Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kreatifitas Tya Setyawati dalam Pertunjukan Sandek Pemuda Pekerja Karya Arifin C. Noer Yurina Gusanti; Sahrul N; Edward Zebua
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 3, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.544 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v3i2.486

Abstract

AbstractResearch Tya Setyawati  in directing the play slip Sandek Pemuda Pekerja Arifin C. Noer is research to know how Tya Setyawati worl in directing. The way of work is observed both in its activities in directing the cast and while directing the artistic order in staging.Observation of the object of research begins by looking intensive from staging play Sandek Pemuda Pekerja who was directed by Tya Setyawati. The from includes spectacles that are presented on stage such as acting, artistic and music illustration. The next observation is done by looking at the steps of Tya Setyawati  in processing the occurrence of creativity  and how creativity is manifested in the directing work,namely when directing tje play Sandek Pemuda Pekerja, arifin. C. Noer.Keywords : Staging, Creativity, Directin.  Abstrak Penelitian Kreatifitas Tya Setyawati dalam penyutradaraan lakon Sandek Pemuda Pekerja karya Arifin C.Noer merupakan penelitian untuk mengetahui cara kerja Tya setyawati dalam menyutradarai. Cara kerja tersebut diamati baik dalam aktivitasnya dalam menyutradarai para pemeran maupun saat menyutradarai tata artistik dalam pementasan. Pengamatan terhadap objek penelitian dimulai dengan melihat secara intensif wujud pementasan lakon Sandek Pemuda Pekerja yang di sutradarai Tya Setyawati. Wujud tersebut meliputi spektakel yang dihadirkan keatas panggung, antara lain: akting, artistik dan ilustrasi musik. Pengamatan berikutnya dilakukan dengan melihat tahapan kerja Tya setyawati dalam memproses terjadinya kreativitas dan bagaimana kreativitas tersebut di manifestasikan dalam kerja penyutradaraan, yakni pada saat menyutradarai lakon Sandek Pemuda Pekerja karya Arifin. C. Noer.Kata kunci : Pementasan, Kreativitas, Penyutradaraan.
Intertektualitas dalam Pertunjukan Teater Hikayat Puyu-Puyu Karya Muhammad Kafrawi Fitri Rahmah; Yurina Gusanti
Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 5, No 2 (2022): Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bcdk.v5i2.2498

