Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH PANJANG DAN JUMLAH LAPISAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74% Arief Rachmansyah, Dio Alif Hutama, As’ad Munawir,
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.362 KB)

Abstract

Dewasa ini, pembangunan infrastruktur di atas lereng semakin sering dijumpai. Akan tetapi, permasalahan muncul karena daya dukung pondasi di atas lereng lebih kecil dibandingkan dengan daya dukung pondasi di tanah datar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel panjang dan jumlah lapisan geotekstil terhadap daya dukung pondasi di lereng. Pengujian dilakukan terhadap model lereng tanpa perkuatan dan yang diperkuat geotekstil. Untuk model lereng yang diperkuat geotekstil diberikan perlakuan variasi panjang geotekstil (L): L/H=0,45, L/H=0,52 dan L/H=0,59, serta variasi jumlah lapisan geotekstil (n): 1 lapisan, 2 lapisan dan 3 lapisan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perkuatan geotekstil dapat meningkatkan daya dukung pondasi di lereng. Hal ini berdasarkan hasil analisis Bearing Capacity Improvement yang menunjukkan nilai lebih dari 1.  Panjang geotekstil yang dapat memberi nilai daya dukung terbesar dalam penelitian ini adalah L/H=0,59. Sedangkan jumlah lapisan yang dapat memberi nilai daya dukung terbesar dalam penelitian ini adalah 3 lapisan geotekstil. Kata Kunci: lereng, panjang geoteksil, jumlah lapisan geotekstil, daya dukung, bearing capacity improvement
Analisis Struktur Balok Menggunakan Program Visual Basic Ragil Jaya Kusuma; Arifien Nursandah; Dio Alif Hutama
AGREGAT Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.315 KB) | DOI: 10.30651/ag.v3i1.2261

Abstract

AbstractIn general, the planning of a multi-story building can not be separated from the various variations of loading to obtain the appropriate dimensions of the building (safe, comfortable, and economical). Variations of loading that can be done in the form of wind, earthquake and own weight of the construction. Computer program is made to simplify and accelerate the calculation than the way cortional is by calculating the calculator manual. Here the author will explain how to make computer engineering program with vesual basic and explain the advantages of the program. Structural analysis program has a big role in construction work in the world. But the structural analysis program that has been a commercial program is generally relatively expensive. This can hinder the widespread use of the program, especially in developing countries such as Indonesia. In the current civil building planning, many programs are used to analyze structures to look for inner style values contained in the construction due to external loads, then this value is used to diminish the structure precisely and quickly. In this final project, the writer make a program for diminishing the square beam by obtaining the distance of reinforcement as well as the reinforcement dimension which is used when a certain dimension is used to withstand the force given in the construction whether the dimensions and the number of reinforcement on the beam can withstand the force given to it.Keyword : beam, structure, visual basicAbstrakSecara umum perencanaan suatu bangunan bertingkat tidak lepas dari berbagai variasi pembebanan untuk memperoleh dimensi bangunan yang sesuai (aman, nyaman, serta ekonomis). Variasi pembebanan yang dilakukan dapat berupa angin, gempa serta berat sendiri dari kontruksi tersebut. Program komputer dibuat untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan dibandingkan cara kovesional yaitu dengan cara menghitung manual kalkulator. Disini penulis akan menjelaskan bagaimana cara membuat program komputer rekayasa dengan vesual basic dan memperjelaskan keuntungan-keuntungan dari program tersebut. Program analisa struktur mempunyai peranan besar dalam pekerjaan konstruksi di dunia. Namun program analisa struktur yang selama ini merupakan program komersil yang umumnya relative mahal. Hal ini dapat menghalangi usaha penggunaan program secara luas, terutama di negara berkembang seperti di Indonesia. Pada perencanaan bangunan sipil saat ini banyak dipakai program untuk menganalisa struktur guna mencari nilai gaya dalam yang terdapat pada konstruksi karena beban luar, kemudian nilai ini digunakan untuk mendimensi struktur tersebut secara tepat dan cepat. Dalam tugas akhir ini penulis membuat suatu program untuk mendimensi balok persegi dengan mendapatkan jarak tulangan serta dimensi tulangan yang dipakai jika dipakai dimensi tertentu untuk menahan gaya yang diberikan pada konstruksi tersebut apakah dimensi serta jumlah tulangan yang ada pada balok dapat menahan gaya yang diberikan padanya.Kata kunci: balok, struktur, visual basic
Analisis Perbandingan Daya Dukung Pondasi Bored Pile Menggunakan Hasil Uji Sondir, Spt dan Laboratorium pada Proyek Pembangunan Apartemen 88 Avenue Surabaya Sunariyono .; Isnaniati .; Dio Alif Hutama
AGREGAT Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.133 KB) | DOI: 10.30651/ag.v4i2.3683

