Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PERSEPSI TENTANG PERILAKU BULLYING DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractBullying cases in schools are becoming increasingly widespread phenomenon in the world and have a negative impact on the school atmosphere, one against students. Students may be regarded as having experience in bullying, whether as perpetrators, victims or witnesses. The experience of bullying in both male and female students, as well as experienced directly or indirectly will affect the perception of bullying behavior. The purpose of this study is to determine the perception of bullying behavior in terms of sex. The implementation plan is to provide a scale of perception of bullying behavior to junior high school students, then the results obtained will be processed by t-test, so that the results of differences in perception of the behavior of bullying in male and female students. The sample used in this study is 200 students in SMP N 2 Karanganyar, which consists of 102 men and 98 women. Analysis of data using t-test and obtained the result that there is no difference of perception about bullying behavior in terms of sex at student in SMP N 2 Karanganyar. Keyword: bullying, perception, gender AbstrakKasus bullying di sekolah semakin lama menjadi fenomena yang menyebar di dunia dan memiliki dampak negatif terhadap atmosfer sekolah, salah satunya terhadap siswa. Siswa dapat dikatakan sebagai bagian yang memiliki pengalaman dalam tindak bullying, baik sebagai pelaku, korban, atau saksi. Pengalaman bullying pada siswa baik laki-laki maupun perempuan, serta dialami secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi persepsi terhadap perilaku bullying. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dipengaruhi persepsi terhadap perilaku bullying ditinjau dari jenis kelamin. Rencana pelaksanaan yaitu dengan memberikan skala persepsi terhadap perilaku bullying kepada siswa SMP, selanjutkan hasil yang diperoleh akan diolah dengan t-tes, sehingga diperoleh hasil perbedaan persepsi terhadap perilaku bullying pada siswa laki-laki dan perempuan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 200 siswa di SMP N 2 Karanganyar, yang terdiri dari 102 laki-laki dan 98 perempuan. Analisa data menggunakan Uji-t dan diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan persepsi tentang perilaku bullying ditinjau dari jenis kelamin pada siswa di SMP N 2 Karanganyar. Kata kunci: Bullying, persepsi, jenis kelamin
PERBEDAAN KONSEP DIRI REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN ASRAMA DAN PANTI ASUHAN COTTAGE Safitri, Fiqih; Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDi Indonesia terdapat dua macam sistem pengasuhan panti asuhan, yaitu asrama dan cottage. Perbedaan sistem pengasuhan yang diterapkan panti asuhan secara tidak langsung mempengaruhi konsep diri remaja. Kedekatan antara remaja dan orangtua asuh serta teman sebaya akan mempermudah remaja dalam melakukan identifikasi dan membentuk konsep diri positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan asrama dan panti asuhan cottage. Penelitian ini merupakan studi komparatif non-eksperimental. Sampel penelitian berjumlah 81 remaja panti asuhan asrama dan 41 remaja panti asuhan cottage, dengan teknik non-probability sampling dan jenis sampling jenuh. Skala konsep diri yang  digunakan merupakan modifikasi dari Tennesse Self Concept Scale (TSCS) yang berjumlah 31 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,900. Hasil uji beda menunjukkan nilai sig.(2-tailed) 0,019 atau  (p<0,05), artinya terdapat perbedaan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan asrama dan panti asuhan cottage. Dan didapatkan hasil bahwa remaja yang tinggal di panti asuhan asrama maupun cottage memiliki konsep diri yang cenderung negatif.Kata kunci : Konsep diri, remaja, panti asuhan, asrama, cottage AbstractIn Indonesia there are two kinds of orphanage care system, namely, dormitories and cottages. This applied system indirectly affected adolescent self-concept. The closeness among teens with foster parents and peers will facilitate them to identify and form a positive self-concept. The purpose of this study was to determine difference in self-concept of teenagers who lived in the dormitory orphanage and cottage orphanage. This research is a non-experimental comparative study. The samples included 81 teenagers of dormitory and 41 teenagers of cottage, and used non-probability sampling techniques and entire types of sampling. Self concept modified from the Tennessee Self Concept Scale (TSCS) which consists of 31 valid items with reliability coefficient of 0.900. T-test results showed sig. (2-tailed) 0.019 or (p <0.05). It means that there is difference in self-concept of teenagers who lived in the dormitory orphanage and cottage orphanages. This research yielded teens who lived in dormitories and cottage have negative self-conceptKeywords : self-concept, teenager, orphanage, dormitory, cottage
