Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 6 LANTAI RS RUBINI MEMPAWAH Anastasia Esi; Asep Supriyadi; Erwin Sutandar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 3 (2022): JELAST EDISI AGUSTUS 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i3.58200

Abstract

ABSTRAKRumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rubini merupakan sebuah gedung yang terletak di Kabupaten Mempawah untuk meningkatkan mutu dan kualitas fasilitas kesehatan pada pelayanan masyarakat sekitar. Pada perencanaan struktur gedung diperlukan analisis dalam merencanakan struktur gedung yang kokoh serta tahan gempa. Berdasarkan analisis gempa Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Kabupaten Mempawah termasuk dalam kategori gempa ringan. Sehingga, pada perencanaan struktur gedung 6 lantai rumah sakit umum daerah (RSUD) Rubini direncanakan dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM). Perhitungan struktur gedung dimulai dengan pengumpulan data, preliminary design, perhitungan pembebanan, dan pemoelan struktur. Pada analisis pengaruh gempa dengan sistem rangka pemikul momen menengah (SRPMM) gedung ini tergolong dalam kategori desain seismik KDC C. Oleh sebab itu hasil kontrol perilaku struktur terdapat ketidakberaturan horizontal tipe 3 dan ketidakberaturan vertikal tipe 2. Perencanaan desain pelat lantai menggunakan beton prategang dengan tebal 120 mm menggunakan material beton mutu tinggi 30 MPa, balok induk 230/600 mm, balok anak 250/500 mm, balok anak 200/400 mm dan 150/300 mm, serta kolom persegi 700/700 mm, dengan fondasi yang digunakan adalah fondasi tiang pancang dengan diameter 35 cm dengan kedalaman 28 m dari permukaan tanah. Kata Kunci: Beton Bertulang, Mempawah, Perancangan Struktur, Rumah Sakit, Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah                                                                                 ABSTRACTThe Rubini Regional General Hospital (RSUD) is a building located in Mempawah Regency to improve the quality and quality of health facilities in surrounding community services. In planning the structure of the building, analysis is needed in planning a strong and earthquake-resistant building structure. Based on the earthquake analysis of the Indonesian National Standard (SNI 1726-2019) regarding Procedures for Planning Earthquake Resistance for Building and Non-Building Structures, Mempawah Regency is included in the category of mild earthquakes. Thus, in planning the structure of the 6-storey Regional General Hospital (RSUD) Rubini, it is planned to use the medium moment resisting frame system (SRPMM). Calculation of the building structure begins with data collection, preliminary design, calculation of loading, and modeling of the structure. In the analysis of the influence of the earthquake with the medium moment resisting frame system (SRPMM) this building is classified in the seismic design category of KDC C. Therefore, the results of structural behavior control have horizontal irregularities of type 3 and vertical irregularities of type 2. The floor slab design planning uses thick prestressed concrete. 120 mm using high-strength concrete material 30 MPa, 230/600 mm main beam, 250/500 mm child beam, 200/400 mm and 150/300 mm child beam, and 700/700 mm square column, with the foundation used is the foundation piles with a diameter of 35 cm and a depth of 28 m from the ground.. Keywords:  Reinforced Concrete, Mempawah, Structural Design, Hospital, Intermediate Moment Bearing Frame System.
IDENTIFIKASI KUAT ACUAN JENIS KAYU YANG DIPERDAGANGKAN BERDASARKAN SNI 7973:2013 Riyan Dika Fajar; Erwin Sutandar; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44610

