Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Frekuensi Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Karlus Kiik; Andreas Kefi; Aloysius Rusae
Buletin Agrohorti Vol. 11 No. 2 (2023): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47162

Abstract

Kedelai (Glycine max L. Meriil) adalah salah satu komoditas utama dari jenis kacang-kacangan di Indonesia karena merupakan sumber protein nabati penting. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis MOL (microorganisme lokal) dan frekuensi penyiraman MOL yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang kedelai (Glycine max L. Meriil.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan faktor pertama: jenis MOL (M) yaitu MOL bonggol pisang (M1) dan MOL rebung bambu (M2). Faktor kedua adalah frekuensi penyiraman MOL (F) yaitu 1 minggu sekali (F1), 2 minggu sekali (F2), 3 minggu sekali (F3) dan tambah kontrol. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 perlakuan percobaan. Hasil sidik ragam Anova menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan jenis MOL bonggol pisang dengan frekuensi penyiraman 2 kali pada parameter pengamatan diameter batang dan berat segar brangkasan. MOL bonggol pisang dan frekuensi penyiraman 3 kali seminggu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. MOL bonggol pisang juga meningkatkan meningkatkan, jumlah daun, berat kering brangkasan, jumlah biji per tanaman, jumlah biji per polong, berat kering biji per pertanaman, berat kering biji per petak, berat 100 biji dan indeks panen. Kata kunci: bobot biji, bonggol pisang, indeks panen, rebung bambu
PELATIHAN PERBANYAKAN BIBIT APEL LOKAL EBAN MELALUI TEKNIK OKULASI UNTUK MENUNJANG KETERSEDIAAN BUAH EKSOTIK DAERAH LAHAN KERING Gumelar, Asep Ikhsan; Kefi, Andreas; Falo, Marsianus
Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 4 (2024): Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Cahaya Budaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58290/jupemas.v3i4.360

Abstract

Kelompok tani sehati merupakan salah satu kelompok kerja yang berada di Desa Ebankecamatan Miomaffo barat, Kabupaten Timor Tengah Utara yang hingga kini masih aktifmengembangkan bibit Apel lokal Eban namun masih menggunakan cara intensif (stek), hal inidi dukung dengan masih tersedianya pohon-pohon induk Apel Eban yang tersebar di wilayahDesa Eban. Tujuan dari kegiatan Pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman bagimasyarakat kelomok tani Sehati Eban, terkait pemilihan batang bawah dan Teknik okulasibibit Apel Eban, untuk menjawabi peluang pasar yang semakin meningkat akibat tingginyapermintaan konsumsi dalam mendukung kesehatan manusia. Kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini menggunakan dua metode, yaitu Tahapan I (Sosialisasi): Tim pengabdimelakukan observasi dan diskusi dengan Kelompok Tani Sehati Eban untuk mengidentifikasipohon induk Apel Eban sebagai bahan okulasi. Kegiatan meliputi pengenalan ciri-ciri matatunas sehat menggunakan gambar, penyediaan alat okulasi seperti pisau dan plastik, sertasosialisasi pembibitan Apel Eban sebagai peluang bisnis dan produk unggulan lokal. TahapanII (Pelatihan): Melalui ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan praktik, tim memberikanpemahaman teknik okulasi Apel Eban yang mudah dipahami dan dapat dilakukan secaramandiri. Demonstrasi dilakukan oleh tim pengabdian dan diikuti langsung oleh peserta untukmeningkatkan efektivitas pelatihan. Hasil dari kegiatan ini adalah yang pertama masyarakatmemahami teknik okulasi terhadap perbanyakan tanaman apel, yang kedua masyarakat dapatmelaksanakan teknik okulasi dengan baik, dan dapat menghasilkan tanaman apel yang barudan meminimalisir kegagalan dalam teknik okulasi. Kata Kunci: Apel, Okulasi, KelompokTani.
Pelatihan Pembuatan Pestisida Organik di Kelompok Tani Tunas Muda Desa Oenak Kabupaten Timor Tengah Utara Kefi, Andreas; Falo, Marsianus; Rusae, Aloysius; Mata, Meri Helsiana; Tnunay, Ite Morina Yostianti; Hanas, Dicky Frengky
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v2i1.246