Abstract

This paper discusses the theatrical performance of Hikayat Puyu-Puyu, one of the works of the culturalist and activist of the Riau Theater, namely Muhammad Kafrawi, better known as Hang Kafrawi. The Hikayat Puyu-puyu show is a social critique of the event of land clearing for a paper mill on Padang Island which is opposed by the community because it can damage the beauty of Padang Island, Teluk Bintan, Merbau District, Meranti Regency, Riau Islands. This social criticism was poured by Muhammad Kafrawi through the adaptation of the allegory poem Ikan Terubuk which implies the meaning of great power which is always able to overthrow small power. Using the theory of Intertextuality, the study analyzes the relationship between the text of the Hikayat Puyu-puyu performance and the text of the poem as an old literary work, whose content and meaning are used to reflect the phenomena of this era. Research shows that the Hikayat Puyu-Puyu performance is packaged as a blend of modern theater and traditional Riau Makyong theater. This show was born as a form of presentation of the relationship between old literature and issues of contemporary life, which gave birth to a new text that has the same implicit elements.Keywords: Modern theater, Hikayat Puyu-Putu; Terubuk Fish verse, Makyong; intertextualityAbstrakTulisan ini membahas tentang pertunjukan teater Hikayat Puyu-Puyu, salah satu karya dari budayawan dan penggiat Teater Riau, yakni Muhammad Kafrawi yang lebih dikenal sebagai Hang Kafrawi. Pertunjukan Hikayat Puyu-puyu merupakan kritik sosial terhadap peristiwa pembukaan lahan pabrik kertas di Pulau Padang yang ditentang oleh masyarakat karena dapat merusak keasrian Pulau Padang Teluk Bintan Kecamatan Merbau Kabupaten Meranti Kepulauan Riau.Kritik sosial tersebut dituangkan oleh Muhammad Kafrawi melalui adaptasi syair alegori Ikan Terubuk yang menyiratkan makna mengenai  kekuatan besar yang selalu mampu merobohkan kekuatan kecil. Menggunakan teori Intertektualitas, penelitian menganalisis hubungan antara teks pertunjukan Hikayat Puyu-puyu dengan teks syair sebagai karya sastra lama, yang kekuatan isi serta maknanya digunakan untuk merefleksikan fenomena masa ini. Penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan Hikayat Puyu-Puyu  dikemas sebagai perpaduan teater modern dan teater tradisional Riau Makyong. Pertunjukan ini lahir sebagai bentuk presentasi hubungan antara sastra lama dengan isu kehidupan masa sekarang, yang melahirkan teks baru yang memiliki unsur implisit yang sama.Kata Kunci: Teater modern, Hikayat Puyu-Putu; syair Ikan Terubuk,  Makyong; intertekstualitas
Pengembangan Media Pembelajaran Tari Remo Trisnawati Berbasis Game Based Learning Baamboozle di MTsN 1 Kota Malang Utari Dwi Fitriani; Wida Rahayuningtyas; Yurina Gusanti
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 10, No 4 (2022): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembelajaran seni budaya di MTsN 1 Kota Malang kurang interaktif dan terkesan monoton, sehingga perlu adanya metode pembelajaran yang baru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Game Based Learning merupakan metode pembelajaran menggunakan aplikasi permainan/game untuk kegiatan belajar mengajar. Salah satu game based learning yang mudah digunakan ialah Baamboozle. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk media Game Baamboozle yang valid, efektif serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Produk game Baamboozle yang dipilih telah disesuaikan dengan permasalahan yang ada di kelas IX MTsN 1 Kota Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Pengembangan (RD) model 4D Thiagarajan dengan tahapan define, design, development, disseminate. Hasil produk media pembelajaran game Baamboozle terdiri dari 16 kartu soal yang masing-masing ada pertanyaan disertai gambar sesuai materi. Game Baamboozle divalidasi oleh satu ahli materi dengan hasil validasi 96% dan satu ahli media dengan hasil validasi media 98,0% sehingga dapat diklasifikasikan sangat valid. Game Baamboozle juga diklasifikasikan sangat efektif melalui respon peserta didik dengan hasil uji keefektifan 90,1%. Media game Baamboozle juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yang dapat dilihat dari hasil pre test sejumlah 18,7% peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM meningkat pada hasil post test menjadi 78,1%.Kata Kunci: Game Baamboozle; Tari remo Trisnawati; Penelitian dan pengembangan.