Abstract

Dalam perencanaan kayu sebagai bahan kontruksi bangunan, diperlukan parameter-parameter seperti kekuatan lentur, kekuatan tekan, kekuatan tarik dan kekuatan geser .Kekuatan kayu didapat dengan percobaan eksperimental dilakukan di laboratorium dengan acuan SNI maupun Peraturan lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui kode mutu yang berdasarkan SNI 7973:2013 terhadap dua jenis kayu yaitu kayu Bangkirai dan kayu Mabang. Hasil penelitian berdasarkan pemilahan secara visual untuk kayu Bangkirai Fb 11,46 MPa dengan kode mutu E12-E13 Ft 10,12 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc// 10,12 MPa dengan kode mutu E12–E13 Fv 1,35 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc⊥ 2,75 MPa dengan kode mutu E12 – E13. kayu Mabang Fb 11,31 MPa dengan kode mutu E12 - E13 Ft 9,99 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc// 9,99 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fv 1,33 MPa dengan kode mutu E12 – E13 ; Fc⊥= 2,67 MPa dengan kode mutu E12 – E13. Dan hasil penelitian berdasarkan pemilahan secara mekanis untuk masing masing kayu . kayu Bangkirai Fb 11,72 MPa Ft 7,03 MPa Fc// 15,97 MPa Fv 1,43 MPa Fc⊥ 13,35 MPa. Kayu Mabang Fb 10,65 MPa Ft 6,39 MPa Fc// 9,30 MPa Fv 1,32 MPa Fc⊥ 13,27 MPa.
PENGARUH VARIASI PENGGUNAAN SIKA VISCOCRETE 3115N PADA PEMBUATAN BETON MUTU TINGGI DENGAN PENAMBAHAN SILICAFUME Fadhil Isnan Saputro; Erwin Sutandar; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.46824

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan Sika Viscocrete 3115N pada pembuatan beton mutu tinggi. Perhitungan  campuran beton mengunakan metode ACI 211.4R-93 dengan kuat tekan rencana 50 MPa. Pada penelitian ini digunakan 3 variasi campuran, yaitu penambahan Sika Viscocrete 3115N 0,3%, 0,5% dan 0,8% dari berat semen. Pada penelitian ini juga digunakan silicafume pada setiap variasi sebesar 15% dari berat semen. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan ukuran Ø15 cm dan tinggi 30 cm serta ukuran Ø10 cm dan tinggi 20 cm. Pengujian benda uji meliputi uji slump,  kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitias. Dari penelitian, didapat hasil pengujian slump untuk masing-masing variasi yaitu 7,1; 9,4; dan 11,2 cm. Nilai kuat tekan beton rata-rata untuk beton dengan penambahan 0,3%, 0,5% dan 0,8% Sika Viscocrete 3115N adalah 54,730; 61,618; dan 62,184 MPa. Nilai kuat tarik belah untuk beton dengan penambahan 0,3%, 0,5% dan 0,8% Sika Viscocrete 3115N adalah 4,317; 4,718; dan 5,379 MPa. Nilai modulus elastisitas beton untuk penambahan 0,3%, 0,5% dan 0,8% Sika Viscocrete 3115N adalah 4849,033; 5006,533; dan 5397,833 MPa. Dapat disimpulkan bahwa Sika Viscocrete 3115N dapat meningkatkan nilai kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas beton. Pemakaian Sika Viscocrete 3115N sangat direkomendasikan untuk pembuatan beton dengan mutu yang tinggi.Kata kunci: beton mutu tinggi, silicafume, Sika Viscocrete 3115N, kuat tekan beton, modulus elastisitas
PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG 8 LANTAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK Rida Umaya; - Elvira; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42547

Abstract

Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak merupakan universitas swasta yang terletak Kota Pontianak. Saat ini, UM Pontianak fokus pada pembangunan gedung 8 lantai. Berdasarkan SNI 1726-2019, Kota Pontianak termasuk dalam zona gempa ringan, untuk itu dilakukan perhitungan ulang struktur gedung 8 lantai Universitas Muhammadiyah Pontianak dengan memperhitungkan parameter gaya gempa. Perhitungan Struktur Gedung 8 Lantai Universitas Muhammadiyah Pontianak ini bertujuan untuk menganalisa gaya geser dasar, output gaya dalam, dan penulangan struktur bangunan gedung. Pemodelan struktur menggunakan bantuan program analisa struktur. Dimensi struktur utama yang digunakan adalah dimensi eksisting bangunan yaitu pelat dengan tebal 10 cm, balok induk 25×40 cm, balok anak 20×30 cm, kolom K1 60×60 cm, K2 50×50 cm, dan K3 40×40 cm. Dari analisa stuktur lokasi gedung termasuk dalam KDS C sehingga gedung direncanakan dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM). Setelah dilakukan desain penulangan secara manual didapat dimensi tulangan struktur utama gedung yaitu, pelat menggunakan wire mesh M8-150mm, M10-150mm, dan M12-150mm, balok  menggunakan tulangan konvensional D13 dan D16, kolom menggunakan tulangan konvensional D16, D19, dan D22. Struktur bawah gedung yang menggunakan fondasi dalam dengan tiang pancang spun pile diameter 30 cm kedalaman 30 m.Kata kunci: gaya geser dasar, output gaya dalam, penulangan, struktur bangunan gedung, Universitas Muhammadiyah Pontianak
ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 DENGAN KUAT TEKAN 30 MPa Helena Dewi Kuntari; Andry Alim Lingga; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.61 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.38813

