Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Tingkat Efektivitas Mesin Bowl Cutter Laska Dengan Menggunakan Metode Total Effective Equipment Performance (TEEP) Untuk Menentukan Kebijakan Pemeliharaan Pada PT XYZ Samlistiya, Fahmi Rizal; Alhilman, Judi; Pamoso, Aji
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ adalah salah satu perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan makanan olahan beku berbahan baku dasar seafood, yang diolah menjadi produk olahan, baik ke pasar domestik maupun mancanegara. Fokus utama penelitian ini adalah mengevaluasi kondisi mesin, menentukan faktor-faktor pengaruh dalam six big losses, dan merumuskan kebijakan pemeliharaan untuk meningkatkan efektivitas mesin. Mesin bowl cutter laska dipilih sebagai objek penelitian dikarenakan memiliki jumlah frekuensi kerusakan tertinggi dibandingkan dengan mesin yang lainnya pada PT XYZ. Metode TEEP digunakan untuk mengukur efektivitas mesin yang dihitung dari utilization dengan overall equipment effectiveness (OEE). Banyak faktor mempengaruhi hasil perhitungan efektivitas, dan faktor dengan persentase tertinggi dievaluasi dengan fault tree analysis (FTA). Hasil temuan ini digunakan sebagai dasar untuk kebijakan pemeliharaan dan didapatkan bahwa pengukuran efektivitas menunjukkan bahwa kondisi mesin Bowl Cutter Laska buruk dan tidak berjalan secara optimal. Nilai OEE rata-rata sebesar 81% dan kurang dari standar JIPM kelas dunia (85%). Hal tersebut juga berlaku pada nilai total effective equipment performance (TEEP) rata-rata sebesar 45%. Rendahnya OEE dan TEEP disebabkan oleh kurangnya pemanfaatan aset, seperti kapasitas produksi dan waktu operasi yang tidak digunakan secara maksimal sehingga hal tersebut mempengaruhi nilai six big losses pada faktor idling and minor stoppages losses sebesar 20% dan reduce speed losses sebesar 16%. Usulan kebijakan pemeliharaan melibatkan analisis FTA dan penerapan autonomous maintenance secara terjadwal diusulkan untuk mencegah kerusakan mesin. Kata kunci: OEE, TEEP, Six Big Losses, Fault Tree Analysis
Analisis Keandalan dan Performansi pada Mesin Bingham Lean Benfield (J1107) dengan Metode Reliability, Availability, Maintainability, dan Safety Analysis (RAMS) di PT Pupuk Kujang Dzakir, Daffa Mukhtar; Alhilman, Judi; Budiasih, Endang
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-PT Pupuk Kujang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang petrokimia, dan didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 di lingkungan departemen Perindustrian, di desa Dawuan Cikampek. Berdasarkan hasil wawancara dan data kerusakan yang ada, mesin yang sering mengalami kerusakan dan downtime adalah mesin bingham lean benfield J1107-C yang terdapat pada plant Ammonia 1A. Fungsi dari mesin bingham lean benfield J1107-C untuk mengalirkan larutan Benfield dari striper ke absorber dimana larutan benfield itu berfungsi untuk menyerap co2 yang berperan dalam proses pembuatan amoniak, jika mengalami kerusakan maka pabrik akan mengalami shutdown dan membuat perusahaan mengeluarkan biaya perbaikan dan kerugian biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai keandalan, ketersediaan, kemampurawatan, dan tingkat keamanan dari masing-masing subsistem kritis mesin bingham lean benfield J1107-C. Metode yang digunakan ialah reliability, availability, maintainability, dan safety analysis. Dari hasil risk matrix, terpilih subsistem kritis mesin yaitu pump impeller + shaft, dan coupling, sehingga penelitian fokus pada subsistem kritis tersebut. Nilai keandalan eksisting pada masing-masing subsistem kritis pada t = 480 jam adalah 76,42% untuk pump impeller + shaft, 74,04% untuk coupling, dan pada reliability system adalah 56,58%. Nilai inherent Availability subsistem kritis dari mesin bingham lean benfield J1107-C memiliki nilai 99,84%. Menurut standar IVARA, untuk nilai minimum inherent availability sebesar 95%, maka nilai inherent availability dari mesin bingham lean benfield J1107-C adalah baik, karena diatas 95%, dan penggunaan sistem pada Reliability Block Diagram Operational Availability yang bernilai 99.819%. Untuk mencapai nilai maintainability 100% membutuhkan 25 jam untuk Pump Impeller + Shaft dan 10 jam untuk Coupling. Untuk nilai safety integrity level berada pada level SIL 2 untuk t = 24 jam dan SIL 1 untuk t = 144 jam.Kata kunci-Reliability, availability, maintainability, safety integrity level, reliability block diagram.