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to calculate and compare the bearing capacity of bored foundation Ø0.6m by using Sondir (CPT) research results and the Standard Penetration Test (SPT) which used laboratory data results. This study will take a case study on the 88 Avenue Apartment Construction Project in Surabaya. In analyzing the carrying capacity of bored foundations can be done in the wrong way by borrowing from field test data and laboratory data. Bored pile size specifications developed Ø0.6m with a length of 15m. The results of the analysis show the ultimate carrying capacity () of bored pile based on Sondir data (Meyerhof Method, 1956) at a depth of 15m. The following: Bored pile Ø0.6m = 238 tons and based on Laboratory data (US Army Corps Method) the following results were obtained: Bored pile Ø0.6m = 215.7 tons. Analysis of the results of the calculation of the ultimate carrying capacity () obtained from the third data, on bored pile Ø0.6m, the ultimate () biggest carrying capacity is generated by SPT data of = 238 tons.Keywords: Carrying capacity, Bored Pile, CPT, SPT and Laboratory DataAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan dan membandingkan daya dukung pondasi bored pile Ø0.6m dengan menggunakan hasil data penyelidikan Sondir (CPT) dan Standart Penetration Test ( SPT) berserta menggunakan data hasil laboratorium. Penelitian ini akan mengambil studi kasus pada proyek Pembangunan Apartemen 88 Avenue Kota Surabaya. Dalam menganalisis daya dukung pondasi bored pile dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan pendekatan perhitungan dari data tes lapangan dan data laboratorium. Spesifikasi ukuran bored pile yang dianalisis Ø0.6m dengan panjang 15m. Hasil analisis menunjukkan bahwa daya dukung ultimate () bored pile berdasarkan data Sondir (Metode Meyerhof, 1956) pada kedalaman 15m memperoleh hasil sebagai berikut : Bored pile Ø0.6m=235 ton, sedangkan dari perhitungan berdasarkan data SPT (Metode Meyerhof 1976) memperoleh hasil sebagai berikut : Bored pile Ø0.6m=238 ton dan berdasarkan data Laboratorium (Metode U.S Army Corps) memperoleh hasil berikut : Bored pile Ø0.6m=215.7 ton. Analisis dari hasil perhitungan daya dukung ultimate () yang didapat berdasarkan dari ketiga data tersebut, pada bored pile Ø0.6m daya dukung ultimate () terbesar dihasilkan oleh data SPT sebesar = 238 ton.Kata kunci : Daya Dukung, Bored Pile, CPT, SPT dan Data Laboratorium
Studi Kuat Tekan & Setting Time Beton dengan Variasi Dosis Admixture Tipe D Arifien Nursandah; Dio Alif Hutama; Agus Komarudin
AGREGAT Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.227 KB) | DOI: 10.30651/ag.v3i2.2277