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA YANG AKTIF DI SEMESTER GANJIL 2015/2016 Violla, Violla; Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractUniversity students expected to develop intellectual and personality skill, especially in verbal skill. One of tasks to improve verbal skill is presentation task. But, there are still students experience in speaking anxiety in front of class despite of verbal communication skill will be required for job acquirements. This anxiety among students suspected was affected by self-concept. The purpose of this research is to determine correlation between self-concept and speaking anxiety in front of class among students of Esa Unggul University Jakarta. This research used non-experimental correlational method with probability sampling technique and proportionate stratified random sampling. The sample consisted of 180 active regular students of Esa Unggul University Jakarta class of 2012-2014 academic year 2015/2016. Self-concept scale modified from Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) devised by W. H. Fitts and yielded reliability value (rxx)=0,945 whereas speaking anxiety in front of class scale in order of Lang’s public speaking anxiety responses theory and yielded reliability value (rxx)=0,949. Based on data analysis of Pearson Product Moment correlation coefficients were found r=-0,353 and significant  0,000 level (p <0,05). It means, hyphotesis in this research was accepted, there is negative correlation between self-concept and speaking anxiety in front of class among students of Esa Unggul University.                                                                                              Keywords: self-concept, speaking anxiety in front of class, students AbstrakMahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian, khususnya kemampuan verbal. Salah satu tugas untuk mengembangkan kemampuan verbal adalah tugas presentasi. Namun masih ada mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi saat berbicara di depan kelas, padahal keterampilan berbicara secara lisan dibutuhkan di dunia kerja. Kecemasan yang dialami mahasiswa ini diduga dipengaruhi oleh konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan berbicara di depan kelas pada mahasiswa. Penelitian menggunakan metode korelasional non-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel probability sampling berjenis proportionate stratified random sampling. Sampel dalam penelitian adalah 180 mahasiswa reguler aktif Universitas Esa Unggul Jakarta angkatan 2012-2014 tahun ajaran 2015/2016. Skala konsep diri yang digunakan dimodifikasi dari Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) milik W. H. Fitts dengan reliabilitas (rxx)=0,945. Sedangkan skala kecemasan berbicara di depan kelas disusun berdasarkan teori respons kecemasan berbicara di depan umum milik Lang dengan reliabilitas sebesar (rxx)=0,949. Berdasarkan analisis data dengan teknik korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai koefisian korelasi r=-0,353 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05). Artinya, hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu ada hubungan negatif antara konsep diri dan kecemasan berbicara di depan kelas pada mahasiswa Universitas Esa Unggul Jakarta. Kata kunci: konsep diri, kecemasan berbicara di depan kelas, mahasiswa
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN ASERTIVITAS GURU SD-IT, CENGKARENG, JAKARTA BARAT Rozali, Yuli Asmi; Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 15, No 01 (2017): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.  Selain memiliki status sebagai seorang pengajar, guru merupakan bagian dari organisasi, yaitu sekolah. Hubungan guru dengan Kepala Sekolah adalah hubungan antara atasan dan bawahan. Selain kepala sekolah, guru juga memiliki hubungan hirarki dengan pihak yayasan. Biasanya yayasan di suatu sekolah memiliki andil yang cukup besar terhadap keberlangsungan sekolahnya, walaupun sebenarnya telah diwakili oleh kepala sekolah. Namun pada kenyataannya banyak sekolah-sekolah yang terbentur dengan sikap yayasan yang otoriter dan komunikasi yang bersifat satu arah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap perilaku asertif guru dan mendapatkan gambaran mengenai kemampuan asertivitas guru terhadap atasan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-non  eksperimental dengan menggunakan desian penelitian  kausal-komparatif bersifat ex post facto. Subjek dalam penelitian ini adalah guru SD-IT X, Cengkareng, Jakarta Barat, yang mengajar kelas 1 sampai dengan kelas VI. Adapun alat analisis yang digunakan adalah Sperman test yang digunakan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dengan asertivitas guru SD-IT, X, Cengkareng, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil uji statistik spearman diperoleh nilai signifikansi sebesar p = 0.17; p > 0.05, artinya tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap asertivitas guru SDIT, Jakarta Barat atau hipotesis ditolak. Keyword : gaya kepemimpinan, asertivitas, guru
Guru Sebagai Agen Perubahan Perilaku Perundungan Novendawati Wahyu Sitasari
Buletin Jagaddhita
Publisher : Lembaga Jagaddhita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perundungan sudah menjadi sebuah budaya dalam lingkungan sekolah. Terkadang guru tidak menyadari bahwa perilaku perundungan sedang terjadi di depan mata. Namun, masih ada guru yang menanggapinya dengan tidak serius karena menganggap bahwa perundungan adalah hal yang sudah biasa dilakukan sebagai bagian dari tradisi sekolah itu sendiri. Sehingga, pada umumnya, perundungan baru diperhatikan jika ada korban terluka parah, ada orang tua yang berani melaporkan ke pihak yang berwajib atau sudah terjadi korban yang meninggal.
