Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Uji Virulensi Patogen Fusarium solani f.sp. cepae Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Irna Il Sanuriza; Eti Kusumawati; Irfan Jayadi; Dwi Kartika Risfianty; Khaerul Ihwan; Baiq Naili Dewi Atika; Pahmi Husain
EVOLUSI: JOURNAL OF MATHEMATICS AND SCIENCES Vol 7 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/evolusi.v7i1.1653

Abstract

Pathogens are one of the obstacles in shallot cultivation. One of them is Fusarium sp. which resulted in damage reaching more than 50-75%. The aim of this study was to determine the virulence level of the fungus Fusrium.solani.f.sp.cepae that causes fusrium wilt in shallot plants. The method used is an experimental method with a completely randomized design (CRD) with two treatments: method of application and time of observation/measurement. The average incubation period of fusarium wilt disease on shallots without F.solani.f.sp.cepae treatment had no symptoms of attack, while those that were treated showed symptoms in a short time. The results showed that the pathogen F.solani.f.sp.cepae was able to attack plants with an average attack intensity of 4.22, meaning high attack intensity. Macroscopically identification of fungi that had grown on potato dextrose agar (PDA) medium was observed, observations starting from the shape of the mushroom colonies and the color of the underside of the mushroom colonies, while microscopically found insulating hyphae, forming branching and found macroconidia and microconidia spores.
Comparative Study of Bioactive Compounds of Several Varieties of Sembalun Garlic, Lombok, West Nusa Tenggara Atika, Baiq Naili Dewi; Khaerul Ihwan; Pahmi Husain; Dwi Kartika Risfianty; Ishmah Humaidatul Amini Zaim Alyaminy; Irna Il Sanuriza; Irfan Jayadi
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 3 (2024): July - September
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i3.7532

Abstract

Indonesia is known as a rich country in herbs, which are utilized as a source of natural herbal medicine, including garlic. This research aims to achieve a comparative study of the bioactive compounds retained in several varieties of Sembalun garlic. The research was conducted at the Integrated Laboratory of Mataram State Islamic University and Laboratory of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Nahdlatul Wathan Mataram. Three varieties of Sembalun Garlic were used in this research, namely the Nunggal, Jamak and Sanggah varieties, which were extracted using 96% ethanol. The research results show bioactive compounds in flavonoids, saponins, steroids and phenolics in the three varieties of Sembalun garlic (Nunggal, Jamak, and Sanggah).
Sosialisasi Program Zero Waste dan Pengolahan Sampah untuk Mewujudkan Lingkungan yang Bersih dan Sehat di Desa Pringgajurang Utara, Lombok Timur Muhammad Shohibul Ihsan; Pahmi Husain; Khaerul Ikhwan; Irfan Jayadi; Leni Fitriah; Mila Hasena; Ahmad Sugiarto Pahmi
Lumbung Ngabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Pusat Kajian dan Pengembangan Publikasi Ilmiah Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/rczf5b18

Abstract

Pengetahuan serta kesadaran tentang hidup bersih dan sehat bebas sampah sangat penting bagi masyarakat tidak hanya di kota tetapi juga di desa. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan di Desa Talaga masih rendah diamati dari sampah yang berserakan di lingkungan serta tidak tersedianya tempat sampah di rumah maupun di tempat umum. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya serta mengajarkan membuat bank sampah (tempat sampah bambu). Metode yang dipakai terdiri dari sosialisasi, FGD dan demonstrasi. Materi sosialisasi mengenai pengelolaan sampah menjadi bahan/ barang bernilai ekonomis dan pembentukan bank sampah. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa adanya penigkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang konsep zero waste dengan metode 5R dan upaya pengelolaan sampah hingga bernilai ekonomis. Respon masyarakat dalam mengikuti kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan demonstrasi mengenai penanganan sampah sangat baik, seiring dengan dukungan pemerintah desa terhadap karang taruna, kelompok pemuda melalui proses sosialisasi yang dilakukan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat. Program pengabdian ini mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta bebas sampah.
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Masa Pandemi di Desa Suela Kabupaten Lombok Timur Khaerul Ihwan; Dwi Kartika Risfianty; Baiq Naili Dewi Atika; Irfan Jayadi; Pahmi Husain; Irma Risvana Dewi; Dara Puspita Anggraini; Lilik Hidayati
Lumbung Ngabdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Pusat Kajian dan Pengembangan Publikasi Ilmiah Institut Agama Islam Hamzanwadi Nahdlatul Wathan Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/jk9ywc41

Abstract

Masa pandemi virus corona masih menjadi kekhawatiran masyarakat sejak menyebarnya wabah pandemic Covid-19 di awal tahun 2020. Salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran virus Corona adalah dengan menjaga kebersihan diri dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pengetahuan tentang kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap masyarakat dalam mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan agar dapat memelihara kesehatan dengan baik. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir dan membiasakan menggunakan masker ketika keluar rumah untuk beraktivitas. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dengan ceramah dan demostrasi. Hasil pengbdian ini menunjukkan masyarakat memiliki pengetahuan tentang Perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah dan menghindari penyebaran virus Covid-19 yang terus bermutasi hingga saat ini. Minat responden cukup besar untuk menerapkan kebiasaan mencuci tangan dan menggunakan masker sehingga sosialisasi tersebut mudah diterima dan dapat menciptakan sikap yang positif terhadap pesan yang disampaikan serta dapat mempengaruhi perilaku tersebut.
Sosialisasi Pembuatan Krupuk Lendong Khas Lombok dari Kulit Sapi di Dusun Montong Belo, Desa Bujak Alyaminy, Ishmah Humaidatul Aminah Zaim; Ihwan, Khaerul; Dwi Kartika Risfianty; Baiq Naili Dewi Atika; Irna Il Sanuriza; Pahmi Husain; Muhammad Shohibul Ihsan; Leny Fitriah; Irfan Jayadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.8917

Abstract

Krupuk kulit sapi merupakan salah satu produk makanan yang ditemukan di Lombok, memiliki rasa yang renyah dan enak. Penggunaan kulit sapi sebagai bahan utama juga sering dikombinasikan dengan rempah-rempah lokal yang khas, memberikan cita rasa unik dan autentik yang sulit ditemukan di produk lainnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah pendampingan dan praktik pembuatan kulit sapi (Lendong) khas Lombok di Dusun Montong Belo, Desa Bujak, Kecamatan Batukliang. Kabupaten Lombok Tengah. Metode kegiatan ini adalah demonstrasi dan pendampingan proses pembuatan krupuk kulit. Langkah-langkah pembuatan krupuk kulit ini antara lain: Pembersihan kulit sapi dari bulu dan kotoran, pemberian rempah-rempah, penjemuran, pemotongan, perendaman menggunakan minyak goring dengan suhu sedang dan penggorengan krupuk. Hasil kegiatan pengabdian ini bahwa sosialisasi pembuatan krupuk kulit (Lendong) khas sasak terlaksana dengan lancar. Proses pembuatan krupuk kulit dilaksanakan dengan 6 tahapan yaitu, pembersihan kulit dari bulu dan kotoran, pemberian rempah-rempah, penjemuran, pemotongan, perendaman menggunakan minyak goreng dengan suhu sedang dan penggorengan krupuk untuk siap disajikan. Peserta pengabdian sangat antusias mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai. Diskusi dan tanya jawab terkait langkah-langkah pembuatan krupuk kulit khas Lombok cukup aktif. Tiap tahapan didemonstrasikan oleh peserta hingga memahami secara seksama tahap pembuatan krupuk.