Abstract

Adanya perbedaan acuan dan cara pandang desain campuran beton antara Inggris (DOE) dan Amerika (ACI) yang menjadi pedoman untuk metode SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan selisih perbandingan jumlah kebutuhan bahan, kuat tekan dan modulus elastisitas beton normal antara metode SNI 03-2834-2000 dan metode SNI 7656:2012 untuk mutu rencana 30 MPa dengan menggunakan dua variasi nilai slump. Benda uji dibuat sebanyak 72 cetakan silinder dengan Ø 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil dari analisis perbandingan desain tersebut menunjukan untuk variasi I (slump 30-60 mm dan 25-50 mm) kebutuhan semen, batu pecah dan air lebih banyak dengan metode SNI 7656:2012, namun kebutuhan pasir dengan untuk metode SNI 03-2834-2000 lebih banyak. Pada variasi II (slump 60-180 mm dan 75-100 mm) kebutuhan semen dan air dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih banyak, namun jumlah kebutuhan pasir dan batu pecah lebih banyak dengan metode SNI 7656:2012. Analisis pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas menunjukan hasil yang signifikan pada masing-masing variasi nilai slump dimana kedua metode yaitu SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012 mencapai target kuat tekan rencana yaitu 30 MPa dengan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas tertinggi menggunakan metode SNI 03-2834-2000 dengan value slump 30-60 mm.Kata kunci : beton nomal, SNI 03-2834-2000, SNI 7656:2012, kuat tekan, mix design
KAJIAN EKSPERIMENTAL PENINGKATAN LENTUR BALOK BETON MENGGUNAKAN TULANGAN YANG DIPERKUAT DENGAN GLASS FIBER REINFORCED POLYMER oktavianus okta; Yoke Lestiyowati; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.60397

Abstract

Pada wilayah tertentu terutama kota Pontianak yang keadaan tanahnya gambut mengakibatkan air tanah bersifat asam ph (3-5), dan terpengaruh pasang surut laut mengakibatkan air bersifat payau ph (7-9). Keadaan ini sangat berdampak bagi struktur yang bersinggungan dengan muka air baik secara langsung atau tidak, kondisi ini sering terjadi terutama pada balok sloof. Hal ini dapat mengakibatkan korosi/karat pada tulangan dan mengakibatkan penurunan daya dukung. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kuat lentur dengan adanya penambahan perkuatan GFRP berdasarkan variasi jumlah dan pola lapisan serat terhadap balok. Serta metode pengerjaan atau pola varian yang paling tepat dan memudahkan pada pengerjaan lapangan. Benda uji yang digunakan berupa balok bersimensi 15 cm x15 cm x53 cm dengan tulangan ϕ8 mm, berdasarkan hasil pengujian lentur untuk sampel balok didapat kuat lentur rata-rata setiap varian berturut-turut, balok beton polos (A) sebesar 342,573 MPa, balok beton bertulang normal (B) sebesar 707,950 MPa, balok beton perkuatan GFRP 2 lapis tanpa tulangan (C) sebesar 292,673 MPa, balok beton perkuatan GFRP 2 lapis dibawah tulangan (D) sebesar 365,991 MPa, balok beton perkuatan GFRP 1 lapis diatas dan dibawah tulangan (E) sebesar 321,811 MPa. Kata kunci: GFRP, kuat lentur, varian
DESAIN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNTAN Benhard Johnson; - Elvira; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.159 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36438