Abstract

AbstractVarious research and experiments in the field of concrete is done as an effort to improve the quality of concrete, One of them to improve the quality of concrete is added admixture type D-retarder. It is expected that the results of these experiments and experiments are able to answer the higher demands in the foundry implementation which sometimes takes a long time. The purpose of this study was to investigate the effect of Type D dosage admixture on moderate quality concrete fc30, the dose of this study was 0%, 0.35%, 0.75%, 1.10% of sementitious weight. The test used is a compressive strength to determine the quality of fc30 while setting time to find the initial time of sett. which is used as parameter parameter does not occur cold joint. The result showed that experiment 1 as the parameter that is design without admixture type D-VZ, dose 0,00%, compressive strength 28 days 33,13 Mpa, experiment 2 dose 0,35%, compressive strength up 10% from experiment 1, 3 dose experiments 0.75%, a compressive strength rose 6% from experiment 1, experiments 4 doses 1.10%, a compressive strength down 4% from experiment 1. As for the D-VZ admixture dosage and addition dose, concrete deceleration deceleration, D-VZ type non-admixture concrete parameter, 1 dose 0,00% experiment resulted in initial sett 127 minutes, 2 dose experiment 0.35%, resulted in initial sett 267 minutes , experiment 3 dose 0.75%, resulted in initial sett 933 minutes, experiment 4 dose 1.10%, resulted in initial sett 2520 minutes. Expected from this research, can be used as a reference for Project Supervisor, Contractor, Readymix Supplier, especially for concrete over dose (= long concrete setting), which can be maintained with the reference of strong compressive strength achieved, so that the concrete loong setting on the structure is not in Demolish (= slash). And will be used as a handle if it requires deceleration  concrete can be added admixture type D. Keywords: Concrete, Strength, and Type D Admixture.  AbstrakBerbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton, Salah satunya untuk peningkatan kualitas beton yaitu ditambahkan admixture tipe D-retarder. Diharapkan dari hasil penelitian dan percobaan tersebut mampu menjawab tuntutan yang semakin tinggi dalam pelaksanaan pengecoran yang terkadang membutuhkan waktu lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis admixture Tipe D pada beton mutu moderat fc30 , dosis penelitian ini adalah 0% , 0,35% ,  0,75%  ,  1,10%   dari berat sementitious . Uji yang dipakai adalah Uji Kuat tekan untuk mengetahui mutu fc30 MPa, sedangkan Setting time untuk mengetahui waktu inisial sett. yang dipakai sebagai parameter parameter tidak terjadi cold joint. Hasil penelitian menunjukan , percobaan 1 sebagai parameter yaitu desain tanpa admixture tipe D-VZ , dosis 0,00% , kuat tekan umur 28 hari menghasilkan kuat tekan 33,13 MPa , percobaan 2 dosis 0,35%, menghasilkan kuat tekan 36,36 MPa , percobaan 3 dosis 0,75%, menghasilkan kuat tekan  35,10 MPa, percobaan 4 dosis 1,10%, menghasilkan kuat tekan  31,67 MPa.  Sedangkan untuk Pemakian dan Penambahan dosis admixture tipe D-VZ , terjadi perlambatan pengersasan beton , parameter beton non admixture tipe D-VZ ,  percobaan 1 dosis 0,00%  menghasilkan initial sett 127 menit, percobaan 2 dosis 0,35%  , initial sett 127 menit 267 menit, percobaan 3 dosis 0,75%, initial sett 933 menit, percobaan 4 dosis 1,10%, initial sett 2520 menit. Yang diharapkan dari penelitian ini , bisa dijadikan referensi bagi Pengawas proyek , Kontraktor , Suplier Readymix , terutama untuk beton over dosis ( = beton long setting) , mana yang boleh  dipertahankan dengan acuan mutu kuat tekan tercapai , sehingga beton long setting pada struktur tidak di Demolish (= tebang) . Dan akan bisa dijadikan pegangan jika membutuhkan perlambatan pengerasan beton maka beton bisa ditambahkan admixture tipe D. Kata Kunci : Beton, Kuat tekan, dan Admixture Tipe D.
Pengaruh Perubahan Peta Hazard Gempa Indonesia terhadap Perencanaan Perkuatan Lereng Menggunakan Soil Nailing Rani Anggraini; Dio Alif Hutama; Isnaniati .
AGREGAT Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.004 KB) | DOI: 10.30651/ag.v3i1.2257

