Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BAGAIMANA SELF DISCLOSURE DAN CYBER VIOLENCE PADA PENGGUNA APLIKASI KENCAN ONLINE TINDER DEWASA AWAL DI JAKARTA Basel, Wiwin Charolina Putri; Sitasari, Novendawati Wahyu; Safitri, Safitri
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi Vol 20, No 2 (2022): Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
Publisher : Esa Unggul University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/jpsi.v20i2.267

Abstract

Tinder merupakan salah satu platform pencarian teman kencan berbasis lokasi yang dapat memilih preferensi jenis kelamin sesuai ketertarikan pengguna. Terdapat berbagai fenomena cyber violence yang terjadi dan membuat kerugian yang besar terhadap korbannya dari segi materi maupun kesehatan mental. Ditinjau dari fenomena dan teori cyber violence, terdapat proses komunikasi dan self disclosure yang dilakukan korban sehingga memancing tindak kejahatan di aplikasi kencan online Tinder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self disclosure dengan cyber violence pada pengguna aplikasi kencan online Tinder dewasa awal di Jakarta. Rancangan penelitian ini kuantitatif non-eksperimental menggunakan pendekatan korelasional. Menggunakan teknik non-probability sampling dan teknik purposive sampling dengan sampel berjumlah 100 pengguna aplikasi kencan online Tinder dewasa awal di Jakarta. Instrumen self disclosure yang digunakan berupa alat ukur yang disusun menggunakan dasar teori self disclosure milik Wheeless dan Grotz (1976) berjumlah 28 aitem valid dengan reliabilitas nilai (α) = 0,949. Instrumen cyber violence yang digunakan berupa alat ukur yang disusun menggunakan dasar komponen, merupakan hasil revisi atau pengembangan skala cyber violence dari penelitian Šincek (2021) 34 aitem yang valid dengan nilai (α) = 0,965. Hasil uji korelasi diperoleh sebesar 0,00 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,998 yang artinya terdapat hubungan positif antara self disclosure dengan cyber violence pada pengguna aplikasi kencan online Tinder.
Kontrol Diri sebagai Moderator Hubungan Kesepian dan Kekerasan Siber Remaja Perempuan Basel, Wiwin Charolina Putri; Dewi, Fransisca Iriani Roesmala; Sahrani, Riana
Psyche 165 Journal Vol. 17 (2024) No. 4
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v17i4.459

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial telah mengalami perkembangan yang signifikan, sehingga membawa dampak kompleks terhadap kehidupan. Media sosial berfungsi sebagai akses berkomunikasi dalam konektivitas sosial dan perangkat untuk mencari hiburan. Pada sisi lain, media sosial merupakan platform dimana kekerasan siber dapat terjadi kepada penggunanya. Berbagai kasus kekerasan siber dalam media sosial dialami remaja perempuan, diantaranya menjadi korban penyebaran konten pornografi, pengancaman dan pelecehan seksual secara daring. Prevalensi Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia mengalami kenaikan dan sering kali tidak dianggap serius. Tujuan penelitian ini untuk menguji kontrol diri sebagai moderator dalam hubungan antara kesepian dan kekerasan siber pada remaja perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional non-eksperimental. Metode analisis yang digunakan yaitu uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan uji regresi. Partisipan penelitian merupakan remaja perempuan sebanyak 113 orang, berusia 17-24 tahun, aktif menggunakan media sosial dan pernah mengalami kekerasan digital dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Instrumen penelitian adalah Experiencing Cyber Violence Scale terdiri dari 34 pertanyaan, Loneliness Scale terdiri 20 pertanyaan dan Self-control Scale terdiri dari 10 pertanyaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kontrol diri, kesepian dan kekerasan siber. Peran kontrol diri tidak memoderasi kesepian dan kekerasan siber, namun dari uji korelasi mengindikasikan bahwa kontrol diri berperan atau berkontribusi dalam terjadinya kesepian dan kekerasan siber.
PERANAN KESEPIAN TERHADAP KEKERASAN SIBER PADA REMAJA PEREMPUAN YANG AKTIF MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Basel, Wiwin Charolina Putri; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Riana Sahrani
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 3 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i3.31872.2024

Abstract

Kekerasan siber dalam media sosial pada kalangan remaja menjadi fenomena yang serius dan perlu diperhatikan. Berbagai kasus kekerasan siber merupakan masalah kesehatan dalam masyarakat yang terus meningkat. Kesepian memiliki peran dalam terjadinya kekerasan siber di kalangan remaja perempuan yang aktif menggunakan media sosial. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kesepian dapat menjadi faktor resiko terjadinya kekerasan siber. Kekerasan siber merupakan penyerangan terhadap kesejahteraan fisik, psikologis dan emosional individu maupun kelompok. Kesepian adalah kondisi negatif yang dialami individu dan mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Tujuan penelitian untuk menguji peranan kesepian terhadap kekerasan siber pada remaja perempuan yang aktif menggunakan media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional non-eksperimental. Teknik analisis data penelitian berdasarkan regresi. Partisipan penelitian merupakan 200 remaja perempuan berusia 17-24 tahun, aktif menggunakan media sosial dan pernah menjadi korban kekerasan siber selama kurang dari satu tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Loneliness scale yang terdiri dari 20 pertanyaan dan Experiencing cyber violence scale yang terdiri dari 34 pertanyaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kesepian dan kekerasan siber. Penelitian ini dapat menjadi edukasi untuk remaja perempuan korban kekerasan siber maupun masyarakat dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari kekerasan siber.
Psikoedukasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Siswa Sekolah Kristen Yusuf Sahrani, Riana; Dewi, Fransisca Iriani Roesmala; Basel, Wiwin Charolina Putri; Kirana, Liuciana Handoyo
PUSAKO : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 4 No. 01 (2025): PUSAKO : Jurnal Pengabdian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pusako.v4i01.106

