This research aims to identify the sources of capital used by snack food of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Kapanewon Kalasan, Sleman Regency, as well as analyzing the influence of internal and external capital sources on the profits of these MSMEs. This research used a quantitative descriptive method with a sample of 43 snack food MSMEs in the area. Data was collected through questionnaires and interviews, then analyzed using the Multiple Linear Regression method to determine the relationship between the independent variables (internal and external sources of capital) and the dependent variable (profit). The research results show that snack food MSMEs in Kapanewon are reluctant to obtain capital from various sources, both internal and external. Internal capital sources include personal or family capital, while external capital sources are obtained from bank loans, Forkom MSMEs cooperatives, and loans from extended families. Based on regression analysis, it was found that internal capital sources have a significant positive influence on increasing MSME profits. This shows that the use of own capital can significantly improve the financial performance of MSMEs. Apart from that, external capital has also been proven to have a significant positive influence on MSME profits, indicating that access to external funding sources, such as banks and cooperatives, can help MSMEs increase income and expand their businesses. The conclusion of this research is that both internal and external capital play an important role in supporting the success of snack food MSMEs in Kapanewon Kalasan. Therefore, efforts are needed to facilitate MSME access to funding sources, both from the internal and external sectors, in order to encourage business growth and sustainability. Keywords: MSMEs; internal capital sources; external capital sources; profit ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber modal yang digunakan oleh UMKM makanan ringan di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, serta menganalisis pengaruh sumber modal internal dan eksternal terhadap laba UMKM tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan sampel sebanyak 43 pelaku UMKM makanan ringan di wilayah tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan metode Regresi Linear Berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (sumber modal internal dan eksternal) dengan variabel dependen (laba). Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM makanan ringan di Kapanewon Kalasan memperoleh modal dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Sumber modal internal meliputi modal pribadi atau dari keluarga, sementara sumber modal eksternal diperoleh dari pinjaman bank, koperasi Forkom UMKM, dan pinjaman dari keluarga besar. Berdasarkan analisis regresi, ditemukan bahwa sumber modal internal memiliki pengaruh signifikan positif terhadap peningkatan laba UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri mampu meningkatkan kinerja finansial UMKM secara signifikan. Selain itu, modal eksternal juga terbukti memberikan pengaruh signifikan positif terhadap laba UMKM, menandakan bahwa akses terhadap sumber pendanaan eksternal, seperti bank dan koperasi, dapat membantu UMKM meningkatkan pendapatan dan memperluas usahanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa baik modal internal maupun eksternal memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan UMKM makanan ringan di Kapanewon Kalasan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mempermudah akses UMKM terhadap sumber pendanaan, baik dari sektor internal maupun eksternal, guna mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Kata Kunci: UMKM; sumber modal internal; sumber modal eksternal; laba