Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Aplikasi SawitKita (Smallholders Assisted With Information Technology) dalam Mendukung Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Nurjanah, Danik; Dinarti, Siwi Istiana; Firmansyah, Erick; Mawandha, Hangger Gahara; Purwadi; Puruhito, Dimas Deworo; Fadhilah, Nurul Aini; Dana, Wahyu Seka
Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 01 (2024): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/20202445768

Abstract

Di era digital saat ini, terbuka peluang mekanisme penyuluhan baru berbasis platform digital. Penelitian ini memiliki nilai kebaruan yaitu memberikan kontribusi pada pengembangan komunikasi massa dalam penggunaan media baru berbasis internet oleh petani. Metode deskriptif analitis digunakan untuk menganalisis fitur aplikasi SawitKita untuk mengetahui kebermanfaatan dan media pendamping dalam penerapan Good Agriculture Practices (GAP). SawitKita (Smallholders Assisted with Information Technology) merupakan sebuah aplikasi teknologi informasi dan komunikasi berbasis android yang menjadi media transfer informasi antara pekebun dengan pakar dan praktisi kelapa sawit. SawitKita dapat digunakan dalam mode online dan offline. SawitKita menyediakan sistem pakar yang dapat mendampingi pekebun dalam mengambil keputusan operasional kebun sesuai dengan prinsip GAP. Fitur yang disajikan dalam halaman utama SawitKita terdiri dari 3 pilar utama yang terintegrasi dalam satu aplikasi. Pertama, Sistem pakar yang tersedia saat ini meliputi sistem pakar persiapan lahan (LahanKita), pembibitan (BibitKita), pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPTKita), pemupukan (FertiKita), pengelolaan panen (PanenKita), dan administrasi keuangan (DanaKita). Kedua, Learning Management System (LMS) yaitu SawitKita Learning. Ketiga, fitur diskusi online HelloPlanters.
Peranan Wanita dalam Ekonomi Rumah Tangga Petani Sawit (Studi Kasus di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah) Sari, Maya; Purwandari, Istiti; Dinarti, Siwi Istiana
AGRIFITIA : Journal of Agribusiness Plantation Vol. 3 No. 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis INSTIPER Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/aft.v3i2.483

Abstract

Women often play a role in helping to meet the basic needs of the household. Women who are part of the family like other family members have the same duties and functions in supporting the family, not only in carrying out activities within the family, but in life. The purpose of this research is to find out the economic conditions of the oil palm smallholder households, the extent of the role of women in the household economy, and what factors influence the role of women in the smallholder household economy. This study used a quantitative descriptive method with a simple random sampling technique. The sample is a woman who is a palm oil famer’s wife’s.The OLS Regression  methode is used to predict the factors that affec the role of women in the household economy. The results of this study indicate that the economic condition of the households of oil palm farmers, as seen from the average income, is high. The role of women in the smallholder household economy is low. Factors that affect the role of women in the household economy are the number of family dependents, length of work, and land area.
Management of Loose Fruit Sacks at PT. Gunung Sejahtera Dua Indah, Central Kalimantan Aini, Nurul Faddilah; Nurjanah, Danik; Dinarti, Siwi Istiana
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.15176

Abstract

This research was conducted at PT. Gunung Sejahtera Dua Indah, Kotawaringin Barat, Central Kalimantan. The aim of this research is to understand the management flow of loose fruit sacks and to gauge the responses of employees involved in the management of loose fruit sacks. This research uses a descriptive method with a qualitative approach, employing primary and secondary company data collected through interviews using questionnaires, observations, and documentation. The data analysis method used is Miles & Huberman’s interactive analysis. The results of this research indicate that (1) The management flow of loose fruit sacks at PT. Gunung Sejahtera Dua Indah in Central Kalimantan is implemented according to the management functions of P-O-A-C (Planning, Organizing, Actuating, and Controling). The responses regarding job responsibilities from the harvesters and the person charge (PIC) of the sacks:harvesters find their tasks enjoyable, while the PIC of the sacks finds the color-coding system for harvesters somewhat challenging.
Pemanfatan Lahan Untuk Budidaya Hortikultura Melalui Pemberdayaan KWT Kecubung Batu Di Desa Blawong 1 Ismiasih, Ismiasih; Dinarti, Siwi Istiana; Afroda, Helmi
Madani : Indonesian Journal of Civil Society Vol. 6 No. 2 (2024): Madani : Agustus 2024
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/madani.v6i2.2122