Penerapan Metode Kreatif Vocalizing untuk Meningkatkan Keterampilan Bernyanyi pada Ekstrakurikuler Paduan Suara Sekolah Menengah Pertama Karina Pebriani Putri; Hartono Hartono; Yurina Gusanti
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts Vol. 3 No. 6 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i62023p790-803

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi pada anggota ekstra-kurikuler paduan suara SMP Negeri 2 Wagir, Kabupaten Malang. Penerapan metode kreatif vocalizing dilakukan demi meningkatkan keterampilan bernyanyi terutama dalam menyanyikan lagu-lagu ceremonial. Metode kreatif vocalizing merupakan kegiatan olah vokal yang lebih menyenangkan dan bervariasi. Olah vocal atau yang biasa dikenal dengan vocalizing merupakan kegiatan pemanasan yang dilakukan sebelum bernyanyi agar penyanyi lebih nyaman ketika bernyanyi, mengurangi resiko cedera pita suara, dan dapat memperluas jangkauan range vokal. Peningkatan keterampilan ber-nyanyi dapat dilihat dari penguasaan ketepatan nada, ketepatan partitur, choral sound dan impresi. Jenis Penelitian yang digunakan yakni Penelitian Tindakan Kelas yang diharapkan dapat meningkat-kan kualitas pembelajaran. Pendekatan penelitian yang digunakan yakni kualitatif deskriptif untuk memaparkan data melalui kalimat dan kuantitatif untuk memaparkan data angka capaian keteram-pilan bernyanyi siswa. Subjek penelitian merupakan peserta ekstrakurikuler paduan suara SMP Negeri 2 Wagir sejumlah 35 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kreatif vocalizing efektif diterapkan. Tingkat ketuntasan siswa pada tahap Pra-siklus yakni 56 persen, kemudian me-ningkat menjadi 69 persen pada siklus I. Selanjutnya, pada tahap Siklus II ketuntasan siswa terus meningkat mencapai 81 persen. Kata kunci: paduan suara, metode kreatif, ekstrakurikuler The Implementation of Creative Vocal Warm Up to Enhance Singing Skills in Choir Extracurricular in Junior High School This study aims to improve the singing skills of members of the choir extracurricular at SMP Negeri 2 Wagir, Malang Regency. The application of the creative vocal warm up method is carried out to improve singing skills, especially in singing ceremonial songs. Creative vocal warm up method is a more fun and varied vocal activity. Vocal warm up or commonly known as vocalizing is a warm-up activity carried out before singing so that singers are more comfortable when singing, reduce the risk of vocal cord injuries, and can expand the range of the vocal range. The improvement in singing skills can be seen from the mastery of techniques including interpretation, intonation, fidelity to score and impression. Classroom Action Research is the type of research used, which is expected to improve the quality of learning. Research approach used is descriptive qualitative to describe the data through sentences and quantitative to describe the data on the number of students' singing skills achieve-ment. The research subjects were 35 students in the choir extracurricular at SMP Negeri 2 Wagir. The results of the research show that vocalizing creative methods are effectively applied. The level of completeness of students in the Pre-cycle was 56 percent, which then increased to 69 percent in Cycle I. Furthermore, in the final test of Cycle II, student completeness continued to increase, reaching 81 percent. Keywords: choral, creative method, extracurricular
DAMPAK RELASI KUASA PADA FENOMENA FESTIVAL RANDAI DI SUMATERA BARAT Yurina Gusanti; Tutut Pristiati; Fitri Rahmah
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.37944

