Claim Missing Document
Check
Articles

PENGELOMPOKAN TIM PENGEMBANG BERDASARKAN KRITERIA PERILAKU MANUSIA DALAM KOLABORASI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Athari, Nurdinintya; Kusumasari, Tien Fabrianti; Fitransyah, Albi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 02 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.71 KB)

Abstract

Teknologi informasi merupakan bidang yang berkembang cukup pesat di akhir dekade ini. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi informasi. Salah satu bagian dari proyek teknologi informasi yang berkembang cukup pesat adalah proyek pengembangan perangkat lunak yang mempunyai ketidakpastian tinggi dengan tingkat kesuksesan yang rendah. Kualitas dan kecepatan proyek perangkat lunak sangat tergantung pada faktor sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah strategi dan kriteria dengan mengelompokkan perilaku tim pengembang sehingga metode kolaborasi yang akan dilakukan dapat disesuaikan dengan susunan tim yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Pengelompokan perilaku programmer dalam kolaborasi tim pengembang perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan analisis kluster dengan melihat lima variabel, yaitu usia, gender, interaksi dan komunikasi, kondisi psikologis, dan pemrosesan informasi. Pengujian diambil dari 35 programmer yang berasal dari industri perangkat lunak yang terdapat di Bandung dengan menyebar kuisioner pada tim pengembang secara online maupun offline. Hasil pengolahan data dengan software SPSS menunjukkan bahwa terdapat tiga kluster perilaku programmer dalam kolaborasi tim pengembangan perangkat lunak. Dengan diketahuinya pengelompokan perilaku programmer diharapkan tim pengembang yang dibentuk dapat menghasilkan perangkat lunak dengan kualitas yang lebih baik.
PENENTUAN JUMLAH OPERATOR OPTIMUM DEPARTEMEN DESAIN PT SPT MELALUI PENDEKATAN HARD SYSTEM METHODOLOGY Athari, Nurdinintya; Ismaya, Bambang Indra; Ulina, Reh; Wijaya, Edo Rantau
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.915 KB)

Abstract

PT SPT adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Salah satu divisi yang ada di perusahaan tersebut adalah departemen desain. Departemen ini mempunyai peran vital bagi perusahaan karena berhubungan langsung dengan permintaan dari pihak konsumen. Pada saat ini, departemen desain mempunyai beberapa permasalahan yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas kerja dari departemen tersebut, yaitu jumlah permintaan yang fluktuatif dan tingginya down time operator. Kedua permasalahan ini mengakibatkan biaya yang tidak proporsional dengan jumlah pekerja di departemen desain. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk permasalahan ini adalah mengurangi jumlah operator tetap sehingga dapat menurunkan down time operator dan meminimumkan total biaya gaji operator. Dari permasalahan tersebut dibuat sebuah model dengan pendekatan Hard System Methodology menggunakan metode trial and error/estimasi parameter. Tujuan dari pembuatan model tersebut adalah untuk mendapatkan solusi optimal jumlah operator tetap yang dapat menurunkankan down time operator serendah mungkin sehingga diperoleh total biaya gaji operator minimum. Implementasi dari permasalahan ini adalah dengan melakukan pengurangan jumlah operator tetap dengan memperhatikan etika kemanusiaan dan memberlakukan subkont.
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Dhamayanti, Destina Surya; Alhilman, Judi; Athari, Nurdinintya
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.085 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.29

Abstract

PT ABC merupakan perusahaan cetak dalam skala nasional. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan buku ajar, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Kegiatan maintenance yang ada PT ABC terbagi menajadi dua, yaitu preventive maintenance setiap senin dan kamis serta kegiatan corrective maintenance yang dilakukan jika mesin mengalami kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi pada mesin Komori masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pecegahaan untuk meningkatkan reliabilitas mesin. Metode yang dilakukan adalah Reliability Centered Maintenance, yaitu dengan menganalisis failure yang terjadi dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis dan Decision Worksheet. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task masing-masing komponen. Sedangkan untuk menganalisis risiko yang diakibatkan jika mesin mengalami gagal fungsi, yaitu dengan metode Risk Based Maintenance. Hasil yang diperoleh dari nilai risiko yang ditanggung perusahaan ketika mesin mengalami failure, yaitu sebesar Rp965.904.899,36. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subsistem kritis diperoleh kesimpulan bahwa enam komponen dilakukan dengan task scheduled on condition, tiga komponen dengan task scheduled restoration, dan enam komponen dengan task scheduled discard. Sedangkan untuk interval waktu dalam pengerjaan preventive maintenance pada komponen tersebut disesuaikan dengan task yang diperoleh. Setelah mendapatkan interval waktu perawatan, kemudian ditentukan biaya perawatan usulan yang dikeluarkan perusahaan, yaitu sebesar Rp971.567.519,69.
Pemodelan Instrumen Pengukuran Tingkat Penerimaan Penggunaan Sistem Informasi Studi kasus: Penerimaan Aplikasi Verifikasi Industri pada Sebuah BUMN Al Anshary, Faishal Mufied; Kusumasari, Tien Fabrianti; Supratman, Nurdinintya Athari
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 5 No 01 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2018
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.963 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v5i01.339