Abstract

AbstractRevision of Indonesia seismic hazard maps is the improvement of the 2010 hazard maps. In this revision, it was found that the design seismic load has been changed for several regions, one of them was Bojonegoro regency. So it is necessary to evaluate the value of the safety factor (FS) of the slope. The aim of this study was to compare FS of slopes reinforced with soil nailing due to the 2010 and 2017 seismic loads on internal and external stability by using two calculation methods, namely manual calculation and Rocsience Slide 6.0 program. The variation used in this study was vertical spacing of reinforcement (Sv = 1), the ratio of the length of the reinforcement and the height of the slope (L/H), the reinforcement angle(θ). The results of the analysis show the decreasing of safety factor(FS)for unreinforced slope due to changes in the 2010 to 2017 seismicload of 4,0% calculated using Slide 6.0. Internal stability of pullout decreased about 13,04% - 17,08%.Internal stability of rupturedecreased about 0,77% - 34,3%. External stability against sliding shows the decreasing of FS about9,1% - 12,9%.External stability against bearing capacity failure shows the decreasing of SF about10,8% - 11,0%. Global stability shows the decreasing of SF about 4,6% - 8,9%.Keywords:Indonesia Seismic Hazard Maps,Slope, Soil Nailing, Slide 6.0AbstrakRevisi peta gempa hazard Indonesia 2017 merupakan penyempurnan dari peta gempa hazard 2010. Pada revisi tersebut ditemukan perubahan beban gempa pada beberapa daerah dimana salah satunya adalah kabupaten Bojonegoro, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap nilai faktor keamanan (FS) pada lereng. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan FS lereng dengan perkuatan soil nailing akibat beban gempa 2010 dan 2017 pada stabilitas internal dan stabilitas eksternal dengan mengnggunakan dua metode perhitungan yaitu perhitungan manual dan program Rocsience Slide 6.0. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jarak antar perkuatan (Sv = 1), rasio panjang perkuatan dan tinggi lereng (L/H), sudut perkuatan(Ɵ). Hasil penelitian perhitungan Slide 6.0 lereng tanpa perkuatan menunjukkan adanya penurunan besarnya SF dari perubahan beban gempa 2010 ke 2017 sebesar 4,0%. Besarnya penurunan FS putus tulangan berkisar 13,04% - 17,08%. Besarnya penurunan FS cabut tulanga berkisar 0,77% - 34,3%. Besarnya penurunan FS terhadap geser berkisar 9,1% - 12,9%. Besarnya penurunan FS kegagalan daya dukung berkisar 10,8% - 11,0%. Besarnya penurunan FS keruntuhan global berkisar 4,6% - 8,9%.Kata Kunci : Peta Hazard Gempa, Lereng, Soil Nailing, slide 6.0
Pengaruh Penambahan Bahan Admixture Consol SG terhadap Kuat Tekan Beton Arifien Nursandah; Satriyo Utomo; Dio Alif Hutama
AGREGAT Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.094 KB) | DOI: 10.30651/ag.v3i1.2254