Abstract

Research of power relations over the festival phenomenon of randai west Sumatera this is research to find out the extent of the impact of power relations on the phenomenon of randai festival in western Sumatra. This research uses qualitative research methods in the form of descriptive analysis. Contains a discussion of traditional randai art in a traditional festival and its relationship with the goverment and the agency that organizes the activity. In this study also discusses the impact that resulted in the phenomenon of randai festival it self both positive and negative impact are generated in the activity. Such as the resulting impact on duration, motion, dendang or gurindam, as well as stories or kaba present in randai performances. The positive impact generated in these activities is none other than increasing the creativity of randai artists in West Sumatra and preserving regional culture and folk art. As for the negative impact, namely the shorter the duration of the show.Keywords: power relations, phenomenon, festival, randai. AbstrakPenelitian Dampak Relasi Kuasa pada Fenomena Festival randai Sumatera Barat ini merupakan penelitian untuk mengetahui sejauh mana dampak dari relasi kuasa terhadap Fenomena Festival randai di sumatera barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berbentuk deskriptif analisis. Penelitian ini juga membahas tentang dampak yang dihasilkan dari fenomena festival randai itu sendiri baik itu dampak positif dan juga dampak negatif yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut. Seperti dampak yang dihasilkan terhadap durasi, gerak, dendang atau gurindam serta cerita atau kaba yang ada dalam pertunjukan randai. Dampak positif yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut tidak lain meningkatkan kreatifitas seniman randai yang ada di Sumatera Barat dan melestarikan budaya serta kesenian rakyat daerah. Sedangkan untuk dampak negatif nya yaitu durasi pertunjukan yang semakin singkat.Kata kunci: relasi kuasa, fenomena, festival, randai. Authors:Yurina Gusanti : Universitas Negeri MalangTutut Pristiati : Universitas Negeri MalangFitri Rahmah : Institut Seni Indonesia YogyakartaReferences:Etneny H. (2018) “Dampak Relasi Kuasa pada Fenomena Festival Randai”. Hasil Wawancara Pribadi: 21 Juli 2018, Padangpanjang.Fakhrizal, H. (2000). Randai Panglimo Gaga Awal Teater Minangkabau Modern. Yogyakarta: UGM.Foucault, M. (1990) The History of Sexuality:An Introduction, Vol.1. New York: Vintage Books.Gramsci, A. (1981). Class, Culture, and Hegemony, dalam Tony Bennett, Graham Martin, Collin Mercer, and Janet Woolacott (Eds). Culture, Ideology, and Social Process. Batsford: The Open University Press.Kamahi, U. (2017), Teori Kekuasaan Michael Facoult : Tantangan Bagi Sosiologi Politik. Jurnal Al-Khitabah, 3(1).Setiawan, I. (2016). Budaya dan Kuasa: Pandangan Cultural Studies.http://matatimoer.or.id/2016/04/06/budaya-dan-kuasa-pandangan-cultural-studies/ (diakses tanggal 12 april 2018).Sugiyono, S. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta.Zulkifli, Z. (1993). Randai sebagai Teater Rakyat Minangkabau di Sumatera Barat dalam Dimensi Sosial Budaya. Yogyakarta: UGM.Zulkifli, Z. (2018) “Dampak Relasi Kuasa pada Fenomena Festival Randai”.Hasil Wawancara Pribadi: 15 Juli 2018, Padangpanjang.
PENINGKATAN ASESMEN FORMATIF MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMIFIKASI GIMKIT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMPN 24 MALANG Septyana, Risa; Nuzula, Salsabila Firdausi; Gusanti, Yurina
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran, asesmen seringkali dianggap sebagai momok menakutkan yang tidak disukai oleh sebagian peserta didik. Hal ini terutama disebabkan oleh persepsi bahwa asesmen lebih menekankan persaingan peringkat dan pencapaian nominal angka tinggi, dari hal tersebut peserta didik cenderung merasa tertekan dan khawatir akan hasil akhir daripada fokus pada proses belajar dan pemahaman materi yang sebenarnya. Salah satu prinsip dari Kurikulum Merdeka adalah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, berfokus pada peserta didik dan sesuai kodrat alam dan kodrat zaman, yang telah dirancang dan disesuai dengan setiap kebutuhan. Hal tersebut juga termasuk dalam segala aspek kegiatan pembelajaran termasuk penilaian atau asesmen. Dalam mengatasi paradigma pemikiran tersebut, penting bagi pendidik untuk mampu mengatasi hal tersebut dengan memberikan asesmen yang sesuai dengan pendekatan kodrat peserta didik. Penulisan ini akan mengerucutkan pada analisis dan refleksi implementasi asesmen formatif dengan Gamifikasi pembelajaran Berdiferensiasai menggunakan Gimkit.Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus pada sekolah mitra PPL SMP Negeri 24 Malang merujuk pada kelas VII-C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gamifikasi pembelajaran bediferensiasi dengan Gimkit dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik dalam belajar, serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Selain itu, Gimkit terbukti efektif dalam mengatasi tantangan penilaian pembelajaran, kesesnjangan pemahaman dengan memberikan data penilaian real-time dan umpan balik langsung kepada pendidik dan peserta didik.
Struktur Koreografi Tari Rara Abhinaya sebagai Tari Penyambutan Tamu Di Kabupaten Madiun April Yanti, Rosalia; Ninik Harini; Yurina Gusanti
Journal of Language Literature and Arts Vol. 3 No. 11 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v3i112023p1574-1584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur koreografi pada tari Rara Abhinaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian diambil dari observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian struktur koreografi tari Rara Abhinaya ini menunjukkan ada 24 unsur gerak (kepala, badan, tangan, dan kaki), 12 motif gerak, dan 16 ragam gerak tari, iringan gamelan lengkap laras pelog pathet 5, tata rias dengan rias korektif cantik, tata busana seperti Gambyong Pareanom hanya terdapat perbedaan Bolero dan hiasan kepala, tema mengenai kepemim­pinan Retno Djumilah, dan properti yang digunakan sampur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru maupun peneliti selanjutnya agar mampu mengembangkan dan melestarikan karya-karya seni daerah lainnya. Kata kunci: struktur koreografi, gerak tari, tari Rara Abhinaya Choreographic Structure of Rara Abhinaya Dance as a Guest Welcoming Dance in Madiun Regency The research aims to describe the choreographic structure of the Rara Abhinaya dance. It is a qualitative descriptive study. The data sources include observation, interviews, and documentation, with data analysis using source triangulation and technique triangulation. The results of the research on the choreographic structure of the Rara Abhinaya dance show 24 movement elements (head, body, hands, and feet), 12 movement motifs, and 16 dance movement variations, accompanied by a complete gamelan ensemble in the pelog scale, pathet 5, makeup arrangement with beautiful corrective makeup, costume arrangement similar to Gambyong Pareanom with the only difference being the Bolero and head ornaments, themed on the leadership of Retno Djumilah, and the use of a sampur as a property. The research results are expected to serve as a reference for teachers and future researchers to be able to develop and preserve other regional artistic works. Keywords: dance, structure, choreography, Rara Abhinaya dance
Perkembangan Kemasan Pertunjukan Festival Nasional Reyog Ponorogo Di Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2022 Renza, Elsava Viola; Hartono, Hartono; Gusanti, Yurina
Journal of Language Literature and Arts Vol. 4 No. 8 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um064v4i82024p808-821