Usulan Penentuan Kebutuhan Suku Cadang pada Mesin Duan kwei Menggunakan Metode Reliability Centered Spares di PT. XYZ Nurrahman, Ferro Arief; Alhilman, Judi; Pamoso, Aji
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-PT. XYZ yang merupakan perusahaan industri farmasi di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Dalam proses produksi pembuatan obat yang dilakukan, terdapat proses yang sangat penting yaitu dalam pengemasan karena proses tersebut merupakan proses akhir sebelum obat didistribusi. Dalam tahap proses pengemasan di PT. XYZ menggunakan mesin bernama mesin Duan Kwei yang berfungsi untuk mengemas seluruh obat herbal yang berbentuk tablet, dengan demikian mesin tersebut perlu adanya perhatian khusus agar mesin tersebut dapat bekerja secara optimal dan dapat menghasilkan produk yang sesuai. Pada analisis akar masalah menggunakan diagram fishbone dan analisis FMEA diketahui bahwa faktor yang berpengaruh dalam kefetivitasan mesin Duan Kwei adalah keterbatasan stock suku cadang. Berdasarkan data historis perusahaan Sub-sistem sensor dan Bearing memeiliki frekuensi kerusakan yang tinggi, oleh karena itu diperlukannya pemeliharaan khusus terhadap mesin tersebut. Pendekatan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Reliability centered spare yaitu suatu pendekatan yang bertujuan untuk menentukan kebutuhan suku cadang yang dibutuhkan berdasarkan through-life cost dan kebutuhan peralatan dalam operasi maintenance untuk mendukung inventory. Dengan menggunakan metode Reliability centered spare didapatkan kebutuhan Sensor dan Bearing yaitu sebanyak 3 dan 4unit komponen dalam satu tahun dengan safety stock 1unit untuk setiap subsistem.Kata kunci - sensor, bearing, reliability centered spare, through-life cost, safety stock
Usulan Perancangan Formulit Pemeliharaan Mesin Duan KWEI di PT XYZ Menggunakan Metode Total Productive Maintenance (TPM) dan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Azmi, Moh Daffa Al; Alhilman, Judi; Pamoso, Aji
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- PT XYZ merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang farmasi. Pada proses blistering produksi herbal terdapat permasalahan yang ditemukan terkait efektivitas proses pengemasan yang akan menjadi fokus penelitian dikarenakan pada proses ini perawatan mesin secara berkala yang kurang optimal. Mesin yang digunakan pada proses pengemasan yaitu Mesin Duan Kwei yang berfungsi untuk pengemasan. Metode yang digunakan yaitu Total Productive Maintenance (TPM) untuk memaksimalkan efektivitas mesin dan dianalisis efisiensi mesin Duan Kwei menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Perhitungan Six Big Losses digunakan untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi rendahnya nilai OEE. Berdasarkan hasil perhitungan OEE, nilai OEE pada mesin Duan Kwei pada bulan Januari – Desember 2021 yaitu sebesar 59.86%, yang berarti nilai OEE masih berada di bawah standar JIPM. Berdasarkan perhitungan six big losses terdapat dua faktor losses yaitu reduced speed loss dan idling and minor stoppages loss sebesar 35% dan 18%. Nilai OEE yang rendah dapat dijadikan suatu evaluasi untuk meningkatkan efektivitas mesin Duan Kwei dengan rancangan sistem yang terintegrasi berupa rancangan pemeliharaan mesin. Pemeliharaan mesin ini berbasis Total Productive Maintenance (TPM) yang menggunakan dua pilar yaitu autonomous maintenance dan planned maintenance di PT XYZ.Kata kunci- mesin duan kwei, total productive maintenance, overall equipment effectiveness, six big losses.