Abstract

AbstractConcrete is a building material that is very popularly used in the world of construction services, along with the rapid development of concrete technology has been successfully developed various innovation on additive material in concrete mixes to get good quality concrete. Consol SG is an additive material or admixture which is a product of liquid concrete plasticizers and high water reducing agents by regulating the effect of retarding, can increase workability without increasing water content, reducing water without losing workability, and increasing compressive strength, and chloride free with no damaging on reinforcement. This research used an experimental method in a laboratory with a total of 60 samples of specimens, concrete compressive strength at 28 days with a cylinder diameter of 150 mm high by 300 mm with a variation of Consol SG mixture of 0%, 0.2% and 0.3% with high quality planned f'c = 30 MPa, on the effect of Consol SG addition on the compressive strength of the concrete which is viewed from the variation of Consol SG mixture. The results of the concrete compressive strength value of Consol SG 0.2% is 31.13 MPa (up to 2.54% in terms of normal concrete), for the variation of Consol SG 0.3% mixture of 32.25 MPa (up to 6.22% in terms of normal concrete). While the variation of 0.2% to 0.3% increased by (3.59%). The test of the statistical model used is the Chi-Square test and the T-test using the SPSS software.Keywords: Additive, Consol SG, Compressive Strength of Concrete.AbstrakBeton merupakan bahan bangunan yang sangat populer digunakan dalam dunia jasa konstruksi, seiring pesatnya perkembangan teknologi beton telah berhasil dikembangkan berbagai inovasi bahan tambah dalam campuran beton agar mendapatkan beton yang berkualitas baik. Consol SG adalah bahan tambah admixtures atau additive merupakan produk plasticizer beton cair dan agen pereduksi air yang tinggi dengan mengatur efek perlambatan, dapat meningkatan kemampuan kerja tanpa meningkatkan kadar air, mengurangi air tanpa kehilangan kemampuan kerja, dan meningkatkan kuat tekan, serta bebas klorida yang tidak merusak pada tulangan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dilaboratorium dengan total benda uji 60 sampel, kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan diameter silinder ukuran 150 mm tinggi 300 mm dengan variasi campuran Consol SG sebanyak 0%, 0,2% dan 0,3% dengan mutu yang direncanakan f’c = 30 MPa, pada pengaruh penambahan Consol SG terhadap kuat tekan beton yang ditinjau dari variasi campuran Consol SG. Hasil nilai kuat tekan beton pada campuran Consol SG 0,2% sebesar 31,13 MPa (naik 2,54% ditinjau dari beton normal), untuk variasi campuran Consol SG 0,3% sebesar 32,25 MPa (naik 6,22% ditinjau dari beton normal). Sedangkan variasi 0,2% ke 0,3% naik sebesar (3,59%). Pengujian model statistik yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat dan uji T menggunakan aplikasi SPSS.Kata Kunci: Additive, Consol SG, Kuat Tekan Beton.
VALIDASI GRAFIK DESAIN PROBABILITAS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN SLIDE 6.0 Dio Alif Hutama
AGREGAT Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1168.115 KB) | DOI: 10.30651/ag.v2i1.604

Abstract

Slope stability design charts are commonly used to estimate the factor of safety of slope with simple geometry, isotropic, and homogeneous soil properties. However, most of the design charts proposed by previous researchers are only focus on determination of factor of safety that the appreciation of the probability offailure of the slope cannot be made. The paper by Javankhoshdel and Bathurst (2014) is the first that introduced a series of probabilistic slope stability design charts for cohesive-frictional (c-φ) soils. In this paper, the results of probabilistic slope stability analysis using those design charts are compared and validated with theresults obtained from Monte Carlo simulation using Slide 6.0. At the first stage, 42 slope models withvariation of slope angle(α) and mean friction angle(μφ) are built. Then, probabilistic slope stability analysis is conducted using both methods. Two statistical parameters including R-square (R2 ) and standard error (SE) are used to assess the correlation of the results obtained from both methods. Based on the statistical analysis, the following data are obtained:R 2 of mean factor of safety, probability of failure with COVc=COVφ=0.1, and probability of failure with COVc=0.5, COVφ=0.2are 0.9902; 0.9934; 0.9942, respectively. Moreover, SE of mean factor of safety, probability of failure with COVc=COVφ=0,1, and probability of failurewith COVc=0.5, COVφ=0.2are 0.060; 3.789; 3.112, respectively.The results of statistical analysis indicate that the results of probabilistic slope stability analysis using design chart and Slide 6.0 have strong correlation. It also confirms that the probabilistic slope stability design charts proposed by Javankhoshdel and Bathurst (2014) are valid.
Pengaruh Nilai Lugeon (Lv) pada Test Grouting Proyek Pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro Kurniawan .; Arifien Nursandah; Dio Alif Hutama
AGREGAT Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.869 KB) | DOI: 10.30651/ag.v4i2.3681