Abstract

Empty land is often found in the community environment without being used for productive activities, such as in Blawong Village 1. This community service aims to foster awareness and independence of the Women Farmers Group (KWT) in land utilization through horticultural cultivation activities. The method of community service activities is carried out by empowering KWT "Kecubung Batu" through the PRA (Participatory Rural Appraisal) method, namely by involving each member in the active role of the activity. The form of community service activities is in the form of counseling and training in horticultural cultivation by making demonstration plots (demonstration plots) on empty land. Based on data that has been collected through field observations (observations) and interviews by providing questionnaires, the results obtained that almost 100% of community service activities have succeeded in increasing insight and skills for KWT Kecubung Batu in horticultural cultivation. In addition, the increase in insight and skills of KWT "Kecubung Batu" in utilizing the land for horticultural cultivation has also almost reached 100%. This is indicated by the results of community service activities, KWT “Kecubung Batu” has a productive garden as a means of empowering its members with horticultural cultivation.
Pengelolaan Limbah Organik Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Maggot BSF (Black Soldier Fly) Ardiani, Fani; Noviana, Githa; Yuniasih, Betti; Dinarti, Siwi Istiana; Nurjanah, Danik; Purwadi, Purwadi
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 3 No. 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v3i2.50

Abstract

Limbah rumah tangga yang berasal dari aktivitas dapur biasanya menempati urutan teratas sisa konsumsi keluarga. Sampah sisa makanan merupakan sampah organik yang diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat juga menekan polusi di lingkungan serta mengurangi jumlah (kuantitas) sampah yang dibuang ke TPS atau TPA. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi, wawasan, serta skill bagi warga terkait pengelolaan sampah organik di rumah sehingga dapat membantu menurunkan kuantitas sampah rumah tangga yang dibuang ke TPS maupun TPA. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kembaran RT 03 Kelurahan Tamantirto Kapanewon Kasihan Kapanewon Bantul pada Oktober 2024 diikuti oleh 30 orang warga. Kegiatan diawali dengan survey lokasi, pemaparan materi, showing maggot, praktek pengolahan sampah dengan maggot, pemberian maggot, monitoring, dan evaluasi kegiatan. Hasil menunjukkan bahwa peserta antusias menggunakan maggot sebagai pengolah sampah organik di rumah dan mulai terbangun kebiasan memilah sampah di rumah. Selain itu, proses pengolahan sampah yang dilakukan maggot sangat cepat sehingga tempat sampah jadi tidak berbau. Warga berharap mendapatkan pendampingan sehingga kegiatan terus berlanjut dengan membentuk kelompok baru untuk pengolahan sampah organik rumah tangga. Dari kegiatan dapat disimpulkan bahwa maggot menjadi solusi praktis untuk pengolahan sampah rumah tangga. Dengan metode ini, tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga mendapatkan manfaat lebih dari sampah organik, serta mengurangi jumlah (kuantitas) sampah yang dibuang ke TPS maupun TPA.
Edukasi Standarisasi Bahan Baku Bagi Kelompok Wanita Tani Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Produk Dinarti, Siwi Istiana; Ardiani, Fani; Nurjanah, Danik; Noviana, Githa; Mawandha, Hangger Gahara; Purwadi; Mardhatilah, Dina; Rini, Mei
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2025): Juli 2025 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/16xqjf40

Abstract

Kelompok Wani Tani (KWT) Menur secara aktif mengembangkan usaha pengolahan hasil pertanian menjadi produk minuman herbal yang berbahan dasar jahe, kunyit, serai, dan rempah-rempah lokal lainnya. Namun, dalam prosesnya KWT Menur menghadapi kendala terkait mutu dan konsistensi produk. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan mendampingi kelompok dalam menerapkan standarisasi bahan baku dan proses produksi. Kegiatan ini dilaksanakan di KWT Menur Kapanewon Patuk pada bulan Februari 2025 yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok berjumlah 27 orang. Kegiatan diawali dengan survey lokasi serta koordinasi waktu pelaksanaan, pemaparan materi tentang mutu produk, praktek penggunaan alat, pemberian alat untuk kelompok, dan evaluasi. Hasil menunjukkan bahwa anggota dapat melakukan pencatatan komposisi bahan baku dan menentukan standarisasi berat produk. Selain itu, kemasan produk menjadi lebih rapih. Melalui edukasi standarisasi bahan baku diharapkan KWT Menur mampu meningkatkan kualitas produknya sehingga mampu menembus pasar lokal, nasional, hingga internasional