Abstract

Penggunaan pestisida anorganik pada dunia pertanian telah banyak memberikan dampak negatif dengan penggunaan yang intensif, oleh karena itu kegiatan pengenalan bahan alami lokal yang berpotensi untuk pestisida organik perlu dilakukan sekaligus pelatihan pembuatan langsung kepada petani sehingga mudah dipahami serta diaplikasikan. Peran pestisida organik perlu digalakan secara persuasif kepada petani untuk meminimalisir penggunaan pestisida kimia yang berlebihan serta perlahan-lahan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan tanpa mengurangi hasil panen baik secara kualitas maupun kuantitas. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada petani tentang penggunaan pestisida organik yang ramah lingkungan serta  tersedianya hasil budidaya tanaman yang sehat dan berkelanjutan. Kelompok tani Tunas muda memiliki banyak tumbuhan lokal melimpah yang potensi untuk pembuatan pestisida organik. Kelompok Tani Tunas Muda dalam usaha budidaya tanaman  selalu bergantung pada pestisida anorganik yang berlebihan karena minimnya pengetahuan akan dampak penggunaan pestisida anorganik bagi tumbuhan dan lingkungan. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan akan potensi bahan lokal yang tersedia di lingkungan sekitar, demonstrasi, dan aplikasi langsung ke tanaman. Capaian dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat menerima dengan baik dan antusias penyampaian materi tentang pemanfaatan bahan-bahan lokal yang tersedia tentang cara pembuatan pestisida nabati, dalam upaya meningkatkan produktivitas lahan olahan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pendataan dan Pemasangan Papan Nama Tumbuhan di Kawasan Taman Wisata Bu’at Kota Soe Timor Tengah Selatan Hanas, Dicky Frengky; Tnunay, Ite Morina Yostianti; Mata, Meri Helsiana; Kefi, Andreas; Wiguna, I Gede Arya; Welsiliana, Welsiliana; Makin, Florian Mayesti P R
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v2i2.325

Abstract

Bu’at merupakan objek wisata bernuansa alam yang berada di pusat Kota Soe Kabupaten TTS. Sebagai bagian dari kawasan konservasi, keanekaragaman jenis tumbuhan yang ada di Bu’at dijaga kelestariannya untuk tetap mendukung suasana keindahan alam. Kegiatan ini bertujuan untuk mendata dan memasang papan nama tumbuhan yang ada di Taman Wisata Buat. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu eksplorasi, identifikasi dan dokumentasi. Hasil eksplorasi dan identifikasi telah diketahui sekitar 27 jenis tumbuhan disekitar area jalajah taman wisata Bu’at yang termasuk dalam 16 kelompok famili tumbuhan dengan didominasi oleh tumbuhan dari famili Fabaceae. Kegiatan pemasangan papan nama tumbuhan diharapkan dapat menjadi sarana edukasi tentang kekanekaragaman hayati tumbuhan bagi mayarakat pengunjung Taman Wisata Buat.
Pengaruh Aplikasi Bokashi dan PGPR pada Pertumbuhan Stek Tanaman Apel (Malus domestica) Kefi, Andreas; Marsianus Falo; Vinsensius Olin Kaet; Aseph Ikhsan Gumelar
Jurnal Hortikultura Indonesia (JHI) Vol. 14 No. 2 (2023): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jhi.14.2.107-117