Abstract

ABSTRACTCement injection pressured procedure/cementation (grouting) is one process of some fluid material were injected in appropriate water pressure test in cavity, fracture, and cracks of rocks/soils, which its fluid will become physical or chemical.Aim of this evaluation was to gain comparison mixture design of cement, water, and injection fluid volume (grout) which were needed in grouting working based on lugeon value (Lv) and to get effective interval distance between grouting point according to grouting effectiveness counting which was presented in percentage (%) (Cendergren, 1967).Based on the highest counting result in each stages on the hole of first grouting stage was PH1 Lv = 48,12 lt/minutes/m’(lugeon), on CD1second stage was Lv = 20,61 lt/minutes/m’, on PH1third stage was Lv = 61,01 lt/minutest/m’, on PH1fouth stage was Lv = 22.86 lt/minutes/m’, on PH1 fifth stage were Lv = 21,46 lt/minutes/m’. According to the result, the mean lugeon value for all stages weere > 15 lt/minutes/m’(lugeon), so it can be concluded that the comparison of mixture design of cement and water for grouting was 1 : 2. From the lugeon results > 30, it was used for comparison the mixture of cement and water 1 : 2, so mixture densities of 1 : 2 were amount of 7,30 t/m3 with the use of the mixture in mixer volume was 200 l so the semen weight was 86,30 kg. Injection fluid volume (grout) needed with composition of cement volume was 27,40 l and water volume was 172,60 liter, while according to test of grouting effectiveness, it was gained Efs dominant value > 80 %, so that for 3m interval distance was effective enough.Keywords: water pressure test, stage, lugeon value, mixture design, grouting.ABSTRAKInjeksi semen bertekanan/sementasi (grouting) adalah suatu proses, di mana suatu cairan diinjeksikan/disuntikan dengan tekanan sesuai uji tekanan air (waterpressure test) ke dalam rongga, rekah dan retakan batuan/tanah, yang mana cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi padat secara fisika maupun kimiawi.Tujuan dari test grouting ini, adalah untuk mendapatkan desain perbandingan berbagai variasi campuran semen dan air serta volume cairan injeksi (grout) yang diperlukan dalam pekerjaan grouting berdasarkan besarnya angka lugeon (Lv) dan mendapatkan interval jarak efektif antar titik grouting berdasarkan perhitungan efektifitas grouting yang dinyatakan dalam % (Cendergren 1967).Berdasarkan hasil perhitungan terbesar disetiap stage pada lubang grouting stage pertamaPH1 didapat Lv = 48,12 lt/menit/m’(lugeon) , pada CD1 stage kedua didapat Lv = 20,61 lt/menit/m’, pada PH1 stage ketiga didapat Lv = 61,01 lt/menit/m’, pada PH1 stage keempat didapat Lv = 22.86 lt/menit/m’, pada PH1 stage kelima didapat Lv = 21,46 lt/menit/m’. Berdasarkan hasil perhitungan didapat besarnya angka lugeon (Lv) rata-rata untuk semua stage >30 lt/menit/m’(lugeon), maka dapat disimpulkan bahwa desain perbandingan campuran semen dan air untuk grouting adalah 1 : 2. Dari angka lugeon >30 lugeon dipakai perbandingan campuran semen dan air 1 : 2, maka berat jenis campuran 1 : 2 didapat sebesar 7,30 t/m3 dengan memakai campuran dalam volume mixer sebesar 200 liter, maka didapat berat semen sebesar 86,30 kg. Jadi volume cairan injeksi (grout) yang diperlukan dengan komposisi volume semen sebesar 27,40 liter dan volume air sebesar 172,60 liter, sedangkan berdasar perhitungan efektifitas test grouting didapatkan harga Efs dominan > 80 %, sehingga untuk jarak interval 3 m cukup efektif.Kata kunci: water pressure test, stage, lugeon value, desain campuran, grouting
Pengaruh Perubahan Peta Hazard Gempa Indonesia terhadap Perencanaan Perkuatan Lereng Menggunakan Geotekstil Rizky Eka Bachtiar; Dio Alif Hutama; Isnaniati .
AGREGAT Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.131 KB) | DOI: 10.30651/ag.v3i2.2275