Usulan Perancangan Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Berbasis Excel pada Mesin Packaging Blizter untuk Memaksimalkan Total Productive Maintenance (TPM) di PT XYZ Permana, Yudha; Alhilman, Judi; Pamoso, Aji
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur farmasi. Proses produksi pada PT. XYZ sangat kompleks, sehingga sangat penting untuk menjaga pemeliharaan dan perawatan mesin, salah satunya adalah mesin Packaging Blizter. Dimana perlu dilakukan evaluasi peningkatan kinerja mesin. Untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja mesin packaging blizter, dilakukan menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM), Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan analisa six big losses. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas mesin packaging blizter, mengetahui kerugian yang dihasilkan dalam proses produksi dengan six big losses dan membuat rancangan alternatif solusi untuk membantu proses produksi menggunakan mesin packaging blizter. Berdasarkan perhitungan nilai OEE mesin packaging blizter bulan Januari – Desember 2021 didapatkan rata – rata sebesar 69,1% nilai tersebut tidak memenuhi standar global yang telah ditetapkan oleh Japanese Institute of Plant Maintenance (JIPM). Rendahnya nilai OEE dipengaruhi oleh nilai losses yang paling dominan yaitu reduce speed losses sebesar 28%. Berdasarkan fishbone diagram, tingginya nilai losses ini mempengaruhi performance efficiency pada mesin yang disebabkan oleh faktor manusia, mesin, material, dan metode. Berdasarkan rancangan aplikasi yang telah dibuat aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan metode TPM, OEE dan six big losses. Aplikasi ini menggunakan Microsoft excel agar lebih mudah diakses serta lebih sederhana.Kata Kunci-overall equipment effectiveness (OEE), six big losses, mesin packaging blizter, total productif maintenance (TPM)
Usulan Perancangan Sistem Pemeliharaan Mesin Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE) pada Pemanfaatan Mesin Packer Chronos 6 Fitria, Tariza; Alhilman, Judi; Pamoso, Aji
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- PT. Eastern Pearl Flour Mills merupakan perusahaan memproduksi tepung terigu. Pada bulan November 2020 – Oktober 2021, perusahaan mengalami instabilitas total produksi sehingga tidak memenuhi target produksi yaitu 30.000 Ton setiap bulan. Berdasarkan identifikasi permasalahan, penyebabtarget produksi tidak tercapai disebabkan oleh kinerja mesin yang tidak optimal karena frekuensi kerusakan mesin yang tinggi dan usia pemakaian mesin yang sudah lama. Kondisi mesin tersebut menyebabkan downtime yang akan mengganggu produktivitas kerja pada mesin dalam melakukan proses produksi tidak maksimal. Penyelesaian permasalahan dapat dilakukan dengan evaluasi pengukuran efektivitas mesin menggunakan metode OEE dan ORE. Berdasarkan data kerusakan pada bulan November 2020 – Oktober 2021, mesin packer chronos 6 memiliki jumlah frekuensi kerusakan terbanyak, yaitu sebanyak 62 kali.. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh nilai OEE sebesar 62.38% dan nilai ORE sebesar 52%. Nilai tersebut menunjukan rendahnya tingkat efektivitas mesin karena berada dibawah standar JIPM yaitu sebesar 85%. Berdasarkan hasil six big losses, jenis kerugian yang dominan adalah faktor reduced speed loss dan idling and minor stoppages loss dengan nilai sebesar 31.54% dan 20.92%. Hal ini mengakibatkan performance mesin rendah sehingga dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Usulan hasil perancangan berupa sistem pemeliharaan mesin berbasis dengan penerapan dua pilar TPM yaitu quality maintenance dan autonomous maintenance.Kata kunci - overall equipment effectiveness, overall resource effectiveness, six big losses, total productive maintenance
Perancangan Usulan Pemeliharaan Berdasarkan Analisis Nilai Reliability, Availability, Maintainability Dan Safety (Rams) Pada Mesin Gas Gas Turbine Di Pt. Xyz Hidayat, Diansah; Alhilman, Judi; Dwi Atmaji, Fransiskus Tatas
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— PT. XYZ merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang transportasi gas di Indonesia. Mesin Gas Turbine C-101-AT merupakan salah satu mesin yang bekerja dengan waktu yang lama, pada mesin Gas Turbine C-101-AT yang memiliki kerusakan mesin Gas Turbine C-101-AT sebanyak 37 dalam waktu 4 tahun. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan penelitian untuk menilai mesin dengan metode Reliability, availability, Maintainability dan Safety (RAMS) nilai safety berupa tingkatan Safety Integrity Level (SIL). Berdasarkan perhitungan RAMS Analysis dengan menggunakan pemodelan Reliability Block Diagram (RBD) dan analytical approach, nilai reliability pada mesin Gas Turbine Compressor C-101-AT dengan rentang waktu 163 hingga 3177 jam, didapatkan hasil saat t=163 jam sebesar 98.03%, dan pada saat t= 3117 jam 36.49%. Nilai maintainability system untuk mencapai 100% dibutuhkan waktu t=7 jam. Nilai inherent availability system mencapai 99,95 dan nilai operational availability system sebesar 99,99%. Mesin Gas Turbine C-101-AT mendapatkan nilai Safety Integrity Level pada tingkat terendah yaitu 1. Melihat tingginya availability mesin dan rendahnya reliability system mesin. Melakukan perancangan usulan pemeliharaan, dilakukan usulan pemeriksaan tambahan pada pemeriksaan harian dengan mengecek sistem dan subsistem pada mesin, dan mengecek temperatur suhu mesin, dan melakukan perancangan pada pola pengoperasian mesin setiap 1 bulan.Kata Kunci-- Maintenance, Gas Turbine, Reliability, Availability, Maintainability, Safety, Safety Integrity Level (SIL).
