melakukan pengajaran, pengamatan, pelatihan atau penelitian. Disinilah kami sebagai mahasiswa yang melakukan KKN ikut berpartisipasi dan mengajarkan kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan, dengan cara membuat program Darmasari Cerdas Generasi Berkualitas yang tujuannya yaitu untuk mengajarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan usia dini.
Kebun Sains : Wahana Belajar Perubahan Iklim Dan Kearifan Lokal Bagi Pelajar Dan Masyarakat Rohyani, Immy Suci; Ahyadi, Hilman; Isrowati; Ernawati; Widiyanti, Astrini
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9042

Abstract

Pengintegrasian pendidikan perubahan iklim dan kearifan lokal ke dalam Kurikulum Merdeka, implementasi masih sulit untuk dijalankan. Wahana kebun sains merupakan suatu inovasi yang dapat mengatasi permaslaahan tersebut. Program pengabdian ini ditujukan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan wahana pembelajaran kebun sains mengakomodir kebutuhan belajar terkiat perubahan iklim dan kearifan lokal bagi pelajar dan masyarakat. Wahaan kebun sains dapat di jadikan sebagai kelas, laboratorium, dan tempat belajar, berdiskusi, dan memahami teori-teori serta implementasi perubahan iklim dan kearifan lokal pelajar dan masyarakat. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode pembelajaran langsung (hands-on) dan Trainer of Training (TOT), yaitu keterlibatan secara langsung dalam berbagai kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan untuk tujuan menata dan menggembangkan Wahana Kebun Sains, manajemen organisasi, promosi dan pemasaran produk yang ditujukan bagi tim pendamping atau volunteer. Implementasi kegiatan langsung di ujicobakan pada siswa tingkat dasar. Hasil kegiatan ini adalah terdapat perubahan signifikan dalam sikap dan perilaku siswa dan masyarakat terhadap lingkungan. Mereka menjadi lebih peduli dan proaktif dalam mengadopsi praktik ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari. Pengurangan penggunaan plastik, pembuatan kompos dari sampah organik, dan praktik daur ulang menjadi beberapa contoh perubahan perilaku yang diamati.
the Ethnoecological Study of Local Community Food in Supporting the Development of Culinary Ecotourism in the Sekotong Region, West Lombok Rohyani, Immy Suci; Jupri, Ahmad; Supardiono, Supardiono; Ahyadi, Hilman; Isrowati; Reda; Saputra, Kurniawan Adi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 4 (2024): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i4.6113

Abstract

Combining the concept of ecotourism with culinary delights based on local food resources in coastal communities in West Lombok district is one form of appropriate development strategy that will make the West Lombok district region have its own development characteristics leading to sustainable tourism and tourism support which will become the concept of future tourism development. This research examines in more depth the ethnoecological aspects of coastal communities, especially regarding local food. Through this research, data will be obtained regarding the diversity of local food types in coastal communities, mapping community wisdom in processing and utilizing local food. Local community interactions and perceptions of local food diversity. The type of research used is descriptive exploratory with research techniques in the form of exploration. The sampling techniques used in the research were purpose sampling and snowball sampling. Research data collection uses several techniques, including random observation to obtain qualitative and quantitative data on local food typical of the island of Lombok, which uses an open questionnaire targeting local communities according to predetermined criteria. The research results show that coastal communities have more food resources originating from marine resources, both fish and non-fish, these food resources are still protected because most people still harvest the results using simple equipment. There are around 11 types of processed food as a family practice. Tuna fish has the highest ICS (Index of Cultural Significance) value while mackerel fish has the highest variety of uses. Shrimp is the fish group that has the highest ICS value, while cassava leaves have the highest ICS value for the vegetable group. The local wisdom of the community which originates from their ancestors in order to protect their environmental resources is still maintained today.
Sosialisasi Dampak Pembakaran Sampah Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan Di Dusun Dasan Geria Selatan, Desa Dasan Geria, Lombok Barat Lalu Muhammad Aby Dujana; Hilman Ahyadi; Isrowati; Astrini Widiyanti; Ernawati; Marsella Anggraeni
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13125

Abstract

Pulau Lombok merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah desa wisata, termasuk Desa Dasan Geria di Lingsar, Nusa Tenggara Barat, yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Namun, perkembangan sektor pariwisata ini juga menimbulkan permasalahan pengelolaan sampah, khususnya di Dusun Dasan Geria Selatan yang menjadi lokasi kegiatan pengabdian masyarakat ini. Permasalahan utama terletak pada konsentrasi pengelolaan sampah yang terbatas pada beberapa titik karena kurangnya infrastruktur memadai dan rendahnya kesadaran masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik dan membentuk kelompok masyarakat yang mampu secara kolektif mengatasi permasalahan sampah di Dusun Dasan Geria Selatan. Hasil dari kegiatan ini meliputi peningkatan pengetahuan dan kapasitas masyarakat yang diharapkan berkontribusi pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.
Pelatihan Pembuatan Kebun Obat Tradisional Berbasis Tumbuhan Lokal Di Dusun Murpeji Desa Dasan Griya Kabupaten Lombok Barat Rohyani, Immy Suci; Jupri, Ahmad; Ahyadi, Hilman; Isrowati; Rahayu, Rachmawati Noviana; Dujana, Lalu Mahammad Aby; Faudziah, Totum Aurora; Juliani
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13410

Abstract

Dusun Murpeji Desa Dasan Griya merupakan daerah perbatasan antara kota Mataram dengan kabupaten Lombok Barat. Mata pencarian sebagai besar masyarakat adalah petanian dan perkebunan. Desa ini merupakan desa yang sangat subur karena terdapat banyak sumber mata air dan sungai yang mengaliri sebagian besar sawah masyarakat. Masyarakat belum maksimal memanfaatkan pekarangan mereka untuk sumber obat keluarga, beberapa lahan juga dibiarkan kosong, kebun masyarakat juga banyak ditumbuhi oleh tumbuhan liar yang memiliki potensi sebagai sumber obat yang belum termanfaatkan. Tumbuhan obat lokal sejauh ini belum dikenal dan dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya kebun obat masyarakat di dusun Murpeji berbasis tumbuhan lokal untuk peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Kebun obat juga diharapkan sebagai wadah untuk kegiatan konservasi masyarakat dengan memperbanyak dan membudidayakan tumbuhan lokal sebagai sumber plasma nutfah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Focus Group Discuss (FGD) untuk menentukan kebutuhan dan jenis kegiatan yang sesuai dengan sasaran dan praktik langsung sejak mulai dari persiapan hingga akhir kegiatan. Kegiatan pelatihan pembuatan obat menggunakan pola pembimbingan dimana masyarakat dirangsang untuk terlibat langsung dalam proses pembuatan produk dan membentuk kelompok kerja bersama. Hasil kegaiatan pengabdian di Dusun Murpeji menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta. Masyarakat telah memiliki pengetahuan dasar terkait jenis, manfaat, dan teknik budidaya tumbuhan obat meskipun masih terbatas. Keberhasilan kegiatan pengabdian dapat dilihat dari peningkatan pengetahuan masyarakat dari yang awam tentang tumbuhan obat menjadi tahu terkait tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan adanya peta tumbuhan obat di dusun Murpeji berbasis pengetahuan masyarakat.