Abstract

Apel (Malus domestica) merupakan jenis berpohon yang dapat dikembangbiakkan secara vegetatif yakni okulasi, cangkok dan stek. Pertumbuhan tanaman tanpa melalui hasil persilangan sering dilakukan oleh petani untuk meminimalisir bahan perbanyakan dan biaya. Untuk menginduksi dan mempercepat pertumbuhan stek apel dilakukan pengaplikasian hormon tumbuh dengan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) serta penggunaan bokhasi untuk memperbaiki sifat tanah dan penyedia unsur hara. Kegiatan pengamatan dilakukan untuk mengamati dampak aplikasi hormon tumbuh media pada perlakuan stek batang apel. Penelitian ini dilakukan pada lahan masyarakat yang berlokasi di Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, kabupaten TTU, Provinsi NTT pada tanggal 2 Februari sampai 15 April 2022. Rancangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), Faktor Takaran Bokhasi + Tanah (T) terbagi dalam 3 aras yakni : tanpa perlakuan (T0), 1:0.50 kg per polybag (T1), 1:0.75 kg per polybag (T2), 1:1 kg per polybag (T3). Faktor Ke 2 waktu aplikasi PGPR (W) terbagi dalam 3 aras yakni kontrol (W0), 1 kali seminggu (W1), 2 kali seminggu (W2), dan 3 kali seminggu (W3). Kombinasi perlakuan terdiri dari T0W0, T0W1, T0W2, T0W3, T1W0, T1W1, T1W2, T1W3, T2W0, T2W1, T2W2, T2W3, T3W0,T3W1, T3W2, T3W3, dengan total 16 satuan pengamatan yang diulang sebanyak 3 kali menjadi 48 unit pengamatan, tiap unit pengamatan terdapat 1 sampel. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi taraf perlakuan 1:0.50 kg per polybag dengan taraf perlakuan frekuensi penyiraman PGPR satu kali seminggu (W1) kali meningkatkan pertumbuhan persentase tunas, panjang pucuk, mempercepat tumbuh pucuk, serta persentase daun stek apel. Kata Kunci : bokashi, PGPR, stek apel
ANALISIS METABOLIT GULMA PENTING PERTANAMAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA TIMUR Kefi, Andreas; Bria, Deseriana; Humoen, Maria Imelda; Banu, Marselinus
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4362

Abstract

Planting corn is a local wisdom that is still practiced to maintain food availability in East Nusa Tenggara. In corn cultivation, the biggest challenge faced by farmers is the emergence of weeds around corn plants, which hinder their growth. Profiling the metabolites of weeds is an important initial step in studying the influence of allelochemical compounds that inhibit plant growth. This allows for appropriate weed control strategies. Chloris barbata is identified as a dominant weed in corn fields in East Nusa Tenggara. This study aims to profile the dominant weeds in corn fields in East Nusa Tenggara, specifically in Tua’tuka, Kupang Regency. The untargeted metabolit analysis of the three weed species revealed that Neophytadiene, accounting for 34.93% of Chloris barbata, is a compound strongly suspected to inhibit corn plant growth among the 36 compounds identified in the allelochemical study. The impact of allelochemicals from the other two weed species on corn growth needs further investigation due to limited information. Further studies are necessary to understand the effects of these allelochemicals on corn plant growth. Keywords: allelochemical; metabolites; weedsINTISARIMenanam jagung adalah suatu kearifan lokal yang masih terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan di Nusa Tenggara Timur. Dalam budidaya jagung, tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh petani adalah munculnya gulma di sekitar tanaman jagung. Adanya gulma menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung menjadi terhambat. Studi metabolit gulma merupakan langkah awal penting untuk mempelajari pengaruh senyawa alelokimia dalam menghambat pertumbuhan tanaman. Strategi pengendalian gulma dapat dilakukan dengan tepat. Chloris barbata merupakan salah satu jenis gulma yang telah diidentifikasi sebagai gulma dominan yang tumbuh pada pertanaman jagung di NTT. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis metabolit terhadap gulma dominan pada pertanaman jagung di NTT yang diambil dari Tua’tuka Kabupaten Kupang. Hasil analisis untargetted metabolit dari ketiga jenis gulma, menunjukkan bahwa Neophytadiene 34,93% dari Chloris barbata merupakan senyawa yang diduga kuat sebagai penghambat pada pertumbuhan tanaman jagung dari total 36 senyawa yang dihasilkan dari studi senyawa alelokimia. Dampak senyawa alelokimia dari dua jenis gulma lainnya terhadap pertumbuhan jagung masih perlu diteliti lebih lanjut karena keterbatasan informasi. Studi lanjutan diperlukan untuk memahami lebih dalam efek senyawa-senyawa alelokimia tersebut terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Kata Kunci: alelokimia; gulma; metabolit
Kelimpahan Vegetasi dan Simpanan Biji Gulma pada Pertanaman Jagung Berbeda Sejarah Pola Tanam di Lahan Kering Kefi, Andreas; Guntoro, Dwi; Santosa, Edi
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 48 No. 1 (2020): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.525 KB) | DOI: 10.24831/jai.v48i1.28383