Perhitungan Waktu Pemeliharaan Pada Mesin First Expeller Di PTPN V Menggunakan Metode Reliability and Risk Centered Maintenance (RRCM) Taufiq Ismail, M; Alhilman, Judi; Pamoso, Aji
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Perusahaan menggunakan mesin First Expeller EK-150-K di PKO Tandun PTPN V dalam proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak setengah jadi (CPO). Dalam menentukan komponen kritis, penelitian ini menggunakan RPN dari komponen mesin First Expeller EK-150-K dan terpilih 3 komponen kritis yaitu Bearing, Mainshaft, dan Body Cage. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan menggunakan metode RRCM, maka didapatkan 5 proposed maintenance task diantaranya, 3 schedule on condition task dan 2 schedule discard task. Pada komponen bearing yaitu untuk schedule on condition task dilakukan setiap 0,86 pekan sekali dan untuk scheduled discard task dilakukan setiap 3 pekan sekali, komponen main shaft untuk schedule on condition task dilakukan setiap 19 pekan sekali dan untuk scheduled discard task dilakukan setiap 2 pekan sekali, serta komponen body cage untuk schedule on condition task dilakukan setiap 1 pekan sekali. total biaya maintenance eksisting yaitu Rp 2.630.557.365 sedangkan untuk total biaya maintenance usulan sebesar Rp 2.362.320.483 Berdasarkan data tersebut biaya maintenance usulan memiliki harga lebih rendah sebesar Rp 268.236.882. dari total biaya pemeliharaan eksisting.Kata kunci— Maintenance, Reliability and Risk Centered maintenance, Proposed Maintenance Task, Interval Waktu Pemeliharaan
Usulan Perencanaan Pemeliharaan Automated Rubber Tyred Gantry Menggunakan Metode Reliability And Risk Centered Maintenance Di PT. Harbarindo Baharitama Pradipta, Sandy Argya; Alhilman, Judi; Atmaji, Fransiskus Tatas Dwi
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 3 (2024): Juni 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakansalah satu dari beberapa terminal yang melayani jasa bongkarmuat, untuk mendukung kegiatan bongkar muat, TPKSmemiliki alat angkat-angkut berupa Automated Rubber TyredGantry (ARTG) yang beroperasi selama 24 jam. PT.Harbarindo Baharitama dipercaya untuk melakukanpemeliharaan pada ARTG di wilayah TPKS, untuk memastikankinerja dari ARTG bekerja sebagaimana mestinya. PT.Harbarindo Baharitama telah menerapkan kebijakanpemeliharaan pencegahan (preventive maintenance), untuktetap menjaga keandalan mesin serta dapat mengeluarkanbiaya yang banyak jika terlalu sering melakukan preventivemaintenance, untuk meminimalisir biaya pemeliharaan danmenjaga keandalan ARTG, dibutuhkan jadwal pemeliharaanyang lebih baik. Penelitian menggunakan metode Reliability andRisk Centered Maintenance (RRCM. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa proposed maintenance task yaituScheduled On-Condition Task dengan interval waktu setiap 2minggu untuk pengecekan secara berkala. Hal ini dilakukansebagai salah satu bentuk pemeliharaan dengan tingkat biayapemeliharaan seminimal mungkin. Kata kunci— Preventive Maintenance, Reliability and RiskCentered Maintenance, Proposed Maintenance Task, AutomatedRubber Tyred Gantry