Abstract

Laboratorium saat ini adalah sebuah infrastruktur penting dalam dunia pendidikan. Hampir semua sekolah atau universitas memiliki laboratorium sendiri sebagai tempat siswa melatih keterampilan yang diterima di ruang kelas. Meningkatnya kebutuhan akan pendidikan sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk mengharuskan pemerintah untuk terus membangun infrastruktur pendidikan baru guna memenuhi kebutuhan tersebut. Sebuah laboratorium yang baik harus direncanakan sesuai peraturan-peraturan nasional yang berlaku agar menjadi sebuah bangunan yang aman dan layak pakai. Pada desain gedung laboratorium terpadu ini akan direncanakan komponen struktural berupa pelat, balok, kolom dan pondasi beserta stuktur pendukung lift dan tangga dengan material struktur berupa beton bertulang dengan menggunakan peraturan SNI-2847-2013. Pembebanan yang ditinjau berupa beban mati dan beban hidup berdasarkan peraturan SNI-1727-2013 serta beban gempa berdasarkan SNI-1726-2012. Analisa struktur dilakukan dengan bantuan program komputer untuk analisis struktur  untuk mendapatkan hasil berupa gaya-gaya dalam yang kemudian akan dipakai untuk mendesain penulangan pelat, balok, kolom, dan fondasi. Hasil perencanaan akhir akan dituangkan dalam bentuk gambar kerja yang berisi detail penulangan pelat, balok, kolom, dan fondasi struktur.Kata Kunci : struktur beton bertulang, gedung laboratorium terpadu
STUDI PENGGUNAAN CANGKANG KERANG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA MORTAR Michael Jhon Martin Sianturi; Asep Supriyadi; Erwin Sutandar
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.019 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18621

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana K-175. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk kubus 5x5x5 cm. Pengujianbenda uji meliputi uji kuat tekan,uji modulus elastisitas, dan uji permeabilitas. Dari hasil penelitian cangkang kerang dapat digunakan sebagai alternatif agragat halus pada mortar. Kekuatan tekan karakteristik mortar normal sebesar 366,48 kg/cm2. Peningkatan kuat tekan karakteristik umur 28 hari terjadi pada persentase cangkang 15% (CK-15)  sebesar 426,48 kg/cm2, persentase cangkang 30% (CK-30) sebesar 405,98 kg/cm2, persentase cangkang 45% (CK-45) sebesar 388,32 kg/cm2, dan persentase cangkang 75% (CK-75) sebesar 380,19 kg/cm2. Sedangkan pada persentase cangkang 100% (CK-100) terjadi penurunan kuat tekan karakteristik sebesar 312,66 kg/cm2. Subtitusi cangkang kerang yang paling baik adalah subtitusi pasir dengan cangkang kerang sebesar 15% (CK-15). Modulus elastisitas(Ec) mortar normal sebesar 20996,396 MPa untuk CK-15 sebesar 23386,258 MPa, untuk CK-30 sebesar 22333,293 MPa, untuk CK-45 sebesar 22862,203 MPa, untuk CK-75 sebesar 22357,835 MPa dan untuk CK-100 sebesar 21378,975 MPa. Dari hasil percobaan permeabilitas diperoleh koefesien permeabilitas rata-rata mortar normal sebesar 3,05574 × 10-8. Pada percobaan koefesien permeabilitas cangkang kerang dengan subtitusi 15% (CK-15) terjadi kenaikan sebesar 1,8807 × 10-8, pada percobaan koefesien permeabilitas cangkang kerang dengan subtitusi 30% (CK-30) terjadi kenaikan sebesar 1,26127 × 10-8, pada percobaan koefesien permeabilitas cangkang kerang dengan subtitusi 45% (CK-45) terjadi kenaikan sebesar 1,4587 × 10-8, pada percobaan koefesien permeabilitas cangkang kerang dengan subtitusi 75% (CK-75) terjadi kenaikan sebesar 1,12029 × 10-8, dan pada percobaan koefesien permeabilitas cangkang kerang dengan subtitusi 100% (CK-100) terjadi kenaikan sebesar 1,944448 × 10-8. Terjadi kenaikan koefesien permeabilitas terhadap mortar normal. Dapat disimpulkan bahwa penambahan cangkang kerang ini memberikan dampak positif terhadap permeabilitas mortar.   Kata kunci: cangkang kerang, mortar, mortar subtitusi pasir dengan cangkang kerang
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG PERPUSTAKAAN LIMA LANTAI TAHAN GEMPA Kevin Thea; Asep Supriyadi; - Faisal
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42537