Abstract

AbstractRevision of Indonesia seismic hazard maps would cause several changes in construction planning. In Pamekasan regency, there was an increasing in seismic load from maps of 2010 (kh=0,18) to 2017 (kh=0,22). So, it was necessary  to be evaluated. Slope conditions with large loads and steep slopes can cause landslides so that slope reinforcement is needed. One of them is by using geotextile. This study aims to calculate the safety factor of slope (internal and external) with the influence of ratio between geotextile length and slope height (L/H) and vertical spasing of geotextile (Sv) which was done by using two calculations, namely manual calculation and Rocscience Slide 6.0 program. The results of the analysis show the decreasing of safety factor (SF) for unreinforced slope due to changes in the 2010 to 2017 seismic load of 5.263% calculated using Slide 6.0. Internal stability of pullout and rupture shows the decreasing of SF about 15,789%. External stability against sliding shows the decreasing of SF about 17,4% to 20,5%. External stability against overturning shows the decreasing of SF about 12,3% to 14,00%. External stability against bearing capacity failure shows the decreasing of SF about 35,2% to 36,6%. Global stability  shows the decreasing of SF about 5,6% sampai dengan 6,4%. Keywords: Geotextile, Rocscience Slide 6.0, Slope, Horizontal Seismic Coefficient, Safety Factor   AbstrakRevisi peta hazard gempa Indonesia akan menyababkan beberapa perubahan dalam perencanaan konstruksi. Di daerah Kabupaten Pamekasan terjadi kenaikan beban gempa pada peta hazard gempa indonesia tahun 2010 dan 2017 sehingga perlu dievaluasi. Kondisi lereng dengan beban yang besar dan kemiringan yang curam dapat menyebabkan terjadinya kelongsoran sehingga diperlukan sebuah perkuatan lereng. Salah satunya dengan geotekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya angka keamanan (internal dan eksternal) lereng dengan pengaruh rasio panjang geotekstil dan tinggi lereng (L/H) dan jarak vertikal geotekstil (Sv) yang dilakukan dengan menggunakan dua perhitungan yaitu perhitungan manual dan program Rocscience Slide 6.0. Hasil penelitian perhitungan Slide 6.0 lereng tanpa perkuatan menunjukkan adanya penurunan besarnya SF dari perubahan beban gempa 2010 ke 2017 sebesar 5,263%.  Stabilitas internal cabut tulangan dan putus tulangan menunjukkan adanya penurunan besarnya faktor keamanan (SF) sebesar 15,789%. Stabilitas eksternal terhadap geser menunjukkan adanya penurunan besarnya SF berkisar antara 17,4% sampai dengan 20,5%. Stabilitas eksternal terhadap guling menunjukkan adanya penurunan besarnya SF berkisar antara 12,3% sampai dengan 14,00%. Stabilitas eksternal terhadap kegagalan daya dukung menunjukkan adanya penurunan besarnya SF berkisar antara 35,2% sampai dengan 36,6%. Stabilitas eksternal terhadap keruntuhan global menunjukkan adanya penurunan besarnya SF berkisar antara 5,6% sampai dengan 6,4%. Kata kunci: Geotekstil, Rocsience Slide 6.0, Lereng, Koefisien Gempa Horizontal, Faktor Keamanan 
Pengaruh Perubahan Peta Hazard Gempa Indonesia terhadap Perencanaan Perkuatan Lereng Menggunakan Angkur Aprilia Tika Pratiwi; Dio Alif Hutama; Isnaniati .
AGREGAT Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1579.555 KB) | DOI: 10.30651/ag.v3i1.2255