Guru Sebagai Agen Perubahan Perilaku Perundungan Sitasari, N. W. (Novendawati)
Buletin Jagaddhita
Publisher : Lembaga Jagaddhita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perundungan sudah menjadi sebuah budaya dalam lingkungan sekolah. Terkadang guru tidak menyadari bahwa perilaku perundungan sedang terjadi di depan mata. Namun, masih ada guru yang menanggapinya dengan tidak serius karena menganggap bahwa perundungan adalah hal yang sudah biasa dilakukan sebagai bagian dari tradisi sekolah itu sendiri. Sehingga, pada umumnya, perundungan baru diperhatikan jika ada korban terluka parah, ada orang tua yang berani melaporkan ke pihak yang berwajib atau sudah terjadi korban yang meninggal.
HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN HARGA DIRI REMAJA AKHIR PUTRI (STUDI PADA MAHASISWI REGULER UNIVERSITAS ESA UNGGUL) Solistiawati, Ayu; Sitasari, Novendawati W
Jurnal Psikologi Vol 13, No 01 (2015): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenampilan yang menarik merupakan idaman setiap remaja putri.Hal ini membuat remaja putri menjadi lebih memperhatikan penampilannya.Ketidaksesuaian antara gambaran tubuh dengan gambaran tubuh ideal, membuat persepsi mengenai citra tubuh menjadi negatif.Hal tersebut mengakibatkan timbulnya perasaan kecewa terhadap diri sendiri hingga membentuk harga diri menjadi rendah.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan harga diri, gambaran harga diri dilihat dari citra tubuh, mengetahui dimensi dominan harga diri, dan untuk mengetahui gambaran dimensi dominan harga diri dilihat dari citra tubuh. Penelitian bersifat kuantitatif non eksperimental.Sampel berjumlah 120 responden.Teknik pengambilan sampel adalah proposional random sampling, dengan alat ukur citra tubuh (33 valid) dan harga diri (31 valid) dalam bentuk skala likert.Hasil nilai sig 0.000 (p<0.05) dengan korelasi sebesar 0.390, artinya terdapat hubungan positif yang lemah dan signifikan antara citra tubuh dengan harga diri pada Mahasiswi Reguler UEU.Mahasiswi lebih banyak memiliki citra tubuh positif dan harga diri tinggi dan dimensi dominan adalah dimensi kognisi. Temuan dari penelitian ini adalah remaja putri yang memiliki dimensi kognisi  memiliki harga diri tinggi dan citra tubuh positif. Kata kunci: citra tubuh, harga diri, remaja akhir putri
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA YANG AKTIF DI SEMESTER GANJIL 2015/2016 Violla, Violla; Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractUniversity students expected to develop intellectual and personality skill, especially in verbal skill. One of tasks to improve verbal skill is presentation task. But, there are still students experience in speaking anxiety in front of class despite of verbal communication skill will be required for job acquirements. This anxiety among students suspected was affected by self-concept. The purpose of this research is to determine correlation between self-concept and speaking anxiety in front of class among students of Esa Unggul University Jakarta. This research used non-experimental correlational method with probability sampling technique and proportionate stratified random sampling. The sample consisted of 180 active regular students of Esa Unggul University Jakarta class of 2012-2014 academic year 2015/2016. Self-concept scale modified from Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) devised by W. H. Fitts and yielded reliability value (rxx)=0,945 whereas speaking anxiety in front of class scale in order of Lang’s public speaking anxiety responses theory and yielded reliability value (rxx)=0,949. Based on data analysis of Pearson Product Moment correlation coefficients were found r=-0,353 and significant  0,000 level (p <0,05). It means, hyphotesis in this research was accepted, there is negative correlation between self-concept and speaking anxiety in front of class among students of Esa Unggul University.                                                                                              Keywords: self-concept, speaking anxiety in front of class, students AbstrakMahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian, khususnya kemampuan verbal. Salah satu tugas untuk mengembangkan kemampuan verbal adalah tugas presentasi. Namun masih ada mahasiswa yang mengalami kecemasan tinggi saat berbicara di depan kelas, padahal keterampilan berbicara secara lisan dibutuhkan di dunia kerja. Kecemasan yang dialami mahasiswa ini diduga dipengaruhi oleh konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan kecemasan berbicara di depan kelas pada mahasiswa. Penelitian menggunakan metode korelasional non-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel probability sampling berjenis proportionate stratified random sampling. Sampel dalam penelitian adalah 180 mahasiswa reguler aktif Universitas Esa Unggul Jakarta angkatan 2012-2014 tahun ajaran 2015/2016. Skala konsep diri yang digunakan dimodifikasi dari Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) milik W. H. Fitts dengan reliabilitas (rxx)=0,945. Sedangkan skala kecemasan berbicara di depan kelas disusun berdasarkan teori respons kecemasan berbicara di depan umum milik Lang dengan reliabilitas sebesar (rxx)=0,949. Berdasarkan analisis data dengan teknik korelasi Pearson Product Moment diperoleh nilai koefisian korelasi r=-0,353 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,05). Artinya, hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu ada hubungan negatif antara konsep diri dan kecemasan berbicara di depan kelas pada mahasiswa Universitas Esa Unggul Jakarta. Kata kunci: konsep diri, kecemasan berbicara di depan kelas, mahasiswa