Abstract

PT ABC is in charge of verifying the industries. The verification process uses an information system that has been instructed by the Ministry of the Republic of Indonesia. But the low level of acceptance of information systems in PT ABC becomes an obstacle. This study aims to explore the causes of low levels of acceptance of information systems in PT ABC by using the acceptance model UTAUT. From UTAUT model, it can be identified factors that influence low acceptance level. The end result of this research is a recommendation for PT ABC regarding the improvement of industrial verification information system. This research propose four items: policy to users, formalizing business processes and increasing awareness about the importance of using information system to user level.
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Dhamayanti, Destina Surya; Alhilman, Judi; Athari, Nurdinintya
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.29

Abstract

PT ABC merupakan perusahaan cetak dalam skala nasional. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan buku ajar, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Kegiatan maintenance yang ada PT ABC terbagi menajadi dua, yaitu preventive maintenance setiap senin dan kamis serta kegiatan corrective maintenance yang dilakukan jika mesin mengalami kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi pada mesin Komori masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pecegahaan untuk meningkatkan reliabilitas mesin. Metode yang dilakukan adalah Reliability Centered Maintenance, yaitu dengan menganalisis failure yang terjadi dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis dan Decision Worksheet. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task masing-masing komponen. Sedangkan untuk menganalisis risiko yang diakibatkan jika mesin mengalami gagal fungsi, yaitu dengan metode Risk Based Maintenance. Hasil yang diperoleh dari nilai risiko yang ditanggung perusahaan ketika mesin mengalami failure, yaitu sebesar Rp965.904.899,36. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subsistem kritis diperoleh kesimpulan bahwa enam komponen dilakukan dengan task scheduled on condition, tiga komponen dengan task scheduled restoration, dan enam komponen dengan task scheduled discard. Sedangkan untuk interval waktu dalam pengerjaan preventive maintenance pada komponen tersebut disesuaikan dengan task yang diperoleh. Setelah mendapatkan interval waktu perawatan, kemudian ditentukan biaya perawatan usulan yang dikeluarkan perusahaan, yaitu sebesar Rp971.567.519,69.
Analisis Umur Mesin, Maintenance Crew, Serta Total Money Lost Menggunakan Metode Life Cycle Cost (LCC) Dan Cost Of Unreliability (COUR) Pada Mesin Eurosicma E75 DS (4)/A Di PT Konimex Wefi Ridha Maryami; Judi Alhilman; Nurdinintya Athari
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 6 No 01 (2019): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2019
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v6i1.335

Abstract

PT Konimex adalah salah satu perusahaan yang memproduksi makanan, seperti permen. Proses produksi permen ini dilakukan dengan menggunakan mesin, salah satunya mesin Eurosicma E75 DS (4)/A yang digunakan untuk proses packaging. Berdasarkan data tahun 2017, mesin ini hanya mampu mencapai target availability nya selama satu bulan dan memiliki frekuensi downtime terbesar dibandingkan mesin lainnya, yaitu sebanyak 37 kali kerusakan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk umur mesin yang sudah melampaui batas optimalnya, sehingga menyebabkan perusahaan perlu melakukan kegiatan maintenance untuk mengembalikan kinerja mesin yang maksimal. Dalam melakukan kegiatanmaintenance, diperlukan untuk mengetahui jumlah maintenance crew. Untuk menentukan umur mesin dan jumlah maintenance crew yang optimal dapat digunakan metode Life Cycle Cost (LCC). Metode ini dihitung dari penjumlahansustaining cost dan acquisition cost. Selain itu, untuk mengetahui besarnya kerugian atas ketidakandalan mesin dilakukan perhitungan dengan metode Cost ofUnreliability (COUR) yang terdiri atas perhitungan failure rate, time lost, danmoney lost. Berdasarkan perhitungan LCC, diperoleh total nilai LCC terkecil sebesar Rp1.451.140.737 dengan umur mesin optimal adalah delapan tahun dan jumlah maintenance crew optimal sebanyak tujuh orang. Berdasarkan hasil perhitungan COUR, diperoleh nilai corrective money lost sebesar Rp57.097.869.694 dan downtime money lost senilai Rp60.671.980.382. Kata kunci: Downtime, Maintenance Crew, Life Cycle Cost, Sustaining Cost,Acquisition Cost, Cost of Unreliability
Pemodelan Instrumen Pengukuran Tingkat Penerimaan Penggunaan Sistem Informasi Studi kasus: Penerimaan Aplikasi Verifikasi Industri pada Sebuah BUMN Faishal Mufied Al Anshary; Tien Fabrianti Kusumasari; Nurdinintya Athari Supratman
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 5 No 01 (2018): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2018
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v5i01.339