Abstract

Sexual violence is a serious problem in society, which is also an issue of gender equality, which occurs in the environment including in educational institutions. The lack of sex education and the culture of taboo in society has led to the concept of sexual violence. The negative impact of sexual violence behavior also cannot be ignored because it causes physical, mental, social and material injuries and losses. Related to the increasing cases of sexual violence, especially in educational institutions, the PKM Team of Tarumanagara University conducted psychoeducation as an effort to prevent sexual violence in adolescent students at school. The purpose of psychoeducation is to increase students' awareness of the dangers and ways to prevent sexual violence, as well as to create a safe and comfortable environment at school. The seminar participants were 200 students from Kristen Yusuf Junior and Senior High School. The results of the PKM are that students understand what sexual violence is, what forms it takes, how to prevent, and overcome so as not to become victims or perpetrators of sexual violence. The evaluation of this seminar is that the students hope to apply this in their daily lives. The implication of this seminar is that an intervention, such as sex education psychoeducation, can be made to tackle the problem of sexual violence, especially in the school environment.
PSIKO-EDUKASI PENCEGAHAN KEKERASAN SIBER REMAJA PEREMPUAN DALAM BERMEDIA SOSIAL Basel, Wiwin Charolina Putri; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Riana Sahrani
Jurnal Serina Abdimas Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v3i1.33666

Abstract

Social media is a platform that is actively used in everyday life to establish communication, especially among teenagers. The development of social media use has been followed by misuse of internet access such as cyber violence. Cyber violence is negative behavior and harms others in cyberspace, causing serious impacts on victims. Cyber violence in social media, especially gender-based, has become a mental health issue that needs to be considered by the community. Regarding the phenomenon of cyber violence, the PKM team took the initiative to conduct psycho-education to prevent cyber violence among adolescent girls in social media. The purpose of psycho-education is to empower women, fight for welfare and gender equality, and increase awareness of the dangers of cyber violence. The implementation of the psycho-education program uses a Webinar format that is conducted online. The main participants of the Webinar are adolescent girls who use social media. The results of the Community Service Webinar showed enthusiasm from adolescent girls and the community regarding this psycho-education. The Community Service Team realizes that there are still many people who need to be educated about the dangers of cyber violence and how to handle it. In this Webinar activity, participants were also able to receive and understand the material presented well, so that the psycho-educational Webinar was quite effective for the participating adolescent girls and the community. This shows that psycho-education help increase public awareness, especially among adolescent girls and victims of cyber violence to protect themselves, treat and provide support to victims of cyber violence. ABSTRAK Media sosial merupakan platform yang aktif digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjalin komunikasi, terutama di kalangan remaja. Perkembangan penggunaan media sosial ternyata diikuti dengan penyalahgunaan dalam akses internet seperti kekerasan siber. Kekerasan siber merupakan perilaku negatif dan merugikan orang lain di dunia maya sehingga menimbulkan dampak yang serius bagi korban. Kekerasan siber dalam bermedia sosial, khususnya berbasis gender telah menjadi isu kesehatan mental yang perlu diperhatikan masyarakat. Terkait fenomena kekerasan siber, tim PKM berinisiatif melakukan psiko-edukasi pencegahan kekerasan siber pada remaja perempuan dalam bermedia sosial. Tujuan psiko-edukasi untuk memberdayakan perempuan, memperjuangkan kesejahteraan dan kesetaraan gender, serta meningkatkan kesadaran akan bahaya kekerasan siber. Pelaksanaan program psiko-edukasi menggunakan format Webinar yang dilakukan secara daring. Peserta utama webinar merupakan remaja perempuan pengguna media sosial. Hasil dari webinar Pengabdian Kepada Masyarakat menunjukkan antusiasme dari remaja perempuan dan masyarakat terkait psiko-edukasi ini. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang perlu diedukasi terkait bahaya kekerasan siber dan cara menanganannya. Pada kegiatan webinar ini peserta juga dapat menerima dan memahami materi yang disampaikan dengan baik, sehingga webinar psiko-edukasi sudah cukup efektif bagi remaja perempuan dan masyarakat yang berpartisipasi. Hal ini menunjukkan bahwa psiko-edukasi membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pada remaja perempuan dan korban kekerasan siber untuk menjaga diri, mengobati maupun memberi dukungan kepada korban kekerasan siber.