Abstract

AbstractThis paper discusses the comparison of changes in Indonesia's earthquake hazard map in 2010 and 2017, planning slope reinforcement using ground anchor with variations in reinforcement angle variations (θ), ratio of anchor length (L / H) and vertical distance (Sv) at anchor installation. Moreover, the Indonesian region is located in a very active tectonic zone so it is very vulnerable to earthquakes. In 2017 a revision was made of the Indonesian earthquake map where in the latest map there was a change in earthquake load plans for several regions, one of which was the Banyuwangi area. This research was conducted using a computer program that is Rocsience Slide 6.0 and manual calculation. The Rocsience Slide 6.0 program is used to calculate external stability (overell) while manual calculation is used to calculate internal stability and stability against failure of soil carrying capacity. The results of the analysis show the decreasing of safety factor (FS) for unreinforced slope due to changes in the 2010 to 2017 seismic load of 3,9% calculated using Slide 6.0. Internal stability of pullout the decreasing of FS by 8,8% - 10,2%. Internal stability of rupture show the decreasing of FS by 8,5% - 10,4 %. External stability against bearing capacity failure shows the decreasing of FS by 13,1% - 13,8% . Global stability show decreasing of FS by 4,2% - 5,6%.Keywords : Ground Anchor, Slide 6.0, Seismic Hazard Maps, SlopeAbstrakPenelitian ini membahas mengenai perbandingan perubahan peta hazard gempa Indonesia tahun 2010 dan tahun 2017, merencanakan perkuatan lereng menggunakan angkur (ground anchor) dengan variasi variasi sudut perkuatan (θ), rasio panjang angkur (L/H) dan jarak vertikal (Sv) pada pemasangan angkur. Terlebih wilayah Indonesia terletak pada zona tektonik yang sangat aktif sehingga sangat rawan terhadap gempa bumi. Pada tahun 2017 dilakukan revisi terhadap peta gempa Indonesia dimana dalam peta terbaru tersebut terjadi perubahan beban gempa rencana untuk beberapa daerah salah satunya daerah Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer yaitu Rocsience Slide 6.0 dan perhitungan manual. Program Rocsience Slide 6.0 digunakan untuk menghitung stabilitas eksternal (overell) sedangkan perhitungan manual digunakan untuk menghitung stabilitas internal dan stabilitas terhadap kegagalan daya dukung tanah. Dari hasil penelitian perhitungan Slide 6.0 lereng tanpa perkuatan menunjukkan adanya penurunan besarnya FS dari perubahan beban gempa tahun 2010 ke 2017 sebesar 3,9%. Stabilitas internal terhadap cabut tulangan menunjukkan adanya penurunan FS sebesar 8,8% - 10,2% dari beban gempa tahun 2010 ke 2017. stabilitas internal putus tulangan menunjukkan adanya perubahan FS sebesar 8,5% - 10,4% dari beban gempa tahun 2010 ke 2017. Stabilitas eksternal terhadap kegagalan daya dukung menunjukkan adanya perubahan FS sebesar 13,1% – 13,8% dari beban gempa tahun 2010 ke 2017. Perhitungan Slide 6.0 stabilitas eksternal terhadap keruntuhan global menunjukkan adanya perubahan FS sebesar 4,2% - 5,6% dari beban gempa tahun 2010 ke 2017.Kata Kunci: Ground Anchor, Slide 6.0, Peta Hazard Gempa, Lereng