Abstract

PT ABC is in charge of verifying the industries. The verification process uses an information system that has been instructed by the Ministry of the Republic of Indonesia. But the low level of acceptance of information systems in PT ABC becomes an obstacle. This study aims to explore the causes of low levels of acceptance of information systems in PT ABC by using the acceptance model UTAUT. From UTAUT model, it can be identified factors that influence low acceptance level. The end result of this research is a recommendation for PT ABC regarding the improvement of industrial verification information system. This research propose four items: policy to users, formalizing business processes and increasing awareness about the importance of using information system to user level.
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Destina Surya Dhamayanti; Judi Alhilman; Nurdinintya Athari
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.29

Abstract

PT ABC merupakan perusahaan cetak dalam skala nasional. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan buku ajar, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Kegiatan maintenance yang ada PT ABC terbagi menajadi dua, yaitu preventive maintenance setiap senin dan kamis serta kegiatan corrective maintenance yang dilakukan jika mesin mengalami kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi pada mesin Komori masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pecegahaan untuk meningkatkan reliabilitas mesin. Metode yang dilakukan adalah Reliability Centered Maintenance, yaitu dengan menganalisis failure yang terjadi dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis dan Decision Worksheet. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task masing-masing komponen. Sedangkan untuk menganalisis risiko yang diakibatkan jika mesin mengalami gagal fungsi, yaitu dengan metode Risk Based Maintenance. Hasil yang diperoleh dari nilai risiko yang ditanggung perusahaan ketika mesin mengalami failure, yaitu sebesar Rp965.904.899,36. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subsistem kritis diperoleh kesimpulan bahwa enam komponen dilakukan dengan task scheduled on condition, tiga komponen dengan task scheduled restoration, dan enam komponen dengan task scheduled discard. Sedangkan untuk interval waktu dalam pengerjaan preventive maintenance pada komponen tersebut disesuaikan dengan task yang diperoleh. Setelah mendapatkan interval waktu perawatan, kemudian ditentukan biaya perawatan usulan yang dikeluarkan perusahaan, yaitu sebesar Rp971.567.519,69.
PENENTUAN JUMLAH OPERATOR OPTIMUM DEPARTEMEN DESAIN PT SPT MELALUI PENDEKATAN HARD SYSTEM METHODOLOGY Nurdinintya Athari; Bambang Indra Ismaya; Reh Ulina; Edo Rantau Wijaya
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT SPT adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Salah satu divisi yang ada di perusahaan tersebut adalah departemen desain. Departemen ini mempunyai peran vital bagi perusahaan karena berhubungan langsung dengan permintaan dari pihak konsumen. Pada saat ini, departemen desain mempunyai beberapa permasalahan yang mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas kerja dari departemen tersebut, yaitu jumlah permintaan yang fluktuatif dan tingginya down time operator. Kedua permasalahan ini mengakibatkan biaya yang tidak proporsional dengan jumlah pekerja di departemen desain. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk permasalahan ini adalah mengurangi jumlah operator tetap sehingga dapat menurunkan down time operator dan meminimumkan total biaya gaji operator. Dari permasalahan tersebut dibuat sebuah model dengan pendekatan Hard System Methodology menggunakan metode trial and error/estimasi parameter. Tujuan dari pembuatan model tersebut adalah untuk mendapatkan solusi optimal jumlah operator tetap yang dapat menurunkankan down time operator serendah mungkin sehingga diperoleh total biaya gaji operator minimum. Implementasi dari permasalahan ini adalah dengan melakukan pengurangan jumlah operator tetap dengan memperhatikan etika kemanusiaan dan memberlakukan subkont.
PENGELOMPOKAN TIM PENGEMBANG BERDASARKAN KRITERIA PERILAKU MANUSIA DALAM KOLABORASI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Nurdinintya Athari; Tien Fabrianti Kusumasari; Albi Fitransyah
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 2 No 02 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi informasi merupakan bidang yang berkembang cukup pesat di akhir dekade ini. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya kebutuhan akan teknologi informasi. Salah satu bagian dari proyek teknologi informasi yang berkembang cukup pesat adalah proyek pengembangan perangkat lunak yang mempunyai ketidakpastian tinggi dengan tingkat kesuksesan yang rendah. Kualitas dan kecepatan proyek perangkat lunak sangat tergantung pada faktor sumber daya manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah strategi dan kriteria dengan mengelompokkan perilaku tim pengembang sehingga metode kolaborasi yang akan dilakukan dapat disesuaikan dengan susunan tim yang terlibat dalam pengembangan perangkat lunak. Pengelompokan perilaku programmer dalam kolaborasi tim pengembang perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan analisis kluster dengan melihat lima variabel, yaitu usia, gender, interaksi dan komunikasi, kondisi psikologis, dan pemrosesan informasi. Pengujian diambil dari 35 programmer yang berasal dari industri perangkat lunak yang terdapat di Bandung dengan menyebar kuisioner pada tim pengembang secara online maupun offline. Hasil pengolahan data dengan software SPSS menunjukkan bahwa terdapat tiga kluster perilaku programmer dalam kolaborasi tim pengembangan perangkat lunak. Dengan diketahuinya pengelompokan perilaku programmer diharapkan tim pengembang yang dibentuk dapat menghasilkan perangkat lunak dengan kualitas yang lebih baik.