Abstract

Pendidikan sekarang ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang, karena dengan adanya pendidikan maka akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Maka dari itu, untuk menunjang kebutuhan pendidikan, diperlukan sarana yang mendukung, yaitu perpustakaan. Perpustakaan adalah tempat untuk seseorang belajar dan untuk mengembangkan informasi yang ada. Perpustakaan yang akan dibangun adalah yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aman untuk digunakan. Pada perencanaan perpustakaan ini akan direncanakan komponen structural berupa pelat, balok, kolom, dan pondasi dengan menggunakan peraturan SNI 2847-2013. Pembebanan yang ditinjau adalah beban mati dan beban hidup berdasarkan peraturan SNI 1727-2013 serta beban gempa berdasarkan peraturan SNI 1726-2012. Analisis struktur menggunakan bantuan program ETABS 17 untuk menghasilkan gaya-gaya dalam yang dipakai untuk mendesain penulangan pelat, balok, kolom, dan pondasi. Tebal pelat yang dipakai adalah 120 mm, dimensi balok untuk bentang 8 m adalah 40/80, bentang 4 m adalah 30/60, bentang 3 m adalah 25/50, serta kolom untuk lantai 1-2 adalah 90/90 dan lantai 3-5 adalah 80/80. Kemudian hasil perencanaan akan dituangkan ke dalam gambar kerja yang berisi detail penulangan pelat, balok, kolom, dan pondasi. Kata kunci : Gedung Perpustakaan, Struktur beton bertulang
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG RUMAH SAKIT JEUMPA PONTIANAK - Lukman; Andry Alim Lingga; Asep Supriyadi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.593 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.31446

Abstract

Makalah berisikan perencanaan struktur beton bertulang Rumah Sakit Jeumpa Pontianak. Perencanaan rumah sakit direncanakan sesuai dengan Minimun Design Load for Building and Other Structures. Analisa beban mati meliputi berat sendiri struktur serta komponen-komponen tetap seperti beban dinding, beban plesteran lantai, beban plafond, beban mekanikal elektrikal dan lainnya. Beban hidup ditentukan berdasarkan kegunaan bangunan yang diatur dalam Minimun Design Load for Building and Other Structures. Beban gempa ditentukan berdasarkan faktor pada peta zonasi gempa, tinggi bangunan, bentuk bangunan, pemanfaatan dan lainnya yang diatur dalam Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012. Beban didistribusikan ke struktur bangunan utama dan dianalisa dengan bantuan program SAP2000. Hasil desain struktur berupa dimensi serta penulangan elemen-elemen struktur utama yang efektif. Struktur tangga dan struktur ramp dihitung terpisah dari struktur utama. Pondasi dianggap kaku sempurna sehingga dimodelkan sebagai jepit. Analisis struktur meliputi pelat, balok, kolom, dan pondasi. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah titik minipile pada tiap pondasi, dimensi pelat lantai, balok, dan kolom pada struktur. Dengan kata lain, gedung rumah sakit Jeumpa Pontianak berlantai 9 berlokasi dijalan Sultan Abdurrahman kota Pontianak sudah direncanakan dengan peraturan struktur beton bertulang yaitu SNI-03-2847-2013 dan peraturan gempa yang berlaku yaitu SNI 1726-2012.Kata kunci: perhitungan struktur, beton bertulang, struktur tahan gempa, pelat, balok, kolom, pondasi.