PERBEDAAN KONSEP DIRI REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN ASRAMA DAN PANTI ASUHAN COTTAGE Safitri, Fiqih; Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDi Indonesia terdapat dua macam sistem pengasuhan panti asuhan, yaitu asrama dan cottage. Perbedaan sistem pengasuhan yang diterapkan panti asuhan secara tidak langsung mempengaruhi konsep diri remaja. Kedekatan antara remaja dan orangtua asuh serta teman sebaya akan mempermudah remaja dalam melakukan identifikasi dan membentuk konsep diri positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan asrama dan panti asuhan cottage. Penelitian ini merupakan studi komparatif non-eksperimental. Sampel penelitian berjumlah 81 remaja panti asuhan asrama dan 41 remaja panti asuhan cottage, dengan teknik non-probability sampling dan jenis sampling jenuh. Skala konsep diri yang  digunakan merupakan modifikasi dari Tennesse Self Concept Scale (TSCS) yang berjumlah 31 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,900. Hasil uji beda menunjukkan nilai sig.(2-tailed) 0,019 atau  (p<0,05), artinya terdapat perbedaan konsep diri remaja yang tinggal di panti asuhan asrama dan panti asuhan cottage. Dan didapatkan hasil bahwa remaja yang tinggal di panti asuhan asrama maupun cottage memiliki konsep diri yang cenderung negatif.Kata kunci : Konsep diri, remaja, panti asuhan, asrama, cottage AbstractIn Indonesia there are two kinds of orphanage care system, namely, dormitories and cottages. This applied system indirectly affected adolescent self-concept. The closeness among teens with foster parents and peers will facilitate them to identify and form a positive self-concept. The purpose of this study was to determine difference in self-concept of teenagers who lived in the dormitory orphanage and cottage orphanage. This research is a non-experimental comparative study. The samples included 81 teenagers of dormitory and 41 teenagers of cottage, and used non-probability sampling techniques and entire types of sampling. Self concept modified from the Tennessee Self Concept Scale (TSCS) which consists of 31 valid items with reliability coefficient of 0.900. T-test results showed sig. (2-tailed) 0.019 or (p <0.05). It means that there is difference in self-concept of teenagers who lived in the dormitory orphanage and cottage orphanages. This research yielded teens who lived in dormitories and cottage have negative self-conceptKeywords : self-concept, teenager, orphanage, dormitory, cottage
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN ASERTIVITAS GURU SD-IT, CENGKARENG, JAKARTA BARAT Rozali, Yuli Asmi; Sitasari, Novendawati Wahyu
Jurnal Psikologi Vol 15, No 01 (2017): Jurnal Psikologi
Publisher : Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.  Selain memiliki status sebagai seorang pengajar, guru merupakan bagian dari organisasi, yaitu sekolah. Hubungan guru dengan Kepala Sekolah adalah hubungan antara atasan dan bawahan. Selain kepala sekolah, guru juga memiliki hubungan hirarki dengan pihak yayasan. Biasanya yayasan di suatu sekolah memiliki andil yang cukup besar terhadap keberlangsungan sekolahnya, walaupun sebenarnya telah diwakili oleh kepala sekolah. Namun pada kenyataannya banyak sekolah-sekolah yang terbentur dengan sikap yayasan yang otoriter dan komunikasi yang bersifat satu arah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap perilaku asertif guru dan mendapatkan gambaran mengenai kemampuan asertivitas guru terhadap atasan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif-non  eksperimental dengan menggunakan desian penelitian  kausal-komparatif bersifat ex post facto. Subjek dalam penelitian ini adalah guru SD-IT X, Cengkareng, Jakarta Barat, yang mengajar kelas 1 sampai dengan kelas VI. Adapun alat analisis yang digunakan adalah Sperman test yang digunakan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dengan asertivitas guru SD-IT, X, Cengkareng, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil uji statistik spearman diperoleh nilai signifikansi sebesar p = 0.17; p > 0.05, artinya tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap asertivitas guru SDIT, Jakarta Barat atau hipotesis ditolak. Keyword : gaya kepemimpinan, asertivitas, guru