Abstract

Weed management is an important aspect in the dry land; however, weed resides in dry land like East Nusa Tenggara is rarely reported. The study aimed to evaluate weed species and its seed bank on maize fields from the different history of cropping patterns in order to develop effective weed control. The research was conducted in April-June 2019 at farmer fields at Kupang District, East Nusa Tenggara, Indonesia. Weeds were evaluated from four maize fields experienced a different history of cropping pattern (L1, L2, L3, and L4), and its seed bank from the depth of 0-10, 11-20, 21-30, and 31-40 cm were evaluated using seedling emergence method. The evaluation revealed 13 species at which 4 species exclusively were found in vegetation analysis, 2 species in the seed bank and 7 species in both vegetation and seed bank analysis. Dominant weed at podzolic L2 and L3 that experienced fallow for two months was Chloris barbata, while without fallow of podzolic L1 and grumusol L4 were Digitaria adscendens and Mazus japonicus, respectively. Cropping history and soil depths affected weed density, but depths of 0-20 cm had the highest density irrespective preceding the cropping pattern. Research implies both vegetation and seed bank analysis should be addressed and integrated in weed management. Keywords: dry land, fallow, weed management, East Nusa Tenggara, vegetation analysis
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis pada Berbagai Populasi Gulma Chloris barbata (Poaceae) Kefi, Andreas; Guntoro, Dwi; Santosa, Edi
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 50 No. 1 (2022): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.856 KB) | DOI: 10.24831/jai.v50i1.39708

Abstract

Rumput cakar ayam (Chloris barbata Sw.) merupakan gulma dominan pada pertanaman jagung di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih jarang diteliti. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh populasi C. barbata pada tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan pada Oktober 2019 sampai Januari 2020 di Kebun IPB Cikabayan, Bogor, Indonesia menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima ulangan. Benih jagung ditanam pada lima populasi C. barbata yaitu 0 (tanpa gulma), 15, 30, 45, dan 60 individu per polibag berukuran 30 cm x 30 cm yang diisi media 5 kg. Biji gulma diperoleh dari lahan petani di Kabupaten Kupang, NTT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma memengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Kehadiran gulma menekan tinggi dan bobot kering (BK) tanaman jagung mulai 4 minggu setelah tanam (MST). Pada 4 MST, populasi 15 individu menekan tinggi tanaman dan 30 individu menekan BK total tanaman jagung. Populasi 15 individu menekan diameter batang, luas dan lebar daun, kehijauan daun, dan BK total tanaman jagung, sedangkan jumlah dan panjang daun menurun oleh perlakuan 30 individu pada 8 MST. Bobot tongkol dengan dan tanpa klobot, serta panjang tongkol berkurang oleh perlakuan 45 individu per polibag yakni menjadi sebesar 48.3%, 49.0%, dan 77.7% relatif terhadap kontrol. Perlu penelitian lebih lanjut mekanisme penghambatan C. barbata pada tanaman jagung. Kata kunci: alelopati, jagung, kompetisi, Nusa Tenggara Timur, rumput cakar ayam