Abstract

Perkembangan terjadi akibat adanya pemikiran baru oleh generasi muda yang berjiwa seni tanpa mengubah tradisi yang sudah ada. Festival Nasional Reyog Ponorogo mengalami perkembangan setiap tahunnya, mencakup gerak, penari, tata rias, busana, properti tari, tata lampu, sistem suara, dan tempat pertunjukan. Penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan perkembangan Festival Nasional Reyog Ponorogo secara sistematis, faktual, akurat, dan sesuai fakta. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan hasil berupa deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi langsung dengan narasumber, yaitu: Marji (seniman reyog dan komposer), Afif Kurniawan (koreografer), Rizal Pahlevi (koreografer muda), Ikke Fislela M.J. (penari), dan Mila Pranesti (penari). Hasil penelitian meliputi: 1) sejarah Reyog Ponorogo; 2) perkembangan Festival Nasional Reyog Ponorogo; 3) Festival Nasional Reyog Ponorogo tahun 2016-2019 periode pertama (sebelum COVID-19); 4) Festival Nasional Reyog Ponorogo tahun 2020-2021 periode kedua (masa COVID-19); 5) Festival Nasional Reyog Ponorogo tahun 2022 periode ketiga (sesudah COVID-19); dan 6) faktor yang mempengaruhi perkembangan kemasan pertunjukan. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mendeskripsikan secara lebih mendalam dan rinci, agar dapat memperkaya referensi bacaan bagi peneliti di masa depan.
Potret Ludruk Rukun Budaya sebagai Pusat Industri Kreatif Seni Pertunjukan di Kabupaten Probolinggo Ramadani, Nur; Wahyuningtyas, Tri; Gusanti, Yurina
Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Penciptaan Seni - November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jipsi.v3i2.374

Abstract

This article investigates the dynamics of the Ludruk Rukun Budaya creative performing arts industry led by Harun. Since its formation on December 12, 2012, Ludruk Rukun Budaya has successfully established itself as a self-sustaining venture with a patronage model. The origin of Ludruk Rukun Budaya stems from Harun's experiences as a Ludruk performer in Madura and Situbondo, providing the foundation for establishing Ludruk in Probolinggo. The community's attraction to Ludruk Rukun Budaya lies in Harun's uniqueness, encompassing elements such as distinctive performances, daily life-reflecting dances, unique humor, and historically themed stories. This article details the captivating factors that attract audiences and explains why Ludruk Rukun Budaya has taken root in the hearts of the Probolinggo community. The research method employs a qualitative descriptive approach with Ludruk performers as the main informants, including Havin Suharon (42 years old), Untung Suropati (39 years old), Sareat (43 years old), and Dios (32 years old). Data analysis is conducted descriptively and interpretatively. Findings indicate that the success of Ludruk Rukun Budaya as a creative industry can be attributed to the cultural reproduction agent model of Harun, involving his experiences as an actor, ability to manage members, and a deep understanding of Ludruk audience preferences in Probolinggo.
PELATIHAN PERTUNJUKAN TOPENG MALANG SEBAGAI MEDIA PROMOSI JAWA TIMUR DI SINGAPURA Wisesa, Agnisa Maulani; Nuzula, Salsabila Firdausi; Wahyuningtyas, Tri; Hartono, Hartono; Gusanti, Yurina
JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies) Vol 9, No 1 (2024): Vol 9, No. 1
Publisher : Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um037v9i12024p88-96

Abstract

Tarian topeng Malang tidak lagi dapat dipisahkan dari identitas tradisi masyarakat Malang yang harus dilestarikan. Pengenalan tradisi topeng Malang menjadi daya tarik promosi pariwisata kepada wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur. Selain bisa merasakan pengalaman unik yang berbeda dengan pengalaman wisata lainnya, kontribusi dalam pelatihan topeng Malang dapat mengerahkan wisatawan untuk menghayati keindahan gerakan dan cerita. Meski demikian, pertunjukan berhasil menyajikan tari Sekarsari, tari Grebeg Sabrang dan satu puisi yang relevan bertemakan persatuan dalam peringatan Sumpah Pemuda di Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Hasilnya feedback awal merespon umpan balik perbaikan pengembangan lebih lanjut secara positif yang menjanjikan promosi kebudayaan bagi Jawa Timur dalam lingkup Internasional. Alhasil diharapkan, inisiasi promosi budaya semacam ini terus berdampak lebih besar pada sekitar. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat terstruktur menggunakan Service Learning Methodology. Hasil dari pengabdian ini memberikan perspektif yang menarik bagi pengembangan media pertunjukan Topeng Malang bagi masayrakat luar negeri khususnya Singapura. Adanya komposisi dan percampuran narasi dan dramaturgi pertunjukan juga memberikan kesan yang baik bagi pengembangan budaya di Indonesia. Tentu perbaikan mengenai mobilisasi alat dan bahan pertunjukan menjadi tantangan tersendiri, namun pertunjukan Topeng Malang memiliki potensi besar untuk menjadi opsi pertunjukan partisipatif pengenalan budaya Indonesia.